
Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Farmasi
Informasi dokumen
Penulis | Santiana Ulibasa Rajagukguk |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Akuntansi |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 1.56 MB |
- Manajemen Modal Kerja
- Profitabilitas
- Perusahaan Manufaktur Farmasi
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Pengaruh Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas
Penelitian ini meneliti pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2014. Tujuan utama adalah menganalisis apakah manajemen modal kerja, yang diproksikan melalui rasio-rasio keuangan seperti Rasio Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Perputaran Modal Kerja, dan Debt to Equity Ratio (DER), secara signifikan mempengaruhi profitabilitas (diukur menggunakan Return on Investment/ROI). Penelitian ini terinspirasi oleh studi serupa di Pakistan yang menunjukkan hubungan antara variabel-variabel tersebut, namun konteks Indonesia dan industri farmasi memberikan dimensi baru yang perlu dikaji. Total sampel yang digunakan sebanyak 48 perusahaan dengan teknik purposive sampling.
1. Latar Belakang Umum Pentingnya Profitabilitas dan Manajemen Modal Kerja
Bagian ini menjelaskan pentingnya profitabilitas bagi perusahaan, khususnya dalam mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memaksimalkan keuntungan. Keuntungan yang maksimal akan berdampak positif terhadap kesejahteraan pemilik, karyawan, peningkatan kualitas produk, dan investasi baru. Manajemen perusahaan dituntut untuk mencapai target keuntungan yang telah ditetapkan, dan pencapaian ini menjadi indikator kinerja yang penting bagi pihak internal maupun eksternal, termasuk investor. Ditegaskan pula pentingnya manajemen modal kerja yang efektif untuk keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan jangka panjang. Definisi manajemen modal kerja menurut Syahyunan (2013:46) sebagai kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aset lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan turut dijelaskan.
2. Proksi Variabel dan Definisi Operasional
Studi ini mendefinisikan dan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan. Manajemen modal kerja diproksikan dengan lima rasio keuangan: Cash Ratio (CR), Receivable Turnover (RTO), Inventory Turnover (ITO), Working Capital Turnover (WCTO), dan Debt to Equity Ratio (DER). Masing-masing rasio didefinisikan secara rinci, merujuk pada literatur seperti Syahyunan (2013) dan Kasmir (2012). Penjelasan mencakup bagaimana masing-masing rasio merepresentasikan aspek penting dari manajemen modal kerja, seperti likuiditas (CR), efisiensi pengelolaan piutang (RTO), dan efisiensi pengelolaan persediaan (ITO). Debt to Equity Ratio (DER) juga dijelaskan sebagai variabel independen yang relevan dalam menilai struktur modal perusahaan dan hubungannya dengan likuiditas, serta mengacu pada penelitian Iqbal et al (2014) sebagai referensi dan pengembangan lebih lanjut. Variabel dependen, profitabilitas, diukur menggunakan Return on Investment (ROI).
3. Fokus Penelitian Perusahaan Manufaktur Subsektor Farmasi di BEI
Penelitian ini memfokuskan kajian pada perusahaan manufaktur subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2014. Dipilihnya subsektor farmasi didasari oleh kompleksitas pengambilan keputusan manajemen dalam industri ini, khususnya terkait manajemen modal kerja yang berdampak langsung pada profitabilitas. Karakteristik unik industri farmasi, seperti ketergantungan tinggi pada impor bahan baku (lebih dari 90%), dan fluktuasi harga yang dipengaruhi oleh faktor eksternal (misalnya, wabah flu babi, nilai tukar rupiah), turut dijelaskan. Data historis dari BEI menunjukkan aktivitas perdagangan saham emiten farmasi yang cenderung tidak konsisten, menunjukkan faktor eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam analisis. Jumlah sampel sebanyak 48 perusahaan menggunakan teknik purposive sampling dijelaskan. Penelitian ini juga menyinggung beberapa penelitian terdahulu, seperti Iqbal et al (2014) dan Raheman dan Nasr (2007), yang meneliti hubungan antara working capital management dan profitability, namun dengan konteks yang berbeda (Pakistan).
4. Tinjauan Pustaka Singkat dan Kerangka Pemikiran
Bagian ini menyinggung secara singkat teori-teori yang relevan, yaitu Signalling Theory dan Capital Structure Theory. Signalling Theory membahas bagaimana perusahaan memberikan sinyal kepada pihak eksternal melalui laporan keuangan, termasuk informasi mengenai manajemen modal kerja. Capital Structure Theory membahas perimbangan antara penggunaan utang dan modal sendiri dalam pembiayaan perusahaan, yang relevan dengan DER. Definisi modal kerja dari Subramanyam dan John (2011) dan Kasmir (2012) juga dijelaskan sebagai landasan teori. Penelitian ini juga mempertimbangkan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan dan bagaimana manajemen modal kerja yang baik menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Kemudian, penelitian ini menjabarkan tentang bagaimana manajemen piutang yang tepat dapat menyeimbangkan perolehan laba dan risiko, serta bagaimana pilihan pembiayaan (utang vs. modal sendiri) memiliki implikasi terhadap profitabilitas perusahaan. Penjelasan mengenai rasio Debt to Equity Ratio (DER) sebagai pengukur tingkat utang terhadap ekuitas, juga dijelaskan secara rinci, serta menjelaskan bagaimana rasio ini bermanfaat bagi analisis keuangan perusahaan. Terakhir, penjelasan mengenai pengukuran profitabilitas sebagai perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal untuk menghasilkan laba, serta hubungannya dengan volume penjualan, total aktiva, dan modal sendiri juga dijelaskan.
II.Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode regresi berganda untuk menguji hipotesis pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas. Analisis meliputi pengujian uji asumsi klasik, termasuk uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Data yang digunakan berupa data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan farmasi yang diperoleh dari situs BEI, berupa data time series dan cross section. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji F (simultan) dan uji t (parsial) dengan tingkat signifikansi 5%. Terdapat upaya penanganan data tidak normal dengan transformasi logaritma natural (Ln).
1. Teknik Pengambilan Sampel dan Jenis Data
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling untuk memilih 48 perusahaan manufaktur subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai sampel. Periode penelitian mencakup tahun 2009-2014. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan, yang dikategorikan sebagai data kuantitatif (berupa angka). Data ini dikumpulkan secara tidak langsung melalui situs web BEI. Data yang digunakan merupakan gabungan data time series (runtun waktu) selama 6 tahun dan cross section (data silang) dari berbagai perusahaan pada periode yang sama, untuk menggambarkan kondisi selama periode tersebut.
2. Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan metode regresi berganda untuk menguji pengaruh simultan dan parsial variabel independen (manajemen modal kerja) terhadap variabel dependen (profitabilitas). Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F untuk melihat pengaruh simultan dan uji t untuk pengaruh parsial, dengan tingkat signifikansi 5%. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan validitas model regresi. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Uji normalitas dilakukan untuk memastikan distribusi normal dari residual. Uji multikolinearitas memeriksa adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen, uji heteroskedastisitas memeriksa kesamaan varians residual, dan uji autokorelasi memeriksa adanya korelasi antar residual pada periode yang berurutan. Software SPSS Statistics 19 digunakan untuk membantu proses analisis data, dan terdapat pengolahan awal data menggunakan Microsoft Excel.
3. Penanganan Data Tidak Normal
Teridentifikasi beberapa variabel yang tidak berdistribusi normal, khususnya Working Capital Turnover dan Debt to Equity Ratio. Untuk mengatasi masalah ini, dilakukan transformasi data menggunakan logaritma natural (Ln). Transformasi ini diterapkan pada semua variabel, mengubah persamaan regresi dari ROI = f(CR, RTO, ITO, WCTO, DER) menjadi LnROI = f(LnCR, LnRTO, LnITO, LnWCTO, LnDER). Namun, transformasi ini mengakibatkan data bernilai negatif tidak dapat diproses, sehingga jumlah sampel yang valid berkurang menjadi 48 pengamatan. Setelah transformasi, pengujian normalitas dilakukan kembali menggunakan grafik normal probability plot, histogram, dan uji Kolmogorov-Smirnov untuk memastikan distribusi data telah normal sebelum melanjutkan ke pengujian asumsi klasik lainnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa setelah transformasi, variabel Working Capital Turnover dan Debt to Equity Ratio telah terdistribusi normal.
III.Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, manajemen modal kerja (CR, RTO, ITO, WCTO, dan DER) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI periode 2009-2014. Analisis lebih lanjut melalui uji t akan mengungkap pengaruh parsial masing-masing variabel. Nilai R-squared menunjukkan tingkat ketepatan model dalam menjelaskan variasi profitabilitas. Pembahasan akan menjelaskan implikasi temuan terhadap praktik manajemen modal kerja di industri farmasi Indonesia. Studi ini juga membahas implikasi dari keterbatasan data, seperti fluktuasi harga bahan baku impor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan farmasi.
1. Hasil Uji F Pengaruh Simultan Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas
Bagian ini menyajikan hasil uji F yang menunjukkan pengaruh simultan variabel manajemen modal kerja (Cash Ratio, Receivable Turnover, Inventory Turnover, Working Capital Turnover, dan Debt to Equity Ratio) terhadap profitabilitas (Return on Investment) perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2014. Hasil uji F menunjukkan signifikansi pengaruh simultan variabel-variabel tersebut terhadap profitabilitas, yang artinya secara bersama-sama, variabel-variabel manajemen modal kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat ROI perusahaan farmasi. Detail nilai F-hitung, nilai probabilitas (signifikansi), dan kesimpulannya terkait dengan penerimaan atau penolakan hipotesis akan dijelaskan lebih lanjut. Pembahasan akan mencakup interpretasi atas hasil uji F ini dalam konteks penelitian dan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya.
2. Analisis Koefisien Determinasi R squared
Bagian ini membahas hasil uji goodness of fit model regresi, khususnya koefisien determinasi (R-squared). R-squared menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel independen (manajemen modal kerja) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (profitabilitas/ROI). Nilai R-squared berada antara 0 dan 1, dengan nilai mendekati 1 menunjukkan model yang lebih baik dalam menjelaskan variasi data. Pembahasan akan mengkaji nilai R-squared yang dihasilkan dan interpretasinya. Nilai R-squared yang tinggi menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebagian besar variasi dalam profitabilitas perusahaan farmasi. Perbandingan antara R-squared dan Adjusted R-squared juga dipertimbangkan, mengingat perbedaan keduanya berkaitan dengan jumlah variabel independen dalam model.
3. Pembahasan Pengaruh Parsial Variabel Manajemen Modal Kerja
Bagian ini membahas hasil uji t yang menunjukkan pengaruh parsial masing-masing variabel manajemen modal kerja (Cash Ratio, Receivable Turnover, Inventory Turnover, Working Capital Turnover, dan Debt to Equity Ratio) terhadap profitabilitas (Return on Investment). Untuk setiap variabel, akan dijelaskan koefisien regresi, nilai t-hitung, nilai probabilitas (signifikansi), dan interpretasinya. Diskusi akan mencakup bagaimana setiap rasio keuangan mempengaruhi profitabilitas dan seberapa kuat pengaruh tersebut. Pembahasan akan menganalisis signifikansi statistik dari masing-masing koefisien, serta menjelaskan implikasi dari temuan ini terhadap praktik manajemen modal kerja perusahaan farmasi. Perbandingan hasil penelitian dengan studi empiris sebelumnya juga akan dibahas, terutama terkait perbedaan hasil penelitian dan perbedaan konteks.
4. Kesimpulan dan Implikasi
Kesimpulan penelitian berdasarkan hasil analisis data disajikan pada bagian ini, yang secara ringkas akan memaparkan temuan utama mengenai pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan farmasi di BEI. Kesimpulan tersebut didasarkan pada hasil uji F dan uji t yang telah dibahas sebelumnya. Implikasi dari hasil penelitian akan diuraikan, mencakup saran bagi manajemen perusahaan farmasi terkait strategi pengelolaan modal kerja untuk meningkatkan profitabilitas. Batasan dan keterbatasan penelitian juga akan disinggung, dan potensi area penelitian selanjutnya yang dapat dilakukan untuk pengembangan penelitian ini turut dijelaskan.
IV.Kesimpulan
Kesimpulan penelitian menyimpulkan adanya pengaruh signifikan manajemen modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan farmasi di BEI. Hasil ini memberikan implikasi penting bagi manajemen perusahaan dalam mengoptimalkan pengelolaan aset lancar dan liabilitas jangka pendek untuk meningkatkan kinerja keuangan. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk memperluas cakupan sampel, mempertimbangkan faktor-faktor eksternal lainnya, atau meneliti sub-sektor farmasi yang lebih spesifik.
1. Pengaruh Simultan Manajemen Modal Kerja terhadap Profitabilitas
Kesimpulan utama penelitian ini adalah adanya pengaruh signifikan secara simultan antara manajemen modal kerja (terukur melalui Cash Ratio, Receivable Turnover, Inventory Turnover, Working Capital Turnover, dan Debt to Equity Ratio) terhadap profitabilitas (Return on Investment) pada perusahaan manufaktur subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. Hasil uji F mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan adanya hubungan tersebut. Ini berarti pengelolaan aset lancar dan kewajiban jangka pendek secara efektif berkontribusi terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan farmasi. Lebih rinci mengenai signifikansi pengaruh masing-masing rasio akan dibahas di bagian selanjutnya. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi manajemen perusahaan farmasi dalam strategi pengelolaan modal kerja untuk meningkatkan kinerja keuangan.
2. Pengaruh Parsial Variabel Manajemen Modal Kerja
Meskipun uji F menunjukkan pengaruh simultan yang signifikan, analisis lebih lanjut mengenai pengaruh parsial setiap variabel manajemen modal kerja (CR, RTO, ITO, WCTO, dan DER) terhadap ROI diperlukan untuk pemahaman yang lebih komprehensif. Hasil uji t akan menunjukkan signifikansi pengaruh masing-masing rasio secara individual terhadap profitabilitas. Pembahasan mengenai pengaruh positif atau negatif dan tingkat signifikansi dari masing-masing variabel akan memberikan gambaran yang detail tentang bagaimana setiap aspek manajemen modal kerja berkontribusi pada profitabilitas perusahaan. Temuan ini akan memberikan arahan yang spesifik bagi perusahaan untuk mengoptimalkan strategi pengelolaan modal kerjanya.
3. Implikasi dan Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Kesimpulan penelitian ini memberikan implikasi penting bagi praktisi dan peneliti. Bagi manajemen perusahaan farmasi, temuan ini dapat digunakan untuk menyusun strategi pengelolaan modal kerja yang lebih efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas. Penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan penelitian dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi profitabilitas, seperti kondisi ekonomi makro, regulasi pemerintah, dan persaingan di industri farmasi. Penelitian juga dapat memperluas sampel penelitian ke periode yang lebih panjang atau mempertimbangkan sub-sektor farmasi yang lebih spesifik. Selain itu, penggunaan metode analisis yang berbeda juga dapat menjadi pertimbangan penelitian lanjutan.