Identifikasi Penyebab Pembengkakan Biaya pada Proyek Perumahan

Identifikasi Penyebab Pembengkakan Biaya pada Proyek Perumahan

Informasi dokumen

Penulis

Mohammad Fandhu Al Addiat

instructor Ir. Syahrizal, MT.
Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Teknik Sipil
Jenis dokumen Tugas Akhir
Tempat Medan
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 4.57 MB
  • Pembengkakan Biaya
  • Proyek Konstruksi
  • Teknik Sipil

Ringkasan

I.Metodologi Penelitian Research Methodology

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor penyebab pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek konstruksi gedung di Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, mengumpulkan data primer melalui kuesioner yang disebar kepada 30 kontraktor yang berpengalaman di proyek konstruksi gedung di Kota Medan. Data diolah menggunakan program SPSS versi 19 untuk menganalisis penyebab cost overrun dan menguji hubungan antar variabel. Analisis data meliputi uji validitas, reliabilitas, dan korelasi. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi linier sederhana untuk mengkaji pengaruh faktor-faktor terhadap pembengkakan biaya konstruksi.

1. Jenis Penelitian dan Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, berfokus pada identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek konstruksi gedung di Medan. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada kontraktor yang sedang atau pernah menangani proyek konstruksi gedung di Kota Medan. Sebanyak 30 kuesioner berhasil dikumpulkan dari responden yang terdiri dari kontraktor-kontraktor tersebut. Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 19 untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama penyebab pembengkakan biaya proyek konstruksi. Data sekunder juga dikumpulkan melalui studi literatur dan penelitian-penelitian sebelumnya untuk mendukung analisis dan memperkuat temuan penelitian. Penggunaan SPSS versi 19 memungkinkan analisis yang mendalam terhadap data yang dikumpulkan, memastikan temuan penelitian akurat dan dapat diandalkan dalam mengkaji permasalahan pembengkakan biaya proyek konstruksi di Medan.

2. Analisis Data

Setelah data dari kuesioner terkumpul, dilakukan beberapa tahap analisis data. Terdapat 30 sampel atau responden yang datanya diolah ke dalam tabel tabulasi data. Setelah tahap tabulasi, dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan keandalan instrumen penelitian. Selanjutnya, dilakukan analisis korelasi untuk mempelajari hubungan antara variabel-variabel yang telah diidentifikasi. Program SPSS versi 19 digunakan sebagai alat bantu dalam seluruh proses analisis data. Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen pengumpulan data (kuesioner) mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan konsistensi dan kehandalan data yang diperoleh. Analisis korelasi digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor-faktor yang diteliti dengan kejadian pembengkakan biaya pada proyek konstruksi. Hasil analisis ini memberikan informasi yang komprehensif mengenai pola dan faktor-faktor yang berkontribusi pada pembengkakan biaya proyek konstruksi di Medan. Dengan menggunakan SPSS, proses analisis ini menjadi lebih efisien dan akurat.

3. Teknik Analisis yang Digunakan

Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif untuk menggambarkan karakteristik data yang dikumpulkan dari kuesioner. Analisis ini memberikan gambaran umum mengenai frekuensi, persentase, dan rata-rata dari setiap variabel yang diukur. Selain analisis deskriptif, penelitian ini juga menggunakan analisis regresi linier sederhana. Teknik ini digunakan untuk memprediksi hubungan antara variabel terikat (misalnya, kinerja sumber daya manusia) dengan variabel bebas (faktor-faktor yang menyebabkan pembengkakan biaya). Analisis ini membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap pembengkakan biaya konstruksi. Lebih lanjut, uji t (t-test) dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji t ini membandingkan t-hitung dengan nilai tingkat signifikansi (t = 5% atau 0,05) untuk menentukan apakah pengaruh variabel bebas signifikan secara statistik atau tidak. Semua analisis ini dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 19 untuk memastikan akurasi dan efisiensi dalam proses analisis data dan untuk mendukung kesimpulan penelitian mengenai penyebab pembengkakan biaya konstruksi.

II.Tinjauan Pustaka dan Penelitian Sebelumnya Literature Review and Previous Research

Tinjauan pustaka membahas definisi konstruksi dan pentingnya manajemen biaya proyek. Penelitian sebelumnya, seperti oleh Fahirah F. di Makassar dan penelitian lain di Surabaya, telah meneliti penyebab cost overrun pada proyek konstruksi gedung dan perumahan. Penelitian ini mengacu pada temuan-temuan tersebut, khususnya terkait faktor-faktor seperti kenaikan harga material, kebijakan pemerintah, dan kurangnya perencanaan yang menyebabkan pembengkakan biaya konstruksi.

1. Tinjauan Pustaka Literature Review

Bagian tinjauan pustaka mendefinisikan konstruksi sebagai kegiatan membangun sarana dan prasarana, mencakup bangunan dan infrastruktur. Konstruksi dijelaskan sebagai keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Dokumen menyoroti pentingnya manajemen biaya dalam proyek konstruksi karena investasi besar yang terlibat dan risiko kegagalan. Dipohusodo (1996) menekankan pentingnya pengelolaan biaya yang baik untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya pembengkakan biaya (cost overrun). Santoso (1999) menambahkan bahwa proyek bangunan komersial dan fasilitas umum lebih rentan terhadap pembengkakan biaya dibandingkan bangunan industri. Ini menggarisbawahi kebutuhan untuk memahami penyebab dominan pembengkakan biaya dari segi perencanaan, pelaksanaan, koordinasi sumber daya, dan pengendalian biaya dan waktu. Secara keseluruhan, tinjauan pustaka ini meletakkan dasar pemahaman tentang kompleksitas manajemen biaya dalam proyek konstruksi dan menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah cost overrun.

2. Kajian Penelitian Sebelumnya Review of Previous Research

Bagian ini merangkum beberapa penelitian sebelumnya terkait pembengkakan biaya (cost overrun) dalam proyek konstruksi. Satu penelitian oleh Fahirah F. mengidentifikasi penyebab overrun biaya pada proyek konstruksi gedung di Makassar, menggunakan kuesioner kepada kontraktor golongan menengah (M) dan analisis statistik deskriptif. Penelitian lain yang disebutkan meneliti overrun biaya pada berbagai tipe proyek konstruksi di Surabaya, melibatkan kontraktor kelas A dan B, dan menemukan bahwa penyebab utama overrun biaya adalah data dan informasi proyek yang tidak lengkap, kenaikan harga material, dan kebijakan keuangan pemerintah. Temuan ini menunjukkan bahwa tipe proyek bangunan komersial dan fasilitas umum lebih sering mengalami overrun biaya daripada bangunan industri. Penelitian-penelitian sebelumnya ini memberikan konteks dan landasan bagi penelitian yang dilakukan, menunjukan adanya tren dan faktor-faktor yang konsisten berkontribusi terhadap permasalahan cost overrun dalam industri konstruksi.

III.Komponen Penting dalam Estimasi Biaya Proyek Important Components in Project Cost Estimation

Bagian ini menjelaskan komponen-komponen penting dalam estimasi biaya proyek konstruksi, termasuk estimasi biaya awal, pengendalian biaya (cost control), dan peranan change order. Estimasi yang akurat sangat penting untuk meminimalkan risiko cost overrun pada proyek konstruksi gedung. Pentingnya perencanaan yang matang dan pengawasan yang ketat terhadap material, tenaga kerja, dan pengendalian biaya konstruksi untuk mencegah pembengkakan biaya dibahas dalam bagian ini.

1. Estimasi Biaya dan Pengendalian Biaya

Estimasi biaya merupakan perkiraan total biaya proyek konstruksi di tahap awal, melibatkan analisis setiap jenis pekerjaan, sumber daya, volume pekerjaan, dan harga satuan. Tujuannya adalah merencanakan dan mengendalikan sumber daya untuk kelangsungan proyek (Soeharto, 2001). Pengendalian biaya (cost control) melibatkan berbagai komponen seperti kontrak, material, unsur-unsur biaya proyek, change order, dan data proyek (gambar rencana). Manajemen proyek yang baik dibutuhkan untuk mengatur, mengendalikan, dan mengkoordinasi pelaksanaan proyek. Peran cost engineer meliputi perkiraan biaya dan pengendalian realisasi biaya sesuai estimasi awal, sangat penting untuk mencegah kekacauan keuangan (financial chaos) terutama pada proyek besar. Kehandalan estimasi bergantung pada kelengkapan informasi proyek, termasuk gambar, spesifikasi teknis, dan informasi tentang sumber daya (tenaga kerja dan lainnya).

2. Informasi Penting dalam Estimasi

Terdapat tiga kelompok informasi pokok yang dibutuhkan untuk estimasi biaya yang handal: informasi tentang proyek dan bagian-bagiannya lengkap dengan gambar dan spesifikasi teknis (untuk menghitung volume pekerjaan dan menentukan metode konstruksi); informasi tentang sumber daya yang tersedia (tenaga kerja dan sumber daya lainnya) yang diperlukan saat kontraktor merencanakan operasi lapangan; dan jumlah kontrak, yang merupakan pedoman biaya yang baik untuk klien dalam kontrak harga tetap, tetapi kurang berarti dalam situasi lain. Estimasi rinci disiapkan oleh manajer proyek menjelang tender, berdasarkan kuantitas akurat dari gambar kerja dan harga dari dokumen proyek sebelumnya. Kelengkapan informasi ini sangat krusial untuk akurasi estimasi biaya awal dan pencegahan pembengkakan biaya (cost overrun) di kemudian hari.

3. Change Order dan Pembengkakan Biaya Cost Overrun

Change order adalah usulan perubahan tertulis antara pemilik dan kontraktor untuk mengubah kondisi kontrak awal, seperti menambah atau mengurangi pekerjaan. Perubahan ini dapat mengubah spesifikasi biaya kontrak, jadwal pembayaran, dan jadwal proyek (Soeharto, 2001). Santoso (2002) mendefinisikan change order sebagai kesepakatan revisi biaya dan kompensasi kepada kontraktor setelah penandatanganan kontrak. Pembengkakan biaya (cost overrun) didefinisikan sebagai biaya konstruksi yang melebihi anggaran proyek yang ditetapkan di tahap awal (estimasi biaya), menimbulkan kerugian bagi kontraktor (Santoso, 2002). Cost overrun dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal proyek. Pengelolaan yang baik terhadap change order dan antisipasi terhadap potensi risiko sangat penting untuk mencegah terjadinya pembengkakan biaya proyek konstruksi.

IV.Analisis Data dan Pembahasan Data Analysis and Discussion

Analisis data dari 30 responden kuesioner menunjukkan faktor-faktor yang menyebabkan pembengkakan biaya konstruksi di Medan. Hasil analisis menggunakan SPSS meliputi uji validitas dan reliabilitas kuesioner. Pembahasan berfokus pada identifikasi dan pembahasan faktor-faktor dominan yang berkontribusi pada cost overrun pada proyek konstruksi gedung di Medan, memberikan gambaran mengenai analisis pembengkakan biaya berdasarkan data yang dikumpulkan. Temuan-temuan penelitian akan memberikan informasi penting untuk pengendalian biaya konstruksi di masa mendatang.

1. Pengolahan dan Analisis Data Kuesioner

Setelah pengumpulan data kuesioner dari 30 responden kontraktor di Medan, data diolah menggunakan program SPSS versi 19. Proses analisis meliputi beberapa tahap, termasuk tabulasi data ke dalam tabel. Setelah tabulasi, dilakukan uji validitas untuk memastikan kevalidan instrumen penelitian dan uji reliabilitas untuk mengukur konsistensi dan keandalan data yang dikumpulkan. Kemudian, analisis korelasi dilakukan untuk mengkaji hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan digunakan untuk menilai reliabilitas kuesioner, dengan nilai ≥ 0,6 menunjukkan reliabilitas yang baik. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pembengkakan biaya (cost overrun) dalam proyek konstruksi gedung di Medan. Hasil analisis akan memberikan gambaran komprehensif tentang permasalahan pembengkakan biaya berdasarkan data empiris yang dikumpulkan dari para kontraktor di lapangan.

2. Pembahasan Hasil Analisis

Bab analisis dan pembahasan menjelaskan hasil penelitian berdasarkan data kuesioner, yang berkaitan dengan variabel-variabel penyebab pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek perumahan di Medan. Data variabel diperoleh dengan mengacu pada penelitian sebelumnya oleh Fahirah F. yang berjudul "Identifikasi Penyebab Overrun Biaya Proyek Konstruksi Gedung." Dari 30 kuesioner yang disebar, 27 responden memberikan jawaban yang dianggap serius dan valid. Analisis statistik menggunakan SPSS mencakup uji validitas, reliabilitas, dan korelasi. Pembahasan berfokus pada interpretasi temuan terkait faktor-faktor dominan yang menyebabkan pembengkakan biaya, memberikan konteks dan implikasi praktis dari hasil penelitian untuk manajemen konstruksi di Medan. Biaya-biaya seperti pembuatan jaringan telepon dan pembangunan fasilitas umum, yang biasanya ditanggung oleh developer, tidak termasuk dalam analisis pembengkakan biaya karena fokus penelitian hanya pada biaya fisik bangunan selama tahap pengerjaan yang dilakukan kontraktor.