Potensi Energi Angin untuk Pembangkit Listrik Mandiri di Pulau Gili Ketapang

Potensi Energi Angin untuk Pembangkit Listrik Mandiri di Pulau Gili Ketapang

Informasi dokumen

Penulis

Yang Yang Haryono

Sekolah

Universitas Muhammadiyah Malang

Jurusan Teknik Mesin
Tahun publikasi 2015
Tempat Malang
Jenis dokumen skripsi
Bahasa Indonesian
Jumlah halaman 31
Format | PDF
Ukuran 561.97 KB
  • Energi Terbarukan
  • Pembangkit Listrik
  • Turbin Angin

Ringkasan

I. Latar Belakang

Pulau Gili Ketapang terletak di Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, memiliki luas sekitar 60 Ha dan dihuni oleh sekitar 7500 jiwa. Keberadaan pulau ini yang dikelilingi oleh pantai berpasir dan batu karang memberikan potensi yang besar untuk pengembangan energi alternatif. Potensi Energi Angin di pulau ini sangat tinggi, dengan kecepatan angin yang berkisar antara 20 km/jam hingga 40 km/jam. Hal ini menjadikan pulau ini sebagai lokasi yang ideal untuk penerapan Sistem Konversi Energi Angin (SKEA). Dengan memanfaatkan Energi Kinetik Angin, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang saat ini hanya bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berkapasitas 450 kW. Kebutuhan listrik total masyarakat mencapai 2070 kW, sehingga terdapat kekurangan sebesar 1620 kW. Oleh karena itu, pengembangan pembangkit listrik tenaga angin menjadi sangat penting.

II. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini berfokus pada desain Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Turbin Angin) yang dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Pulau Gili Ketapang. Dengan adanya kebutuhan listrik yang terus meningkat, penting untuk merancang sistem yang efisien dan efektif. Desain yang diusulkan harus mempertimbangkan potensi kecepatan angin yang ada serta jumlah rumah yang membutuhkan pasokan listrik. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam perancangan, mengingat kondisi geografis pulau yang unik dan keterbatasan infrastruktur yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

III. Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menghasilkan desain Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang dapat memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Pulau Gili Ketapang. Dengan memanfaatkan Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH), diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pembangkitan listrik. TASH dipilih karena memiliki keunggulan dalam hal efisiensi dibandingkan dengan Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV). Desain ini akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kecepatan angin rata-rata, jumlah turbin yang diperlukan, serta komponen-komponen pendukung lainnya. Dengan demikian, diharapkan perancangan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pulau tersebut.

IV. Manfaat Perancangan

Manfaat dari penerapan Sistem Konversi Energi Angin di Pulau Gili Ketapang sangat signifikan. Dengan adanya pembangkit listrik tenaga angin, masyarakat akan mendapatkan pasokan listrik yang lebih stabil dan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan listrik, tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat. Dengan terpenuhinya kebutuhan listrik, berbagai aktivitas ekonomi dan sosial dapat berjalan lebih baik. Selain itu, penggunaan energi terbarukan seperti energi angin juga berkontribusi pada pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, sehingga lebih ramah lingkungan. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain yang memiliki potensi serupa.

Referensi dokumen

  • Roda Gigi Lurus (Ali Sailfullah. Ir., MT)
  • Penggerak Mula Turbin (Arismunandar W)
  • Wind Energy System (Djojodiharjo H. dan Molly JP.)
  • Pengaruh Variasi Jumlah Blade (I Kade, Made Mara, Arif, Muliadi)
  • Teori dan Perancangan Turbin Angin (Sudarman. Ir., MT)