
Pengaruh Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Binjai
Informasi dokumen
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Manajemen |
Perusahaan | PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Binjai |
Tempat | Binjai |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 1.91 MB |
- Komunikasi
- Gaya Kepemimpinan
- Kinerja Karyawan
Ringkasan
I.Metodologi Penelitian Pengaruh Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan PT BRI Tbk Cabang Binjai
Penelitian ini meneliti pengaruh komunikasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT BRI Tbk Cabang Binjai. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh (sensus) dengan jumlah responden sebanyak 80 orang karyawan tetap. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner skala Likert dan dianalisis menggunakan SPSS versi 17.0 for Windows dengan metode Analisis Regresi Linier Berganda.
1. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode sampel jenuh atau sensus, di mana seluruh populasi dijadikan sampel. Populasi penelitian terdiri dari 80 orang karyawan tetap PT BRI Tbk Cabang Binjai. Penggunaan metode ini memastikan seluruh anggota populasi terwakili dalam penelitian, sehingga hasil penelitian dapat dianggap lebih representatif untuk populasi karyawan tetap di cabang tersebut. Hal ini berbeda dengan teknik pengambilan sampel probabilitas atau non-probabilitas lainnya yang hanya mengambil sebagian dari populasi. Dengan demikian, generalisasi hasil penelitian akan lebih akurat dan dapat diandalkan. Kesimpulan yang ditarik berdasarkan data 80 karyawan tetap tersebut diharapkan mampu merepresentasikan karakteristik populasi karyawan di PT BRI Tbk Cabang Binjai secara keseluruhan. Keunggulan metode ini adalah minimnya kemungkinan bias sampling, namun keterbatasannya terletak pada keterbatasan sumber daya dan waktu jika populasinya sangat besar.
2. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan menggunakan skala Likert untuk mengukur variabel komunikasi dan gaya kepemimpinan serta kinerja karyawan. Skala Likert dipilih karena kemudahannya dalam mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden. Kuesioner ini kemudian didistribusikan kepada 80 responden yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah data dikumpulkan, data tersebut kemudian diolah menggunakan program SPSS versi 17.0 for Windows. SPSS dipilih karena kemampuannya dalam melakukan analisis statistik yang kompleks, termasuk analisis regresi, yang relevan dengan tujuan penelitian. Proses pengolahan data melibatkan pembersihan data, pengkodean, dan analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif dan inferensial. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis deskriptif untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan variabel penelitian, serta analisis statistik inferensial, yakni analisis regresi linier berganda, untuk menguji pengaruh komunikasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
3. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden dan variabel penelitian, seperti rata-rata, standar deviasi, dan distribusi frekuensi. Sementara itu, analisis statistik inferensial yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Analisis ini dipilih karena memungkinkan peneliti untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen (komunikasi dan gaya kepemimpinan) terhadap satu variabel dependen (kinerja karyawan) secara simultan. Hasil analisis regresi linier berganda meliputi uji F untuk melihat pengaruh secara simultan dan uji t untuk melihat pengaruh secara parsial dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Selain itu, koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model regresi dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Penggunaan metode ini bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian secara empiris dan objektif.
II.Hasil Penelitian Analisis Pengaruh Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa komunikasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (signifikansi 0,000). Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,810 menunjukkan bahwa 81% variansi kinerja karyawan dijelaskan oleh variabel independen. Uji t menunjukkan komunikasi sebagai variabel dominan (10,506) yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT BRI Tbk Cabang Binjai.
1. Pengaruh Signifikan Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Hasil analisis menunjukkan bahwa komunikasi dan gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di PT BRI Tbk Cabang Binjai. Tingkat signifikansi yang diperoleh adalah 0,000, yang menunjukkan bahwa pengaruh tersebut sangat signifikan secara statistik. Artinya, terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen (komunikasi dan gaya kepemimpinan) dengan variabel dependen (kinerja karyawan). Temuan ini mendukung hipotesis penelitian yang diajukan, yaitu bahwa komunikasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain, peningkatan kualitas komunikasi dan penerapan gaya kepemimpinan yang efektif akan berdampak positif pada peningkatan kinerja karyawan di PT BRI Tbk Cabang Binjai. Penelitian ini memberikan bukti empiris tentang pentingnya kedua faktor tersebut dalam konteks organisasi perbankan.
2. Koefisien Determinasi R² dan Pengaruh Dominan Komunikasi
Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,810 menunjukkan bahwa 81% variansi kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel komunikasi dan gaya kepemimpinan. Artinya, model regresi yang digunakan cukup kuat dalam menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Sisanya 19% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Hasil uji t (parsial) menunjukkan bahwa baik komunikasi maupun gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun, komunikasi memiliki pengaruh yang lebih dominan dengan nilai sebesar 10,506. Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan kualitas komunikasi di antara karyawan dan pimpinan memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap peningkatan kinerja dibandingkan dengan pengaruh gaya kepemimpinan. Temuan ini memberikan gambaran penting tentang faktor kunci yang perlu diperhatikan oleh manajemen untuk meningkatkan kinerja karyawan di PT BRI Tbk Cabang Binjai.
III.Definisi Konseptual Komunikasi Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan
Penelitian ini mendefinisikan komunikasi sebagai proses transfer informasi dan pemahaman, gaya kepemimpinan sebagai pola perilaku pemimpin dalam mengintegrasikan tujuan organisasi dan individu, dan kinerja karyawan sebagai hasil kerja berdasarkan kualitas dan kuantitas. Berbagai teori dan definisi dari para ahli (Robbins, Heidjrachman & Husnan, Kartono, dll.) digunakan untuk mendukung kerangka konseptual penelitian ini.
1. Definisi Komunikasi
Dokumen ini mendefinisikan komunikasi sebagai proses transfer pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari satu orang ke orang lain. Definisi ini merujuk pada Wiryanto (2004:9), yang menekankan bahwa proses ini tidak hanya melibatkan kata-kata, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, dan sebagainya. Komunikasi yang efektif membutuhkan lebih dari sekadar transmisi data; ia bergantung pada keterampilan tertentu untuk memastikan pertukaran informasi yang sukses. Robbins (2002) menambahkan bahwa komunikasi berperan dalam memelihara motivasi karyawan dengan memberikan penjelasan tentang tugas, kualitas pekerjaan, dan cara meningkatkan kinerja. Elemen penting komunikasi yang dibahas termasuk penyampaian pesan yang jelas, upaya untuk mendapatkan umpan balik, dan penggunaan bahasa yang tepat serta gerakan tubuh untuk memperjelas pesan. Selain itu, dokumen tersebut juga menyebutkan Wilbur Schramm (dalam Tommy Suprapto M.S. 2011:9), yang menyatakan bahwa komunikasi minimal membutuhkan tiga unsur: komunikator, pesan, dan komunikan. Terakhir, Suprapto (2011:14) mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat komunikasi, salah satunya adalah selective attention.
2. Definisi Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan didefinisikan sebagai pola perilaku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu (Heidjrachman dan Suad Husnan, 2002:224). Definisi ini menekankan pentingnya keselarasan antara tujuan organisasi dan aspirasi individu dalam mencapai tujuan bersama. Dokumen ini juga merujuk pada Kartono (2006:10), yang menggambarkan kepemimpinan sebagai kekuatan aspirasional, semangat, dan moral yang kreatif, mampu mempengaruhi anggota untuk mengubah sikap sesuai keinginan pemimpin. Nawawi (1995:9) dan Robbins (2002:163) juga diacu, yang menekankan kemampuan pemimpin untuk mendorong kerja sama dan mempengaruhi kelompok menuju pencapaian tujuan. Dokumen ini juga menyoroti peran pemimpin dalam menetapkan arah, mengembangkan visi masa depan, dan mengomunikasikan visi tersebut untuk mengilhami dan mengatasi hambatan (Robbins, 2003:40). Berbagai definisi ini menunjukkan kompleksitas peran kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi. Salah satu gaya kepemimpinan yang disinggung adalah gaya kepemimpinan demokratis yang menekankan pada partisipasi aktif anggota kelompok.
3. Definisi Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan (definisi yang ada dalam dokumen). Definisi ini menekankan pada aspek kualitas dan kuantitas hasil kerja sebagai indikator utama kinerja. Bernardin dan Russell (dikutip oleh Gomes, 2001:135) juga disinggung, meskipun definisi lengkapnya tidak dijelaskan secara eksplisit dalam dokumen ini. Selain itu, dokumen tersebut juga menyinggung aspek prestasi kerja dan tanggung jawab sebagai bagian integral dari kinerja karyawan. Prestasi kerja diartikan sebagai pencapaian yang didapatkan seorang tenaga kerja dalam menjalankan tugasnya, sedangkan tanggung jawab meliputi kesanggupan menyelesaikan tugas dengan baik, tepat waktu, serta berani memikul risiko atas keputusan yang diambil. Definisi-definisi ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang apa yang diukur sebagai kinerja karyawan dalam konteks penelitian ini, menunjukkan bahwa kinerja tidak hanya terkait dengan hasil kerja semata, tetapi juga mencakup aspek tanggung jawab dan pencapaian.
IV.Kesimpulan dan Saran Meningkatkan Komunikasi di PT BRI Tbk Cabang Binjai
Kesimpulannya, komunikasi memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan di PT BRI Tbk Cabang Binjai. Oleh karena itu, disarankan agar PT BRI Tbk Cabang Binjai mempertahankan dan meningkatkan strategi komunikasi internal untuk meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi manajemen sumber daya manusia (SDM) di perbankan, khususnya PT BRI Tbk Cabang Binjai.
1. Kesimpulan Penelitian
Penelitian ini menyimpulkan bahwa komunikasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT BRI Tbk Cabang Binjai. Pengaruh ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000 dan koefisien determinasi (R²) sebesar 0,810, yang berarti variabel komunikasi dan gaya kepemimpinan menjelaskan 81% variansi kinerja karyawan. Lebih lanjut, uji t menunjukkan bahwa komunikasi merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan, dengan nilai sebesar 10,506. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi efektif dalam meningkatkan kinerja di lingkungan kerja perbankan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hipotesis yang diajukan, yang menyatakan bahwa komunikasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT BRI Tbk Cabang Binjai. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi empiris pada pemahaman faktor-faktor penentu kinerja karyawan dalam sektor perbankan.
2. Saran untuk PT BRI Tbk Cabang Binjai
Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar PT BRI Tbk Cabang Binjai mempertahankan dan meningkatkan kualitas komunikasi internal. Hal ini didasarkan pada temuan bahwa komunikasi memiliki pengaruh yang sangat dominan terhadap kinerja karyawan. Peningkatan kualitas komunikasi dapat dilakukan melalui berbagai strategi, seperti pelatihan komunikasi efektif bagi karyawan dan manajemen, pengembangan saluran komunikasi yang lebih transparan dan responsif, serta budaya kerja yang lebih terbuka dan mendukung komunikasi dua arah. Dengan meningkatkan kualitas komunikasi, diharapkan kinerja karyawan dapat meningkat lebih optimal. Meskipun gaya kepemimpinan juga berpengaruh signifikan, fokus utama saran ini adalah pada peningkatan komunikasi karena peran dominannya dalam mempengaruhi kinerja, sebagaimana ditunjukkan oleh hasil uji statistik yang signifikan. Saran ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga bagi manajemen PT BRI Tbk Cabang Binjai dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan sumber daya manusia dan mencapai tujuan organisasi.
V.Profil PT BRI Tbk Cabang Binjai
Penelitian ini berfokus pada PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Binjai. Jumlah sampel yang diteliti adalah 80 karyawan tetap. (Tambahan informasi terkait sejarah BRI atau profil Cabang Binjai dapat ditambahkan di sini jika tersedia di dokumen asli. Misalnya, data kinerja keuangan, jumlah nasabah, atau informasi lain yang relevan.)
1. PT BRI Tbk Cabang Binjai Sektor Kegiatan dan Sasaran
PT BRI Tbk Cabang Binjai merupakan lembaga perbankan yang bergerak di bidang pelayanan simpan pinjam kepada masyarakat di tingkat kotamadya. Cabang ini bertanggung jawab untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sistem peminjaman dan penabung di wilayah kerjanya. Dokumen tersebut juga mencantumkan bahwa BRI memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menunjang perekonomian masyarakat dan memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang luas serta didukung SDM profesional dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Informasi lebih detail tentang jumlah nasabah, aset, atau data kinerja keuangan lainnya tidak tersedia dalam dokumen ini. Namun, dokumen menyebutkan bahwa BRI menargetkan pengucuran kredit untuk nasabah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai Rp 30 triliun di tahun 2009, menunjukkan skala operasi yang cukup besar dan perannya yang signifikan dalam perekonomian nasional. Informasi ini memberikan konteks penting mengenai peran dan cakupan kegiatan PT BRI Tbk Cabang Binjai.
2. Jumlah Sampel Penelitian
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 80 orang karyawan tetap di PT BRI Tbk Cabang Binjai. Angka ini merupakan jumlah total karyawan tetap yang menjadi responden dalam penelitian ini, menggunakan metode sampel jenuh atau sensus. Dokumen tidak memberikan informasi detail mengenai komposisi karyawan berdasarkan jabatan atau divisi. Namun, penggunaan sampel jenuh mengindikasikan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai pengaruh komunikasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT BRI Tbk Cabang Binjai secara keseluruhan. Dengan jumlah sampel sebesar 80 karyawan tetap, penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan generalisasi yang kuat dan reliabel, meskipun keterbatasan dalam ukuran sampel mungkin masih ada. Tidak ada rincian tambahan tentang karakteristik demografis atau lainnya dari karyawan yang menjadi sampel dalam penelitian tersebut.