Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Karyawan di PT. Angkasa Pura II

Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Karyawan di PT. Angkasa Pura II

Informasi dokumen

Penulis

Agustina Mulia Syahputri

instructor Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, Msp
Sekolah

Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Jurusan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Jenis dokumen Skripsi
Tempat Medan
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 5.17 MB
  • Motivasi Kerja
  • Kepuasan Kerja
  • Prestasi Kerja

Ringkasan

I. Angkasa Pura II

Skripsi ini meneliti pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu, Medan. Penelitian ini penting karena motivasi kerja, baik intrinsik maupun ekstrinsik, dan kepuasan kerja diyakini sebagai faktor kunci dalam meningkatkan prestasi kerja. PT. Angkasa Pura II, sebagai salah satu BUMN pengelola bandara di Indonesia bagian barat, mengelola 13 bandara, termasuk Bandara Internasional Kualanamu yang menjadi fokus penelitian. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan regresi linier berganda dan sampel 80 responden karyawan PT. Angkasa Pura II Bandara Kualanamu. Hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja perusahaan dan pengembangan manajemen sumber daya manusia di bidang Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis.

1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah

Bagian ini menjelaskan pentingnya motivasi dan kepuasan kerja dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan. Motivasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik, berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Kepuasan kerja, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti hubungan antar karyawan dan imbalan, juga berdampak pada prestasi kerja. PT. Angkasa Pura II, sebagai perusahaan yang fokus pada pelayanan jasa kebandarudaraan, berupaya menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi dan memuaskan karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan perusahaan. Penelitian ini difokuskan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu untuk melihat pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi karyawan di lingkungan spesifik tersebut. Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan di Bandara Kualanamu dan memberikan rekomendasi bagi peningkatan kinerja perusahaan.

2. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka membahas definisi dan teori-teori terkait motivasi kerja, kepuasan kerja, dan prestasi kerja. Beberapa definisi motivasi kerja dirujuk dari berbagai sumber, menekankan motivasi sebagai pendorong aktivitas dan pencapaian tujuan perusahaan. Motivasi dibagi menjadi intrinsik dan ekstrinsik, keduanya berpengaruh pada efektivitas dan efisiensi kerja. Indikator motivasi kerja yang dikaji meliputi upah yang layak, kesempatan promosi, pengakuan, keamanan kerja, lingkungan kerja, penerimaan kelompok, dan perlakuan adil. Definisi kepuasan kerja juga dikaji dari berbagai perspektif, menekankan perasaan positif atau negatif terhadap pekerjaan dan kaitannya dengan situasi kerja, kerjasama, dan imbalan. Teori-teori kepuasan kerja, seperti discrepancy theory, equity theory, dan two-factor theory, dibahas untuk memberikan kerangka teoritis. Prestasi kerja didefinisikan dan diukur melalui indikator tingkat inisiatif, semangat kerja, dan ketepatan waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, baik faktor individu maupun lingkungan, juga dijelaskan.

3. Metodologi Penelitian

Bagian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan, yaitu metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional Kualanamu, dengan jumlah sampel yang ditentukan menggunakan rumus Slovin. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang menggunakan skala Likert lima poin untuk mengukur variabel motivasi kerja, kepuasan kerja, dan prestasi kerja. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen (motivasi kerja dan kepuasan kerja) terhadap variabel dependen (prestasi kerja). Uji validitas dan reliabilitas instrumen serta pengujian normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov dijelaskan untuk menjamin kualitas data.

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional Kualanamu. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis. Pengaruh signifikan dibuktikan melalui nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Pembahasan lebih lanjut menjelaskan kontribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Temuan ini dikomparasikan dengan hasil penelitian terdahulu, dan beberapa indikator dominan dalam kuesioner dibahas. Misalnya, ditemukan bahwa pendisiplinan yang bijaksana memiliki pengaruh dominan pada motivasi kerja. Penjelasan lebih detail mengenai angka-angka dan implikasi hasil penelitian akan dijabarkan secara lebih rinci.

5. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan utama menegaskan pengaruh signifikan motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional Kualanamu. Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan prestasi kerja melalui peningkatan motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Saran-saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi pengembangan manajemen sumber daya manusia dibahas untuk memperluas pemahaman dan aplikasi dari temuan penelitian. Kesimpulan juga menekankan kontribusi penelitian ini terhadap pengembangan teori dan praktik di bidang Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis.

II.Definisi Konseptual dan Indikator

Skripsi ini mendefinisikan motivasi kerja berdasarkan beberapa teori, menekankan peran pentingnya dalam mendorong karyawan bekerja efektif dan efisien. Indikator motivasi kerja mencakup upah, kesempatan promosi, pengakuan, keamanan kerja, dan lingkungan kerja yang baik. Kepuasan kerja didefinisikan sebagai perasaan positif atau negatif terhadap pekerjaan, dengan indikator meliputi situasi kerja, kerjasama, dan imbalan. Prestasi kerja diukur berdasarkan inisiatif, semangat kerja, dan ketepatan waktu karyawan. Penelitian menggunakan skala Likert dengan 5 pilihan jawaban untuk mengukur variabel-variabel tersebut.

1. Definisi Konseptual Motivasi Kerja

Bagian ini menjabarkan definisi motivasi kerja dari beberapa sumber, menekankan motivasi sebagai dorongan utama seseorang untuk bekerja. Definisi yang dirujuk dari Arep (2004), Sutrisno (2009), dan Hasibuan (2005) menunjukkan beragam perspektif, mulai dari dorongan karena uang, rasa aman, prestise, hingga sebagai faktor pendorong perilaku. Motivasi dipahami sebagai unsur penting dalam diri manusia yang menentukan keberhasilan. Jenis motivasi dibagi menjadi intrinsik (dari dalam diri) dan ekstrinsik (dari luar), keduanya berpengaruh terhadap prestasi kerja. Motivasi dijelaskan sebagai energi yang menggerakkan potensi karyawan, menciptakan keinginan yang tinggi, dan meningkatkan kebersamaan dalam bekerja di PT. Angkasa Pura II. Adanya bantuan dari rekan kerja juga dapat meningkatkan motivasi kerja, seperti yang terlihat dalam konteks kerja sama di lingkungan PT. Angkasa Pura II Bandara Kualanamu.

2. Definisi Konseptual Kepuasan Kerja

Bagian ini menjelaskan definisi kepuasan kerja, dipandang sebagai perasaan positif atau negatif terhadap pekerjaan yang dihubungkan dengan realitas yang dirasakan karyawan. Kepuasan kerja juga dijelaskan sebagai sikap karyawan terhadap pekerjaan, meliputi situasi kerja, kerjasama antar karyawan, dan imbalan. Definisi dari Davis (1985) yang dikutip menjelaskan kepuasan kerja sebagai kumpulan perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap pekerjaan. Teori-teori kepuasan kerja seperti discrepancy theory, equity theory, dan two-factor theory dibahas. Discrepancy theory menekankan perbedaan antara harapan dan realita, equity theory membahas keadilan, dan two-factor theory membagi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menjadi satisfiers (motivator) dan dissatisfiers (hygiene factors). Tingkat kepuasan kerja dipengaruhi oleh persepsi individu terhadap berbagai aspek pekerjaan; semakin banyak aspek yang sesuai dengan keinginan, semakin tinggi kepuasannya.

3. Definisi Konseptual dan Indikator Prestasi Kerja

Bagian ini mendefinisikan prestasi kerja sebagai hasil kerja karyawan yang diukur melalui identifikasi, observasi, pengukuran, dan pengembangan. Prestasi kerja penting untuk pengambilan keputusan manajemen sumber daya manusia, seperti perencanaan karier dan kompensasi. Indikator prestasi kerja dalam penelitian ini meliputi tingkat inisiatif, tingkat semangat kerja, dan tingkat ketepatan waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja dibahas berdasarkan Steers (1984) dan Byar & Rue (1984), meliputi kemampuan individu, kejelasan peran, motivasi, serta faktor lingkungan. Motif berprestasi dijelaskan sebagai dorongan internal untuk mencapai tujuan dan melakukan kegiatan lebih baik dari sebelumnya. Dalam penelitian ini, metode pengukuran menggunakan skala Likert dengan lima pilihan jawaban untuk mendapatkan data kuantitatif yang akurat.

III.Metode Penelitian

Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji regresi linier berganda untuk menguji pengaruh motivasi kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2) terhadap prestasi kerja (Y). Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan menggunakan SPSS 21.0. Pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

1. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Desain penelitian yang digunakan adalah explanatory research, yang bertujuan untuk menguji hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini bersifat kausal komparatif, yang berarti akan mengkaji hubungan sebab akibat antar variabel. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak berstrata. Besarnya sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 80 responden.

2. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data utama adalah kuesioner yang menggunakan skala Likert lima poin. Kuesioner ini berisi 30 pertanyaan yang mengukur variabel motivasi kerja, kepuasan kerja, dan prestasi kerja. Sebelum disebar, kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya menggunakan software SPSS 21.0 for Windows untuk memastikan keakuratan dan konsistensi data yang akan dikumpulkan. Untuk mengukur variabel kepuasan kerja, peneliti menggunakan 4 indikator yang dijabarkan dalam 8 pertanyaan. Responden diharuskan memilih salah satu dari lima pilihan jawaban yang telah disediakan. Data kuantitatif yang dihasilkan kemudian dianalisis lebih lanjut.

3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier berganda. Analisis ini bertujuan untuk memprediksi nilai variabel terikat (prestasi kerja) dan menjelaskan pengaruh variabel bebas (motivasi kerja dan kepuasan kerja) secara bersamaan. Sebelum analisis regresi dilakukan, pengujian normalitas data dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk memastikan data memenuhi asumsi normalitas. Kriteria pengujian normalitas dilihat dari nilai probabilitas (Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05). Hasil analisis regresi akan menunjukkan nilai F hitung dan signifikansi untuk menguji hipotesis penelitian. Nilai Adjusted R Square digunakan sebagai koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel terikat. Standard error of the estimate juga dihitung untuk melihat ketepatan model regresi dalam memprediksi nilai variabel prestasi.

IV.Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil analisis regresi menunjukkan pengaruh signifikan dari motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Angkasa Pura II Bandara Kualanamu. Baik motivasi kerja maupun kepuasan kerja secara individual berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Hasil ini mendukung temuan penelitian terdahulu. Pembahasan mendalam mengenai kontribusi masing-masing variabel dan implikasinya akan diuraikan lebih lanjut.

1. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa motivasi kerja dan kepuasan kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung yang signifikan (p < 0,05). Artinya, hipotesis yang diajukan diterima. Lebih lanjut, analisis juga menunjukkan nilai Adjusted R Square, yang menunjukkan seberapa besar variasi prestasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel motivasi dan kepuasan kerja. Standard error of the estimate yang kecil menunjukkan ketepatan model regresi dalam memprediksi nilai prestasi kerja. Secara spesifik, data menunjukkan nilai F hitung sebesar 35,088 dengan tingkat signifikansi 0,00, yang jauh lebih kecil dari 0,05. Ini menegaskan penolakan hipotesis nol (H0) dan penerimaan hipotesis alternatif (Ha).

2. Hasil Uji Parsial Uji t

Pengujian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa baik motivasi kerja maupun kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Variabel motivasi kerja memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,000 (p < 0,05), menunjukkan pengaruh yang signifikan. Demikian pula, variabel kepuasan kerja memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,008 (p < 0,05), juga menunjukkan pengaruh yang signifikan. Koefisien regresi menunjukkan kontribusi positif dari kedua variabel terhadap prestasi kerja. Kepuasan kerja memberikan kontribusi sebesar 0,155 atau 15,5% terhadap peningkatan prestasi kerja. Temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, seperti pada penelitian di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Makassar yang menunjukkan nilai signifikansi t sebesar 0,001 (p < 0,05).

3. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian mengonfirmasi hipotesis yang diajukan, yaitu motivasi kerja dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Angkasa Pura II Bandara Kualanamu. Pembahasan mendalam dilakukan terhadap kontribusi masing-masing variabel. Analisis lebih lanjut terhadap kuesioner mengungkapkan bahwa dari 8 indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja (gaji, pengakuan, penerimaan kelompok, kondisi kerja, pendisiplinan, loyalitas pemimpin, tunjangan, dan promosi), pendisiplinan yang bijaksana menjadi faktor yang paling dominan pengaruhnya. Temuan ini menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang adil, memotivasi, dan memberikan kepuasan bagi karyawan untuk meningkatkan kinerja. Perbandingan dengan penelitian sebelumnya memperkuat validitas temuan ini. Kesimpulannya, upaya peningkatan motivasi dan kepuasan kerja karyawan di PT. Angkasa Pura II perlu terus dilakukan untuk mendukung peningkatan prestasi kerja.

V.Kesimpulan

Kesimpulan utama penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT. Angkasa Pura II Bandara Internasional Kualanamu. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi manajemen perusahaan dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan melalui strategi yang tepat untuk meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teori dan praktik manajemen sumber daya manusia, khususnya di bidang Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis di Universitas Sumatera Utara.

1. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Prestasi Kerja

Kesimpulan utama penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Kualanamu. Hasil ini didukung oleh analisis regresi linier berganda yang menunjukkan nilai signifikansi di bawah 0,05. Baik motivasi kerja maupun kepuasan kerja secara individual terbukti berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, seperti yang ditunjukkan oleh uji t. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi manajemen perusahaan dalam merancang strategi peningkatan kinerja karyawan melalui peningkatan motivasi dan kepuasan kerja. Hasil ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menekankan pentingnya kedua variabel tersebut terhadap kinerja karyawan.

2. Indikator Dominan dan Rekomendasi

Berdasarkan analisis lebih lanjut terhadap data kuesioner, indikator 'pendisiplinan yang bijaksana' muncul sebagai faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap motivasi kerja. Ini menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen yang adil dan bijaksana dalam menyelesaikan masalah sangat penting untuk meningkatkan motivasi karyawan. Temuan ini memberikan rekomendasi bagi PT. Angkasa Pura II untuk lebih memperhatikan aspek pendisiplinan yang adil dan bijaksana dalam meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Selain itu, penelitian ini merekomendasikan agar perusahaan terus memperhatikan dan meningkatkan berbagai aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, seperti gaji, pengakuan, penerimaan kelompok, kondisi kerja, tunjangan, dan peluang promosi.

3. Kontribusi Penelitian

Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan teori dan praktik manajemen sumber daya manusia, khususnya di bidang Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis. Temuan ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi PT. Angkasa Pura II dan perusahaan lain dalam meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian selanjutnya dapat difokuskan pada pengujian variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap motivasi kerja, kepuasan kerja, dan prestasi kerja, atau melakukan penelitian yang lebih spesifik pada indikator-indikator tertentu yang telah diidentifikasi dalam penelitian ini. Penelitian dengan cakupan yang lebih luas juga dapat dilakukan untuk memperkuat generalisasi temuan.