Pengaruh Produk Positioning Kartu Seluler Simpati terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa

Pengaruh Produk Positioning Kartu Seluler Simpati terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa

Informasi dokumen

Penulis

Daniel Erickson

instructor/editor Prof. Dr Azhar Maksum, MEc. Acc (Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)
Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Manajemen
Tempat Medan
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 3.77 MB
  • Produk Positioning
  • Keputusan Pembelian
  • Mahasiswa

Ringkasan

I.Latar Belakang Penelitian Pengaruh Product Positioning Kartu Simpati terhadap Keputusan Pembelian

Penelitian ini meneliti pengaruh product positioning kartu seluler Simpati Telkomsel terhadap keputusan pembelian mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara (USU), khususnya Program Studi Manajemen Ekstensi angkatan 2010-2012. Telkomsel, sebagai operator seluler terbesar di Indonesia (menguasai 54% pasar pada 2005, dan 60,5% pelanggan Simpati dari total pelanggan Telkomsel pada 2012), menghadapi persaingan ketat dari Indosat (23,7% pasar) dan XL Axiata (20% pasar). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana strategi positioning Simpati, termasuk atribut produk, manfaat produk, pesaing produk, dan pemakai produk, mempengaruhi pilihan mahasiswa dalam menggunakan kartu prepaid. Sampel penelitian terdiri dari 100 responden mahasiswa USU yang telah menggunakan kartu Simpati lebih dari enam bulan, dipilih menggunakan metode purposive sampling.

1. Latar Belakang Persaingan Kartu Seluler di Indonesia

Bagian ini menjelaskan konteks persaingan yang ketat di industri telekomunikasi Indonesia. Perkembangan teknologi komunikasi mendorong perusahaan-perusahaan seperti Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata untuk berlomba-lomba meningkatkan mutu produk dan layanan kartu seluler, termasuk kartu prabayar. Telkomsel, dengan produk andalannya Simpati, menjadi fokus penelitian ini. Data pasar menunjukkan pangsa pasar Telkomsel yang signifikan, tetapi juga menyoroti persaingan kuat dari Indosat dan XL Axiata. Tingkat pergantian pelanggan yang tinggi (sekitar 20% per bulan) menekankan pentingnya strategi pemasaran yang efektif untuk mempertahankan dan menarik pelanggan. Perusahaan telekomunikasi harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen agar dapat bersaing secara efektif, termasuk memahami bagaimana atribut produk, seperti tarif dan kualitas layanan, mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Peran Product Positioning dalam Keputusan Pembelian

Bagian ini membahas pentingnya product positioning sebagai strategi untuk menciptakan citra produk yang positif di benak konsumen. Dalam konteks persaingan yang ketat, positioning yang efektif dapat membedakan produk dari pesaing. Penelitian ini secara khusus fokus pada product positioning kartu Simpati. Dijelaskan bahwa atribut produk merupakan faktor penting yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Simpati, sebagai kartu prabayar pertama di Indonesia dan Asia, memiliki keunggulan dalam hal jangkauan jaringan, namun memiliki tantangan dalam hal tarif yang mungkin kurang kompetitif dibandingkan kompetitor. Positioning yang sukses memerlukan pemahaman yang mendalam tentang persepsi konsumen dan kemampuan untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan di pasar.

3. Kebutuhan Konsumen dan Perilaku Pembelian Mahasiswa USU

Bagian ini menjelaskan secara spesifik konteks penelitian yang berfokus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen Ekstensi, Universitas Sumatera Utara (USU) angkatan 2010-2012. Populasi penelitian berjumlah 428 mahasiswa, dan sampel penelitian berjumlah 100 responden yang dipilih menggunakan purposive sampling, yaitu mahasiswa yang telah menggunakan kartu Simpati minimal enam bulan. Mahasiswa, sebagai segmen konsumen dengan kebutuhan komunikasi yang tinggi, mempertimbangkan lima parameter utama dalam memilih kartu seluler: jangkauan jaringan, kualitas jaringan, fasilitas dan inovasi produk, pelayanan purna jual, dan tarif yang terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana persepsi mahasiswa terhadap product positioning Simpati memengaruhi keputusan pembelian mereka. Ini termasuk bagaimana mereka mempersepsikan atribut produk Simpati, manfaat yang ditawarkan, posisi Simpati terhadap kompetitor, serta bagaimana persepsi mereka tentang pengguna Simpati lainnya mempengaruhi keputusan mereka.

II.Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kausal untuk menguji hubungan sebab-akibat antara product positioning dan keputusan pembelian. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan skala Likert, dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Data sekunder diperoleh dari literatur terkait. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian diuji sebelum analisis data utama dilakukan.

1. Desain Penelitian dan Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan pendekatan kausal untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat antara product positioning kartu Simpati dan keputusan pembelian. Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen Ekstensi, Universitas Sumatera Utara (USU) angkatan 2010-2012, yang berjumlah 428 orang. Sampel penelitian diambil sebanyak 100 responden menggunakan metode purposive sampling. Kriteria pemilihan sampel adalah mahasiswa yang telah menggunakan kartu Simpati lebih dari enam bulan. Penggunaan purposive sampling memastikan bahwa responden memiliki pengalaman cukup dengan produk yang diteliti, sehingga data yang dikumpulkan lebih relevan dan akurat. Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala Likert, sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur dan buku-buku terkait. Penggunaan kuesioner dan skala Likert memudahkan pengumpulan dan pengukuran data persepsi responden terkait product positioning Simpati dan keputusan pembelian mereka.

2. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai karakteristik responden dan variabel penelitian. Analisis ini menyajikan data dalam bentuk frekuensi, persentase, dan tabulasi silang untuk menggambarkan distribusi variabel-variabel yang diteliti. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen (atribut produk, manfaat produk, pesaing produk, dan pemakai produk) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian). Metode ini dipilih untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara variabel-variabel tersebut secara simultan. Penggunaan software SPSS versi 20 membantu dalam melakukan perhitungan dan analisis data secara efisien dan akurat. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan untuk memastikan keakuratan dan konsistensi data yang dikumpulkan.

III.Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil analisis menunjukkan bahwa product positioning Simpati berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian mahasiswa USU. Variabel pemakai produk memiliki pengaruh terbesar, diikuti oleh pesaing produk, dan atribut produk. Variabel manfaat produk, khususnya terkait tarif, menunjukkan pengaruh paling kecil, karena harga Simpati dinilai kurang kompetitif dibandingkan pesaing. Secara keseluruhan, 68,7% dari keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel product positioning yang diteliti. Sisa 31,3% dipengaruhi faktor lain di luar lingkup penelitian ini.

1. Pengaruh Simultan Variabel Product Positioning terhadap Keputusan Pembelian

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh simultan dari variabel-variabel product positioning (atribut produk, manfaat produk, pesaing produk, dan pemakai produk) terhadap keputusan pembelian. Uji ANOVA (F-test) menunjukkan nilai F hitung sebesar 55,354 dengan signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi (0,000) lebih kecil dari 0,05, hipotesis nol ditolak. Ini berarti variabel-variabel product positioning secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Artinya, keempat variabel tersebut secara bersama-sama mampu menjelaskan variasi dalam keputusan pembelian. Hasil ini mendukung kesimpulan bahwa strategi product positioning memiliki peran penting dalam memengaruhi pilihan konsumen untuk membeli kartu Simpati.

2. Pengaruh Individual Variabel Product Positioning

Selain pengaruh simultan, penelitian juga menganalisis pengaruh individual masing-masing variabel product positioning. Hasil menunjukkan bahwa variabel pemakai produk memiliki pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian, diikuti oleh pesaing produk, dan atribut produk. Variabel manfaat produk memiliki pengaruh paling kecil. Pengujian menggunakan uji t menunjukkan bahwa variabel atribut produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (t hitung 2,604 > t tabel 1,645). Meskipun variabel manfaat produk memiliki pengaruh paling kecil, pengaruhnya tetap positif dan signifikan, meskipun kurang dominan dibandingkan variabel lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun secara individual kurang berpengaruh kuat, manfaat produk tetap menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan dalam strategi product positioning.

3. Koefisien Determinasi R Square

Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,687 menunjukkan bahwa 68,7% dari variasi keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel-variabel product positioning yang diteliti. Sisanya, 31,3%, dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar ruang lingkup penelitian ini, seperti misalnya bauran pemasaran, pemasaran relasional, dan faktor-faktor lainnya yang tidak diukur dalam penelitian ini. Nilai Adjusted R Square ini mengindikasikan bahwa model regresi yang digunakan cukup baik dalam menjelaskan hubungan antara product positioning dan keputusan pembelian, tetapi masih ada faktor lain yang juga turut berperan dalam membentuk keputusan pembelian konsumen. Ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lain tersebut.

IV.Kesimpulan dan Saran

Penelitian menyimpulkan bahwa product positioning secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian kartu Simpati. Meskipun demikian, Telkomsel disarankan untuk memperhatikan aspek-aspek lain seperti harga dan kualitas layanan (sinyal) untuk meningkatkan daya saing Simpati, dan mempertahankan pelanggan di tengah persaingan yang ketat di pasar kartu seluler Indonesia. Perbaikan kualitas jaringan (misalnya dengan menambah BTS) juga penting untuk meningkatkan manfaat produk dan mengatasi kelemahan yang teridentifikasi dalam penelitian.

1. Kesimpulan Utama

Penelitian ini menyimpulkan bahwa product positioning kartu Simpati berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian mahasiswa Fakultas Ekonomi USU. Namun, pengaruh tersebut hanya sebesar 68,7%, yang berarti masih ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian. Dari variabel-variabel product positioning yang diteliti, variabel pemakai produk memiliki pengaruh terbesar, diikuti oleh pesaing produk dan atribut produk. Variabel manfaat produk, khususnya terkait tarif, memiliki pengaruh paling rendah, mengindikasikan perlunya strategi yang lebih kompetitif dalam hal harga. Secara keseluruhan, hasil penelitian mendukung pentingnya product positioning dalam strategi pemasaran, tetapi juga menyoroti perlunya mempertimbangkan faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.

2. Saran untuk Peningkatan Strategi Pemasaran Simpati

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran diberikan untuk meningkatkan strategi pemasaran kartu Simpati. Pertama, Telkomsel perlu meninjau kembali faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian, seperti kualitas layanan, harga, promosi, dan merek, untuk memastikan Simpati tetap menjadi pilihan utama dibandingkan dengan kompetitor. Penelitian menunjukkan bahwa variabel manfaat produk memiliki pengaruh paling rendah, terutama terkait tarif dan kualitas sinyal. Oleh karena itu, disarankan agar Telkomsel melakukan penyesuaian tarif agar lebih kompetitif. Kedua, peningkatan kualitas jaringan, misalnya dengan menambah jumlah Base Transceiver Station (BTS) di daerah dengan sinyal yang lemah, sangat penting untuk meningkatkan daya tarik Simpati dan mencegah pelanggan beralih ke operator lain. Ketiga, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini agar strategi pemasaran Simpati dapat lebih optimal.