Hubungan Karakteristik Pekerjaan dan Keterlibatan Karyawan di Perusahaan Telekomunikasi

Hubungan Karakteristik Pekerjaan dan Keterlibatan Karyawan di Perusahaan Telekomunikasi

Informasi dokumen

Penulis

Mifta Aulia

instructor Vivi Gusrini R. Pohan, M.Sc.,M.A.,psikolog
Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Psikologi
Tempat Medan
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 3.90 MB
  • karakteristik pekerjaan
  • keterlibatan karyawan
  • perusahaan telekomunikasi

Ringkasan

I.Hubungan Karakteristik Pekerjaan Job Characteristics dan Keterlibatan Karyawan Employee Engagement di Perusahaan Telekomunikasi Medan

Penelitian ini mengkaji hubungan antara karakteristik pekerjaan dan keterlibatan karyawan di sebuah perusahaan telekomunikasi di Medan, Indonesia. Studi kuantitatif korelasional ini melibatkan 210 karyawan dan menggunakan skala pengukuran untuk karakteristik pekerjaan (terdiri dari skill variety, task identity, task significance, autonomy, dan feedback) dan keterlibatan karyawan. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif yang signifikan (r=0.639) antara kedua variabel. Analisis regresi stepwise mengidentifikasi task identity, skill variety, autonomy, dan feedback sebagai penentu utama keterlibatan karyawan. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi perusahaan telekomunikasi dalam meningkatkan keterlibatan karyawan melalui peningkatan karakteristik pekerjaan.

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik pekerjaan (job characteristics) dengan keterlibatan karyawan (employee engagement) di perusahaan telekomunikasi di Kota Medan. Penelitian difokuskan pada bagaimana karakteristik pekerjaan yang dipersepsi karyawan mempengaruhi tingkat keterlibatan mereka. Hal ini didasari asumsi bahwa peningkatan job characteristics dapat meningkatkan employee engagement jika karyawan bereaksi positif terhadap pekerjaan dan organisasi. Dengan kata lain, penelitian ini ingin mengungkap seberapa besar pengaruh karakteristik pekerjaan terhadap tingkat keterlibatan karyawan di perusahaan yang diteliti.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan teknik pengambilan sampel incidental sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 210 karyawan dari perusahaan telekomunikasi di Medan. Alat ukur yang digunakan berupa skala job characteristics dan skala employee engagement untuk mengukur variabel independen dan dependen. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk melihat hubungan antara job characteristics dan employee engagement. Metode analisis regresi stepwise juga digunakan untuk mengidentifikasi aspek-aspek job characteristics yang paling berkontribusi terhadap employee engagement. Metode ini dipilih untuk mengkaji hubungan sebab akibat secara statistik antara variabel yang diteliti, memberikan hasil yang terukur dan dapat diuji secara empiris.

3. Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara job characteristics dan employee engagement (r=0.639). Artinya, semakin baik karakteristik pekerjaan yang dipersepsi karyawan, semakin tinggi pula keterlibatan mereka. Lebih rinci, analisis menunjukkan hubungan positif antara aspek-aspek job characteristics seperti skill variety (r=0.505, p<0.01), task identity (r=0.559, p<0.01), task significance (r=0.430, p<0.01), autonomy (r=0.462, p<0.01), dan feedback (r=0.506, p<0.01) dengan employee engagement. Analisis regresi stepwise kemudian mengidentifikasi empat aspek job characteristics yang paling berpengaruh terhadap employee engagement, yaitu task identity, skill variety, autonomy, dan feedback. Temuan ini menunjukkan bahwa aspek-aspek tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap employee engagement dalam konteks perusahaan telekomunikasi di Medan.

4. Implikasi dan Saran

Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi organisasi, khususnya perusahaan telekomunikasi, untuk merumuskan kebijakan yang dapat meningkatkan reaksi positif karyawan terhadap pekerjaan dan organisasi. Dengan memahami hubungan positif antara aspek-aspek job characteristics tertentu (task identity, skill variety, autonomy, dan feedback) dengan employee engagement, perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk meningkatkan karakteristik pekerjaan agar keterlibatan karyawan meningkat. Penelitian ini juga memberikan pemahaman bagaimana meningkatkan employee engagement berdasarkan karakteristik pekerjaan yang di persepsi oleh karyawan. Namun, perlu diingat bahwa koefisien determinasi hanya sebesar 40.8%, artinya masih ada faktor lain di luar job characteristics yang mempengaruhi employee engagement. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi variabel-variabel lain seperti kepemimpinan, komunikasi, kesehatan dan keselamatan kerja, pengembangan karir, dan citra perusahaan.

II.Definisi dan Dimensi Keterlibatan Karyawan Employee Engagement dan Karakteristik Pekerjaan Job Characteristics

Penelitian ini mendefinisikan keterlibatan karyawan sebagai reaksi positif terhadap pekerjaan dan organisasi, yang ditandai dengan motivasi tinggi, kepuasan kerja, dan tingkat absensi serta turnover yang rendah. Karakteristik pekerjaan, menurut Oldham & Hackman (2005), meliputi lima dimensi: skill variety, task identity, task significance, autonomy, dan feedback. Studi-studi sebelumnya menunjukkan korelasi positif antara aspek-aspek karakteristik pekerjaan dengan keterlibatan karyawan dan variabel-variabel terkait seperti kepuasan kerja dan komitmen organisasi.

1. Definisi Keterlibatan Karyawan Employee Engagement

Dokumen ini mendefinisikan keterlibatan karyawan (employee engagement) sebagai reaksi positif karyawan terhadap pekerjaan dan organisasi. Keterlibatan ini ditandai dengan motivasi kerja yang tinggi, kepuasan kerja yang tinggi, serta tingkat ketidakhadiran dan turnover yang rendah. Definisi ini menekankan aspek emosional dan intelektual komitmen individu terhadap organisasi. Salah satu perspektif yang diangkat adalah definisi Lockwood (2005) yang menggambarkan employee engagement sebagai komitmen emosional dan intelektual, diukur melalui tiga perilaku utama: berbicara positif tentang organisasi, memiliki gairah yang tinggi untuk menjadi bagian organisasi, dan menunjukkan usaha ekstra demi keberhasilan organisasi. Karyawan yang engaged memiliki tingkat kepuasan, motivasi, dan performa yang tinggi, serta tingkat absensi dan turnover yang rendah, hal ini berkaitan positif dengan karakteristik pekerjaan (Ferris & Gilmore, 1984; Elanain, 2009). Keterlibatan karyawan juga dihubungkan dengan job involvement, namun dengan fokus yang berbeda, engagement lebih menekankan pada bagaimana individu bekerja dan penggunaan emosi yang aktif (Kulaar et al, 2008).

2. Dimensi Karakteristik Pekerjaan Job Characteristics

Karakteristik pekerjaan (job characteristics) didefinisikan sebagai seperangkat tugas organisasi yang memengaruhi afeksi dan perilaku karyawan di tempat kerja (Oldham & Hackman, 2005). Definisi ini mencakup aspek-aspek spesifik pekerjaan seperti pengetahuan, keterampilan, dan kondisi kerja yang dapat disadari, didefinisikan, dan diuji. Lima dimensi utama job characteristics yang mendorong reaksi positif karyawan dan motivasi kerja tinggi, kepuasan, serta performa yang baik adalah skill variety, task identity, task significance, autonomy, dan feedback (Oldham & Hackman, 2005). Penelitian di negara non-barat menunjukkan bahwa skill variety dan feedback berpengaruh pada kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan tingkat turnover (Elanain, 2009). Task identity dan task significance memengaruhi sikap dan perilaku kerja, sementara rendahnya autonomy berkaitan positif dengan tingkat turnover dan rendahnya kepuasan (Elanain, 2009; Loher, Noe, & Fitzgerald 1985; Galup, et al., 2008). Pekerjaan yang menantang, memberikan kesempatan penyelesaian dari awal hingga akhir (task identity), dan berdampak signifikan bagi orang lain (task significance) menimbulkan reaksi positif dari karyawan dan rasa experienced meaningfulness (Oldham & Oldham, 1974; Faturrochman, 1997; Sitanggang, 2006).

III.Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan teknik incidental sampling, melibatkan 210 karyawan dari sebuah perusahaan telekomunikasi di Medan. Instrumen penelitian berupa skala karakteristik pekerjaan dan skala keterlibatan karyawan. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dan regresi stepwise untuk menguji hubungan antara variabel-variabel penelitian. Uji coba instrumen dilakukan pada 130 karyawan untuk memastikan validitas dan reliabilitas skala.

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional, yang bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel: karakteristik pekerjaan (job characteristics) dan keterlibatan karyawan (employee engagement). Penelitian ini bersifat korelasional karena bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan, bukan sebab-akibat. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling, di mana sampel dipilih berdasarkan kemudahan akses peneliti. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 210 karyawan dari sebuah perusahaan telekomunikasi di Medan. Pemilihan metode ini didasarkan pada keterbatasan peneliti dalam menjangkau seluruh populasi. Metode incidental sampling memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari sampel yang tersedia dengan mudah dan efisien. Penelitian ini mengandalkan data kuantitatif sehingga memungkinkan analisis statistik untuk melihat hubungan antara variabel yang diteliti.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari dua skala, yaitu skala job characteristics dan skala employee engagement. Skala job characteristics digunakan untuk mengukur lima dimensi karakteristik pekerjaan: skill variety, task identity, task significance, autonomy, dan feedback. Skala employee engagement mengukur keterlibatan karyawan berdasarkan aspek energi fisik, kognitif, dan emosi, seperti yang dikemukakan oleh Kahn (1990). Pengisian kedua skala tersebut menggunakan metode self-report, di mana responden mengisi sendiri angket berdasarkan persepsi dan pengalaman mereka. Penggunaan skala terstruktur ini memastikan konsistensi dan objektivitas dalam pengukuran variabel penelitian. Sebelum digunakan pada sampel utama, kedua skala ini telah diuji coba pada 130 karyawan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya menggunakan analisis korelasi item-total dengan bantuan software SPSS. Kriteria pemilihan item berdasarkan nilai reliabilitas sebesar 0.3, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Azwar (2012).

3. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menguji hubungan antara job characteristics dan employee engagement. Uji korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara kedua variabel. Nilai koefisien korelasi (r) yang dihasilkan kemudian diinterpretasikan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan tersebut. Selain uji korelasi, analisis regresi stepwise digunakan untuk mengidentifikasi variabel-variabel job characteristics yang paling signifikan memprediksi employee engagement. Metode regresi stepwise dipilih untuk menentukan variabel independen mana yang paling berkontribusi pada variabel dependen. Proses analisis data dilakukan menggunakan software SPSS. Sebelum melakukan analisis utama, uji normalitas data dilakukan menggunakan One Sample Kolmogorov-Smirnov test untuk memastikan bahwa data terdistribusi normal, sesuai dengan persyaratan analisis statistik parametrik. Hasil uji normalitas kemudian dilaporkan untuk memastikan keabsahan analisis data.

IV.Hasil Penelitian dan Implikasi

Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif signifikan antara karakteristik pekerjaan dan keterlibatan karyawan (r=0.639). Empat aspek karakteristik pekerjaantask identity, skill variety, autonomy, dan feedback—secara signifikan berkontribusi pada keterlibatan karyawan. Temuan ini menyarankan bahwa perusahaan telekomunikasi di Medan dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dengan memperhatikan dan meningkatkan keempat aspek karakteristik pekerjaan tersebut. Penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel lain yang mungkin mempengaruhi keterlibatan karyawan, seperti kepemimpinan, komunikasi, dan pengembangan karir.

1. Temuan Utama Mengenai Hubungan Job Characteristics dan Employee Engagement

Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif dan signifikan antara job characteristics dan employee engagement, dengan nilai koefisien korelasi r = 0.639. Ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi persepsi karyawan terhadap karakteristik pekerjaan yang positif, semakin tinggi pula tingkat keterlibatan mereka. Lebih lanjut, analisis menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara masing-masing aspek job characteristics (skill variety, task identity, task significance, autonomy, dan feedback) dengan employee engagement. Nilai-nilai koefisien korelasi untuk masing-masing aspek menunjukkan tingkat kekuatan hubungan yang bervariasi, namun semuanya signifikan secara statistik (p < 0.01). Temuan ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan adanya hubungan positif antara job characteristics dan employee engagement. Hasil ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa karakteristik pekerjaan tertentu dapat meningkatkan keterlibatan karyawan (Kahn, 1990; Perrin, 2003; Saks, 2006; Castellano, 2008; Blessing White, 2011).

2. Analisis Regresi Stepwise dan Faktor Penentu Employee Engagement

Untuk mengidentifikasi aspek job characteristics mana yang paling berkontribusi terhadap employee engagement, penelitian ini menggunakan analisis regresi stepwise. Hasil analisis menunjukkan bahwa empat aspek job characteristics secara signifikan memprediksi employee engagement, yaitu task identity, skill variety, autonomy, dan feedback. Keempat aspek ini terpilih karena memberikan kontribusi signifikan secara statistik terhadap model regresi. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi karyawan terhadap kejelasan tugas (task identity), variasi keterampilan (skill variety), otonomi dalam bekerja (autonomy), dan umpan balik yang diterima (feedback) merupakan faktor-faktor kunci yang menentukan tingkat keterlibatan mereka. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi perusahaan dalam mendesain pekerjaan yang dapat meningkatkan employee engagement.

3. Implikasi dan Saran Penelitian

Hasil penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan bagi perusahaan telekomunikasi dalam meningkatkan employee engagement. Perusahaan dapat menggunakan temuan ini sebagai acuan untuk merancang kebijakan dan strategi yang bertujuan meningkatkan aspek-aspek job characteristics yang telah diidentifikasi sebagai faktor penentu keterlibatan karyawan, yaitu task identity, skill variety, autonomy, dan feedback. Dengan meningkatkan persepsi karyawan terhadap aspek-aspek ini, perusahaan dapat meningkatkan keterlibatan karyawan dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi. Namun, perlu diingat bahwa koefisien determinasi (R²) sebesar 40.8% menunjukkan bahwa masih ada variabel lain yang mempengaruhi employee engagement dan belum dikaji dalam penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain seperti kepemimpinan, komunikasi, kesehatan dan keselamatan kerja, pengembangan karir, dan image perusahaan untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi employee engagement di perusahaan telekomunikasi.

V.Profil Perusahaan

Penelitian dilakukan di sebuah perusahaan telekomunikasi di Medan, Indonesia. Jumlah karyawan di kota Medan sebanyak 736 orang (Maret 2013). Nilai-nilai inti perusahaan mencerminkan budaya perusahaan (Telkom's 5C).

1. Sejarah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. memiliki sejarah panjang yang dimulai pada era kolonial tahun 1882 sebagai badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Pemerintah Hindia Belanda kemudian mengonsolidasikan layanan komunikasi ini ke dalam Jawatan Pos, Telegraf, dan Telefon. Pada tahun 1961, statusnya berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel), yang kemudian dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro serta Perusahaan Negara Telekomunikasi pada tahun 1965. Selanjutnya, pada tahun 1974, Perusahaan Negara Telekomunikasi diubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel). Tahun 1980 menandai berdirinya PT Indonesia Satellite Corporation (Indosat) untuk layanan internasional. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi kemudian mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi, menandai babak baru dalam perkembangan perusahaan ini.

2. Profil PT Telkom di Medan

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT Telkom) merupakan perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Berpusat di Bandung, PT Telkom memiliki cabang regional di berbagai daerah, termasuk Medan. Data pada Maret 2013 menunjukkan bahwa jumlah karyawan PT Telkom di Medan sebanyak 736 orang. PT Telkom juga memiliki keterlibatan dalam Telkomsel, sebuah perusahaan penyedia layanan seluler di Indonesia, dengan kepemilikan saham mayoritas (72.72%). Informasi ini penting karena penelitian ini dilakukan di perusahaan telekomunikasi di Medan, memberikan konteks geografis dan industri yang spesifik terhadap hasil penelitian.

3. Budaya Perusahaan PT Telkom Medan

Budaya perusahaan atau corporate value di Kantor Divisi Regional I PT Telkom Medan adalah Telkom’s 5C. Telkom’s 5C merupakan nilai-nilai inti yang membantu PT Telkom mencapai tujuannya sebagai pemimpin di industri T.I.M.E (Telecommunication, Information, Media, dan Edutainment). Masing-masing nilai dalam Telkom’s 5C diterjemahkan ke dalam 3 perilaku utama, sehingga totalnya ada 15 perilaku utama yang mencerminkan nilai-nilai tersebut. Meskipun detail mengenai kelima C dan 15 perilaku tersebut tidak dijelaskan secara rinci dalam dokumen, informasi ini memberikan gambaran tentang budaya kerja perusahaan yang dapat mempengaruhi faktor-faktor lain terkait employee engagement yang mungkin tidak dikaji dalam penelitian ini.