Pengaruh Kesenangan Konsumen dan Lokasi terhadap Loyalitas Pelanggan di KFC

Pengaruh Kesenangan Konsumen dan Lokasi terhadap Loyalitas Pelanggan di KFC

Informasi dokumen

Penulis

Januar Maradong Panjaitian

Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Manajemen
Tempat Medan
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 2.03 MB
  • Loyalitas Pelanggan
  • KFC
  • Pengaruh Kualitas Layanan

Ringkasan

I.Metodologi Penelitian Pengaruh Faktor Faktor Terhadap Loyalitas Pelanggan KFC Cabang Walikota Medan

Penelitian eksplanasi ini meneliti pengaruh Justice, Esteem, Finish Touch, dan Lokasi terhadap loyalitas pelanggan di KFC Cabang Walikota Medan periode Juli-Agustus 2011. Populasi penelitian adalah konsumen KFC Cabang Walikota Medan yang melakukan pembelian selama periode tersebut. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan studi dokumentasi. Data dianalisis menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan metode deskriptif dan kuantitatif, khususnya Analisis Regresi Linier Berganda untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat (loyalitas pelanggan). Sampel penelitian ditentukan berdasarkan frekuensi pembelian dan usia (minimal 15 tahun dan minimal 2 kali kunjungan).

1. Jenis Penelitian dan Populasi

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian eksplanasi, yang bertujuan untuk mengkaji hubungan sebab-akibat antar variabel. Fokus penelitian diarahkan pada pemahaman pengaruh beberapa faktor terhadap loyalitas pelanggan KFC. Populasi penelitian mencakup seluruh konsumen KFC Cabang Walikota Medan yang melakukan pembelian produk pada periode Juli hingga Agustus 2011. Pembatasan waktu ini penting untuk memberikan batasan yang jelas pada data yang dikumpulkan dan dianalisis. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan gambaran yang spesifik tentang loyalitas pelanggan KFC pada periode waktu tertentu di lokasi tersebut. Batasan populasi ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang lebih terfokus dan terukur, mempermudah proses analisis dan interpretasi data yang relevan dengan tujuan penelitian.

2. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan pendekatan triangulasi, menggabungkan tiga metode utama. Pertama, kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data secara langsung dari responden mengenai persepsi dan pengalaman mereka terkait pelayanan KFC. Kedua, observasi langsung dilakukan untuk mengamati secara detail aspek-aspek pelayanan dan interaksi antara karyawan dan pelanggan di lokasi penelitian. Ketiga, studi dokumentasi digunakan untuk mendukung data primer yang dikumpulkan, yang meliputi data penjualan, laporan aktivitas KFC, dan informasi terkait lainnya yang bisa didapatkan. Dengan menggabungkan ke tiga metode ini, penelitian bertujuan untuk memperoleh data yang komprehensif dan akurat, mengurangi bias dari setiap metode yang digunakan secara individual. Integrasi dari data kualitatif dan kuantitatif diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

3. Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diproses dan dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0 for windows. Analisis data menggunakan pendekatan gabungan metode deskriptif dan kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang data yang terkumpul, mencakup statistik dasar seperti frekuensi, rata-rata, dan standar deviasi. Lebih lanjut, analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Teknik ini dipilih untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara variabel independen (Justice, Esteem, Finish Touch, dan Lokasi) dan variabel dependen (loyalitas pelanggan). Analisis regresi linier berganda memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi secara spesifik kontribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, serta untuk menguji signifikansi statistik hubungan tersebut. Hasil analisis ini akan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh faktor-faktor yang diteliti terhadap loyalitas pelanggan KFC.

4. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Penelitian ini mengidentifikasi empat variabel independen, yaitu Justice (keadilan), Esteem (penghargaan), Finish Touch (sentuhan akhir), dan Lokasi. Variabel dependennya adalah loyalitas pelanggan. Masing-masing variabel independen diukur berdasarkan indikator-indikator spesifik yang telah dijabarkan dalam kuesioner. Indikator-indikator ini dirancang untuk mengukur persepsi pelanggan terhadap aspek-aspek pelayanan KFC yang relevan dengan variabel independen tersebut. Misalnya, indikator untuk variabel Esteem mungkin termasuk keramahan karyawan, kemampuan karyawan menangani keluhan, dan fasilitas pendukung yang membuat suasana nyaman. Pengukuran yang sistematis dan terstruktur ini memastikan bahwa data yang dikumpulkan dapat diandalkan dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Dengan demikian, penelitian ini berharap untuk menghasilkan temuan yang valid dan reliabel terkait pengaruh variabel-variabel independen terhadap loyalitas pelanggan.

II.Hasil Penelitian Analisis Pengaruh Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan KFC

Hasil uji F menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (Justice, Esteem, Finish Touch, dan Lokasi) secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan. Pengujian koefisien korelasi (R) menunjukkan hubungan yang cukup tinggi antara variabel-variabel tersebut dengan loyalitas pelanggan. Esteem (perlakuan khusus kepada pelanggan) ditemukan sebagai faktor paling dominan yang mempengaruhi loyalitas pelanggan KFC Cabang Walikota Medan. Hasil penelitian juga mengungkap kontribusi sebesar 75.3% dari variabel-variabel yang diteliti terhadap kepuasan pelanggan, sisanya (24.7%) dipengaruhi faktor lain di luar penelitian.

1. Pengaruh Justice Esteem Finish Touch dan Lokasi terhadap Loyalitas Pelanggan

Hasil uji F menunjukkan bahwa variabel bebas, yaitu Justice, Esteem, Finish Touch, dan Lokasi, secara simultan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan KFC Cabang Walikota Medan. Ini berarti keempat faktor tersebut secara bersama-sama berkontribusi terhadap peningkatan loyalitas pelanggan. Temuan ini mendukung hipotesis penelitian yang mengaitkan faktor-faktor tersebut dengan loyalitas pelanggan. Lebih lanjut, analisis ini menekankan pentingnya perhatian terpadu terhadap berbagai aspek pelayanan, mulai dari keadilan dalam transaksi hingga kenyamanan lokasi, untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Keempat faktor tersebut tidak dapat dipandang secara terpisah, melainkan saling berinteraksi dan berkontribusi secara bersamaan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan.

2. Kekuatan Hubungan Antar Variabel dan Dominasi Esteem

Uji koefisien korelasi (R) menunjukkan adanya hubungan yang cukup tinggi antara variabel bebas (Justice, Esteem, Finish Touch, dan Lokasi) dengan variabel terikat (loyalitas pelanggan). Tingkat korelasi yang tinggi mengindikasikan bahwa perubahan pada variabel bebas cenderung diiringi perubahan yang cukup besar pada loyalitas pelanggan. Hal ini memperkuat temuan bahwa keempat faktor tersebut memang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas. Lebih spesifik, penelitian menemukan bahwa Esteem (perlakuan khusus kepada pelanggan) merupakan faktor yang paling dominan pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan di KFC Cabang Walikota Medan. Ini menyoroti pentingnya strategi pelayanan yang membuat pelanggan merasa dihargai dan diprioritaskan dalam upaya membangun loyalitas jangka panjang. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi KFC dalam merumuskan strategi pemasaran yang efektif.

3. Koefisien Determinasi R squared

Berdasarkan koefisien determinasi (R²), variabel-variabel bebas (Justice, Esteem, Finish Touch, dan Lokasi) mampu menjelaskan sebesar 75,3% dari variansi loyalitas pelanggan di KFC Cabang Walikota Medan. Artinya, 75,3% perubahan pada loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh keempat faktor yang diteliti. Sisa 24,7% variansi loyalitas pelanggan dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian ini. Faktor-faktor lain tersebut mungkin termasuk faktor personal pelanggan, faktor persaingan, tren pasar, atau faktor ekonomi. Walaupun model penelitian telah mampu menjelaskan proporsi yang signifikan dari loyalitas pelanggan, penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk memasukkan faktor-faktor lain tersebut agar dapat menghasilkan model yang lebih komprehensif. Dengan demikian, pemahaman tentang loyalitas pelanggan akan semakin mendalam dan akurat.

III.Definisi Konsep Kunci Kepuasan Pelanggan Kesenangan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan

Penelitian ini mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai terpenuhinya harapan pelanggan, sementara kesenangan pelanggan (customer delight) melebihi harapan. Loyalitas pelanggan diukur melalui perilaku pembelian berulang dan non-acak dalam jangka waktu tertentu. Penelitian membandingkan kepuasan pelanggan dan kesenangan pelanggan, menekankan pentingnya menciptakan pengalaman yang menyenangkan untuk membangun loyalitas pelanggan yang tinggi.

1. Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction

Dalam konteks penelitian ini, kepuasan pelanggan (customer satisfaction) didefinisikan sebagai kondisi psikologis yang muncul ketika pelanggan menerima sesuatu yang sesuai dengan harapannya. Kepuasan ini tercipta ketika perusahaan mampu memenuhi ekspektasi pelanggan terhadap produk dan layanan yang diberikan. Model kepuasan pelanggan seringkali dilihat sebagai penilaian pelanggan terhadap berbagai atribut perusahaan dan produknya, di mana harapan pelanggan terhadap atribut tersebut membentuk pengalaman dan persepsi kepuasan. Dengan demikian, kepuasan pelanggan merupakan indikator penting keberhasilan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang selanjutnya dapat berkontribusi pada loyalitas pelanggan. Pemenuhan harapan pelanggan menjadi tolak ukur utama dalam mencapai kepuasan, dan hal ini menjadi fondasi penting untuk membangun hubungan jangka panjang yang positif.

2. Kesenangan Pelanggan Customer Delight

Kesenangan pelanggan (customer delight) melampaui kepuasan pelanggan dengan menciptakan pengalaman yang melebihi harapan pelanggan. Hal ini terjadi ketika persepsi pelanggan terhadap layanan atau produk jauh lebih baik daripada ekspektasinya. Customer delight menciptakan emosi yang kompleks, gabungan antara rasa 'joy' (kegembiraan) dan 'surprise' (kejutan). Untuk menciptakan customer delight, perusahaan perlu memahami keinginan pelanggan, mengantisipasi kebutuhannya, dan memberikan lebih dari yang diharapkan. Setiap aspek interaksi harus dirancang untuk menjadi menyenangkan dan berkesan bagi pelanggan. Customer delight meninggalkan kesan yang kuat dan positif dalam memori pelanggan, bahkan jika perusahaan melakukan kesalahan di kemudian hari. Hal ini penting karena kesan positif tersebut dapat membantu mempertahankan loyalitas pelanggan meskipun terjadi kendala.

3. Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan lebih ditekankan pada perilaku pembelian (behaviour) daripada sikap. Pelanggan loyal ditandai dengan pembelian berulang dan non-random dari waktu ke waktu. Loyalitas ini menunjukkan kesetiaan yang tercermin dari pembelian yang konsisten selama kurun waktu tertentu, minimal dua kali pembelian. Dua konsep penting terkait loyalitas adalah retensi pelanggan (customer retention) dan pangsa pasar. Retensi pelanggan mengacu pada persentase pelanggan yang melakukan pembelian ulang dalam periode waktu tertentu, sementara pangsa pasar menunjukkan persentase pengeluaran pelanggan yang dialokasikan pada perusahaan tersebut. Program retensi pelanggan lebih ekonomis dibandingkan dengan mencari pelanggan baru yang biasanya memerlukan promosi agresif dan biaya yang lebih tinggi. Pelanggan loyal juga cenderung merekomendasikan produk atau layanan kepada orang lain, menunjukkan tingkat kepercayaan dan kepuasan yang tinggi.

IV.Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu Landasan Teori Loyalitas Pelanggan

Penelitian ini merujuk pada berbagai teori dan penelitian terdahulu terkait kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian Mia (2007) misalnya, menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari kesenangan pelanggan (terdiri dari Justice, Esteem, dan Finishing Touch) terhadap loyalitas pelanggan di supermarket. Penelitian ini menggunakan temuan-temuan tersebut sebagai landasan untuk menganalisis kasus KFC Cabang Walikota Medan.

1. Penelitian Terdahulu tentang Loyalitas Pelanggan

Bagian tinjauan pustaka merujuk pada penelitian Mia (2007) yang berjudul “Pengaruh Kesenangan Pelanggan (Customer Delight) terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Supermarket Macan Yaohan Medan Mall”. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kesenangan pelanggan, yang terdiri dari keadilan (justice), penghargaan (esteem), dan sentuhan akhir (finishing touch), berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Temuan ini memberikan landasan teoritis bagi penelitian yang sedang dibahas, yang juga meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, meskipun dalam konteks bisnis yang berbeda (restoran cepat saji dibandingkan supermarket). Penelitian Mia (2007) memberikan gambaran tentang pentingnya aspek keadilan, penghargaan, dan sentuhan akhir dalam menciptakan loyalitas pelanggan, dan hal ini menjadi acuan dalam merumuskan kerangka konseptual penelitian saat ini. Meskipun obyek penelitian berbeda, namun variabel-variabel kunci seperti esteem dan justice menjadi dasar yang kuat untuk dikaji lebih lanjut.

2. Teori Teori yang Mendasari Loyalitas Pelanggan

Tinjauan pustaka juga membahas berbagai teori yang relevan dengan loyalitas pelanggan. Konsep loyalitas pelanggan dijelaskan sebagai perilaku pembelian yang berulang dan tidak acak (non-random) selama periode waktu tertentu, berdasarkan definisi dari Griffin (2005). Selain itu, dibahas pula tentang pentingnya retensi pelanggan (customer retention) dan pangsa pasar (total share of customer) sebagai indikator utama loyalitas. Retensi pelanggan mengukur persentase pelanggan yang melakukan pembelian ulang, sementara pangsa pasar menunjukkan proporsi pengeluaran pelanggan yang dialokasikan kepada perusahaan tertentu. Lebih lanjut, penelitian ini mengacu pada definisi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan kesenangan pelanggan (customer delight) berdasarkan beberapa literatur seperti Raharso (2005) dan Hill (2005). Perbedaan antara keduanya menjadi landasan penting dalam memahami perbedaan tingkat keterikatan pelanggan dengan suatu bisnis. Kaitan antara kepuasan, kesenangan, dan loyalitas pelanggan menjadi fokus utama dalam memperkuat landasan teori penelitian.

V.KFC di Indonesia Gambaran Umum dan Strategi Pemasaran

Bagian ini menjelaskan tentang KFC secara umum, termasuk sejarahnya, strategi pemasaran, dan komitmennya terhadap kualitas dan kehalalan produk. KFC Indonesia memiliki 270 restoran pada tahun 2006, mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan, dan memiliki total penjualan lebih dari Rp 1,276 triliun. KFC juga menekankan pentingnya kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan sebagai kunci keberhasilan. Strategi pemasaran KFC termasuk penawaran menu inovatif, pelayanan yang ramah, dan pemilihan lokasi yang strategis.

1. Gambaran Umum KFC di Indonesia

KFC, atau Kentucky Fried Chicken, merupakan waralaba makanan cepat saji global dengan menu andalan ayam goreng. Di Indonesia, KFC didirikan oleh PT. Fastfood Indonesia, Tbk. dan telah menjadi pemimpin pasar dalam kategori makanan cepat saji ayam. Pada akhir tahun 2006, KFC di Indonesia memiliki 270 restoran dan 1 unit mobile catering di 60 kota, mempekerjakan 10.293 karyawan, dan menghasilkan total penjualan lebih dari Rp. 1,276 triliun. KFC juga terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta, dengan kepemilikan saham mayoritas dimiliki oleh PT. Gelael Pratama dan PT. Megah Eraharja. KFC Indonesia juga telah mendapatkan penghargaan KADIN Award 2005 di bidang Pariwisata untuk kategori restoran, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan keberlanjutan bisnis. Perusahaan berkomitmen untuk menjaga kepuasan pelanggan dan menjadi pemimpin pasar, didukung oleh pemegang saham, manajemen yang handal, dan dedikasi karyawan. KFC juga telah mendapat sertifikasi halal dari LPPOM-MUI sejak tahun 1994, hal ini menunjukkan komitmen untuk memenuhi kebutuhan konsumen muslim di Indonesia.

2. Strategi Pemasaran KFC di Indonesia

KFC Indonesia menerapkan berbagai strategi pemasaran untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Salah satu strategi adalah inovasi produk, seperti contohnya produk "Paket Attack". Selain itu, KFC juga menekankan pada pentingnya pelayanan yang baik, termasuk keramahan karyawan, kemampuan menangani keluhan, dan penyediaan fasilitas yang nyaman. Pemilihan lokasi restoran juga menjadi faktor penting dalam strategi pemasaran KFC. Lokasi KFC Cabang Walikota Medan, misalnya, dinilai strategis karena mudah dijangkau dan dekat dengan berbagai pusat kegiatan, seperti sekolah dan perkantoran. Strategi pemasaran KFC juga melibatkan penyesuaian menu dengan selera lokal, menawarkan pilihan seperti perkedel, nasi, salad, dan jagung manis, serta paket-paket hemat. Perusahaan juga terus mengembangkan brand melalui pengenalan produk baru dan promosi untuk meningkatkan daya saing. Komitmen terhadap kualitas produk dan kehalalan juga menjadi bagian penting dari strategi pemasaran KFC untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.