
Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Informasi dokumen
Penulis | Sally Sylvia Surbakti |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Akuntansi |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 3.52 MB |
- Profitabilitas
- Ukuran Perusahaan
- Tanggung Jawab Sosial
Ringkasan
I.Latar Belakang Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR di Indonesia
Penelitian ini meneliti pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2012. Latar belakang penelitian didasari pada kenyataan bahwa perusahaan memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat. Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) muncul sebagai respons terhadap praktik bisnis yang hanya berfokus pada keuntungan semata, mengabaikan kesejahteraan karyawan, masyarakat, dan lingkungan. Studi ini bertujuan untuk menganalisis apakah profitabilitas dan ukuran perusahaan berkorelasi dengan tingkat pengungkapan informasi sosial dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur di Indonesia, menguak kontroversi seputar implementasi CSR dan kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan.
1. Perusahaan dan Lingkungan Dampak Negatif Aktivitas Bisnis
Bagian ini menjabarkan peran perusahaan dalam masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Disebutkan bahwa aktivitas perusahaan seringkali menimbulkan dampak negatif yang dominan, seperti pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik dan eksploitasi sumber daya alam demi keuntungan jangka pendek. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh pihak yang terkait langsung, tetapi juga merugikan pihak lain. Oleh karena itu, perusahaan seharusnya tidak hanya berfokus pada kepentingan internal, tetapi juga mempertimbangkan kepentingan eksternal untuk menjaga keberlangsungan aktivitas dan eksistensi perusahaan. Hal ini menjadi landasan penting bagi munculnya konsep tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
2. Konsep dan Implementasi CSR Kontroversi dan Perdebatan
Bagian ini membahas konsep CSR dan kontroversi di sekitarnya. Disebutkan bahwa konsep CSR muncul sebagai respons terhadap praktik bisnis yang hanya mengejar keuntungan maksimal tanpa memperdulikan kesejahteraan karyawan, masyarakat, dan lingkungan. CSR didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan, mendistribusikan keuntungan kepada seluruh stakeholders, termasuk masyarakat. Namun, implementasi CSR masih penuh kontroversi, di antara akademisi dan pebisnis. Penulis menyoroti pentingnya CSR sebagai Corporate Citizenship, bukan sekadar kegiatan amal (charity) jangka pendek, tetapi program berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat sekitar. Implementasi yang tepat harus berlandaskan kebutuhan masyarakat, bukan sekadar menghindari sanksi atau mengikuti tren.
3. Kasus dan Contoh Konflik Sosial dan Kerusakan Lingkungan
Bagian ini memberikan contoh kasus yang menggambarkan pentingnya CSR. Konflik antara masyarakat Papua dan PT Freeport Indonesia dijadikan contoh nyata bagaimana pengabaian tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat dapat memicu konflik dan kerusakan lingkungan yang parah. Disebutkan pula contoh lain, seperti pencemaran Teluk Buyat oleh PT Newmont dan kasus PT Ajinomoto, serta demonstrasi karyawan akibat ketidakadilan perusahaan. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa mengabaikan tanggung jawab sosial berdampak buruk pada kelangsungan hidup perusahaan dan citra korporasi. Perusahaan perlu menyadari bahwa program CSR bukan sekadar pengeluaran (cost centre), tetapi investasi untuk keberlanjutan dan keuntungan (profit centre) jangka panjang, karena biaya akibat insiden jauh lebih besar daripada alokasi anggaran CSR.
4. Definisi dan Perspektif CSR Berbagai Pandangan dan Interpretasi
Bagian ini menjabarkan berbagai definisi CSR dari berbagai sumber, antara lain The Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan World Bank. OECD mendefinisikan CSR sebagai kontribusi bisnis untuk pembangunan berkelanjutan yang memperhatikan nilai-nilai masyarakat, bukan hanya mengejar keuntungan pemegang saham dan kepuasan pelanggan. World Bank menekankan komitmen bisnis untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja sama dengan karyawan, komunitas setempat, dan masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup. Definisi lain menekankan komitmen perusahaan terhadap tiga elemen utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan. Penulis juga membahas prinsip responsibilitas dan signifikansi filantropik dalam CSR, menekankan pentingnya menciptakan nilai tambah (value added) dan keberlanjutan. Standar Bank Dunia mengenai CSR meliputi perlindungan lingkungan, jaminan kerja, hak asasi manusia, dan interaksi dengan masyarakat.
5. Penelitian Terdahulu dan Permasalahan Penelitian
Bagian ini membahas penelitian-penelitian sebelumnya tentang pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Beberapa penelitian menemukan pengaruh signifikan, sementara yang lain tidak. Perbedaan hasil ini menjadi latar belakang penelitian yang diuraikan, yang bertujuan untuk meneliti kembali apakah profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Disebutkan penelitian Rosmasita (2007), Sulastini (2007), dan Sitepu (2008) sebagai referensi penelitian terdahulu yang relevan, namun dengan hasil yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkaji hubungan tersebut lebih mendalam. Penelitian ini ingin memberikan kontribusi untuk menjawab perbedaan hasil penelitian terdahulu terkait pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
II.Metodologi Penelitian Pengujian Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap CSR
Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif-kausal dengan metode analisis regresi berganda. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2012 (131 perusahaan). Sampel diambil menggunakan purposive sampling, menghasilkan 20 perusahaan. Variabel dependen adalah pengungkapan tanggung jawab sosial (diukur menggunakan 78 item pengungkapan Siregar, 2008), sedangkan variabel independen adalah profitabilitas (diproksikan dengan ROA) dan ukuran perusahaan. Analisis data meliputi uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t untuk menganalisis pengaruh parsial dan uji F untuk pengaruh simultan.
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif-kausal (causal associative research) untuk menguji hubungan antara variabel independen (profitabilitas dan ukuran perusahaan) dan variabel dependen (pengungkapan tanggung jawab sosial). Pendekatan ini dipilih untuk mengetahui hubungan tersebut baik secara simultan maupun parsial. Data yang digunakan berasal dari laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2010-2012. Teknik analisis data utama yang digunakan adalah analisis regresi berganda, sebuah metode statistik yang tepat untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen. Ini memungkinkan peneliti untuk mengukur seberapa besar pengaruh masing-masing variabel independen, serta pengaruh gabungannya, terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2010-2012, berjumlah 131 perusahaan. Namun, karena keterbatasan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling untuk memilih sampel. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan penelitian, memastikan kualitas data yang baik. Dari populasi 131 perusahaan, sebanyak 20 perusahaan dipilih sebagai sampel penelitian. Pemilihan sampel ini didasarkan pada kriteria tertentu yang tidak dijelaskan secara detail dalam bagian ini, tetapi memungkinkan pengumpulan data laporan perusahaan yang dibutuhkan untuk penelitian. Ukuran sampel yang lebih kecil dibandingkan populasi ini merupakan pertimbangan praktis dalam penelitian, namun tetap bertujuan untuk mewakili karakteristik populasi secara umum.
3. Pengukuran Variabel
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengungkapan informasi sosial, yang diukur menggunakan 78 item pengungkapan yang diadopsi dari penelitian Siregar (2008). Item-item ini mencakup berbagai aspek tanggung jawab sosial, termasuk lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan kerja, tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat, dan aspek umum lainnya. Penggunaan instrumen ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang tingkat pengungkapan CSR perusahaan. Variabel independen meliputi profitabilitas, yang diproksikan melalui rasio Return on Asset (ROA), dan ukuran perusahaan, yang pengukurannya tidak dijelaskan secara detail dalam bagian ini. Pemilihan proksi profitabilitas dan ukuran perusahaan perlu dipertimbangkan lebih lanjut dalam memahami hasil penelitian. Pengukuran yang tepat dari variabel-variabel ini sangat penting untuk memperoleh hasil yang akurat dan dapat diandalkan dalam menguji hipotesis penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Sebelum analisis regresi, dilakukan beberapa pengujian untuk memenuhi asumsi klasik regresi, yaitu: uji normalitas data (menggunakan Kolmogorov-Smirnov test), uji multikolinearitas (dengan melihat nilai tolerance dan VIF), uji heteroskedastisitas (dengan melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value dan studentized residual), dan uji autokorelasi (menggunakan uji Durbin-Watson). Uji normalitas memastikan data berdistribusi normal, uji multikolinearitas memastikan tidak ada korelasi tinggi antar variabel independen, uji heteroskedastisitas memastikan varians residual konstan, dan uji autokorelasi memastikan tidak ada korelasi antar residual. Pemenuhan asumsi klasik ini penting untuk memastikan keakuratan dan keandalan hasil analisis regresi. Setelah pengujian asumsi klasik, dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t untuk pengaruh parsial dan uji F untuk pengaruh simultan.
III.Hasil Penelitian Profitabilitas Ukuran Perusahaan dan Pengungkapan CSR
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, profitabilitas (diukur dengan ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Namun, analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui pengaruh simultan dari profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Penelitian ini juga menyoroti perbedaan hasil dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan hasil yang tidak konsisten tentang pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap CSR.
1. Pengaruh Parsial Profitabilitas terhadap Pengungkapan CSR
Hasil uji t menunjukkan bahwa profitabilitas, diproksikan dengan ROA (Return on Asset), tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Nilai t yang diperoleh sebesar 1,386 lebih kecil dari nilai t tabel (2,0017 pada tingkat signifikansi 5%), dan nilai signifikansi (α) sebesar 0,171 lebih besar dari 0,05. Ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh positif antara profitabilitas dan pengungkapan CSR ditolak. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun secara teoritis perusahaan yang lebih profitabel diharapkan lebih transparan dalam pengungkapan CSR, hal ini tidak terbukti dalam konteks penelitian ini. Perlu diingat bahwa proksi yang digunakan untuk profitabilitas (ROA) mungkin memiliki keterbatasan dan hasil ini hanya mencerminkan pengaruh parsial, belum mempertimbangkan pengaruh variabel lain secara simultan.
2. Analisis Lebih Lanjut Pengaruh Simultan dan Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu
Meskipun hasil uji t menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan profitabilitas secara parsial, penelitian ini memerlukan analisis lebih lanjut untuk mengeksplorasi pengaruh simultan dari profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Analisis ini akan mempertimbangkan pengaruh gabungan kedua variabel independen terhadap variabel dependen. Selain itu, hasil ini juga perlu dibandingkan dengan temuan penelitian terdahulu yang telah membahas topik serupa. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang beragam, ada yang menemukan pengaruh signifikan, dan ada pula yang tidak. Perbandingan ini akan memberikan konteks yang lebih luas dan membantu menjelaskan perbedaan temuan, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
IV.Kesimpulan dan Implikasi Kontribusi terhadap Studi CSR di Indonesia
Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur CSR di Indonesia, khususnya mengenai pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil penelitian yang tidak mendukung hipotesis tentang pengaruh parsial profitabilitas terhadap pengungkapan CSR perlu dikaji lebih lanjut, mungkin dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang memengaruhi pengungkapan CSR seperti tekanan dari stakeholders, regulasi pemerintah, dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Studi ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya di bidang tanggung jawab sosial perusahaan dan pengungkapan informasi sosial di Indonesia.
1. Kontribusi terhadap Literatur CSR di Indonesia
Penelitian ini memberikan kontribusi pada perkembangan literatur mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Hasil penelitian, meskipun menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan profitabilitas secara parsial, tetap memberikan wawasan penting bagi pemahaman yang lebih komprehensif tentang praktik CSR di Indonesia. Temuan ini dapat digunakan sebagai referensi dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang ingin menyelidiki hubungan antara variabel-variabel tersebut secara lebih mendalam. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual dalam menganalisis pengungkapan CSR, mengingat hasil yang tidak konsisten di beberapa penelitian terdahulu.
2. Implikasi dan Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian yang menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan profitabilitas (diukur dengan ROA) secara parsial terhadap pengungkapan CSR menunjukkan perlunya penelitian selanjutnya yang lebih komprehensif. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi pengungkapan CSR, seperti tekanan dari stakeholders, regulasi pemerintah, dan kualitas tata kelola perusahaan. Penggunaan proksi variabel yang berbeda juga dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Analisis pengaruh simultan antara profitabilitas dan ukuran perusahaan perlu dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap. Temuan ini juga menyoroti kompleksitas hubungan antara kinerja keuangan, ukuran perusahaan, dan praktik CSR di Indonesia, yang memerlukan pendekatan multidimensional dalam penelitian selanjutnya untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif.