
Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Informasi dokumen
Penulis | Nurul Syazwani |
Sekolah | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Manajemen |
Jenis dokumen | Skripsi |
Tempat | Medan |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 3.75 MB |
- Stres Kerja
- Motivasi Kerja
- Kinerja Karyawan
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Research Background
Penelitian ini meneliti pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Latar belakang penelitian didasari oleh pentingnya kinerja karyawan bagi pencapaian tujuan perusahaan, dan bagaimana stres kerja dan motivasi kerja berperan signifikan dalam menentukannya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan tersebut, khususnya di konteks program ProCISE dan budaya inovasi yang diterapkan di PGN.
1. Pengaruh Stres dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Bagian ini menjelaskan landasan utama penelitian, yaitu hubungan antara stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Dipaparkan bahwa menjaga kinerja karyawan merupakan hal krusial bagi keberhasilan perusahaan. Stres kerja, yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan pekerjaan, dapat memengaruhi performa. Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana stres ini muncul dan bagaimana mengendalikannya. Motivasi kerja juga menjadi faktor penting, karena antusiasme dan kerja keras karyawan sangat dibutuhkan untuk mencapai produktivitas tinggi dan kinerja yang baik. Definisi kinerja, baik secara kualitas maupun kuantitas, juga dijelaskan berdasarkan pendapat Mangkunegara (2000:67), menekankan pentingnya hasil kerja yang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Motivasi diuraikan lebih lanjut menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik, menjelaskan bagaimana kedua jenis motivasi ini dapat berperan dalam menghadapi tantangan pekerjaan dan meningkatkan kinerja. Beban kerja dan rutinitas yang berpotensi menimbulkan stres dan menurunkan motivasi juga dibahas.
2. Strategi Motivasi di PT. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk dan Permasalahan Kinerja
Bagian ini membahas program-program motivasi yang diterapkan oleh PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, seperti kompetisi antar unit kerja dalam menerapkan budaya ProCISE (Professionalism, Continuous Improvement, Integrity, Safety, dan Excellent Service) serta kompetisi berdasarkan inovasi karyawan. Sistem penghargaan berupa bonus finansial dan kesempatan penugasan di luar negeri turut dijelaskan. Dipaparkan bagaimana budaya organisasi yang baik dapat meningkatkan peluang promosi dan pelatihan. Namun, data yang menunjukkan fluktuasi performa karyawan, khususnya penurunan pada kategori ‘very good’ antara periode 2012-2013 (dari 28% menjadi 10%), menjadi dasar timbulnya pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di perusahaan tersebut. Permasalahan kinerja inilah yang kemudian mendorong dilakukannya penelitian lebih lanjut, untuk mengungkap strategi pimpinan dalam meningkatkan kinerja karyawan dan faktor-faktor yang mempengaruhi performa tersebut, khususnya peran stres dan motivasi kerja.
3. Definisi Kinerja dan Faktor faktor yang Mempengaruhi
Bagian ini memberikan definisi kinerja yang lebih komprehensif, mencakup tidak hanya hasil kerja, tetapi juga proses kerja. Pendapat Wibowo (2008:7) yang menjelaskan kinerja sebagai proses dan hasil pekerjaan, diuraikan. Pentingnya perumusan tujuan organisasi untuk menciptakan harmonisasi antara pekerjaan dan pekerja dalam mencapai kinerja optimal juga dijelaskan. Manfaat evaluasi kinerja dibahas, meliputi penyesuaian kompensasi, perbaikan kinerja, pelatihan dan pengembangan, pengambilan keputusan (promosi, mutasi, pemecatan), perencanaan tenaga kerja, dan riset pegawai. Evaluasi kinerja juga dilihat sebagai umpan balik penting bagi pengembangan karyawan di masa mendatang. Peran manajer sebagai pembina dalam memberikan umpan balik dan arahan pengembangan juga disoroti. Selain itu, dibahas pula beberapa faktor yang dapat menyebabkan stres kerja, seperti role overload, role conflict, tanggung jawab terhadap orang lain, serta stresor pada level kelompok yang diakibatkan oleh dinamika kelompok dan perilaku manajerial yang tidak konsisten atau kurang suportif. Berbagai gejala stres, baik fisik, psikologis, maupun perilaku, turut dijabarkan.
4. Motivasi Kerja Teori dan Jenisnya
Bagian ini membahas tentang motivasi kerja, mulai dari definisi dan teori-teori yang relevan. Penjelasan mengenai kebutuhan manusia menurut Maslow (kebutuhan fisiologis dan keselamatan) dikaitkan dengan motivasi kerja, khususnya dalam hal finansial (gaji dan bonus). Motivasi dijelaskan sebagai dorongan internal maupun eksternal yang memicu antusiasme dan kegigihan untuk beraksi (Daft, 2002:91). Motivasi primer dan sekunder, serta motivasi intrinsik dan ekstrinsik juga dijelaskan perbedaannya. Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri individu, sedangkan motivasi ekstrinsik dipengaruhi faktor eksternal. Bagian ini juga menyinggung beberapa temuan penelitian lain yang relevan, membahas pengaruh beberapa faktor (prestasi, peluang maju, kompensasi, prosedur kerja, mutu supervisi) terhadap kinerja, dan studi tentang pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan di tempat lain. Hal ini bertujuan untuk membandingkan dengan temuan penelitian yang dilakukan terhadap PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
II.Metode Penelitian Research Methodology
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksplanasi asosiatif, dengan populasi seluruh karyawan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. dan sampel sebanyak 55 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner (data primer) dan studi pustaka (data sekunder). Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji hipotesis dengan tingkat signifikansi α = 5% (0.05).
1. Jenis Penelitian dan Populasi Sampel
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi asosiatif yang bertujuan untuk mengungkap pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Populasi penelitian mencakup seluruh karyawan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk., sementara sampel penelitian terdiri dari 55 responden. Pemilihan sampel ini dilakukan dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu dan sumber daya. Besarnya sampel 55 responden sudah cukup representatif untuk analisis yang digunakan, meski perlu diingat bahwa generalisasi temuan harus tetap mempertimbangkan keterbatasan ini. Dengan kata lain, hasil penelitian ini lebih menekankan pada kondisi spesifik di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dan belum tentu dapat digeneralisasi secara luas.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui dua metode. Data primer diperoleh menggunakan kuesioner yang disebar kepada responden terpilih. Kuesioner ini dirancang khusus untuk mengukur tingkat stres kerja, motivasi kerja, dan kinerja karyawan. Sementara itu, data sekunder didapatkan melalui studi pustaka atau literatur yang relevan dengan topik penelitian. Data sekunder ini digunakan untuk mendukung dan memperkaya analisis data primer, memberikan konteks teori dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan studi yang sedang dilakukan. Kombinasi data primer dan sekunder ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
3. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Metode ini dipilih karena memungkinkan peneliti untuk menguji pengaruh dua variabel independen (stres kerja dan motivasi kerja) terhadap satu variabel dependen (kinerja karyawan) secara simultan dan parsial. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah α = 5% (0.05), yang berarti bahwa peneliti akan menolak hipotesis nol (H0) jika probabilitas kesalahan (p-value) kurang dari 0.05. Analisis regresi berganda ini akan menghasilkan koefisien regresi, nilai R Square, dan uji signifikansi untuk menguji hipotesis penelitian. Nilai R Square akan menunjukkan seberapa besar variasi dalam variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Analisis ini memungkinkan peneliti untuk mengetahui secara kuantitatif seberapa besar pengaruh stres kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
III.Hasil Penelitian Research Findings
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa secara simultan, stres kerja dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun, secara parsial hanya motivasi kerja yang berpengaruh positif dan signifikan. Nilai R Square sebesar 0.827 menunjukkan bahwa 82.7% kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Penelitian ini juga membahas implikasi temuan ini terhadap program peningkatan kinerja yang telah diterapkan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
1. Pengaruh Simultan Stres Kerja dan Motivasi Kerja
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa secara simultan, baik stres kerja maupun motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Artinya, kedua variabel independen ini secara bersama-sama memberikan kontribusi yang nyata terhadap peningkatan kinerja karyawan. Temuan ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan adanya hubungan positif antara stres kerja, motivasi kerja, dan kinerja karyawan. Temuan ini penting karena menunjukkan bahwa perusahaan perlu memperhatikan baik faktor-faktor yang menyebabkan stres kerja maupun strategi untuk meningkatkan motivasi kerja guna meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Pengaruh simultan ini menunjukkan adanya interaksi antara stres dan motivasi dalam mempengaruhi kinerja.
2. Pengaruh Parsial Stres Kerja dan Motivasi Kerja
Analisis lebih lanjut secara parsial menunjukkan hasil yang berbeda. Motivasi kerja terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini berarti peningkatan motivasi kerja akan diiringi peningkatan kinerja. Namun, stres kerja, meskipun menunjukkan pengaruh positif, ternyata tidak signifikan secara statistik. Artinya, meskipun ada korelasi positif antara stres kerja dan kinerja, pengaruh tersebut tidak cukup kuat untuk dinyatakan signifikan secara statistik. Ini menunjukkan bahwa meskipun stres dapat meningkatkan kinerja sampai batas tertentu, faktor lain yang lebih dominan menentukan kinerja karyawan, yaitu motivasi kerja. Temuan ini penting karena menyoroti perlunya perusahaan lebih fokus pada strategi peningkatan motivasi daripada hanya pada pengurangan stres.
3. Nilai R Square dan Variabel Luar Model
Nilai R Square sebesar 0.827 mengindikasikan bahwa 82.7% dari variansi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel stres kerja dan motivasi kerja. Artinya, kedua variabel ini mampu menjelaskan sebagian besar variasi kinerja karyawan. Namun, sisa 17.3% variansi kinerja karyawan dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model. Variabel-variabel luar model ini dapat berupa faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini, seperti kepemimpinan, lingkungan kerja, kompensasi, dan lain-lain. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun stres kerja dan motivasi kerja merupakan faktor penting, masih ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja karyawan. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis variabel-variabel lain tersebut.
IV.Kesimpulan dan Saran Conclusion and Suggestions
Penelitian menyimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan faktor dominan yang memengaruhi kinerja karyawan di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Meskipun stres kerja berpengaruh positif, pengaruhnya tidak signifikan. Saran yang diberikan meliputi upaya peningkatan motivasi kerja, pengelolaan stres kerja, dan perlunya penyesuaian strategi peningkatan kinerja perusahaan, mempertimbangkan temuan mengenai pengaruh parsial dari stres kerja dan motivasi kerja. Informasi lebih lanjut mengenai program ProCISE dan budaya inovasi PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk perlu dikaji lebih dalam.
V. Perusahaan Gas Negara Persero Tbk
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, atau PGN, adalah perusahaan BUMN penyedia gas bumi di Indonesia, didirikan pada tahun 1859. Penelitian ini dilakukan di kantor SBU dan Area Medan. Jumlah sampel penelitian adalah 55 responden.