
Pengaruh Kepemimpinan Manajer Terhadap Disiplin Kerja Karyawan di PTPN IV
Informasi dokumen
Penulis | Andrew Satria Lubis |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Manajemen |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 1.77 MB |
- Kepemimpinan
- Disiplin Kerja
- Manajemen Sumber Daya Manusia
Ringkasan
I.Tujuan Penelitian Metodologi
Penelitian ini menyelidiki pengaruh kepemimpinan manajer terhadap peningkatan disiplin kerja karyawan di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang, Sumatera Utara. Metode explanatory research digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kepemimpinan manajer (variabel independen) dan disiplin kerja karyawan (variabel dependen). Populasi penelitian terdiri dari 130 karyawan operasional, dengan sampel sebanyak 98 responden yang dipilih menggunakan proporsional random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan studi dokumentasi, dan analisis data menggunakan metode deskriptif dan analisis regresi linier sederhana.
1. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya disiplin kerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Salah satu faktor yang berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja adalah kepemimpinan manajer. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan manajer terhadap peningkatan disiplin kerja karyawan di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang, Sumatera Utara. Penelitian ini difokuskan pada hubungan sebab-akibat antara gaya kepemimpinan manajer dan tingkat disiplin kerja yang ditunjukkan oleh karyawan operasional di kebun tersebut. Keberhasilan perusahaan sangat bergantung pada kinerja karyawan, dan disiplin kerja merupakan salah satu pilar utama dalam pencapaian kinerja yang optimal. Dengan memahami pengaruh kepemimpinan, diharapkan dapat ditemukan strategi untuk meningkatkan disiplin dan produktivitas kerja di perusahaan tersebut. PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan perusahaan perkebunan yang sudah lama berdiri dan memiliki jumlah karyawan operasional yang cukup besar, sehingga memberikan basis data yang representatif untuk penelitian ini. Data yang terkumpul diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan manajemen sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan sejenis.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode explanatory research, yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kepemimpinan manajer terhadap disiplin kerja karyawan. Metode ini dipilih karena ingin mengkaji hubungan sebab akibat antara variabel independen (kepemimpinan manajer) dan variabel dependen (disiplin kerja karyawan). Populasi penelitian adalah seluruh karyawan operasional di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang. Jumlah populasi yang ada kemudian dirumuskan untuk menentukan sampel penelitian yang sesuai dengan kaidah statistik, dalam hal ini, sebanyak 98 karyawan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional random sampling, yang memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan melalui dua metode utama, yaitu kuesioner dan studi dokumentasi. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data primer dari responden, sedangkan studi dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data sekunder yang mendukung analisis. Metode analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif dan analisis kuantitatif, khususnya analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana ini dipilih untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan antara variabel kepemimpinan manajer dan disiplin kerja karyawan. Hasil analisis ini nantinya akan menunjukkan seberapa besar pengaruh kepemimpinan manajer terhadap disiplin kerja karyawan di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang.
3. Definisi Operasional Variabel
Meskipun detail definisi operasional variabel tidak secara eksplisit dijelaskan secara rinci dalam bagian ini, tetapi dapat dipahami bahwa penelitian ini mendefinisikan kepemimpinan manajer dan disiplin kerja karyawan berdasarkan landasan teori yang dirujuk. Kepemimpinan manajer kemungkinan besar mencakup aspek-aspek seperti gaya kepemimpinan, kemampuan mempengaruhi bawahan, pengambilan keputusan, dan pemberian arahan. Sementara itu, disiplin kerja karyawan mungkin merujuk pada ketaatan terhadap peraturan perusahaan, kehadiran tepat waktu, kualitas pekerjaan, dan sikap kerja. Pengukuran variabel ini dilakukan melalui instrumen kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini mungkin menggunakan indikator-indikator spesifik untuk mengukur kedua variabel tersebut, yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam bagian tersendiri. Penting untuk dicatat bahwa definisi operasional variabel ini menentukan bagaimana konsep-konsep abstrak tersebut diukur dan dianalisis secara empiris dalam konteks penelitian ini di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang.
II.Hasil Penelitian Temuan
Hasil uji-t menunjukkan nilai 9.812, lebih besar dari nilai t-tabel (1.985), mengindikasikan pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan manajer terhadap disiplin kerja karyawan. Koefisien determinasi (R²) sebesar 0.708 atau 70.8% menunjukkan hubungan yang sangat erat antara kedua variabel. Namun, hanya 49.6% variasi dalam disiplin kerja dapat dijelaskan oleh kepemimpinan manajer, sementara 50.4% dipengaruhi faktor lain di luar lingkup penelitian ini. PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang menjadi fokus penelitian, menunjukkan pentingnya kepemimpinan efektif dalam konteks perusahaan perkebunan di Sumatera Utara.
1. Pengaruh Kepemimpinan Manajer terhadap Disiplin Kerja
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara kepemimpinan manajer dan disiplin kerja karyawan di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang. Uji t menghasilkan nilai 9.812, jauh lebih besar dari nilai t-tabel 1.985, membuktikan signifikansi pengaruh tersebut. Ini mengindikasikan bahwa semakin baik kepemimpinan manajer, semakin tinggi pula disiplin kerja karyawan. Temuan ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya yang juga menemukan korelasi positif antara perilaku kepemimpinan dan disiplin kerja. Namun perlu diingat bahwa tidak semua aspek disiplin kerja karyawan sepenuhnya dapat dijelaskan oleh kepemimpinan manajer. Faktor-faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini juga turut mempengaruhi disiplin kerja. Oleh karena itu, temuan ini menekankan pentingnya kepemimpinan yang efektif sebagai salah satu faktor kunci, tetapi bukan satu-satunya faktor, dalam meningkatkan disiplin kerja karyawan di lingkungan kerja seperti di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang.
2. Kekuatan Hubungan Kepemimpinan dan Disiplin Kerja
Analisis koefisien determinasi (R²) menunjukkan bahwa sebesar 70.8% (atau 0.708) variasi dalam disiplin kerja karyawan dapat dijelaskan oleh kepemimpinan manajer. Angka ini menunjukkan hubungan yang sangat erat antara kedua variabel. Artinya, terdapat korelasi yang kuat dan signifikan antara kualitas kepemimpinan manajer dan tingkat disiplin kerja karyawan. Namun, perlu diperhatikan bahwa masih ada 29.2% variasi disiplin kerja yang tidak terjelaskan oleh variabel kepemimpinan manajer. Variasi ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini, seperti faktor individu karyawan, lingkungan kerja, sistem kompensasi, dan sebagainya. Meskipun begitu, angka R² yang tinggi tetap menunjukkan kontribusi besar kepemimpinan manajer dalam mempengaruhi disiplin kerja di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang, dan menjadi hal penting yang perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan.
3. Persentase Variasi Disiplin Kerja yang Diakibatkan Faktor Lain
Meskipun analisis menunjukkan hubungan yang kuat antara kepemimpinan manajer dan disiplin kerja karyawan (R² = 0.708), penelitian juga mengungkapkan bahwa sebesar 49.6% variasi dalam disiplin kerja karyawan dapat dijelaskan oleh kepemimpinan manajer. Sisanya, 50.4%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kepemimpinan manajer sangat penting, faktor-faktor lain juga memainkan peran yang signifikan dalam membentuk disiplin kerja karyawan. Faktor-faktor tersebut bisa berupa faktor internal karyawan (motivasi, kepribadian), faktor eksternal (kondisi lingkungan kerja, kebijakan perusahaan), dan lain sebagainya. Penelitian ini memberikan gambaran mengenai peran signifikan kepemimpinan manajer namun juga menggarisbawahi kompleksitas faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang, yang membuka peluang untuk penelitian lanjutan yang lebih komprehensif.
III.Definisi Konseptual
Penelitian ini mendefinisikan kepemimpinan berdasarkan Siagian (2002) dan Griffin (2000), serta membahas berbagai gaya kepemimpinan, termasuk kepemimpinan demokratis dan otoriter. Disiplin kerja didefinisikan berdasarkan Hasibuan (2007) dan Rivai (2004), menekankan kesadaran dan kesediaan untuk mematuhi peraturan perusahaan. Penelitian ini juga menyinggung pentingnya motivasi karyawan dalam pencapaian tujuan organisasi, seperti yang ditekankan oleh Alex S. Nitisimito.
1. Definisi Kepemimpinan
Bagian ini menjabarkan definisi kepemimpinan berdasarkan beberapa sumber. Siagian (2002:62) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan mempengaruhi bawahan agar mau melakukan kehendak pemimpin, meskipun secara pribadi tidak disukai. Griffin (2000:99) membagi kepemimpinan menjadi dua konsep: proses dan atribut. Sebagai proses, kepemimpinan diartikan sebagai bagaimana pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan, memotivasi bawahan, dan menciptakan budaya produktif. Affif (2003:67) menggambarkan pemimpin sebagai individu yang mampu membangkitkan semangat organisasi, sementara Dubrin (2005:4) mendefinisikan kepemimpinan sebagai upaya mempengaruhi orang lain melalui komunikasi untuk mencapai tujuan. Nawawi (2003:15) menambahkan bahwa gaya kepemimpinan adalah perilaku pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku bawahan. Definisi-definisi ini memberikan pemahaman komprehensif tentang kepemimpinan, baik sebagai kemampuan individu maupun sebagai proses yang kompleks dalam organisasi. Penelitian ini menggunakan definisi-definisi ini sebagai landasan untuk mengukur dan menganalisis variabel kepemimpinan manajer di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang.
2. Gaya Kepemimpinan
Dokumen ini menjelaskan dua gaya kepemimpinan utama: demokratis dan otoriter. Kepemimpinan demokratis dicirikan oleh keterlibatan aktif bawahan, pembagian tugas yang jelas, dan tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan organisasi. Sebaliknya, kepemimpinan otoriter memusatkan kekuasaan di tangan satu orang atau kelompok kecil, dengan bawahan hanya berperan sebagai pelaksana perintah. Meskipun karakteristik ideal dari setiap gaya kepemimpinan dijelaskan, penelitian ini tidak secara eksplisit menyatakan gaya kepemimpinan mana yang menjadi fokus utama. Pemahaman mengenai berbagai gaya kepemimpinan ini penting untuk menganalisis bagaimana gaya kepemimpinan manajer di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan. Penting untuk memahami bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan akan sangat mempengaruhi kinerja dan pencapaian tujuan perusahaan.
3. Definisi Disiplin Kerja
Definisi disiplin kerja dijelaskan berdasarkan beberapa ahli. Hasibuan (2007:193) mendefinisikan disiplin kerja sebagai kesadaran dan kesediaan untuk menaati peraturan perusahaan dan norma sosial. Rivai (2004:44) memandang disiplin kerja sebagai alat komunikasi manajer dengan karyawan untuk mengubah perilaku dan meningkatkan kesadaran akan kepatuhan terhadap peraturan. Siagian (2008:305) menambahkan bahwa pendisiplinan karyawan merupakan pelatihan untuk memperbaiki pengetahuan, sikap, dan perilaku, sehingga karyawan bekerja kooperatif dan meningkatkan prestasi. Definisi-definisi tersebut menekankan pentingnya kepatuhan, kesadaran, dan kemauan karyawan untuk mengikuti aturan, bukan hanya kepatuhan yang kaku. Penelitian ini menggunakan definisi-definisi tersebut sebagai acuan dalam mengukur dan menganalisis variabel disiplin kerja karyawan di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang. Disiplin kerja, sebagai salah satu faktor kunci keberhasilan perusahaan, menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini.
IV.Kesimpulan Implikasi
Penelitian menyimpulkan bahwa kepemimpinan manajer berpengaruh signifikan dan positif terhadap peningkatan disiplin kerja karyawan di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang. Temuan ini mendukung penelitian terdahulu oleh Siregar (2008) dan Eriandi (2005). Meskipun kepemimpinan manajer berperan besar, faktor lain juga berkontribusi terhadap disiplin kerja. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi manajemen PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang dalam meningkatkan kepemimpinan dan disiplin kerja karyawan untuk mencapai kinerja optimal.
1. Kesimpulan Utama
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari kepemimpinan manajer terhadap disiplin kerja karyawan di PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang. Hasil analisis statistik menunjukkan hubungan yang kuat antara kedua variabel, dengan koefisien determinasi (R²) yang menunjukkan persentase signifikansi pengaruh kepemimpinan manajer terhadap disiplin kerja karyawan. Temuan ini konsisten dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menekankan pentingnya kepemimpinan yang efektif dalam meningkatkan disiplin kerja. Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya sebagian dari variasi disiplin kerja yang dapat dijelaskan oleh kepemimpinan manajer, menunjukkan bahwa faktor-faktor lain juga berperan dalam membentuk disiplin kerja karyawan. Kesimpulan ini memberikan implikasi penting bagi manajemen PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang untuk memperhatikan dan meningkatkan kualitas kepemimpinan manajerial guna mendorong disiplin kerja yang lebih baik di antara karyawan.
2. Implikasi bagi PTPN IV Persero Unit Kebun Mayang
Hasil penelitian memberikan beberapa implikasi penting bagi PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang. Pertama, perusahaan perlu memperhatikan dan meningkatkan kualitas kepemimpinan manajer untuk meningkatkan disiplin kerja karyawan. Hal ini bisa dilakukan melalui pelatihan kepemimpinan, peningkatan komunikasi antara manajer dan karyawan, dan pengembangan sistem manajemen yang lebih efektif. Kedua, perusahaan perlu mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan, yang tidak tercakup dalam penelitian ini. Faktor-faktor tersebut bisa berupa faktor individu, lingkungan kerja, atau sistem kompensasi. Ketiga, penelitian ini menyoroti pentingnya motivasi karyawan sebagai faktor penunjang disiplin kerja. Perusahaan harus menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi karyawan untuk bekerja dengan disiplin dan bertanggung jawab. Dengan memperhatikan implikasi ini, PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang dapat mengembangkan strategi yang lebih komprehensif untuk meningkatkan disiplin kerja dan produktivitas karyawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
3. Pembatasan Penelitian dan Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Meskipun penelitian ini memberikan temuan yang signifikan mengenai pengaruh kepemimpinan manajer terhadap disiplin kerja, terdapat beberapa pembatasan. Penelitian hanya berfokus pada PTPN IV (Persero) Unit Kebun Mayang, sehingga generalisasi temuan perlu dilakukan dengan hati-hati. Selain itu, faktor-faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja tidak dikaji secara mendalam. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan penelitian dengan melibatkan lebih banyak perusahaan perkebunan, mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja (seperti motivasi, kompensasi, dan budaya organisasi), serta menggunakan metode analisis yang lebih kompleks. Penelitian selanjutnya juga dapat meneliti efektivitas strategi peningkatan kepemimpinan dan disiplin kerja yang spesifik dan terukur, serta evaluasi dampak jangka panjangnya bagi kinerja perusahaan. Dengan demikian, penelitian selanjutnya dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja di lingkungan kerja perkebunan.