Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Ketersediaan Informasi terhadap Keinginan Menjadi Wirausaha

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Ketersediaan Informasi terhadap Keinginan Menjadi Wirausaha

Informasi dokumen

Penulis

Rio Zamzami

instructor Dra. Marhaini, MS
Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Manajemen
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 4.57 MB
  • Kewirausahaan
  • Mahasiswa
  • Penelitian

Ringkasan

I.Metodologi Penelitian Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Ketersediaan Informasi terhadap Keinginan Berwirausaha Mahasiswa

Penelitian ini meneliti pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi terhadap keinginan berwirausaha pada 249 mahasiswa S-1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara (USU) angkatan 2011 dan 2012 yang telah mengambil mata kuliah Kewirausahaan. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner, menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dari populasi 657 mahasiswa. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda untuk menguji hipotesis. Populasi penelitian berjumlah 657 orang, dengan sampel sebanyak 249 orang yang dipilih menggunakan rumus Slovin.

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini berfokus pada mahasiswa S-1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara (USU) angkatan 2011 dan 2012 yang telah mengambil mata kuliah Kewirausahaan. Populasi penelitian terdiri dari 657 mahasiswa. Untuk menentukan sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin, menghasilkan sampel sebanyak 249 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling, memastikan representasi yang proporsional dari populasi. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada sampel terpilih. Pemilihan sampel ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan representatif dari populasi mahasiswa yang diteliti, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan dengan tingkat kepercayaan yang memadai. Penggunaan rumus Slovin dan teknik proportionate stratified random sampling menjamin objektivitas dan validitas data yang diperoleh dalam penelitian ini.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode utama pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui kuesioner. Kuesioner tersebut disebarluaskan kepada 249 mahasiswa S-1 Manajemen USU angkatan 2011 dan 2012 yang telah menempuh mata kuliah Kewirausahaan. Kuesioner ini dirancang khusus untuk mengukur variabel-variabel penelitian, yaitu pengetahuan kewirausahaan, ketersediaan informasi, dan keinginan berwirausaha. Peneliti menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner, sehingga data bersifat langsung dan relevan dengan objek penelitian. Kuesioner tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan terstruktur yang memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data secara sistematis dan terukur. Data yang dikumpulkan kemudian akan dianalisis menggunakan metode analisis regresi linier berganda untuk menguji hipotesis penelitian.

3. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Metode ini dipilih untuk menguji pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi terhadap keinginan berwirausaha. Analisis regresi linier berganda memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi besarnya pengaruh masing-masing variabel independen (pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi) terhadap variabel dependen (keinginan berwirausaha) secara simultan. Selain analisis regresi linier berganda, peneliti juga melakukan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik data yang diperoleh. Program SPSS digunakan sebagai alat bantu dalam pengolahan dan analisis data. Hasil analisis akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan menarik kesimpulan yang relevan dengan permasalahan yang diteliti. Penggunaan metode ini dianggap tepat untuk mengungkap hubungan antar variabel yang kompleks dalam konteks minat berwirausaha mahasiswa.

II.Definisi Konseptual dan Variabel Penelitian

Penelitian ini mendefinisikan pengetahuan kewirausahaan berdasarkan beberapa sumber, mencakup pemahaman tentang produk, pasar, organisasi, pendanaan, dan karakteristik wirausaha yang kreatif dan inovatif. Ketersediaan informasi didefinisikan sebagai akses terhadap informasi yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan usaha. Keinginan berwirausaha diartikan sebagai kesungguhan niat seseorang untuk menjadi wirausaha, yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan informasi yang tersedia. Variabel independen adalah pengetahuan kewirausahaan (X1) dan ketersediaan informasi (X2), sedangkan variabel dependen adalah keinginan berwirausaha (Y).

1. Definisi Pengetahuan Kewirausahaan

Penelitian ini menjabarkan definisi pengetahuan kewirausahaan dari beberapa sumber. KBBI mendefinisikan pengetahuan sebagai 'segala sesuatu yang diketahui; kepandaian'. Premaratne (dalam Widding, 2005) mendefinisikan pengetahuan kewirausahaan sebagai pengetahuan multifungsi yang mencakup produk, pasar, organisasi, dan pendanaan. Kuntowicaksono (2012) menambahkan bahwa pengetahuan kewirausahaan adalah pemahaman tentang wirausaha dengan karakteristik positif, kreatif, dan inovatif dalam mengembangkan peluang usaha. Nursito dan Nugroho (2013) mendefinisikannya sebagai tingkat pengetahuan yang diperoleh setelah mengikuti pendidikan kewirausahaan, yang dibutuhkan untuk memulai dan menjalankan usaha. Definisi-definisi ini menunjukkan berbagai aspek penting dalam pemahaman pengetahuan kewirausahaan, mulai dari pemahaman dasar hingga kemampuan aplikatif dalam konteks dunia usaha. Pentingnya pemahaman yang komprehensif tentang pengetahuan kewirausahaan ditekankan untuk keberhasilan berwirausaha.

2. Definisi Ketersediaan Informasi

Definisi ketersediaan informasi merujuk pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008, yang mendefinisikan informasi sebagai keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan. Marimin dkk (2006) menambahkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang penting bagi penerima dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas, menurut Oetomo (2002), harus akurat, lengkap, tepat waktu, relevan, mudah diakses, dan murah. Yuliawan dan Ginting (2012) mendefinisikan ketersediaan informasi kewirausahaan sebagai tersedianya informasi yang dibutuhkan dan mendukung kegiatan kewirausahaan. Singh dan Krishna (1994) menekankan bahwa pencarian informasi merupakan karakteristik utama seorang wirausaha. Definisi-definisi ini menekankan pentingnya informasi yang tepat, akurat, dan mudah diakses dalam mendukung keberhasilan berwirausaha.

3. Definisi Keinginan Berwirausaha

Keinginan berwirausaha didefinisikan berdasarkan KBBI sebagai 'barang apa yang diinginkan; perihal ingin; hasrat; kehendak; harapan'. Steinhoff dan Burgess (dalam Soetadi, 2010) mendefinisikan wirausahawan sebagai orang yang mengorganisir, mengelola, dan berani menanggung risiko untuk menciptakan usaha baru. Nursito dan Nugroho (2013) mendefinisikan keinginan berwirausaha sebagai kesungguhan niat untuk berwirausaha. Yuliyaningsih dkk (2013) menambahkan bahwa keinginan berwirausaha juga mencakup ketertarikan dan kesediaan untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan hidup tanpa takut risiko. Saiman (dalam Yuliyaningsih dkk, 2013) menyatakan pengetahuan kewirausahaan sebagai faktor pemicu minat berwirausaha, sedangkan Liñán (2004) menekankan kontribusi pengetahuan tentang lingkungan kewirausahaan terhadap persepsi dan minat berwirausaha. Definisi-definisi ini memberikan pemahaman komprehensif tentang keinginan berwirausaha, yang meliputi aspek niat, kesiapan, dan pemahaman risiko.

4. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan tiga variabel utama: Variabel independen meliputi pengetahuan kewirausahaan (X1) dan ketersediaan informasi (X2). Variabel dependen adalah keinginan berwirausaha (Y). Variabel independen dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi variabel dependen. Hubungan antara variabel-variabel ini akan diuji menggunakan analisis regresi linier berganda untuk melihat pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi terhadap keinginan berwirausaha mahasiswa. Penggunaan variabel-variabel ini didasarkan pada landasan teori dan kerangka konseptual yang telah dijabarkan sebelumnya. Definisi operasional dari setiap variabel telah ditetapkan dengan jelas untuk memastikan pengukuran yang akurat dan konsisten selama proses penelitian.

III.Hasil Penelitian dan Analisis

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi berpengaruh signifikan terhadap keinginan berwirausaha mahasiswa. Adjusted R Square sebesar 0,453 mengindikasikan bahwa 45,3% keinginan berwirausaha dijelaskan oleh kedua variabel independen tersebut, sementara sisanya dipengaruhi faktor lain. Analisis lebih lanjut mencakup uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas untuk memastikan keakuratan model regresi. Data menunjukkan bahwa mayoritas responden (lebih dari 50%) menyatakan setuju atau sangat setuju bahwa mereka memiliki pengetahuan tentang produk, target pasar, manajemen sumber daya manusia, dan pendanaan usaha.

1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi terhadap keinginan berwirausaha. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,453 mengindikasikan bahwa 45,3% dari varians keinginan berwirausaha dapat dijelaskan oleh kedua variabel independen tersebut. Artinya, 45,3% keinginan berwirausaha mahasiswa dipengaruhi oleh pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi. Sisanya, 54,7%, dipengaruhi faktor lain di luar variabel yang diteliti, seperti kepribadian, lingkungan, dan faktor demografis. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan informasi berperan penting, tetapi bukan satu-satunya faktor penentu keinginan berwirausaha. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji faktor-faktor lain yang mempengaruhi keinginan berwirausaha mahasiswa. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam memahami faktor-faktor yang membentuk minat mahasiswa terhadap kewirausahaan.

2. Analisis Deskriptif Jawaban Responden

Analisis deskriptif menunjukkan gambaran umum tanggapan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Misalnya, mengenai pemahaman produk yang akan dijual, sebagian besar responden menyatakan telah memahami produk yang akan dipasarkan. Begitu pula dengan pengetahuan tentang target pasar, mayoritas responden menyatakan telah mengetahui target pasar mereka. Namun, pada pertanyaan mengenai sumber dana usaha, banyak responden yang memilih jawaban netral, menunjukkan keraguan atau ketidakpastian dalam hal akses dan pemahaman sumber dana usaha. Temuan ini memberikan detail lebih lanjut tentang persepsi dan pemahaman mahasiswa mengenai aspek-aspek kunci dalam berwirausaha. Data deskriptif ini melengkapi hasil analisis regresi linier berganda, memberikan konteks yang lebih kaya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan berwirausaha mahasiswa.

3. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan interpretasi hasil regresi, dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan validitas model regresi. Uji ini mencakup uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Uji normalitas bertujuan untuk memastikan bahwa residual (sisaan) dari model regresi berdistribusi normal. Uji multikolinieritas memeriksa adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk memastikan tidak adanya ketidaksamaan varians dari residual. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi-asumsi klasik, sehingga hasil analisis regresi dapat diinterpretasikan dengan valid dan reliable. Pemenuhan asumsi klasik ini menjamin keabsahan dan kredibilitas temuan penelitian, memastikan bahwa kesimpulan yang diambil berdasarkan analisis data tersebut tidak bias dan dapat dipertanggungjawabkan.

IV.Kesimpulan dan Implikasi

Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi berkorelasi positif dengan peningkatan minat berwirausaha mahasiswa. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi pengembangan program pendidikan kewirausahaan di USU dan perguruan tinggi lainnya untuk mendorong minat mahasiswa dalam berwirausaha dan mengurangi angka pengangguran, terutama di kalangan lulusan perguruan tinggi. Hasil penelitian juga memberikan informasi berharga bagi para pemangku kepentingan dalam merancang strategi pengembangan wirausaha di Indonesia.

1. Kesimpulan Penelitian

Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa pengetahuan kewirausahaan dan ketersediaan informasi berpengaruh signifikan terhadap keinginan berwirausaha mahasiswa. Hal ini dibuktikan melalui analisis regresi linier berganda yang menunjukkan Adjusted R Square sebesar 0,453. Artinya, sekitar 45,3% dari keinginan berwirausaha mahasiswa dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Meskipun demikian, masih terdapat 54,7% yang dipengaruhi faktor lain di luar cakupan penelitian ini. Kesimpulan ini mendukung hipotesis penelitian yang diajukan. Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peran pengetahuan dan informasi dalam membentuk minat berwirausaha di kalangan mahasiswa, khususnya di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Temuan ini memberikan kontribusi berharga bagi pemahaman tentang pengembangan kewirausahaan di kalangan mahasiswa.

2. Implikasi Penelitian

Temuan penelitian ini memiliki beberapa implikasi penting. Pertama, bagi institusi pendidikan, khususnya Universitas Sumatera Utara, hasil penelitian ini merekomendasikan peningkatan kualitas pendidikan kewirausahaan. Peningkatan akses dan kualitas informasi terkait kewirausahaan juga perlu diperhatikan. Kedua, temuan ini bermanfaat bagi para pembuat kebijakan dalam merancang strategi pengembangan kewirausahaan di Indonesia. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keinginan berwirausaha, strategi yang lebih efektif dapat dirumuskan untuk mendorong pertumbuhan wirausaha muda. Ketiga, penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya yang dapat meneliti lebih dalam faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi keinginan berwirausaha mahasiswa, seperti faktor kepribadian, lingkungan sosial, dan dukungan keluarga. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam upaya pengembangan kewirausahaan di Indonesia dengan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mendorong minat berwirausaha mahasiswa.