Pengaruh Pelaksanaan Outbound Terhadap Tim Kerja Karyawan di Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Medan

Pengaruh Pelaksanaan Outbound Terhadap Tim Kerja Karyawan di Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Medan

Informasi dokumen

Penulis

Cendika Rahmi Ritonga

instructor Prof. Ritha F Dalimunthe, SE, Msi.
Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Manajemen
Tempat Medan
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 1.87 MB
  • Pelaksanaan Outbound
  • Tim Kerja Karyawan
  • Bank Tabungan Negara

Ringkasan

I.Pengaruh Pelaksanaan Outbound terhadap Tim Kerja Karyawan BTN Persero Tbk Medan

Penelitian ini menyelidiki pengaruh pelatihan outbound terhadap kerja tim karyawan di Bank Tabungan Negara (BTN) (Persero) Tbk cabang Medan. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan dampak positif dan signifikan (uji-t: t hitung = 2.935 > t tabel = 1.998; sig.tabel = 0.039 < α = 0.05) dari pelaksanaan outbound pada peningkatan kinerja tim. Koefisien korelasi (R) sebesar 0.569 menunjukkan hubungan yang cukup erat, dengan R-squared (R²) sebesar 0.572 atau 57.2%; artinya 57.2% variasi dalam kinerja tim dapat dijelaskan oleh pelatihan outbound. Penelitian ini menggunakan skala Likert untuk pengumpulan data, dan validitas instrumen diuji terhadap 30 responden di luar sampel.

1. Pengaruh Outbound terhadap Tim Kerja Karyawan BTN Medan

Bagian ini menyajikan inti temuan penelitian mengenai pengaruh pelatihan outbound terhadap kinerja tim karyawan BTN Medan. Analisis statistik menggunakan uji-t menunjukkan pengaruh positif dan signifikan (t hitung = 2.935 > t tabel = 1.998; sig. tabel = 0.039 < α = 0.05), membuktikan bahwa pelaksanaan program outbound meningkatkan kerja tim. Lebih lanjut, analisis koefisien korelasi (R) sebesar 0.569 menunjukkan hubungan yang cukup erat antara variabel pelaksanaan outbound (X) dan variabel tim kerja karyawan (Y). Nilai R-squared (R²) sebesar 0.572 atau 57.2% mengindikasikan bahwa 57.2% variasi dalam kinerja tim dapat dijelaskan oleh faktor pelaksanaan outbound, sementara sisanya (42.8%) dipengaruhi faktor lain di luar lingkup penelitian. Temuan ini menegaskan peran penting program outbound dalam konteks peningkatan kinerja tim di lingkungan kerja BTN Medan. Kesimpulan ini didapatkan melalui analisis data kuantitatif yang terperinci, memberikan dasar empiris yang kuat bagi klaim penelitian. Data numerik yang dihasilkan, seperti nilai t hitung dan sig. tabel, memberikan bukti statistik yang mendukung interpretasi hasil penelitian ini. Penjelasan ini menguatkan pemahaman mengenai hubungan antara program outbound dan peningkatan kerja tim, khususnya di konteks BTN Medan, yang mana merupakan subyek utama penelitian ini.

2. Gambaran Umum Outbound dan Implementasinya di BTN Medan

Bagian ini memberikan latar belakang mengenai outbound training, sejarahnya, dan penerapannya di lingkungan kerja, khususnya di BTN Medan. Outbound training, yang pertama kali ditemukan di Inggris pada tahun 1941 oleh Dr. Kurt Han, telah diadopsi di Indonesia sejak tahun 1990. Di Indonesia, outbound banyak digunakan perusahaan sebagai metode pelatihan untuk pengembangan diri dan tim, mempererat kerjasama antar karyawan, dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam waktu yang ditentukan. BTN Medan, sebagai salah satu perusahaan perbankan di Medan, menerapkan outbound secara rutin setiap tahun untuk seluruh karyawannya. Hal ini dilakukan sebagai strategi untuk membangun tim kerja yang solid dan meningkatkan kualitas layanan serta daya saing perusahaan di tengah persaingan industri perbankan yang ketat. Penjelasan ini memberikan konteks penting bagi penelitian, menjelaskan mengapa outbound dipilih sebagai fokus studi dan bagaimana program ini diimplementasikan dalam konteks perusahaan riil, yaitu BTN Medan. Penjelasan mengenai sejarah dan manfaat outbound memberi pemahaman yang komprehensif mengenai latar belakang dan relevansi penelitian ini.

3. Peran Tim Kerja dalam Organisasi dan Harapan atas Pelaksanaan Outbound

Bagian ini membahas pentingnya tim kerja dalam organisasi dan harapan perusahaan terhadap peningkatan kinerja tim melalui program outbound. Tim kerja yang efektif, dengan tujuan bersama dan komitmen anggota, dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas dibandingkan individu yang bekerja sendiri. Diversitas dalam latar belakang anggota tim dapat menjadi kekuatan, namun perlu dikelola dengan baik. Tim kerja yang solid juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan efektif dibandingkan dengan individu. BTN Medan berharap melalui pelaksanaan outbound, kerjasama tim, rasa solidaritas, dan komunikasi antar karyawan akan meningkat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi apakah pelaksanaan program outbound dapat mencapai harapan tersebut. Penjelasan ini memberikan dasar teoritis untuk memahami mengapa peningkatan kerja tim merupakan hal yang penting bagi keberhasilan perusahaan, serta memberikan justifikasi atas penelitian yang difokuskan pada dampak program outbound pada kinerja tim di BTN Medan.

4. Tujuan dan Manfaat Pelatihan Outbound

Bagian ini merinci tujuan utama pelaksanaan pelatihan outbound serta manfaatnya bagi individu dan organisasi. Tujuan utama pelatihan outbound adalah untuk melatih peserta agar mampu beradaptasi dengan perubahan, membentuk sikap profesionalisme, meningkatkan komitmen, dan kinerja. Pelatihan ini diharapkan dapat membentuk pola perilaku yang berkarakter, seperti disiplin, tanggung jawab, dan orientasi masa depan. Selain itu, outbound juga bertujuan meningkatkan semangat kerja dan keberanian mengambil risiko. Proses pelatihan outbound terdiri dari tiga tahapan: pembentukan pengalaman, perenungan pengalaman, dan pembentukan konsep. Manfaatnya meliputi perkembangan kedewasaan, peningkatan kemampuan kerjasama, pengambilan keputusan bersama, dan memikul tanggung jawab bersama. Penjelasan detail ini memberikan pemahaman yang mendalam mengenai mekanisme dan efek dari pelatihan outbound yang relevan dengan konteks penelitian ini, yang secara langsung berkaitan dengan peningkatan kerja tim di BTN Medan.

II.Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatori asosiatif untuk menguji hubungan antara variabel independen (pelaksanaan outbound) dan variabel dependen (kerja tim karyawan). Metode pengumpulan data utama adalah kuesioner dengan skala Likert. Analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS versi 17.0 digunakan untuk menguji hipotesis. Uji validitas instrumen dilakukan dengan Corrected Item-Total Correlation, dengan nilai r tabel 0,361 pada tingkat signifikansi 5%. Uji reliabilitas juga dilakukan untuk memastikan konsistensi pengukuran.

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatori asosiatif, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam konteks ini, penelitian menghubungkan variabel pelaksanaan outbound dengan tingkat koordinasi kerja karyawan BTN (Persero) Tbk Medan. Penelitian asosiatif ini dipilih untuk mengungkap pengaruh pelatihan outbound terhadap kinerja tim. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menganalisis hubungan kausalitas antara variabel independen (pelaksanaan outbound) dan variabel dependen (tingkat koordinasi kerja karyawan). Dengan demikian, metode ini sesuai untuk menjawab rumusan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang diajukan. Pilihan metode ini didasarkan pada tujuan penelitian untuk mengidentifikasi adanya hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti, bukan sekadar mendeskripsikan fenomena yang ada.

2. Skala Pengukuran dan Analisis Data

Skala Likert digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini. Skala Likert dipilih karena kesesuaiannya dalam mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden terkait pelaksanaan outbound dan kerja tim. Variabel-variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator-indikator spesifik yang kemudian diukur menggunakan skala Likert. Analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan program SPSS versi 17.0. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan outbound terhadap tim kerja karyawan. Metode Enter digunakan dalam SPSS untuk memasukkan semua variabel bebas sebagai variabel prediktor. Uji validitas kuesioner dilakukan dengan Corrected Item-Total Correlation, membandingkan r hitung dengan r tabel (0,361 pada tingkat signifikansi 5%). Uji ini memastikan bahwa kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur secara tepat. Validitas instrumen menjadi kunci penting untuk memastikan keakuratan dan reliabilitas temuan penelitian.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen penelitian, yaitu kuesioner, dapat mengukur apa yang ingin diukur secara akurat. Pengujian validitas dilakukan menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan tingkat signifikansi 5%. Metode yang digunakan adalah Corrected Item-Total Correlation, yang membandingkan korelasi antara skor item dengan skor total item. Kriteria validitas ditentukan berdasarkan perbandingan r hitung dengan r tabel; seluruh butir pertanyaan dinyatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel (0,361). Setelah uji validitas, dilakukan uji reliabilitas untuk memastikan konsistensi dan keandalan instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitas ini sangat krusial dalam menjamin kualitas data yang dikumpulkan dan memastikan bahwa temuan penelitian dapat diandalkan dan diinterpretasikan dengan tepat. Data yang valid dan reliabel sangat diperlukan untuk menghasilkan kesimpulan yang akurat dan bermakna.

III.Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu

Tinjauan pustaka membahas definisi dan manfaat pelatihan outbound serta karakteristik tim kerja yang efektif. Penelitian terdahulu oleh Stanley (2009) menunjukkan pengaruh kerja tim terhadap kualitas kerja, sementara Rafael (2009) meneliti pengaruh pelatihan outbound terhadap efektivitas kerja di PT Garuda Indonesia. Penelitian ini memperluas pemahaman dengan fokus pada BTN Medan dan mengkaji dampak pelatihan outbound secara spesifik pada kerja tim.

1. Tinjauan Pustaka tentang Outbound Training dan Kerja Tim

Bagian ini menelaah literatur terkait outbound training dan kerja tim. Definisi dan manfaat outbound training dijelaskan, termasuk perannya dalam meningkatkan kerjasama, komunikasi, dan pemecahan masalah antar karyawan. Konsep kerja tim efektif dibahas, meliputi faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas seperti struktur tim, komposisi anggota, dan keberagaman. Pentingnya kerja sama tim dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam organisasi juga dijelaskan. Dokumen merujuk pada Robbins dan Judge (2008) yang mendefinisikan teamwork sebagai kelompok yang usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi dari jumlah individual. Diskusi ini menyediakan landasan teoritis bagi penelitian, menghubungkan konsep-konsep kunci dengan praktik di lapangan, khususnya di lingkungan perbankan. Tinjauan literatur ini menunjukkan pemahaman mendalam penulis akan teori-teori yang relevan dengan penelitiannya, dan memberikan landasan teoritis yang kuat bagi penelitian yang dilakukan.

2. Penelitian Terdahulu tentang Outbound dan Kerja Tim

Bagian ini meninjau penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian. Penelitian Stanley (2009) tentang pengaruh tim kerja terhadap kualitas kerja karyawan di Bank Sumut Medan menjadi rujukan. Penelitian ini menemukan pengaruh positif dan signifikan tim kerja terhadap kualitas kerja sebesar 69,2%. Penelitian Rafael (2009) yang meneliti pengaruh pelatihan outbound terhadap efektivitas dan koordinasi kerja di PT Garuda Indonesia juga dikaji. Hasil penelitian Rafael menunjukkan pengaruh positif dan signifikan hanya pada variabel materi outbound terhadap efektivitas kerja, sementara variabel lain seperti motivasi, instruktur, dan sarana prasarana tidak berpengaruh signifikan. Perbandingan dan kontribusi penelitian sebelumnya terhadap penelitian ini dijelaskan, menunjukkan pemahaman penulis akan studi-studi yang sudah ada dan bagaimana penelitian saat ini menyumbangkan pemahaman baru, terutama dengan fokus pada pelaksanaan outbound di BTN Medan dan pengaruhnya pada kerja tim.

IV.Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan outbound berpengaruh positif dan signifikan terhadap kerja tim karyawan BTN Medan. Faktor-faktor seperti fasilitas dan motivasi karyawan dalam mengikuti program pelatihan outbound juga dipertimbangkan. Penelitian menyarankan agar BTN Medan memperhatikan aspek-aspek ini dalam perencanaan program outbound training selanjutnya untuk memastikan efektivitasnya dalam meningkatkan kinerja tim dan pengembangan karyawan.

1. Analisis Hasil Uji t

Bagian ini membahas hasil pengujian secara parsial menggunakan uji-t untuk menguji pengaruh pelaksanaan outbound terhadap tim kerja karyawan BTN Medan. Hasil uji-t menunjukkan nilai t hitung sebesar 2.935, yang lebih besar dari t tabel (1.998) pada tingkat signifikansi 5%. Nilai sig. tabel (0.039) juga lebih kecil dari α (0.05), menunjukkan bahwa pengaruh pelaksanaan outbound terhadap tim kerja karyawan signifikan secara statistik. Temuan ini mendukung hipotesis yang diajukan, bahwa pelatihan outbound berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan kerja tim di BTN Medan. Hasil ini memberikan bukti empiris yang kuat mengenai efektivitas pelatihan outbound sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan perbankan. Detail perhitungan statistik ini menjadi bagian penting dalam memberikan validitas ilmiah pada kesimpulan penelitian.

2. Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Bagian ini membahas hasil pengujian koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R²) untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara variabel pelaksanaan outbound dan tim kerja karyawan. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.569 menunjukkan hubungan yang cukup erat antara kedua variabel. Nilai R-squared (R²) sebesar 0.572 atau 57.2% menunjukkan bahwa 57.2% keragaman dalam variabel tim kerja dapat dijelaskan oleh variabel pelaksanaan outbound. Sisa 42.8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun pelaksanaan outbound memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kerja tim, masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk menjelaskan keseluruhan variasi dalam kinerja tim. Interpretasi terhadap angka-angka ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang kekuatan dan keterbatasan pengaruh pelatihan outbound pada kinerja tim di BTN Medan.

3. Pembahasan Hasil dan Implikasi

Bagian ini membahas implikasi dari temuan penelitian terhadap praktik manajemen di BTN Medan dan perusahaan lain. Penelitian menyoroti bahwa fasilitas dan motivasi karyawan merupakan faktor penting dalam keberhasilan program outbound. Perusahaan disarankan untuk memperhatikan aspek-aspek ini saat merencanakan program outbound, seperti memilih lembaga penyedia jasa outbound yang nyaman dan membangun motivasi karyawan agar bersemangat mengikuti pelatihan. Kesimpulannya, pelatihan dan pengembangan karyawan, termasuk outbound, penting untuk membentuk tim kerja yang solid. BTN Medan, melalui program outbound tahunannya, telah menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kinerja tim dan koordinasi karyawan. Temuan ini memberikan rekomendasi praktis bagi perusahaan untuk meningkatkan efektivitas program outbound training, dengan menekankan pentingnya faktor-faktor pendukung seperti kenyamanan fasilitas dan motivasi karyawan. Hal ini memberikan nilai tambah bagi penelitian dengan memberikan rekomendasi yang aplikatif dan berdampak.

V.Kesimpulan

Penelitian ini membuktikan dampak positif dan signifikan dari pelatihan outbound terhadap kerja tim di BTN (Persero) Tbk Medan. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi praktik manajemen sumber daya manusia (SDM) di BTN dan perusahaan lain di Indonesia. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menyempurnakan program pengembangan karyawan dan meningkatkan efektivitas kerja tim.

1. Kesimpulan Utama

Penelitian ini membuktikan adanya pengaruh positif dan signifikan dari pelaksanaan pelatihan outbound terhadap kinerja tim kerja karyawan di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Medan. Temuan ini didukung oleh analisis statistik yang menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel, dan nilai sig. tabel lebih kecil dari alpha (0.05). Hasil ini memberikan bukti empiris yang kuat mengenai efektivitas pelatihan outbound dalam meningkatkan kerja tim di lingkungan perbankan. Selain itu, koefisien korelasi yang cukup tinggi (R = 0.569) dan koefisien determinasi (R² = 0.572) menunjukkan hubungan yang erat antara variabel pelatihan outbound dengan peningkatan kinerja tim, di mana 57.2% variasi kinerja tim dapat dijelaskan oleh variabel pelatihan outbound. Kesimpulan ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman praktik pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor perbankan Indonesia.

2. Implikasi dan Rekomendasi

Temuan penelitian ini memiliki implikasi yang signifikan bagi praktik manajemen di BTN Medan dan perusahaan lain di sektor yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor fasilitas dan motivasi karyawan sangat penting dalam keberhasilan program outbound. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk memperhatikan dan meningkatkan kualitas fasilitas yang disediakan selama pelatihan dan membangun motivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pelatihan dan pengembangan karyawan secara berkelanjutan, seperti program outbound yang rutin dilaksanakan oleh BTN Medan, untuk menciptakan tim kerja yang solid dan mampu menjalankan tugas dengan efektif. Rekomendasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program pengembangan SDM dan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan.