Kecenderungan Pesan Kemanusiaan Dalam Film 'Serdadu Kumbang' Karya Ari Sihasale

Kecenderungan Pesan Kemanusiaan Dalam Film 'Serdadu Kumbang' Karya Ari Sihasale

Informasi dokumen

Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 683.62 KB
  • Pesan Kemanusiaan
  • Film
  • Analisis Isi

Ringkasan

I.Latar Belakang Penelitian Pesan Kemanusiaan dalam Film Ari Sihasale

Skripsi ini menganalisis pesan kemanusiaan dalam film "Serdadu Kumbang" karya Ari Sihasale (2011). Penelitian ini terdorong oleh kebangkitan perfilman Indonesia dan pilihan tema film Ari Sihasale yang berbeda dari film-film bertema horor atau percintaan yang dominan, dengan fokus pada tema keluarga dan pendidikan. Film "Serdadu Kumbang" dianggap memiliki pesan positif yang mendidik dan memotivasi penonton. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Isi untuk mengkaji frekuensi kemunculan pesan kemanusiaan dalam film tersebut.

1. Konteks Kebangkitan Perfilman Indonesia

Bagian latar belakang penelitian ini mengawali dengan membahas konteks kebangkitan perfilman Indonesia. Disebutkan bahwa setelah mengalami masa sulit di awal hingga akhir tahun 1990-an, dengan produksi film yang sangat sedikit (2-3 film per tahun) dan didominasi oleh film bertema seks, perfilman Indonesia kini mengalami pertumbuhan yang pesat. Fenomena ini menjadi latar belakang penting karena menunjukkan perubahan lanskap industri film dan memberikan konteks bagi penelitian tentang pesan yang disampaikan dalam film-film baru. Penelitian ini berfokus pada film yang berbeda, menjauhi tema-tema yang umum dan memilih pesan yang lebih bermakna. Ini menunjukan sebuah pergeseran signifikan dalam industri film Indonesia.

2. Pilihan Tema Film Serdadu Kumbang karya Ari Sihasale

Skripsi ini kemudian memfokuskan perhatian pada film "Serdadu Kumbang" karya Ari Sihasale sebagai objek penelitian. Film ini dipilih karena memiliki tema yang berbeda dari tren umum film di Indonesia pada saat itu. Berbeda dengan film-film yang sering bertema horor, remaja, atau percintaan, "Serdadu Kumbang" mengangkat tema keluarga dan pendidikan. Peneliti melihat tema ini sebagai hal yang unik dan relevan untuk dikaji, terutama karena pesan sosial yang disampaikan dirasa memiliki potensi edukatif dan memotivasi yang lebih besar dibandingkan dengan film-film bertema lain. Pemilihan film ini didasari oleh keyakinan bahwa pesan kemanusiaan dalam film ini disampaikan dengan kuat dan berpotensi memberi pengaruh positif terhadap penonton.

3. Fokus Penelitian Frekuensi dan Kecenderungan Pesan Kemanusiaan

Inti dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kecenderungan pesan kemanusiaan dalam film "Serdadu Kumbang". Penelitian tidak hanya sekedar mengidentifikasi adanya pesan kemanusiaan, tetapi juga ingin mengukur frekuensi kemunculannya. Hal ini dilakukan dengan menghitung seberapa sering adegan atau dialog dalam film tersebut menampilkan pesan kemanusiaan. Penelitian ingin mengetahui seberapa dominan pesan kemanusiaan dalam film ini dibandingkan dengan unsur-unsur lain. Oleh karena itu, judul skripsi "Kecenderungan Pesan Kemanusiaan Dalam Film Karya Ari Sihasale (Analisis Isi Pada FilmSerdadu Kumbang” Karya Ari Sihasale (2011))" dipilih untuk mencerminkan fokus penelitian ini secara tepat. Metode Analisis Isi dipilih sebagai pendekatan yang tepat untuk mencapai tujuan ini.

II.Tinjauan Pustaka Definisi dan Konsep Kemanusiaan

Bagian ini menjabarkan berbagai definisi kemanusiaan atau humanisme dari berbagai sumber, menekankan aspek perikemanusiaan, nilai-nilai moral, dan keseimbangan hidup. Diskusi ini menghubungkan konsep kemanusiaan dengan tanggung jawab film dalam memberikan edukasi dan inspirasi kepada masyarakat, menjadikan kemanusiaan sebagai esensi dalam film "Serdadu Kumbang".

1. Definisi Kemanusiaan dan Humanisme

Tinjauan pustaka ini memulai dengan mendefinisikan kemanusiaan dan humanisme. Wahyu (2005) mendefinisikan kemanusiaan sebagai aliran atau sifat-sifat yang dimiliki manusia untuk menghidupkan rasa perikemanusiaan dan memperbaiki pergaulan sosial. Perikemanusiaan dijelaskan sebagai sifat-sifat terpuji seperti berbuat baik, menolong, dan bertenggang rasa. Muhammadun (2004) menambahkan bahwa kemanusiaan adalah kesadaran, sikap, dan perbuatan yang sesuai dengan nilai-nilai moral, didorong oleh hati nurani. Definisi-definisi ini menekankan aspek moral dan sosial dari kemanusiaan, menunjukkan kemanusiaan bukan hanya sekadar konsep filosofis, tetapi juga pandangan hidup yang memengaruhi tindakan dan interaksi sosial. Aspek akal dan budi juga dijelaskan sebagai penentu kemanusiaan, menunjukkan peran penting nalar dan etika dalam membentuk perilaku manusia yang manusiawi.

2. Kemanusiaan sebagai Nilai dan Norma

Selanjutnya, tinjauan pustaka ini mendalami kemanusiaan sebagai nilai dan norma. Darji (1981) mendefinisikan kemanusiaan berdasarkan potensi pikir, karsa, dan cipta manusia. Ia menekankan martabat tinggi manusia yang menyadari nilai-nilai dan norma-norma kemanusiaan. Ini memperkuat pandangan bahwa kemanusiaan bukan hanya sekadar sifat bawaan, tetapi juga hasil dari kesadaran dan pemahaman akan nilai-nilai moral. Diskusi ini juga membahas pentingnya keseimbangan dalam diri manusia, diwujudkan dalam sikap terbuka, jujur, menghargai orang lain, bertanggung jawab, dan memiliki rasa cinta kasih. Ketidakseimbangan ini dapat mempercepat kehancuran kemanusiaan itu sendiri. Bagian ini menunjukkan kompleksitas konsep kemanusiaan, meliputi aspek intelektual, emosional, dan sosial.

3. Kaitan Kemanusiaan dengan Film dan Tanggung Jawab Film

Bagian ini menghubungkan konsep kemanusiaan dengan peran film sebagai media komunikasi. Dijelaskan bahwa film memiliki tanggung jawab untuk memajukan kemanusiaan dengan memberikan edukasi, pandangan baru, dan inspirasi kepada masyarakat. Film dipandang sebagai media yang efektif untuk menyampaikan pesan kemanusiaan karena jangkauannya yang luas. Oleh karena itu, kemanusiaan dianggap sebagai esensi dalam film "Serdadu Kumbang", menekankan pentingnya kajian terhadap pesan yang disampaikan film. Diskusi ini juga menyentuh perbedaan antara film faktual dan film dokumenter, menunjukkan beragam cara film dapat merepresentasikan realitas dan mempengaruhi persepsi masyarakat. Ini memperkuat argumen bahwa film memiliki kekuatan untuk membentuk nilai-nilai kemanusiaan.

III.Metodologi Penelitian Analisis Isi Film Serdadu Kumbang

Penelitian menggunakan metode Analisis Isi dengan unit analisis scene. Film "Serdadu Kumbang" dianalisis untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan adegan yang mengandung pesan kemanusiaan. Proses pengumpulan data melibatkan tiga orang (peneliti dan dua koder) yang berpengalaman dalam bidang audio visual untuk memastikan reliabilitas data. Uji coba kategori/reliabilitas dilakukan untuk memastikan ketepatan pengkategorian pesan kemanusiaan dengan tingkat reliabilitas yang ditargetkan mencapai 70%-80%.

1. Metode Analisis Isi

Metodologi penelitian ini menggunakan metode Analisis Isi untuk menganalisis film "Serdadu Kumbang". Metode ini dipilih karena kesesuaiannya dengan tujuan penelitian untuk mengukur frekuensi dan kecenderungan pesan kemanusiaan dalam film. Analisis Isi memungkinkan pengumpulan data secara sistematis, deskriptif, dan kuantitatif. Meskipun demikian, Analisis Isi juga memiliki keterbatasan dalam menganalisis teks secara mendalam dan detail, terutama sampai ke tingkat ideologis. Penelitian ini menyadari keterbatasan tersebut dan akan fokus pada pengukuran frekuensi kemunculan pesan kemanusiaan dalam film tersebut. Pemilihan metode ini mendukung tujuan penelitian untuk mengungkap kecenderungan pesan kemanusiaan secara kuantitatif.

2. Unit Analisis Scene

Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah scene atau adegan. Film Serdadu Kumbang dibagi menjadi 83 scene, dan setiap scene akan dianalisis untuk mengidentifikasi keberadaan pesan kemanusiaan. Pemilihan scene sebagai unit analisis membatasi ruang lingkup penelitian dan memudahkan proses pengkategorian data. Setiap scene yang mengandung pesan kemanusiaan akan dikategorikan sesuai dengan kerangka kategorisasi yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan scene sebagai unit analisis, penelitian ini berharap dapat memberikan gambaran yang jelas dan terukur tentang frekuensi dan kecenderungan pesan kemanusiaan dalam film tersebut. Pendekatan ini memberikan struktur yang terorganisir untuk proses pengumpulan dan analisis data.

3. Proses Pengumpulan Data dan Pengkodingan

Proses pengumpulan data dilakukan dengan menonton langsung film Serdadu Kumbang dan mencatat setiap adegan atau dialog yang dianggap mengandung pesan kemanusiaan. Proses ini melibatkan tiga orang: peneliti dan dua orang koder. Kedua koder dipilih berdasarkan keahlian mereka di bidang audio visual, memastikan adanya validitas dan reliabilitas data. Kriteria pemilihan koder bertujuan untuk meminimalisir bias dan meningkatkan akurasi interpretasi pesan dalam film. Penggunaan tiga orang dalam proses pengumpulan data ini juga bertujuan untuk mencapai kesepakatan dalam menentukan adegan yang memuat pesan kemanusiaan. Proses pengumpulan data ini melibatkan proses coding yang terstruktur, memastikan data yang dikumpulkan terukur dan dapat dianalisis secara kuantitatif.

4. Uji Coba Kategori dan Reliabilitas

Untuk memastikan reliabilitas data, dilakukan uji coba kategori atau reliabilitas. Uji coba ini menggunakan sistem coding dimana peneliti dan dua koder secara independen menilai setiap scene dan memberikan kode (√/-) pada tabel coding. Hasil pengkodingan kemudian dikumpulkan, dihitung, dan dianalisis untuk melihat tingkat kesepakatan antar penilai. Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat reliabilitas minimal 70%-80%, memastikan konsistensi dan objektivitas dalam menentukan adanya pesan kemanusiaan. Proses ini menunjukkan komitmen peneliti untuk memperoleh data yang valid dan dapat dipercaya. Dengan melibatkan beberapa penilai, penelitian ini berusaha meminimalisir subjektivitas dalam interpretasi pesan dalam film.

IV.Penelitian Terdahulu dan Kategorisasi Pesan Kemanusiaan

Skripsi ini merujuk pada penelitian terdahulu mengenai pesan kemanusiaan dalam film, seperti penelitian Bakhtiyar (2006) tentang film "Lord of War". Penelitian ini kemudian mengembangkan kategorisasi pesan kemanusiaan yang relevan dengan konteks film "Serdadu Kumbang", termasuk kategori seperti pengorbanan, kasih sayang, dan kebersamaan. Film “Untuk Rena” juga disebut sebagai referensi pembanding.

1. Referensi Penelitian Terdahulu tentang Pesan Kemanusiaan dalam Film

Bagian ini menjabarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan sebagai landasan teori. Disebutkan penelitian Bakhtiyar (2006) yang menganalisis frekuensi pesan kemanusiaan dalam film "Lord of War", menemukan kategori perselisihan sebagai yang paling sering muncul (35,84%). Penelitian lain oleh Sari (2010) tentang pesan kemanusiaan dalam film "Escape from Huang Shi" dan Kusnanto (2005) yang meneliti pesan persahabatan dalam film karya Rudi Soejarwo juga disinggung. Studi-studi ini memberikan kerangka acuan dan memperlihatkan pendekatan-pendekatan yang telah digunakan sebelumnya dalam mengkaji pesan dalam film. Penelitian ini berbeda karena berfokus pada film "Serdadu Kumbang" dan menggunakan kategorisasi pesan kemanusiaan yang spesifik, menunjukkan kontribusi penelitian ini terhadap kajian pesan kemanusiaan dalam film Indonesia.

2. Kategorisasi Pesan Kemanusiaan dalam Penelitian

Bagian ini menjelaskan tentang sistem kategorisasi pesan kemanusiaan yang digunakan dalam penelitian. Penulis menekankan pentingnya sistem kategorisasi yang relevan, fungsional, dan terkendali (Wimmer dan Dominick, 2000; Flournoy, 1989). Kategorisasi pesan kemanusiaan ini dibuat berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan sifat-sifat manusia. Meskipun detail kategorisasi tidak dijabarkan secara lengkap pada bagian ini, disebutkan bahwa kategorisasi tersebut meliputi berbagai aspek pesan kemanusiaan, sehingga mencakup berbagai nuansa pesan yang mungkin terdapat dalam film "Serdadu Kumbang". Penelitian ini menunjukkan upaya untuk membuat kategorisasi yang komprehensif dan tepat untuk mengkaji pesan kemanusiaan dalam konteks film tertentu. Kategorisasi ini memperkuat validitas dan reliabilitas penelitian.

3. Studi Komparatif Film Untuk Rena

Sebagai pembanding, penelitian ini juga menyinggung hasil penelitian terhadap film "Untuk Rena", yang menunjukkan pesan kemanusiaan kategori kasih sayang mendominasi (53,77%). Perbandingan ini memberikan konteks yang lebih luas untuk memahami pesan kemanusiaan yang terkandung dalam film Indonesia. Ini menunjukkan bahwa penelitian ini tidak hanya berfokus pada satu film, tetapi juga mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari kajian pesan kemanusiaan dalam industri film. Dengan ada nya studi komparatif ini, maka hasil penelitian akan lebih bermakna dan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang pesan kemanusiaan dalam film Indonesia.

V.Kesimpulan Implikasi Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap frekuensi dan kecenderungan jenis pesan kemanusiaan yang disampaikan dalam film "Serdadu Kumbang" karya Ari Sihasale. Hasil analisis diharapkan memberikan kontribusi pada pemahaman lebih dalam tentang representasi pesan kemanusiaan dalam film Indonesia dan dampaknya terhadap penonton. Studi ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

1. Tujuan Penelitian dan Kontribusi

Kesimpulan penelitian ini menekankan tujuan utama untuk mengungkap kecenderungan pesan kemanusiaan dalam film "Serdadu Kumbang" karya Ari Sihasale. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Isi untuk mengukur frekuensi kemunculan berbagai kategori pesan kemanusiaan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang representasi pesan kemanusiaan dalam film Indonesia, khususnya film yang mengangkat tema keluarga dan pendidikan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi berharga tentang dampak pesan kemanusiaan dalam film terhadap penonton. Hasil analisis ini penting bagi studi komunikasi dan perfilman Indonesia.

2. Implikasi dan Relevansi Penelitian

Penelitian ini relevan karena memberikan analisis pesan kemanusiaan dalam konteks kebangkitan perfilman Indonesia. Dengan menganalisis film "Serdadu Kumbang", penelitian ini memberikan wawasan tentang pesan yang disampaikan oleh film yang mengangkat tema yang berbeda dari tema umum di industri film Indonesia. Hasilnya dapat memberikan implikasi bagi para pembuat film, menunjukkan pentingnya menciptakan film dengan pesan yang bermakna dan mendidik. Selain itu, penelitian ini juga memberikan informasi bermanfaat bagi peneliti lain yang tertarik pada kajian pesan kemanusiaan dalam film dan komunikasi. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).