
Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompetensi Karyawan terhadap Produktifitas Karyawan di Perum Pegadaian Kanwil Medan
Informasi dokumen
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 1.97 MB |
- Motivasi Kerja
- Kompetensi Karyawan
- Produktifitas Karyawan
Ringkasan
I.Latar Belakang Rumusan Masalah
Penelitian ini meneliti produktivitas karyawan di Perum Pegadaian Kanwil Medan. Rendahnya produktivitas karyawan diduga disebabkan oleh faktor internal, seperti kurangnya motivasi kerja dan kompetensi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh motivasi kerja dan kompetensi kerja terhadap produktivitas karyawan di Perum Pegadaian Kanwil Medan.
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagian ini membahas tentang pentingnya produktivitas karyawan bagi keberhasilan perusahaan. Produktivitas optimal merupakan tujuan utama, dan keberhasilannya bergantung pada pengelolaan sumber daya (finansial, fisik, manusia, dan teknologi) yang efektif. Dokumen menekankan bahwa peningkatan produktivitas karyawan akan berdampak positif pada pencapaian tujuan organisasi. Selanjutnya, dijelaskan bahwa motivasi kerja, yang diartikan sebagai daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja, sangat krusial. Motivasi dapat berupa rangsangan material dan non-material yang mendorong individu untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan. Selain motivasi, kompetensi karyawan juga dibahas sebagai faktor penting yang mempengaruhi produktivitas. Kompetensi didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu yang secara langsung mempengaruhi kinerja. Peningkatan kompetensi karyawan dapat dicapai melalui pemberian motivasi yang cukup untuk meningkatkan semangat kerja. Dokumen juga menjelaskan bahwa dalam persaingan bisnis yang ketat, motivasi dan kompetensi memiliki peran vital dalam menciptakan produktivitas optimal. Studi kasus difokuskan pada Perum Pegadaian, sebuah BUMN yang bergerak di bidang jasa gadai, yang mengalami penurunan target dan realisasi pada periode Januari hingga Desember 2010 di Kanwil Medan. Penurunan ini dikaitkan dengan kurangnya pelayanan, khususnya pada efisiensi waktu pengantrian nasabah, yang berimplikasi pada kompetensi karyawan dan ketidaksesuaian target dan realisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagian ini secara implisit merumuskan masalah penelitian berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan. Masalah utama adalah rendahnya produktivitas karyawan di Perum Pegadaian Kanwil Medan. Dokumen menyiratkan bahwa permasalahan ini berkaitan erat dengan dua variabel utama: motivasi kerja dan kompetensi kerja. Dengan demikian, rumusan masalah penelitian dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas karyawan Perum Pegadaian Kanwil Medan? Bagaimana pengaruh kompetensi kerja terhadap produktivitas karyawan Perum Pegadaian Kanwil Medan? Dan yang terpenting, seberapa besar pengaruh gabungan motivasi kerja dan kompetensi kerja terhadap produktivitas karyawan Perum Pegadaian Kanwil Medan? Rumusan masalah ini secara langsung mengarah pada tujuan penelitian untuk menguji hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel tersebut terhadap produktivitas karyawan Perum Pegadaian Kanwil Medan. Informasi mengenai keluhan nasabah di cabang Simpang Limun Medan terkait waktu tunggu yang lama semakin memperkuat fokus penelitian pada kompetensi karyawan sebagai faktor penting yang perlu diteliti. Secara keseluruhan, bagian ini mengarahkan pembaca pada fokus utama penelitian: mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan di Perum Pegadaian Kanwil Medan, khususnya terkait motivasi dan kompetensi kerja.
II.Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka membahas definisi dan teori-teori terkait motivasi kerja, kompetensi kerja, dan produktivitas karyawan. Diskusi meliputi berbagai model motivasi (seperti teori Douglas Mc. Gregor dan teori ERG Alderfer) dan bagaimana kompetensi kerja (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) berperan penting dalam meningkatkan produktivitas. Penelitian terdahulu juga dikaji, yang menunjukkan hubungan positif antara motivasi kerja dan produktivitas.
2.1 Definisi dan Teori Motivasi Kerja
Bagian ini mendefinisikan motivasi kerja sebagai daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja, mendorong kerjasama efektif, dan integrasi upaya untuk mencapai kepuasan (Hasibuan, 2004: 92). Tingkah laku dipengaruhi oleh keinginan, kebutuhan, tujuan, dan kepuasan, baik rangsangan material maupun non-material. Teori motivasi menurut Douglas McGregor dibahas, yang membagi karyawan menjadi dua kategori: manusia X (tidak menyukai pekerjaan, malas, dan harus dipaksa) dan manusia Y (senang bekerja, kreatif, dan bertanggung jawab). Teori ERG Alderfer tentang kebutuhan inti (eksistensi, hubungan, dan pertumbuhan) juga disinggung. Teori disonansi kognitif (Reslinger) menjelaskan bahwa karyawan dengan motivasi tinggi akan berupaya memperbaiki kinerja jika di bawah harapan.
2.2 Definisi dan Teori Kompetensi Kerja
Kompetensi karyawan didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang secara langsung mempengaruhi kinerja (Dessler, 2004: 713). Pemanfaatan sumber daya manusia yang efektif penting untuk keberlangsungan organisasi, dan kompetensi karyawan sangat mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja. Kompetensi yang kuat dan sesuai dengan bisnis perusahaan meningkatkan keunggulan kompetitif, daya kreasi, inovasi, dan adaptasi terhadap lingkungan yang berubah. Dokumen juga menjelaskan pentingnya kompetensi individu yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan untuk berinteraksi dalam lingkungan yang dinamis. Kompetensi yang tepat merupakan faktor penentu keunggulan prestasi organisasi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa konsep kompeten lebih bermakna dalam praktiknya daripada hanya kepemilikan kompetensi, menekankan pada penerapan kompetensi untuk mencapai tujuan. Metode pengukuran kompetensi, seperti riwayat hidup, rating (360 derajat), dan tes (operant dan respondent) juga disinggung.
2.3 Produktivitas Karyawan
Bagian ini mendefinisikan produktivitas, membedakannya dari produksi, dan menekankan pentingnya peningkatan mutu kehidupan. Produktivitas karyawan dijelaskan sebagai keinginan dan usaha untuk meningkatkan mutu kehidupan. Diuraikan pula pengaruh motivasi dan kompetensi terhadap produktivitas karyawan. Motivasi dan kompetensi meningkatkan kemampuan kerja dan kerjasama, sehingga meningkatkan produktivitas. Namun, motivasi tinggi tanpa kompetensi yang memadai tidak akan menghasilkan produktivitas yang baik. Berbagai macam faktor motivasi karyawan dijelaskan, seperti penghasilan, kepuasan kerja, loyalitas, dan prestise. Kompetensi diperlukan untuk berpikir sebab-akibat yang kritis baik jangka panjang maupun pendek (Dessler 2004:715), dan manfaat utama motivasi adalah menciptakan gairah kerja (Ishak 2003:16).
2.4 Penelitian Terdahulu
Tinjauan pustaka mencakup penelitian Damayanti (2005) tentang pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas di CV. Bening Natural Furniture Semarang, yang menunjukkan adanya pengaruh positif. Hasil analisis deskriptif menunjukkan motivasi kerja yang tinggi berpengaruh pada produktivitas yang tinggi. Dokumen juga mencantumkan sumber lain (Danim 2001, Sedarmayanti 2001, Mathis 2002) yang membahas tentang motivasi sebagai kondisi psikologis dari interaksi kebutuhan karyawan dan faktor luar, serta pentingnya keseimbangan antara kompetensi karyawan dan motivasi kerja untuk mencapai kinerja maksimal dan produktivitas yang baik.
III.Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan regresi berganda. Populasi penelitian adalah 35 karyawan Perum Pegadaian Kanwil Medan, dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Data dikumpulkan melalui kuesioner, dan dianalisis menggunakan uji validitas, reliabilitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas untuk memastikan kualitas data. Variabel penelitian meliputi: motivasi kerja, kompetensi kerja (variabel independen), dan produktivitas karyawan (variabel dependen).
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi berganda. Penelitian kuantitatif dipilih karena bertujuan untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen (motivasi kerja dan kompetensi kerja) terhadap variabel dependen (produktivitas karyawan) secara statistik. Metode regresi berganda dipilih karena memungkinkan peneliti untuk menganalisis pengaruh dua variabel independen secara simultan terhadap satu variabel dependen. Dengan demikian, peneliti dapat mengukur seberapa besar kontribusi masing-masing variabel independen serta pengaruh gabungannya terhadap produktivitas karyawan.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh karyawan Perum Pegadaian Kanwil Medan. Jumlah populasi yang tepat tidak disebutkan secara eksplisit, namun jumlah sampel yang digunakan adalah 35 orang karyawan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh, di mana seluruh anggota populasi digunakan sebagai sampel. Penggunaan sampling jenuh ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang representatif dari seluruh populasi, sehingga hasil penelitian diharapkan dapat digeneralisasi untuk seluruh karyawan Perum Pegadaian Kanwil Medan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner tersebut terdiri dari 27 butir pernyataan yang dibagi ke dalam tiga variabel: motivasi kerja (9 butir), kompetensi kerja (9 butir), dan produktivitas karyawan (9 butir). Setiap butir pernyataan menggunakan skala Likert dengan 5 interval jawaban, dengan skor 1 sebagai jawaban terendah dan 5 sebagai jawaban tertinggi. Penggunaan kuesioner memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data secara efisien dan terstruktur dari sejumlah responden yang cukup besar. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner ini kemudian akan dianalisis secara kuantitatif untuk menguji hipotesis penelitian.
3.4 Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan beberapa uji statistik. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk memastikan kuesioner yang digunakan valid dan reliabel. Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji kesamaan varians dari residual. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel motivasi kerja dan kompetensi kerja terhadap produktivitas karyawan. Uji-uji tersebut dilakukan untuk memastikan kualitas data dan kekuatan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Penggunaan SPSS 17.00 sebagai alat analisis data juga disebutkan.
IV.Hasil Penelitian Pembahasan
Hasil uji F menunjukkan bahwa motivasi kerja dan kompetensi kerja secara signifikan berpengaruh terhadap produktivitas karyawan (nilai F hitung 10,746 > F tabel). Uji t menunjukkan bahwa hanya kompetensi kerja yang berpengaruh signifikan (p < 0.05), sedangkan motivasi kerja perlu ditingkatkan. Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,667 menunjukkan hubungan yang erat antara variabel independen dan dependen. Adjusted R² sebesar 0,447 menunjukkan bahwa 44,7% peningkatan produktivitas karyawan dapat dijelaskan oleh motivasi kerja dan kompetensi kerja, sementara sisanya dipengaruhi faktor lain. Persamaan regresi yang dihasilkan menunjukkan hubungan positif antara variabel-variabel tersebut.
4.1 Hasil Uji F dan Uji t
Hasil uji F menunjukkan nilai 10,746 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05), mengindikasikan bahwa secara bersama-sama, variabel motivasi kerja dan kompetensi kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan di Perum Pegadaian Kanwil Medan. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel kompetensi kerja (X2) memiliki pengaruh signifikan (p = 0,000 < 0,05) terhadap produktivitas karyawan, sementara variabel motivasi kerja (X1) tidak signifikan dan perlu ditingkatkan. Temuan ini menunjukkan bahwa kompetensi kerja merupakan faktor kunci yang memengaruhi produktivitas, meskipun motivasi kerja juga berperan penting dan perlu mendapatkan perhatian lebih.
4.2 Koefisien Determinasi R² dan Adjusted R²
Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,667 menunjukkan bahwa 66,7% variasi dalam produktivitas karyawan dapat dijelaskan oleh variabel motivasi kerja dan kompetensi kerja. Ini mengindikasikan hubungan yang erat antara variabel-variabel tersebut. Namun, Adjusted R² sebesar 0,447 menunjukkan bahwa hanya 44,7% peningkatan produktivitas karyawan yang dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Sisanya (55,3%) kemungkinan dipengaruhi faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, seperti lingkungan kerja, teknologi, atau faktor eksternal lainnya. Angka Adjusted R² memberikan gambaran yang lebih realistis tentang kekuatan prediksi model setelah memperhitungkan jumlah variabel dalam model.
4.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan untuk menguji pengaruh simultan variabel motivasi kerja dan kompetensi kerja terhadap produktivitas karyawan. Hasil analisis menunjukkan persamaan regresi yang dihasilkan (persamaan regresi tidak dicantumkan secara eksplisit di sini). Uji F menunjukkan bahwa model regresi secara keseluruhan signifikan (F hitung > F tabel, dan signifikansi < 0,05), yang berarti bahwa model dapat digunakan untuk memprediksi produktivitas karyawan. Uji t menunjukkan bahwa variabel kompetensi kerja berpengaruh signifikan secara positif terhadap produktivitas karyawan, sedangkan variabel motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan. Ini mendukung kesimpulan bahwa peningkatan kompetensi kerja lebih berpengaruh daripada peningkatan motivasi kerja dalam meningkatkan produktivitas karyawan dalam konteks penelitian ini.
V.Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa kompetensi kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan di Perum Pegadaian Kanwil Medan. Meskipun motivasi kerja juga penting, pengaruhnya belum signifikan dan perlu ditingkatkan. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi Perum Pegadaian untuk meningkatkan kompetensi kerja karyawan dan memperhatikan aspek motivasi kerja guna meningkatkan produktivitas karyawan.
5.1 Kesimpulan Utama
Kesimpulan utama penelitian ini adalah kompetensi kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap produktivitas karyawan di Perum Pegadaian Kanwil Medan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi kerja akan meningkatkan produktivitas karyawan. Meskipun motivasi kerja juga penting dalam meningkatkan produktivitas, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruhnya tidak signifikan dalam konteks penelitian ini. Oleh karena itu, disarankan bagi Perum Pegadaian untuk lebih fokus pada peningkatan kompetensi karyawan, di samping tetap memperhatikan dan berupaya meningkatkan motivasi kerja karyawan.
5.2 Implikasi Penelitian
Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting bagi Perum Pegadaian Kanwil Medan. Perusahaan perlu merancang program peningkatan kompetensi karyawan yang efektif dan terukur. Program ini dapat meliputi pelatihan, pengembangan keterampilan, dan peningkatan pengetahuan yang relevan dengan tugas dan tanggung jawab karyawan. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan aspek motivasi kerja karyawan, meskipun pengaruhnya tidak signifikan dalam penelitian ini. Peningkatan motivasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya dengan memberikan penghargaan, meningkatkan kesejahteraan karyawan, atau menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan suportif. Dengan meningkatkan kompetensi dan motivasi kerja, Perum Pegadaian diharapkan dapat meningkatkan produktivitas karyawan secara keseluruhan dan mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, sampel penelitian terbatas pada 35 karyawan Perum Pegadaian Kanwil Medan, sehingga generalisasi hasil penelitian perlu dilakukan dengan hati-hati. Penelitian selanjutnya perlu memperluas sampel untuk mencakup lebih banyak karyawan dan kantor cabang Perum Pegadaian. Kedua, variabel yang diukur dalam penelitian ini masih terbatas pada motivasi kerja dan kompetensi kerja. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan variabel lain yang mungkin mempengaruhi produktivitas karyawan, seperti lingkungan kerja, teknologi, dan faktor eksternal lainnya. Ketiga, penelitian ini hanya menggunakan data cross-sectional, sehingga tidak dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat secara penuh. Penelitian longitudinal akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang pengaruh motivasi dan kompetensi terhadap produktivitas karyawan secara berkelanjutan.