
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Carrefour Medan Fair
Informasi dokumen
Penulis | Ahmad Sukran |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Manajemen |
Perusahaan | PT. Carrefour Medan Fair |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 3.29 MB |
- motivasi kerja
- kinerja karyawan
- penelitian manajemen
Ringkasan
I.Objek Penelitian dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini berfokus pada pengaruh motivasi kerja terhadap peningkatan prestasi kinerja karyawan di PT. Carrefour Medan Fair, Medan. PT. Carrefour Medan Fair dipilih karena merupakan salah satu retailer terbesar di Kota Medan, yang menuntut kinerja karyawan yang tinggi dalam melayani pelanggan dan mencapai target penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk membangun model formulasi pengaruh pemberian motivasi kerja, baik motivasi internal maupun motivasi eksternal, terhadap peningkatan prestasi kinerja karyawan di perusahaan tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan software SPSS dengan metode regresi berganda untuk melihat korelasi antara variabel.
1. Pemilihan Objek Penelitian PT. Carrefour Medan Fair
Penelitian ini memilih PT. Carrefour Medan Fair di Medan sebagai objek penelitian karena perusahaan ini merupakan salah satu retailer terbesar di kota Medan, sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun luar kota. Tingginya jumlah pengunjung ini berimplikasi pada tuntutan kinerja karyawan yang tinggi, baik dalam hal pelayanan kepada pelanggan maupun pencapaian target penjualan produk perusahaan. Oleh karena itu, PT. Carrefour Medan Fair menjadi objek yang menarik untuk diteliti, khususnya mengenai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawannya. Karakteristik perusahaan ritel berskala besar ini memberikan konteks yang ideal untuk meneliti dampak motivasi internal dan eksternal terhadap prestasi kerja karyawan. Hal ini juga mempertimbangkan pentingnya pemahaman faktor-faktor yang dapat meningkatkan produktivitas karyawan dalam lingkungan ritel yang kompetitif dan menuntut efisiensi tinggi. Penelitian ini akan memberikan wawasan berharga tentang strategi motivasi yang efektif untuk perusahaan ritel besar di Indonesia.
2. Variabel Penelitian dan Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini memfokuskan pada dua variabel utama: prestasi kinerja karyawan sebagai variabel terikat, dan motivasi internal serta motivasi eksternal sebagai variabel bebas. Data yang dikumpulkan berkaitan erat dengan penilaian kinerja karyawan dan pengaruh motivasi internal dan eksternal terhadap kinerja tersebut. Metode pengumpulan data tidak dijelaskan secara detail dalam bagian ini, tetapi disebutkan bahwa data yang diperoleh berhubungan dengan penilaian kinerja sebagai variabel terikat dan motivasi internal serta eksternal sebagai variabel bebas. Penelitian memanfaatkan software SPSS untuk menganalisis data. Penggunaan software statistik canggih ini menunjukkan komitmen terhadap analisis data yang komprehensif dan akurat. Metode input data (entry) di SPSS digunakan untuk melihat korelasi dan hubungan antara variabel-variabel tersebut, yang akan menjadi dasar dalam pengambilan kesimpulan penelitian. Khususnya dalam konteks ritel yang dinamis, pemahaman mengenai korelasi antara motivasi dan kinerja sangat penting untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas perusahaan.
3. Tujuan Penelitian Membangun Model Formulasi Pengaruh Motivasi Kerja
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membangun sebuah model formulasi yang menjelaskan pengaruh pemberian motivasi kerja terhadap peningkatan prestasi kinerja karyawan di PT. Carrefour Medan Fair Medan. Penelitian ini ingin mengidentifikasi dan mengukur seberapa besar pengaruh motivasi kerja, yang meliputi aspek motivasi internal dan eksternal, terhadap peningkatan kinerja karyawan. Dengan kata lain, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausal antara motivasi dan kinerja, serta membangun model yang dapat digunakan sebagai panduan bagi manajemen PT. Carrefour Medan Fair dalam meningkatkan kinerja karyawan. Tujuan ini sangat relevan, karena peningkatan kinerja karyawan merupakan kunci keberhasilan bagi perusahaan ritel seperti PT. Carrefour Medan Fair yang beroperasi dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang konkret dan terukur bagi perusahaan dalam merumuskan strategi motivasi yang lebih efektif. Model formulasi yang dihasilkan akan memberikan pemahaman yang lebih sistematis tentang faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan kinerja karyawan dalam konteks perusahaan ritel modern.
II.Kerangka Teori dan Landasan Teori
Penelitian ini mengkaji berbagai teori motivasi kerja, termasuk teori Equity Theory (Adams), yang menekankan persepsi keadilan antara kontribusi dan imbalan karyawan. Teori lain yang dibahas meliputi teori X dan Y (McGregor), teori pengukuhan (reinforcement theory), dan pengaruh faktor internal (fisiologi dan psikologis) serta faktor eksternal (gaji, kondisi kerja, penghargaan, dan kenaikan pangkat) terhadap motivasi karyawan. Pentingnya peran kepemimpinan dalam memotivasi dan meningkatkan prestasi kerja juga dibahas. Definisi kinerja karyawan dan penilaian kinerja (performance appraisal) juga dirumuskan berdasarkan literatur terkait.
1. Definisi Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan
Bagian ini mendefinisikan motivasi kerja sebagai proses untuk mendorong seseorang bertindak secara tertentu, dimulai dari kebutuhan, keinginan, usaha, hingga pemuasan kebutuhan. Motivasi sangat penting karena berpengaruh pada prestasi kerja karyawan. Berbagai pandangan ahli mengenai motivasi dijelaskan, termasuk pandangan Siagian (2002), Heidjachman dan Husnan (2003), dan Timpe (1999) yang menekankan pentingnya keseimbangan antara kebutuhan individu dan instansi. Equity Theory (Adams, dalam Donovan, 2001) dibahas, yang menyoroti persepsi keadilan antara kontribusi dan imbalan. Hasibuan (2003) mendefinisikan motivasi sebagai dorongan atau daya penggerak, menekankan pentingnya motivasi bagi produktivitas kerja. Motivasi internal (faktor internal seperti fisiologi dan psikologis) dan eksternal (gaji, kondisi kerja, penghargaan, kenaikan pangkat) dibedakan. Definisi kinerja karyawan diberikan berdasarkan As’ad dan Suprihanto, menekankan hasil kerja yang dicapai dibandingkan dengan standar atau target yang telah ditetapkan. Peran Goal Setting (penetapan target) sebagai faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi juga dijelaskan, menekankan pentingnya target yang spesifik untuk meningkatkan motivasi dan kinerja. Dengan demikian, bagian ini memberikan landasan teoritis yang kuat untuk memahami konsep motivasi kerja dan kinerja karyawan yang menjadi fokus penelitian.
2. Teori Teori yang Mendukung
Landasan teori dalam penelitian ini didukung oleh beberapa teori motivasi, di antaranya Equity Theory yang menjelaskan persepsi keadilan karyawan terhadap kontribusi dan imbalan yang diterima di tempat kerja. Karyawan akan merasa adil jika imbalan yang diterima sebanding dengan kontribusi yang diberikan. Jika terjadi ketidakadilan, karyawan akan cenderung mengurangi kontribusi mereka. Teori X dan Y McGregor juga dibahas, yang menggambarkan dua pandangan yang berbeda tentang sifat manusia dan motivasi kerja. Teori X beranggapan bahwa karyawan malas dan perlu diawasi ketat, sementara Teori Y melihat karyawan sebagai individu yang aktif dan bertanggung jawab. Teori pengukuhan (reinforcement theory) dijelaskan, yang menekankan bagaimana konsekuensi perilaku di masa lalu mempengaruhi tindakan di masa mendatang. Teori ini menjelaskan bagaimana perilaku yang memberikan hasil positif cenderung diulang, sementara perilaku yang memberikan hasil negatif cenderung dihindari. Penelitian ini juga membahas teori kebutuhan akan prestasi (need for achievement), di mana individu dengan kebutuhan akan prestasi yang tinggi akan berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik dan menunjukkan keunggulan. Dengan mengkaji berbagai teori tersebut, penelitian ini berusaha untuk memberikan kerangka kerja yang komprehensif dalam memahami faktor-faktor yang memengaruhi motivasi dan kinerja karyawan.
3. Peran Kepemimpinan dan Penilaian Prestasi Kerja
Bagian ini menekankan pentingnya peran pemimpin dalam memotivasi karyawan dan mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang efektif dapat membina dan menumbuhkan motivasi karyawan, sehingga mereka dapat terkoordinir dan diarahkan secara efektif. Keberhasilan perusahaan juga sangat bergantung pada tenaga kerja yang cakap dan bekerja sesuai dengan fungsinya. Selain itu, dijelaskan pula tentang penilaian prestasi kerja (performance appraisal) sebagai proses evaluasi kinerja karyawan oleh organisasi. Penilaian prestasi kerja berguna untuk perbaikan prestasi kerja, penyesuaian kepemimpinan, keputusan penempatan, kebutuhan pelatihan dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karir, dan berbagai hal lainnya yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia. Handoko (2001) dikutip sebagai sumber rujukan untuk penilaian prestasi kerja. Dengan demikian, bagian ini menyoroti pentingnya kepemimpinan yang baik dan sistem penilaian kinerja yang objektif dalam mendukung motivasi dan peningkatan kinerja karyawan. Keduanya berperan penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.
III.Metodologi Penelitian
Metode penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada karyawan PT. Carrefour Medan Fair. Variabel terikat adalah kinerja karyawan, sedangkan variabel bebas adalah motivasi internal dan motivasi eksternal. Metode entry digunakan untuk melihat korelasi dan hubungan antara variabel-variabel tersebut.
1. Jenis Penelitian dan Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel bebas (motivasi internal dan eksternal) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Metode regresi linier berganda dipilih karena memungkinkan peneliti untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin mengkaji pengaruh baik motivasi internal maupun eksternal terhadap kinerja karyawan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 12 for Windows. SPSS merupakan software statistik yang handal dan banyak digunakan dalam penelitian kuantitatif, sehingga hasil analisis dapat diandalkan. Metode entry dalam SPSS digunakan untuk melihat korelasi dan hubungan antar variabel. Dengan demikian, metode analisis yang dipilih dan software yang digunakan sesuai dengan karakteristik data dan tujuan penelitian. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi kontribusi relatif dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, memberikan pemahaman yang lebih detail tentang hubungan antara motivasi dan kinerja karyawan.
2. Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada karyawan PT. Carrefour Medan Fair. Kuesioner ini dirancang untuk mengukur variabel-variabel penelitian, yaitu kinerja karyawan, motivasi internal, dan motivasi eksternal. Rincian mengenai isi dan desain kuesioner tidak dijelaskan secara detail. Namun, dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut dirancang untuk menghasilkan data kuantitatif yang dapat dianalisis secara statistik menggunakan SPSS. Data yang dikumpulkan berupa penilaian kinerja karyawan, dan pengukuran motivasi internal dan eksternal. Penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpulan data memungkinkan peneliti untuk memperoleh data dari sejumlah responden dalam waktu yang relatif singkat dan efisien. Meskipun demikian, terdapat potensi bias mengingat data hanya bersumber dari kuesioner dan tidak dikombinasikan dengan metode pengumpulan data lain, seperti wawancara. Informasi lebih lanjut mengenai metode pengumpulan data, seperti jumlah responden atau teknik pengambilan sampel, tidak dijelaskan dalam bagian ini.
IV.Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan model persamaan: Y = 3,770 - 0,066X1 + 0,071X2. Persamaan ini menunjukkan bahwa faktor motivasi eksternal (X2) memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja karyawan (Y) dibandingkan faktor motivasi internal (X1). Faktor eksternal memberikan pengaruh positif sebesar 7,1%, sementara faktor internal memberikan pengaruh negatif sebesar -6,6%. Penelitian juga meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan, seperti lama bekerja, masalah keluarga, kondisi lingkungan kerja, besarnya gaji, pemberian penghargaan, dan kenaikan pangkat. Data lebih detail terkait proporsi responden pada setiap kategori (misalnya, lama bekerja) akan diuraikan lebih lanjut. PT. Carrefour Medan Fair, yang telah beroperasi sejak 2004 di Medan, memiliki lebih dari 11.000 karyawan (data Januari 2008). Keterlibatan karyawan dalam penentuan tujuan juga dianalisa.
1. Hasil Analisis Regresi Berganda
Hasil analisis regresi berganda menghasilkan persamaan Y = 3,770 - 0,066X1 + 0,071X2, di mana Y mewakili kinerja karyawan, X1 mewakili motivasi internal, dan X2 mewakili motivasi eksternal. Persamaan ini menunjukkan bahwa motivasi eksternal (X2) memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja karyawan (Y) dibandingkan dengan motivasi internal (X1). Secara spesifik, peningkatan satu satuan motivasi eksternal diprediksi akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0,071, sementara peningkatan satu satuan motivasi internal justru diprediksi akan menurunkan kinerja sebesar 0,066. Hasil ini menunjukkan bahwa faktor eksternal, seperti gaji, kondisi kerja, penghargaan, dan kenaikan pangkat, memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap kinerja karyawan daripada faktor internal seperti kepuasan kerja dan motivasi intrinsik. Temuan ini penting bagi manajemen PT. Carrefour Medan Fair untuk merancang strategi peningkatan kinerja yang berfokus pada faktor-faktor eksternal.
2. Pengaruh Faktor Faktor Lain terhadap Motivasi dan Kinerja
Selain analisis regresi berganda, penelitian juga menelaah pengaruh beberapa faktor lain terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Data menunjukkan bahwa 31% responden telah bekerja di PT. Carrefour Medan Fair selama 3 tahun. Meskipun masalah keluarga/pribadi dapat memengaruhi kinerja, responden umumnya menyatakan bahwa masalah tersebut kurang berpengaruh terhadap semangat kerja mereka. Kondisi lingkungan kerja di PT. Carrefour Medan Fair dinilai positif oleh responden. Besarnya gaji yang diterima, pemberian penghargaan, dan kenaikan pangkat juga diteliti dan ditemukan bahwa pemberian penghargaan dan kenaikan pangkat berpengaruh positif terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Penilaian kinerja karyawan di PT. Carrefour Medan Fair sebagian besar responden (61%) menyatakan bahwa penilaian prestasi kerja dilakukan dengan teliti, sedangkan 29% menyatakan kurang teliti. Keterlibatan karyawan dalam menentukan tujuan perusahaan juga dinilai berpengaruh positif terhadap kinerja. Sikap atasan dalam memecahkan masalah dan kesalahan karyawan juga dinilai positif oleh sebagian besar responden. Penglibatan kegiatan bagi setiap karyawan secara adil juga dinilai memberikan pengaruh positif terhadap sumber daya yang dimiliki karyawan.
V.Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi eksternal memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap peningkatan prestasi kinerja karyawan di PT. Carrefour Medan Fair dibandingkan motivasi internal. Hasil ini memberikan implikasi bagi manajemen PT. Carrefour Medan Fair untuk lebih memperhatikan aspek-aspek motivasi eksternal seperti pemberian reward, penghargaan, dan kenaikan pangkat untuk meningkatkan kinerja karyawan secara berkelanjutan. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk menggali faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi kerja dan kinerja karyawan secara lebih mendalam.
1. Pengaruh Motivasi Eksternal dan Internal terhadap Kinerja
Kesimpulan utama penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi eksternal memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kinerja karyawan PT. Carrefour Medan Fair dibandingkan dengan motivasi internal. Hal ini terlihat dari persamaan regresi yang dihasilkan, di mana koefisien variabel motivasi eksternal (X2) bernilai positif (0,071) dan lebih besar daripada koefisien variabel motivasi internal (X1) yang bernilai negatif (-0,066). Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor-faktor eksternal seperti gaji, kondisi kerja, kebijakan perusahaan, penghargaan, dan kesempatan kenaikan pangkat memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan daripada faktor-faktor internal seperti kepuasan kerja dan motivasi intrinsik. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi manajemen PT. Carrefour Medan Fair dalam merancang strategi peningkatan kinerja karyawan di masa depan, dengan memberikan perhatian lebih besar terhadap faktor-faktor eksternal.
2. Implikasi bagi Manajemen PT. Carrefour Medan Fair
Berdasarkan hasil penelitian, manajemen PT. Carrefour Medan Fair disarankan untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan faktor-faktor motivasi eksternal untuk meningkatkan kinerja karyawan secara berkelanjutan. Strategi peningkatan motivasi eksternal dapat mencakup peninjauan kembali sistem penggajian, perbaikan kondisi kerja, pemberian penghargaan yang lebih adil dan transparan, serta peningkatan kesempatan kenaikan pangkat. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang telah diteliti, seperti penilaian kinerja yang teliti dan objektif, peran kepemimpinan yang bijaksana, dan penglibatan karyawan dalam penentuan tujuan perusahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen yang baik dalam hal motivasi dan penilaian kinerja akan berdampak positif pada peningkatan prestasi kerja karyawan dan kesuksesan perusahaan. Pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung, serta sistem penghargaan yang adil dan transparan, perlu diperhatikan untuk memotivasi karyawan dan meningkatkan produktivitas.
3. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Meskipun penelitian ini telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di PT. Carrefour Medan Fair, ada beberapa saran untuk penelitian selanjutnya. Penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan variabel yang diteliti, misalnya dengan memasukkan variabel-variabel seperti kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan iklim organisasi. Selain itu, penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan metode penelitian yang lebih beragam, seperti studi kualitatif untuk melengkapi data kuantitatif yang telah dikumpulkan. Penelitian juga dapat dilakukan di perusahaan ritel lain atau di sektor industri yang berbeda untuk menggeneralisasi temuan penelitian ini. Dengan demikian, penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi motivasi dan kinerja karyawan.