
Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Telekomunikasi
Informasi dokumen
Penulis | Rizky Denhas Purba |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Akuntansi |
Jenis dokumen | Skripsi |
city | Medan |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 4.13 MB |
- Rasio Keuangan
- Opini Audit Going Concern
- Perusahaan Telekomunikasi
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Research Background
Penelitian ini meneliti pengaruh rasio keuangan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Motivasi penelitian muncul dari perbedaan kepentingan antara investor dan manajemen perusahaan, serta kasus-kasus kegagalan perusahaan seperti Enron dan Worldcom yang menyoroti pentingnya opini audit going concern yang akurat. Penelitian ini berfokus pada tiga rasio keuangan: rasio likuiditas (Current Ratio - CR), rasio profitabilitas (Return on Assets - ROA), dan rasio leverage (Debt to Equity Ratio - DER).
1. Perbedaan Kepentingan Investor dan Manajemen
Bagian ini menjelaskan adanya perbedaan kepentingan antara investor dan manajemen perusahaan dalam hal informasi laporan keuangan. Investor membutuhkan informasi yang dapat diandalkan mengenai dana yang mereka investasikan, sedangkan manajemen perusahaan terkadang tidak mengungkapkan seluruh kinerja yang sebenarnya. Perbedaan ini menjadi dasar perlunya auditor independen sebagai pihak ketiga yang netral dan dapat dipercaya oleh kedua belah pihak untuk memberikan opini yang obyektif mengenai laporan keuangan perusahaan. Hal ini menekankan pentingnya peran audit dan khususnya opini audit going concern dalam menjaga kepercayaan pasar dan melindungi kepentingan investor.
2. Pentingnya Opini Audit Going Concern
Opini audit going concern dijelaskan sebagai opini yang dikeluarkan auditor untuk memastikan kemampuan perusahaan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jika auditor meragukan kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya, atau terdapat indikasi risiko kegagalan usaha, opini audit going concern akan diterbitkan. Pemberian opini ini sangat berpengaruh karena dapat berdampak pada hilangnya kepercayaan publik terhadap manajemen perusahaan. Studi kasus perusahaan-perusahaan besar seperti Enron, Global Crossing, Worldcom, Tyco, dan Xerox yang mengalami kegagalan, dan kesalahan auditor dalam memberikan opini, di highlight sebagai contoh pentingnya akurasi dan kehati-hatian dalam proses audit going concern.
3. Variabel Penelitian dan Penelitian Terdahulu
Penelitian ini menggunakan tiga variabel rasio keuangan: rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan rasio leverage. Penelitian sebelumnya oleh Ompusunggu (2014) telah menunjukkan pentingnya rasio-rasio ini dalam menilai kesehatan keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan yang buruk akan meningkatkan peluang perusahaan mendapatkan opini audit going concern. Studi kasus Global Crossing dan Worldcom di Amerika Serikat, yang melibatkan manipulasi data keuangan dan mengakibatkan kebangkrutan, juga dibahas untuk menunjukkan dampak negatif dari laporan keuangan yang tidak akurat dan kurangnya independensi auditor. Penelitian terdahulu yang relevan, seperti Arma (2013), Ompusunggu (2014), Widyantari (2011), dan Muttaqin (2012), juga dikaji, walaupun hasilnya tidak konsisten, menunjukan perlunya penelitian lebih lanjut untuk menggali hubungan antara rasio keuangan dan opini audit going concern.
II.Perumusan Masalah Research Problem
Pertanyaan penelitian difokuskan pada pengaruh parsial dari CR, ROA, dan DER terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan telekomunikasi di BEI. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antara rasio keuangan dan opini audit going concern.
1. Rumusan Pertanyaan Penelitian
Bagian ini merumuskan pertanyaan penelitian utama: Apakah Current Ratio (CR), Return on Assets (ROA), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Rumusan masalah ini secara spesifik menargetkan untuk menguji pengaruh individual dari masing-masing rasio keuangan terhadap penerimaan opini audit going concern. Ini menunjukkan fokus penelitian pada pengujian hipotesis kausalitas antara variabel-variabel yang telah diidentifikasi dalam latar belakang penelitian. Fokus utama terletak pada menentukan apakah ada hubungan signifikan antara rasio keuangan yang dipilih dan kemungkinan diterbitkannya opini audit going concern oleh auditor independen pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Ini akan menjadi dasar untuk analisis dan interpretasi data selanjutnya.
III.Metode Penelitian Research Methodology
Penelitian menggunakan metode purposive sampling untuk memilih 6 perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI sebagai sampel. Data dikumpulkan melalui metode dokumentasi dari laporan keuangan tahunan (2008-2013) yang diakses melalui website resmi BEI (www.idx.co.id). Analisis data menggunakan regresi logistik untuk menguji pengaruh rasio keuangan (variabel independen) terhadap penerimaan opini audit going concern (variabel dependen, diukur dengan variabel dummy).
1. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam memilih sampel. Metode ini dipilih karena memungkinkan peneliti untuk menentukan sampel berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria tersebut tidak dijelaskan secara detail dalam ringkasan ini, namun berdasarkan hasil, terpilih 6 perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai sampel penelitian. Penggunaan purposive sampling ini memungkinkan peneliti untuk fokus pada perusahaan yang memenuhi kriteria spesifik yang relevan dengan variabel penelitian, memastikan data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga meningkatkan kualitas dan relevansi analisis yang dilakukan.
2. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Peneliti mengumpulkan data sekunder melalui internet, khususnya dari website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Data yang digunakan meliputi laporan keuangan tahunan (neraca dan laporan laba/rugi) dari enam perusahaan telekomunikasi yang telah dipilih sebagai sampel. Periode pengamatan data adalah tahun 2008-2013. Data yang dikumpulkan berupa data time series dan cross section atau pooled data. Data time series merupakan data dari suatu fenomena yang dikumpulkan dari beberapa interval waktu, sedangkan cross section adalah kumpulan data untuk meneliti fenomena tertentu dalam satu kurun waktu. Kombinasi kedua jenis data ini memungkinkan analisis yang lebih komprehensif terhadap variabel penelitian.
3. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah regresi logistik. Data yang telah dikumpulkan diolah terlebih dahulu menggunakan Microsoft Excel sebelum diinput ke dalam program SPSS untuk melakukan analisis regresi logistik. Regresi logistik dipilih karena variabel dependen (penerimaan opini audit going concern) bersifat dummy, yaitu memiliki dua kategori (menerima atau tidak menerima opini audit going concern). Analisis regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (rasio keuangan: CR, ROA, dan DER) terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah 5% (0,05).
IV.Hasil Penelitian dan Pembahasan Research Results and Discussion
Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun, CR dan DER tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Temuan ini sebagian sejalan dengan penelitian terdahulu (Ompusunggu, 2014; Widyantari, 2011; Muttaqin, 2012), namun berbeda dengan Arma (2013). Analisis lebih lanjut dilakukan untuk menguji asumsi klasik seperti multikolinearitas dan autokorelasi. Uji Hosmer and Lemeshow menunjukkan model regresi layak digunakan (p-value > 0.05).
1. Analisis Regresi Logistik
Analisis data dilakukan menggunakan regresi logistik dengan metode enter, pada tingkat signifikansi α 5% (0,05). Metode ini dipilih karena variabel terikat (penerimaan opini audit going concern) bersifat dummy (biner: menerima atau tidak menerima opini). Hasil analisis regresi logistik menguji pengaruh rasio likuiditas (CR), rasio profitabilitas (ROA), dan rasio leverage (DER) terhadap opini audit going concern. Penggunaan metode enter dalam regresi logistik memastikan semua variabel independen dimasukkan secara simultan ke dalam model, memungkinkan peneliti untuk menganalisis pengaruh gabungan dari ketiga rasio keuangan terhadap penerimaan opini audit going concern. Interpretasi koefisien dan nilai signifikansi dari masing-masing rasio akan menentukan pengaruhnya terhadap variabel dependen.
2. Pengaruh Rasio Keuangan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Assets (ROA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern (p-value < 0.05). Artinya, semakin rendah ROA, semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern. Sebaliknya, Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern (p-value > 0.05). Temuan ini menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan, yang diukur dengan ROA, memiliki peran penting dalam menentukan penilaian auditor terhadap kelangsungan usaha perusahaan. Hasil ini sebagian mendukung dan sebagian bertentangan dengan temuan penelitian sebelumnya oleh Arma (2013), Ompusunggu (2014), Widyantari (2011), dan Muttaqin (2012).
3. Uji Asumsi Klasik
Meskipun detail perhitungan tidak disertakan, disebutkan bahwa uji asumsi klasik dilakukan. Ini mencakup uji autokorelasi menggunakan run test (bukan uji Durbin-Watson) untuk memastikan residual dari model regresi bersifat acak. Hasil uji Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test (p-value > 0.05) menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan sesuai dengan data observasi, yang menunjukan ketepatan model dalam memprediksi penerimaan opini audit going concern. Uji-uji asumsi klasik ini penting untuk memastikan keabsahan dan keandalan hasil analisis regresi logistik. Hasil uji yang baik mendukung validitas kesimpulan penelitian.
V.Kesimpulan Conclusion
Kesimpulannya, ROA secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI. Sebaliknya, CR dan DER tidak berpengaruh signifikan. Penelitian ini berkontribusi pada literatur opini audit going concern dan analisis keuangan di Indonesia, khususnya dalam konteks perusahaan telekomunikasi.
1. Pengaruh ROA terhadap Opini Audit Going Concern
Kesimpulan utama penelitian menunjukkan bahwa Return on Assets (ROA) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Temuan ini mengindikasikan bahwa perusahaan dengan profitabilitas rendah (ROA rendah) cenderung lebih besar kemungkinannya untuk menerima opini audit going concern. Hasil ini memiliki implikasi penting bagi manajemen perusahaan dan auditor, menyoroti pentingnya menjaga kinerja profitabilitas yang sehat untuk meminimalkan risiko penerbitan opini audit going concern yang dapat berdampak negatif terhadap citra dan kepercayaan investor. Temuan ini konsisten dengan beberapa penelitian sebelumnya, meskipun bertentangan dengan beberapa penelitian lain yang menunjukan hasil yang berbeda-beda, menunjukan kompleksitas faktor yang mempengaruh opini audit going concern.
2. Pengaruh CR dan DER terhadap Opini Audit Going Concern
Berbeda dengan ROA, Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Artinya, likuiditas (CR) dan leverage (DER) perusahaan, berdasarkan data dan model yang digunakan dalam penelitian ini, tidak menjadi faktor penentu utama dalam penerimaan opini audit going concern. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut untuk memastikan generalisasi temuan ini dan konsistensinya dengan penelitian serupa di masa mendatang. Penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain atau metodologi yang berbeda untuk menguji pengaruh CR dan DER terhadap opini audit going concern pada perusahaan telekomunikasi.
3. Implikasi Kesimpulan
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit going concern, khususnya dalam konteks perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Temuan ini bermanfaat bagi investor, manajemen perusahaan, dan auditor dalam pengambilan keputusan dan perencanaan strategi bisnis. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman mengenai rasio keuangan dan interpretasi yang tepat terhadap implikasinya pada kelangsungan usaha perusahaan. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk memperluas cakupan sampel, periode waktu, atau jenis industri untuk menggeneralisasi temuan dan memperkuat validitas hasil penelitian ini.