
Strategi Pengembangan Usaha Pupuk di UD. Siganupari
Informasi dokumen
Penulis | Afrina Margaretha Gurning |
instructor | M. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis |
Jenis dokumen | Skripsi |
city | Medan |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 4.36 MB |
- Strategi Pengembangan Usaha
- Analisis SWOT
- Bisnis Pupuk
Ringkasan
I.Potensi Bisnis Pupuk di Tanah Jawa Simalungun
Penelitian ini menganalisis potensi bisnis pupuk di Dusun III Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Wilayah ini memiliki potensi besar karena didominasi lahan pertanian, sehingga usaha kios pupuk sangat menjanjikan. UD. Siganupari, sebuah usaha keluarga yang menjual pupuk (termasuk pupuk subsidi dan pupuk non subsidi), pestisida, bibit, dan alat pertanian, menjadi fokus studi ini. Lokasi strategis UD. Siganupari di tengah areal persawahan menjadi keunggulan kompetitif, meskipun menghadapi persaingan dari UD. Nunut, UD. Miduk, dan BPJ di Pekan Tanah Jawa yang berjarak sekitar 2 km.
1. Potensi Pasar Pupuk di Tanah Jawa
Bisnis pupuk di Tanah Jawa, Simalungun, dinilai sangat menjanjikan karena daerah tersebut didominasi oleh lahan pertanian. Hal ini menciptakan pasar yang besar dan potensial bagi usaha yang bergerak di bidang penjualan pupuk dan produk pertanian terkait. Ketersediaan lahan pertanian yang luas menjamin adanya permintaan yang tinggi dan berkelanjutan terhadap pupuk, baik pupuk subsidi maupun non-subsidi. Tingginya permintaan pupuk ini membuka peluang bagi pertumbuhan usaha kios pupuk, termasuk UD. Siganupari yang menjadi fokus penelitian ini. Keberadaan lahan pertanian yang melimpah di sekitar lokasi UD. Siganupari, yang terletak di Dusun III Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, semakin memperkuat potensi pasar pupuk di daerah tersebut. Lebih lanjut, lokasi UD. Siganupari yang strategis di tengah areal persawahan memberikan keuntungan tambahan karena memudahkan akses bagi para petani dan mengurangi biaya transportasi mereka. Ini merupakan daya tarik tersendiri bagi para petani yang akan membeli pupuk untuk kebutuhan pertanian mereka, baik itu untuk padi, jagung, sayur mayur, dan sawit. Namun, perlu diingat bahwa meskipun pasarnya menjanjikan, persaingan tetap ada. Beberapa pesaing seperti UD. Nunut, UD. Miduk, dan BPJ (Bintang Petani Jaya) yang berada di Pekan Tanah Jawa, sekitar 2 km dari UD. Siganupari, perlu dipertimbangkan sebagai faktor yang mempengaruhi strategi pengembangan bisnis.
2. Gambaran Umum UD. Siganupari
UD. Siganupari merupakan kios pupuk yang relatif baru dibandingkan dengan kios pupuk lainnya di daerah tersebut. Meskipun demikian, UD. Siganupari memiliki potensi yang besar untuk berkembang. UD. Siganupari, yang didirikan oleh Ibu Marianam Hutagaol pada tahun 2008, menjual berbagai jenis pupuk, baik pupuk subsidi (seperti urea, ZA, NPK Phonska, SP-36, dan pupuk organik) maupun pupuk non-subsidi (seperti KCL, SS Mahkota, SS Merauke, TSP Mahkota, TSP Merauke, NPK Mutiara, dolomite, TSM, dan garam kotor). Selain pupuk, UD. Siganupari juga menyediakan pestisida, bibit, dan alat-alat pertanian lainnya yang dibutuhkan oleh petani di daerah Tanjung Pasir. Awalnya, UD. Siganupari hanya mampu menjual 10-20 sak pupuk karena keterbatasan modal. Namun, setelah mendapatkan pinjaman sebesar Rp 60.000.000 dari Bank BRI Tanah Jawa, UD. Siganupari dapat meningkatkan kapasitas penjualan pupuknya. Meskipun demikian, UD. Siganupari menghadapi kendala dalam memperoleh pupuk subsidi karena belum memiliki izin resmi sebagai penyalur pupuk bersubsidi. Aturan pemerintah yang memperketat pendistribusian pupuk subsidi melalui sistem distribusi tertutup dengan menggunakan RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) menjadi tantangan tersendiri. UD. Siganupari saat itu masih mengambil pupuk dari kios pupuk lain di sekitar Tanah Jawa. Namun, letaknya yang strategis di tengah areal persawahan, mudah diakses petani dan menghemat biaya transportasi, menjadi keunggulan kompetitif yang perlu dioptimalkan.
3. Persaingan Usaha Kios Pupuk
UD. Siganupari, sebagai kios pupuk di Tanjung Pasir, menghadapi persaingan dari beberapa kios pupuk lain di Pekan Tanah Jawa, seperti UD. Nunut, UD. Miduk, dan BPJ (Bintang Petani Jaya). Kios-kios pesaing ini telah lebih dikenal oleh masyarakat karena letaknya yang strategis di jalan Sisingamangaraja, Pekan Tanah Jawa, tempat warga berbelanja kebutuhan sehari-hari setiap Senin dan Kamis. Keberadaan pesaing ini menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam strategi pengembangan bisnis UD. Siganupari. Namun, UD. Siganupari memiliki keunggulan karena menjadi satu-satunya kios pupuk di Tanjung Pasir, terletak cukup jauh (sekitar 2 km) dari para pesaingnya, dan berada di tengah areal persawahan yang memudahkan akses bagi para petani. Keunikan posisi ini memberikan potensi dan peluang bagi UD. Siganupari untuk berkembang, asalkan mampu memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk membantu UD. Siganupari mengembangkan strategi bisnis yang tepat agar dapat bersaing dan mencapai laba maksimal, mengatasi kelemahan, dan memanfaatkan peluang yang ada di tengah persaingan yang cukup ketat.
II. Siganupari
Penelitian menggunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi UD. Siganupari. Kekuatan utama adalah lokasi strategis dan kurangnya pesaing di Tanjung Pasir. Kelemahan meliputi modal yang terbatas dan belum memiliki izin resmi sebagai penyalur pupuk subsidi. Peluang meliputi peningkatan permintaan pupuk, perluasan produk (pestisida, bibit), dan peningkatan layanan konsultasi pertanian. Ancaman meliputi persaingan dari kios pupuk di Pekan Tanah Jawa dan regulasi pemerintah terkait pupuk subsidi.
1. Kekuatan Strengths UD. Siganupari
Analisis SWOT terhadap UD. Siganupari mengidentifikasi beberapa kekuatan utama. Lokasi usaha yang strategis di tengah areal persawahan menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan. Keberadaan UD. Siganupari di Dusun III Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, memudahkan akses bagi para petani sehingga mereka dapat menghemat biaya transportasi. UD. Siganupari juga merupakan satu-satunya kios pupuk di Tanjung Pasir, memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing yang berada di Pekan Tanah Jawa (sekitar 2 km). Keunikan ini memberikan peluang untuk menguasai pasar lokal. Selain itu, UD. Siganupari menawarkan berbagai jenis pupuk, baik subsidi maupun non-subsidi, pestisida, bibit, dan alat-alat pertanian, memenuhi kebutuhan lengkap petani setempat. Pelayanan yang ramah dan prima, termasuk penyajian teh/air minum, pemberian kalender, dan kaos, serta konsultasi pertanian, juga menjadi kekuatan yang dapat menarik dan mempertahankan pelanggan. Meskipun masih tergolong muda dibandingkan dengan pesaingnya, UD. Siganupari telah menunjukkan potensi untuk berkembang dan memanfaatkan peluang yang ada di pasar pupuk Tanah Jawa.
2. Kelemahan Weaknesses UD. Siganupari
Di samping kekuatannya, UD. Siganupari juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Modal usaha yang terbatas menjadi kendala utama dalam pengembangan bisnis. Awalnya, UD. Siganupari hanya mampu menjual 10-20 sak pupuk karena keterbatasan modal. Meskipun telah mendapatkan pinjaman dari Bank BRI, modal tersebut masih perlu dikelola dengan efisien untuk mencapai pertumbuhan yang optimal. Selain itu, UD. Siganupari belum memiliki izin resmi sebagai penyalur pupuk bersubsidi, membatasi akses terhadap pupuk subsidi dan potensi keuntungan yang terkait. Mahalnya biaya pengurusan izin menjadi hambatan yang signifikan. Terakhir, karena kios pupuk UD. Siganupari relatif baru, keterkenalan di antara penduduk setempat masih kurang dibandingkan dengan pesaing yang sudah lebih lama beroperasi di lokasi yang lebih ramai seperti di Pekan Tanah Jawa. Kelemahan-kelemahan ini perlu segera diatasi untuk meningkatkan daya saing UD. Siganupari dalam pasar pupuk di Tanah Jawa.
3. Peluang Opportunities UD. Siganupari
UD. Siganupari memiliki beberapa peluang untuk mengembangkan bisnisnya. Pertama, tingginya permintaan pupuk di daerah Tanah Jawa yang didominasi lahan pertanian merupakan peluang utama. Kedua, UD. Siganupari dapat meningkatkan penjualan dengan menawarkan variasi produk yang lebih lengkap, termasuk pestisida, bibit unggul, dan alat-alat pertanian. Ketiga, promosi yang lebih gencar melalui brosur, kalender, dan spanduk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan dan layanan UD. Siganupari. Keempat, peningkatan kualitas pelayanan dengan karyawan yang kompeten dan memberikan konsultasi pertanian kepada petani akan menciptakan loyalitas pelanggan. Kelima, menjalin hubungan baik dengan pemasok dan mitra usaha juga akan memperkuat posisi UD. Siganupari di pasar. Dengan memanfaatkan peluang ini secara optimal, UD. Siganupari dapat meningkatkan pangsa pasar dan mencapai profitabilitas yang lebih tinggi di tengah persaingan yang ada.
4. Ancaman Threats UD. Siganupari
UD. Siganupari juga menghadapi beberapa ancaman dalam menjalankan bisnisnya. Persaingan dari kios pupuk lain di Pekan Tanah Jawa, seperti UD. Nunut, UD. Miduk, dan BPJ, merupakan ancaman utama karena mereka telah lebih dikenal dan memiliki lokasi yang lebih strategis. Regulasi pemerintah terkait pupuk bersubsidi juga menjadi ancaman karena UD. Siganupari belum memiliki izin resmi untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi. Ketatnya aturan ini membatasi akses terhadap pupuk subsidi, sekaligus mengurangi potensi keuntungan dan pangsa pasar. Kemunculan pesaing baru di masa depan juga merupakan ancaman yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, UD. Siganupari perlu mengembangkan strategi yang tepat untuk menghadapi ancaman-ancaman ini dan menjaga keberlangsungan bisnisnya di Tanah Jawa.
III. Siganupari
Berdasarkan analisis SWOT, penelitian merekomendasikan beberapa strategi pengembangan bisnis untuk UD. Siganupari. Strategi ini berfokus pada pemanfaatan lokasi strategis, diversifikasi produk, peningkatan promosi (brosur, kalender, spanduk), peningkatan pelayanan pelanggan, dan peningkatan layanan konsultasi pertanian. Tujuannya adalah meningkatkan volume penjualan dan profitabilitas, sejalan dengan strategi agresif yang memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang.
1. Strategi Pemanfaatan Kekuatan dan Peluang SO
Analisis SWOT menunjukkan bahwa kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities) merupakan faktor yang paling dominan bagi UD. Siganupari. Oleh karena itu, strategi SO (Strengths-Opportunities) menjadi strategi yang paling tepat untuk diterapkan. Beberapa alternatif strategi SO yang diusulkan meliputi: (1) Memanfaatkan lokasi strategis secara optimal untuk pengembangan usaha, mengingat letak UD. Siganupari yang berada di tengah areal persawahan dan menjadi satu-satunya kios pupuk di Tanjung Pasir. (2) Diversifikasi produk dengan menyediakan pestisida, alat-alat pertanian, dan berbagai jenis bibit untuk tanaman padi, jagung, dan sayuran, guna memenuhi kebutuhan petani secara komprehensif. (3) Gencar melakukan promosi melalui berbagai media seperti plakat, kalender, dan spanduk untuk meningkatkan brand awareness dan jangkauan pasar. (4) Meningkatkan pelayanan pelanggan melalui karyawan yang kompeten, memberikan pelayanan prima dan cepat, serta konsultasi pertanian untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. (5) Meningkatkan layanan konsultasi pertanian dengan memberikan resep pupuk yang tepat sesuai usia tanaman dan luas lahan petani untuk meningkatkan hasil panen. (6) Menjalin hubungan baik dengan mitra usaha, pemasok, dan supplier untuk memastikan ketersediaan produk dan kelancaran operasional. Implementasi strategi-strategi ini bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dan mencapai profitabilitas maksimal, sehingga UD. Siganupari dapat berkembang pesat di Dusun III Tanjung Pasir, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.
2. Rekomendasi Strategi Agresif
Kesimpulan dari analisis dan perumusan strategi pengembangan bisnis UD. Siganupari menunjukkan perlunya strategi agresif. Strategi ini selaras dengan penelitian Yulie A.C Hutagalung (2013) tentang strategi pengembangan bisnis Rumah Makan Minang Setia, yang menekankan pemanfaatan kekuatan untuk meraih peluang. Dengan memanfaatkan lokasi strategis di tengah areal persawahan dan kurangnya pesaing di Tanjung Pasir sebagai kekuatan utama, UD. Siganupari dapat menerapkan strategi agresif untuk menguasai pasar dan meningkatkan pangsa pasarnya. Penelitian ini merekomendasikan strategi yang terfokus pada peningkatan volume penjualan guna mencapai profitabilitas maksimal dan pengembangan bisnis secara berkelanjutan. Dengan memperhatikan peluang pasar yang ada dan menjalankan strategi yang tepat, UD. Siganupari memiliki potensi besar untuk berkembang dan menjadi pemain utama di pasar pupuk dan produk pertanian di wilayah Tanah Jawa, Simalungun.
IV. Siganupari
UD. Siganupari, didirikan oleh Ibu Marianam Hutagaol pada tahun 2008, beroperasi dari Senin hingga Sabtu, pukul 07.00 hingga 15.00 WIB. Usaha ini melayani petani di sekitar Tanjung Pasir dengan menyediakan berbagai jenis pupuk, pestisida, bibit, dan alat pertanian. Pelayanan prima, termasuk konsultasi pertanian dan pemberian hadiah promosi (kalender, kaos), menjadi nilai tambah usaha ini.
1. Jam Operasional dan Aktivitas Harian
UD. Siganupari beroperasi dari Senin hingga Sabtu, pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB. Jam-jam sibuk biasanya terjadi di pagi hari (07.00-11.00 WIB) karena banyak petani melakukan pemupukan saat cuaca masih dingin. Proses penjualan diawali dengan pencatatan pesanan oleh Ibu Marianam Hutagaol, kemudian karyawan mengambil barang dari gudang. Jika diperlukan, karyawan juga melakukan pencampuran pupuk sesuai permintaan pelanggan. Saat siang hari (sekitar pukul 12.00 WIB), pengunjung cenderung sepi, sehingga karyawan dapat beristirahat secara bergiliran. Namun, pada sore hari (sekitar pukul 15.00 WIB), karyawan kembali siap melayani petani yang melakukan pemupukan di sore hari, hingga pukul 17.00 WIB. Sistem operasional ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan petani di sekitar lokasi, yang sebagian besar melakukan aktivitas pemupukan di pagi dan sore hari.
2. Pelayanan Pelanggan dan Strategi Pemasaran
UD. Siganupari memberikan pelayanan yang ramah dan prima kepada pelanggannya. Selain menyediakan pupuk dan produk pertanian, UD. Siganupari juga menyuguhkan teh/air minum kepada pelanggan sambil menunggu pesanan diproses. Strategi pemasaran yang diterapkan juga meliputi pembagian kalender setiap tahunnya dan kaos dari produk pestisida kepada pelanggan. Yang lebih penting lagi, UD. Siganupari memberikan layanan konsultasi pertanian, memberikan resep pupuk dengan dosis yang disesuaikan dengan usia tanaman dan luas lahan petani. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen para petani, membangun hubungan jangka panjang, dan menciptakan loyalitas pelanggan. Pelayanan konsultasi ini menjadi nilai tambah yang membedakan UD. Siganupari dari kompetitornya dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Produk yang Dijual dan Distribusi
UD. Siganupari menawarkan berbagai produk berkualitas, termasuk pupuk subsidi (urea, ZA, NPK Phonska, SP-36, organik) dan pupuk non-subsidi (KCL, SS Mahkota, SS Merauke, TSP Mahkota, TSP Merauke, NPK Mutiara, dolomite, TSM, garam kotor). Pupuk non-subsidi memiliki kandungan yang lebih baik dan harga yang lebih mahal dibandingkan pupuk subsidi. Distribusi pupuk subsidi lebih terbatas, hanya untuk satu kecamatan (Kecamatan Tanah Jawa) sesuai RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), sedangkan pupuk non-subsidi dapat didistribusikan lebih luas. Selain pupuk, UD. Siganupari juga menjual pestisida, bibit, dan alat-alat pertanian untuk mendukung siklus pertanian sawah, jagung, sayuran, dan sawit di daerah Tanjung Pasir. Ketersediaan produk yang beragam ini merupakan nilai tambah bagi UD. Siganupari, memenuhi kebutuhan petani secara menyeluruh di sekitar lokasi.
V.Kesimpulan
Bisnis pupuk di Tanah Jawa, khususnya di Tanjung Pasir, memiliki potensi yang besar. UD. Siganupari memiliki peluang untuk berkembang dengan menerapkan strategi yang tepat berdasarkan hasil analisis SWOT. Penelitian ini memberikan rekomendasi strategi untuk meningkatkan penjualan dan profitabilitas, dengan memanfaatkan lokasi strategis dan meningkatkan layanan kepada para petani.
1. Potensi Pertumbuhan Bisnis Pupuk di Tanah Jawa
Kesimpulan penelitian ini menegaskan potensi besar bisnis pupuk di Tanah Jawa, Simalungun, khususnya di Dusun III Tanjung Pasir. Dominasi lahan pertanian di wilayah ini menciptakan permintaan yang tinggi dan berkelanjutan terhadap pupuk dan produk pertanian terkait. UD. Siganupari, dengan lokasi strategisnya di tengah areal persawahan, memiliki posisi yang sangat menguntungkan untuk memanfaatkan potensi pasar ini. Meskipun menghadapi persaingan dari beberapa kios pupuk di Pekan Tanah Jawa, keunikan lokasi UD. Siganupari dan layanan tambahan seperti konsultasi pertanian memberikan keunggulan kompetitif yang perlu dioptimalkan. Penelitian ini menekankan pentingnya strategi yang tepat untuk meraih kesuksesan di pasar yang kompetitif ini. Dengan strategi yang tepat, UD. Siganupari memiliki potensi untuk berkembang pesat dan menjadi pemain utama di sektor penjualan pupuk dan produk pertanian di wilayah tersebut.
2. Rekomendasi Strategi untuk UD. Siganupari
Berdasarkan analisis SWOT, penelitian ini merekomendasikan strategi pengembangan bisnis bagi UD. Siganupari yang fokus pada pemanfaatan kekuatan dan peluang yang ada. Strategi yang diusulkan meliputi: optimalisasi lokasi strategis, diversifikasi produk (pestisida, bibit, alat pertanian), peningkatan promosi (brosur, kalender, spanduk), peningkatan layanan pelanggan (pelayanan prima, konsultasi pertanian), dan menjalin hubungan baik dengan mitra usaha. Penerapan strategi ini diproyeksikan untuk meningkatkan volume penjualan dan profitabilitas UD. Siganupari secara signifikan. Hal ini selaras dengan pendekatan strategi agresif yang memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk menangkap peluang di pasar. Penelitian ini menyarankan agar UD. Siganupari fokus pada strategi yang efektif untuk meraih keuntungan maksimal dan pertumbuhan berkelanjutan dalam bisnis pupuk di Tanah Jawa.