
Pengaruh Pemberitaan CNN terhadap Legitimasi Masyarakat atas Kebijakan A.S dalam Invasi Irak Tahun 2003
Informasi dokumen
Penulis | Tri Jayanthi Purbasari |
school/university | Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) |
subject/major | Hubungan Internasional |
Jenis dokumen | Skripsi |
city_where_the_document_was_published | Malang |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 435.26 KB |
- Pemberitaan CNN
- Legitimasi Masyarakat
- Invasi Irak 2003
Ringkasan
I.Pengaruh Pemberitaan CNN terhadap Legitimasi Publik atas Invasi Irak 2003
Skripsi ini meneliti bagaimana pemberitaan CNN mempengaruhi opini publik Amerika Serikat dan memberikan legitimasi terhadap kebijakan invasi Irak tahun 2003. Penelitian ini menggunakan teori agenda-setting dan framing untuk menganalisis bagaimana CNN, sebagai media massa terkemuka, membentuk persepsi publik terkait Irak dan keterkaitannya dengan terorisme pasca 9/11. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi antara pemberitaan CNN yang menekankan isu-isu tertentu (seperti keterkaitan Irak dengan Al-Qaeda dan senjata pemusnah massal) dan peningkatan dukungan publik terhadap invasi. Media influence, khususnya peran CNN, menjadi fokus utama dalam mengkaji bagaimana legitimasi kebijakan luar negeri AS terbentuk.
1. Peran Media Massa di Amerika Serikat dan CNN
Bagian ini menjelaskan pentingnya media massa di Amerika Serikat, di mana masyarakat menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengakses informasi melalui media. CNN diposisikan sebagai sumber berita utama, khususnya untuk peristiwa internasional. Pemberitaan CNN tentang Irak sepanjang tahun 2002 sangat menarik perhatian publik Amerika. Berita-berita tersebut kemudian digunakan untuk memengaruhi opini publik dan menghasilkan dukungan terhadap kebijakan invasi Irak, yang kemudian dianggap sebagai legitimasi atas dasar dukungan rakyat Amerika, yang berujung pada invasi pada 19 Maret 2003. Ted Turner mendirikan CNN pada tahun 1980, menawarkan siaran berita 24 jam dan memiliki biro di luar negeri. Kecepatan dan jangkauan CNN membuatnya berpengaruh terhadap perilaku negara dan masyarakat terhadap isu internasional, termasuk pemberitaan Perang Teluk yang meningkatkan popularitasnya. Media, khususnya CNN, memiliki kemampuan untuk membuat peristiwa politik, seperti invasi Irak, menjadi menarik dan memicu perdebatan publik. Peristiwa 11 September 2001 juga menjadi titik penting, di mana pemberitaan tentang terorisme dan pencarian dalang di balik serangan tersebut mendominasi media dan membentuk opini publik internasional.
2. Metode Penelitian dan Kerangka Teori
Skripsi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan dua kerangka teori utama: agenda-setting dan framing. Teori agenda-setting menjelaskan bagaimana media, dalam hal ini CNN, mempengaruhi isu-isu apa yang dianggap penting oleh publik. Konsep framing menjelaskan bagaimana media membangun narasi dan menyajikan informasi untuk mempengaruhi persepsi publik. Opini publik didefinisikan sebagai pandangan publik terhadap suatu isu, sedangkan legitimasi adalah tingkat dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah. Skripsi ini meneliti bagaimana CNN, melalui proses agenda-setting dan framing, membentuk opini publik Amerika Serikat dan memberikan legitimasi pada kebijakan invasi Irak. Dengan kata lain, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana CNN mempengaruhi opini publik untuk mendukung keputusan pemerintah Amerika Serikat yang kontroversial.
3. Hasil Penelitian dan Temuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberitaan CNN tentang Irak secara signifikan memengaruhi legitimasi masyarakat Amerika terhadap invasi Irak. Tingkat dukungan masyarakat terhadap invasi terlihat dari seberapa banyak orang yang mengikuti berita terkait Irak melalui CNN sebagai sumber berita utama mereka. Pemberitaan CNN yang menekankan aspek-aspek tertentu dari konflik Irak, melalui mekanisme framing dan agenda-setting, berkontribusi pada terbentuknya opini publik yang mendukung invasi. Penelitian ini menemukan bukti yang mendukung hipotesis bahwa pemberitaan CNN berperan penting dalam membangun legitimasi politik atas invasi Irak di mata publik Amerika. Data yang digunakan dalam penelitian ini mendukung kesimpulan bahwa CNN memiliki peran yang signifikan dalam membentuk persepsi publik, yang pada akhirnya berkontribusi pada legitimasi pemerintah Amerika Serikat dalam mengambil keputusan invasi Irak.
4. Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu
Skripsi ini membahas penelitian terdahulu yang relevan, seperti peran News Corporation dalam mendukung kebijakan luar negeri AS terkait invasi Irak. Penelitian Retnachrista RS (2007) misalnya, membahas peran News Corporation dalam mempromosikan keterkaitan Irak dengan terorisme untuk mendapatkan legitimasi pemerintah. Namun, penelitian ini berbeda karena fokusnya pada peran CNN dalam membentuk opini publik dan legitimasi, bukan hanya sekadar sebagai pendukung pemerintah. Skripsi ini juga menyinggung tantangan dalam memperoleh informasi yang akurat dan obyektif, mengingat adanya propaganda pemerintah dan persaingan antar media. Persaingan media demi meraih rating tinggi juga bisa mempengaruhi opini publik, dalam hal ini opini publik tentang invasi Irak mendapat dukungan publik karena adanya pemberitaan yang terkadang bias.
5. Konsep Agenda Setting Framing Opini Publik dan Legitimasi
Bagian ini menjelaskan konsep-konsep kunci yang digunakan dalam penelitian. Agenda-setting, berdasarkan gagasan Walter Lippmann dan Bernard C. Cohen, menjelaskan bagaimana media membentuk persepsi publik dengan menentukan isu-isu yang dianggap penting. Framing, seperti yang dijelaskan Robert Entman, adalah proses bagaimana media menyajikan informasi dengan menonjolkan aspek tertentu untuk mempengaruhi interpretasi publik. Opini publik dibahas sebagai ekspresi sikap politik masyarakat dan pengaruhnya terhadap kebijakan pemerintah. Legitimasi dalam konteks ini merujuk pada tingkat persetujuan publik terhadap kebijakan pemerintah. Penelitian ini menggabungkan keempat konsep ini untuk menganalisis bagaimana pemberitaan CNN membentuk opini publik yang mendukung legitimasi invasi Irak. Tingkat dukungan terhadap perang sebesar 83% menunjukkan kekuatan opini publik yang dibentuk oleh media, dalam hal ini CNN, yang mempercayai Irak sebagai ancaman.
II.Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisis data difokuskan pada pemberitaan CNN terkait Irak dari September 2001 hingga Maret 2003. Teori agenda-setting menjelaskan bagaimana CNN menentukan isu-isu yang dianggap penting oleh publik, sementara teori framing mengungkapkan bagaimana CNN menyajikan informasi tersebut untuk mempengaruhi persepsi publik. Penelitian juga menelaah opini publik melalui berbagai survei dan poling untuk mengukur tingkat dukungan terhadap invasi Irak.
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif dipilih karena bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis pengaruh pemberitaan CNN terhadap legitimasi masyarakat Amerika atas kebijakan invasi Irak tahun 2003. Penelitian tidak bertujuan untuk menguji hubungan sebab-akibat secara kuantitatif, melainkan untuk memahami secara mendalam bagaimana proses tersebut berlangsung. Data yang dikumpulkan dan dianalisis bersifat kualitatif, fokus pada isi pemberitaan CNN dan bagaimana pemberitaan tersebut disusun dan disajikan (framing). Penelitian ini juga mempertimbangkan aspek-aspek lain yang relevan, seperti opini publik dan legitimasi, untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang pengaruh media.
2. Kerangka Teori
Dua kerangka teori utama digunakan dalam penelitian ini: teori agenda-setting dan teori framing. Teori agenda-setting digunakan untuk menganalisis bagaimana CNN menentukan isu-isu yang dianggap penting oleh publik, dan bagaimana penekanan pada isu-isu tertentu dapat mempengaruhi perhatian dan persepsi publik. Teori framing digunakan untuk menganalisis bagaimana CNN menyusun dan menyajikan informasi, sehingga membentuk persepsi dan interpretasi publik terhadap peristiwa invasi Irak. Dengan demikian, penelitian ini mencoba untuk memahami bagaimana CNN menggunakan kedua teori tersebut untuk mempengaruhi opini publik. Analisis lebih lanjut akan dilakukan terhadap bagaimana opini publik tersebut kemudian diterjemahkan menjadi legitimasi terhadap kebijakan pemerintah AS.
3. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif, dengan pendekatan analisis struktur dan proses. Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan fungsi yang dimainkan oleh pemberitaan CNN dalam proses politik luar negeri Amerika terkait invasi Irak. Data yang dianalisis bukan data statistik, melainkan data berupa teks atau narasi dari pemberitaan CNN. Analisis ini menekankan bagaimana pemberitaan CNN membentuk opini publik dan selanjutnya berkontribusi pada legitimasi kebijakan invasi Irak. Data diklasifikasikan dan diuraikan secara tematik untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam pemberitaan CNN dan pengaruhnya terhadap opini publik Amerika. Metode ini memungkinkan penelitian untuk secara detail mengkaji bagaimana konstruksi berita mempengaruhi opini publik dan legitimasi kebijakan pemerintah.
4. Batasan Penelitian
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, penelitian ini memfokuskan pada peran CNN dalam memperoleh legitimasi kebijakan luar negeri Amerika atas invasi Irak. Penelitian tidak membahas peran media lain secara detail. Periode waktu penelitian dibatasi antara 11 September 2001 hingga pernyataan perang melawan terorisme dan hingga dukungan atas kebijakan invasi didapatkan. Batasan ini memungkinkan peneliti untuk melakukan analisis yang lebih mendalam terhadap pengaruh CNN dalam periode waktu yang spesifik ini. Penelitian juga tidak membahas aspek-aspek lain dari invasi Irak di luar pengaruh pemberitaan CNN, seperti faktor ekonomi, militer, atau politik internal AS.
III.Temuan Penelitian
Penelitian membuktikan bahwa pemberitaan CNN secara signifikan mempengaruhi opini publik Amerika mengenai invasi Irak. Strategi framing dan agenda-setting yang digunakan CNN berhasil membentuk persepsi publik yang mendukung invasi. Tingkat dukungan publik terhadap perang melonjak signifikan, ditandai dengan angka 83% saat invasi dimulai. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya media influence dan peran CNN dalam memberikan legitimasi pada kebijakan luar negeri AS terkait Irak.
1. Pengaruh Pemberitaan CNN terhadap Legitimasi Invasi Irak
Temuan utama penelitian ini menegaskan bahwa pemberitaan CNN mengenai Irak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap legitimasi masyarakat Amerika terhadap invasi Irak tahun 2003. Tingkat dukungan publik terhadap invasi dapat dilihat dari seberapa besar masyarakat yang mengandalkan CNN sebagai sumber berita utama mereka terkait isu Irak. Temuan ini mendukung hipotesis bahwa CNN, melalui pemberitaan yang strategis, memainkan peran kunci dalam membentuk opini publik yang mendukung keputusan pemerintah untuk menginvasi Irak. Bukti empiris yang dikumpulkan menunjukkan korelasi positif antara paparan berita CNN dan tingkat dukungan publik terhadap kebijakan tersebut. Kesimpulannya, CNN berperan penting dalam proses melegitimasi kebijakan luar negeri AS terkait invasi Irak di mata publik Amerika. Bukti ini memperkuat argumen bahwa media memiliki pengaruh kuat dalam membentuk opini publik dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah.
2. Peran Agenda Setting dan Framing dalam Pemberitaan CNN
Penelitian ini menemukan bukti bagaimana CNN menggunakan strategi agenda-setting dan framing dalam pemberitaannya tentang Irak. Agenda-setting tampak dalam cara CNN menyoroti isu-isu tertentu terkait Irak, seperti potensi kepemilikan senjata pemusnah massal dan hubungannya dengan terorisme, yang kemudian memengaruhi isu apa yang dianggap penting oleh publik. Framing terlihat dalam cara CNN menyusun dan menyajikan informasi, yang secara tidak langsung membentuk persepsi publik terhadap Irak dan legitimasi invasi. Dengan kata lain, bagaimana CNN memilih sudut pandang dan menekankan aspek-aspek tertentu dari konflik Irak memengaruhi bagaimana khalayak memahami situasi dan meresponnya. Kombinasi agenda-setting dan framing dalam pemberitaan CNN efektif dalam membentuk opini publik yang mendukung invasi Irak dan memberikan legitimasi pada kebijakan tersebut.
3. Kenaikan Dukungan Publik terhadap Invasi Irak
Penelitian mencatat peningkatan dramatis dalam dukungan publik terhadap invasi Irak menjelang dan sesudah penyerangan pada 19 Maret 2003. Dukungan publik yang awalnya sekitar 52% sebelum invasi melonjak menjadi 83% setelah invasi dimulai. Lonjakan ini menunjukkan pengaruh signifikan dari pemberitaan CNN dalam membentuk persepsi dan opini publik. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dukungan ini tidak didasarkan pada paksaan, melainkan pada persepsi publik yang dibangun melalui agenda-setting dan framing yang dilakukan CNN. Dengan kepercayaan publik terhadap informasi yang disampaikan CNN, opini publik cenderung searah dengan narasi yang dibangun pemerintah, yang pada akhirnya memunculkan legitimasi sosial terhadap keputusan invasi Irak. Tingginya persentase ini merupakan indikator kuat dari keberhasilan CNN dalam membentuk opini publik yang mendukung kebijakan invasi Irak.
IV.Penelitian Terdahulu dan Perbandingan
Penelitian ini membandingkan temuannya dengan studi sebelumnya, khususnya peran News Corporation dalam mendukung kebijakan invasi Irak. Namun, skripsi ini menekankan perbedaan, yaitu fokus pada bagaimana CNN memanfaatkan kekuatannya untuk membentuk opini publik dan menciptakan legitimasi bagi kebijakan AS, bukan hanya sebagai pendukung pemerintah. Penelitian ini juga menyoroti kesulitan mendapatkan informasi yang obyektif dan pengaruh persaingan antar media dalam membentuk persepsi publik.
1. Perbandingan dengan Penelitian Retnachrista RS 2007
Skripsi ini membandingkan temuannya dengan penelitian terdahulu, khususnya jurnal Retnachrista RS (2007) yang berjudul "Peran News Corporation dalam Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat Menginvasi Irak". Penelitian Retnachrista RS menjelaskan bagaimana News Corporation, melalui pemberitaannya, menghubungkan Irak dengan terorisme untuk mendapatkan legitimasi dari pemerintah Amerika Serikat. News Corporation digambarkan sebagai pendukung setia pemerintahan Bush, gencar melakukan kampanye pro-perang. Skripsi ini menonjolkan perbedaan pendekatan. Meskipun keduanya membahas pengaruh media terhadap legitimasi invasi Irak, fokus skripsi ini lebih spesifik pada peran CNN dalam membentuk opini publik dan legitimasi, bukan hanya sebagai pendukung pemerintah seperti News Corporation. Skripsi ini menekankan bahwa CNN memanfaatkan kekuatan medianya untuk membentuk persepsi publik dan memunculkan legitimasi kebijakan invasi Irak.
2. Perbedaan Perspektif Terhadap Pengaruh Opini Publik
Skripsi ini menyajikan perspektif yang berbeda dari beberapa penelitian sebelumnya. Berbeda dengan beberapa referensi yang menyatakan bahwa kebijakan luar negeri Amerika Serikat dipengaruhi oleh kontrol dan tekanan publik, skripsi ini berargumen bahwa pemerintah AS justru memanfaatkan kekuatan media, khususnya CNN, untuk membuat rakyat melegitimasi kebijakan yang telah diambil. Pemberitaan CNN tidak semata-mata mencerminkan opini publik, tetapi juga berperan aktif dalam membentuknya. Skripsi ini juga menyoroti kesulitan mendapatkan informasi yang akurat dan obyektif akibat propaganda pemerintah dan persaingan antar media. Persaingan tersebut, menurut skripsi, juga memengaruhi terbentuknya opini publik yang mendukung invasi Irak. Dengan demikian, skripsi ini menekankan peran proaktif media dalam membentuk opini publik, bukan sebaliknya.
3. Peran Media dalam Mendapatkan Dukungan Internasional
Skripsi ini juga membahas peran media dalam meraih simpati internasional untuk mendapatkan dukungan domestik dalam melaksanakan kebijakan. Media, termasuk CNN, tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai alat diplomasi dan pembentuk persepsi global. Pemberitaan yang disusun secara strategis (framing) mampu membuat suatu peristiwa menjadi lebih menarik dan penting untuk diketahui publik internasional. Dengan demikian, media berperan penting dalam membangun dukungan baik di dalam maupun luar negeri. Skripsi ini menunjukan bahwa CNN, dalam hal ini, tidak hanya berfokus pada opini publik domestik, tetapi juga strategi komunikasi internasional untuk mendapatkan legitimasi terhadap kebijakan invasi Irak. Hal ini memperluas pemahaman tentang pengaruh media yang melampaui batas-batas nasional.
V.Konsep Konsep Kunci
Skripsi ini mengkaji beberapa konsep kunci, yaitu agenda-setting (bagaimana media membentuk isu-isu yang dianggap penting), framing (bagaimana media menyajikan informasi untuk mempengaruhi persepsi), opini publik (pandangan publik terhadap suatu isu), dan legitimasi (tingkat dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah). Konsep-konsep ini diintegrasikan untuk menganalisis pengaruh pemberitaan CNN terhadap legitimasi invasi Irak.
1. Agenda Setting
Konsep agenda-setting menjelaskan bagaimana media mampu mempengaruhi persepsi publik dengan menentukan isu-isu mana yang dianggap penting. Berdasarkan gagasan Walter Lippmann dan Bernard C. Cohen, penelitian ini mengkaji bagaimana CNN, melalui pemilihan dan penempatan berita, membentuk persepsi publik tentang Irak. Dengan demikian, CNN tidak hanya melaporkan peristiwa, tetapi juga membentuk kerangka berpikir publik tentang apa yang dianggap penting dan perlu diperhatikan terkait Irak. Penelitian ini meneliti bagaimana penekanan CNN pada isu-isu tertentu, seperti potensi senjata pemusnah massal di Irak atau keterkaitannya dengan Al-Qaeda, berpengaruh terhadap persepsi publik dan kemudian membentuk opini publik yang mendukung invasi Irak. Wayne Wanta dan Randy E. Miller menekankan bahwa penentuan agenda lebih mungkin terjadi jika responden atau masyarakat mempercayai media dan kinerja presiden yang bersangkutan.
2. Framing Pembingkaian
Konsep framing menjelaskan bagaimana media membentuk dan mengkonstruksi suatu peristiwa dengan menonjolkan aspek-aspek tertentu. Menurut Robert Entman, pemahaman publik tentang peristiwa dunia bergantung pada bagaimana media membingkai dan mengkonstruksinya. Penelitian ini menganalisis bagaimana CNN membingkai pemberitaan tentang Irak, menonjolkan aspek-aspek yang dapat memicu dukungan publik terhadap invasi. Framing CNN, misalnya, mungkin menekankan ancaman Irak terhadap keamanan nasional Amerika Serikat. Fungsi framing, menurut Entman, terdiri dari menentukan masalah, mendiagnosis penyebab, membuat penilaian moral, dan memberikan solusi. Dalam konteks ini, framing CNN tentang Irak sebagai ancaman yang harus diatasi oleh invasi AS memengaruhi opini publik dan legitimasi kebijakan tersebut.
3. Opini Publik
Opini publik didefinisikan sebagai ekspresi sikap politik masyarakat, yang merupakan bagian penting dari kedaulatan dalam pemerintahan demokratis. Opini publik Amerika Serikat, menurut penelitian, memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan yang diambil pemerintah. Walter Lippmann dan Alexander L. George juga menekankan peran opini publik dalam pengambilan keputusan politik. Dalam konteks invasi Irak, opini publik Amerika mudah digerakkan akibat situasi konflik terorisme pasca 9/11. Berita tentang keterkaitan Irak dengan serangan 9/11, tingkat kepercayaan dan dukungan perang sebesar 58%, memperkuat opini publik tersebut. Opini publik yang terbentuk dipengaruhi oleh pemberitaan CNN dan pada akhirnya menjadi faktor penting dalam melegitimasi kebijakan invasi Irak. Penggunaan poling dan survei sebagai alat ukur opini publik di Amerika Serikat juga dibahas dalam skripsi ini.
4. Legitimasi
Konsep legitimasi dalam penelitian ini mengacu pada tingkat dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah. Legitimasi tidak hanya berasal dari kekuatan penguasa, tetapi juga dari persetujuan kolektif masyarakat. Lonjakan dukungan publik terhadap invasi Irak dari 52% menjadi 83% setelah serangan 19 Maret 2003 menunjukkan legitimasi yang kuat. Dukungan mayoritas publik dianggap sebagai persetujuan bersama yang memberikan legitimasi sosial. Dalam hubungan internasional, legitimasi mengacu pada kewajiban untuk menegakkan hukum internasional. Media, seperti CNN, berperan penting dalam membangun persepsi publik yang mendukung tindakan pemerintah, sehingga kebijakan luar negeri, dalam hal ini invasi Irak, dianggap sah dan sesuai dengan nilai-nilai sosial yang dianut masyarakat. M.E. O'Connell dalam "The End of Legitimacy" menekankan pentingnya kebijakan yang selaras dengan nilai-nilai sosial untuk mendapat legitimasi.
Referensi dokumen
- Public Wants Proof of Iraqi Weapons Programs Majority Says Bush Has Yet to Make the Case; Iraq, Economy Top News Interests (Pew Research Center)