Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Faktor-Faktor Lain Terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Makanan dan Minuman

Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Faktor-Faktor Lain Terhadap Kebijakan Utang Perusahaan Makanan dan Minuman

Informasi dokumen

Penulis

Miko Ahmad

Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Akuntansi
Tempat Medan
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 3.46 MB
  • Kepemilikan Institusional
  • Kebijakan Utang
  • Profitabilitas

Ringkasan

I.Latar Belakang dan Rumusan Masalah

Skripsi ini meneliti pengaruh kepemilikan institusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap kebijakan utang pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2011. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya keputusan pendanaan bagi keberlangsungan perusahaan dan potensi konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen tersebut, baik secara simultan maupun parsial, terhadap variabel dependen yaitu kebijakan utang, yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER).

1. Pendahuluan Kebijakan Utang

Bagian ini menekankan pentingnya kebijakan utang sebagai keputusan krusial dalam manajemen keuangan perusahaan. Keputusan ini, terkait erat dengan keputusan pendanaan, secara signifikan mempengaruhi nilai perusahaan dan pada akhirnya kesejahteraan pemegang saham. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa terdapat dua sumber pendanaan utama, yaitu internal dan eksternal, dan pilihan antara keduanya sangat berpengaruh pada kinerja perusahaan. Adanya persaingan global yang ketat menuntut perusahaan untuk memiliki strategi pendanaan yang tepat demi kelangsungan bisnis dan perkembangan usaha. Sehingga, riset ini dirasa penting untuk di lakukan untuk memberikan wawasan dan strategi yang tepat untuk menentukan kebijakan utang perusahaan.

2. Rumusan Masalah dan Variabel Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini merumuskan masalah utama yaitu bagaimana pengaruh kepemilikan institusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap kebijakan utang perusahaan. Variabel-variabel ini dipilih karena dianggap memiliki hubungan yang signifikan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Kepemilikan institusional, misalnya, dipercaya dapat mengurangi perilaku oportunistik manajer dan meningkatkan pengawasan atas penggunaan dana perusahaan. Sementara itu, struktur aset dan ukuran perusahaan diasosiasikan dengan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan akses pembiayaan. Profitabilitas juga menjadi pertimbangan penting karena mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban utangnya. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh variabel-variabel tersebut baik secara simultan (bersama-sama) maupun parsial (masing-masing variabel). Untuk mengukur kebijakan utang, penelitian menggunakan Debt to Equity Ratio (DER).

3. Konflik Kepentingan dan Teori Pendukung

Dokumen tersebut membahas potensi konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham terkait keputusan pendanaan. Manajer, sebagai agen, mungkin memprioritaskan kepentingan pribadi daripada memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (principal). Pemilihan sumber pendanaan, khususnya penggunaan utang, menjadi salah satu titik konflik tersebut. Penelitian ini juga merujuk pada teori Pecking Order yang menyebutkan bahwa perusahaan besar cenderung kurang menggunakan pendanaan eksternal (utang), berbeda dengan temuan beberapa penelitian lain yang menunjukkan hubungan positif antara ukuran perusahaan dan penggunaan utang. Perbedaan ini menjadi dasar pertimbangan dalam penelitian ini, karena ingin menggali lebih lanjut mengenai validitas teori tersebut dalam konteks perusahaan makanan dan minuman di Indonesia.

4. Penelitian Terdahulu

Dokumen tersebut juga menyinggung beberapa penelitian terdahulu yang relevan, seperti penelitian Manan (2004) dan Kurniati (2007) yang menunjukkan pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap kebijakan utang, meskipun ada pula penelitian yang menyatakan sebaliknya (Damayanti, 2006). Penelitian lain juga membahas pengaruh struktur aset terhadap kebijakan utang, dengan hasil yang beragam (Manan, 2004; Kurniati, 2007). Perbedaan hasil penelitian terdahulu ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengkaji fenomena ini secara lebih mendalam, khususnya dalam konteks perusahaan makanan dan minuman di Indonesia. Selain itu, dokumen juga membahas penelitian yang mengkaji pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan utang, menunjukkan beberapa kesimpulan yang berbeda-beda.

II.Hipotesis Penelitian

Penelitian ini menguji hipotesis apakah kepemilikan institusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dan profitabilitas secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap kebijakan utang perusahaan makanan dan minuman di BEI. Diharapkan terdapat pengaruh signifikan, baik positif maupun negatif, antara variabel independen dan kebijakan utang (DER).

1. Hipotesis Simultan

Hipotesis utama penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh simultan dari kepemilikan institusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap kebijakan utang perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya, penelitian ini ingin melihat apakah keempat variabel independen tersebut secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, yaitu kebijakan utang. Pengaruh ini dapat berupa pengaruh positif atau negatif, dan hipotesis ini akan diuji secara statistik menggunakan uji F untuk melihat signifikansi pengaruh secara keseluruhan. Jika hasil uji F menunjukkan nilai signifikansi di bawah alpha (misalnya 0,05), maka hipotesis simultan ini diterima, yang mengindikasikan bahwa setidaknya satu dari keempat variabel independen berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang. Hal ini menunjukkan pentingnya pertimbangan keempat variabel tersebut dalam menentukan strategi kebijakan utang perusahaan secara menyeluruh.

2. Hipotesis Parsial

Selain hipotesis simultan, penelitian ini juga mengemukakan hipotesis parsial. Hipotesis parsial ini menguji pengaruh masing-masing variabel independen (kepemilikan institusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dan profitabilitas) secara individual terhadap kebijakan utang. Masing-masing variabel diuji secara terpisah untuk melihat apakah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan utang. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh parsial setiap variabel. Jika nilai signifikansi dari uji t kurang dari alpha yang ditentukan, maka hipotesis parsial tersebut diterima, yang berarti variabel tersebut memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan utang. Pengaruh ini bisa positif atau negatif, menunjukkan arah hubungan antara variabel independen dan kebijakan utang. Analisis parsial ini memberikan pemahaman yang lebih rinci mengenai peran spesifik setiap variabel dalam pembentukan kebijakan utang perusahaan.

III.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode empirical research dengan pendekatan kuantitatif. Data sekunder berupa laporan keuangan 12 perusahaan makanan dan minuman di BEI (sampel diambil dengan purposive sampling) periode 2009-2011 digunakan sebagai data. Analisis data meliputi pengujian normalitas, asumsi klasik (termasuk uji multikolinearitas dan autokorelasi), dan regresi berganda (uji F dan uji t) menggunakan SPSS versi 18.0.

1. Jenis Penelitian dan Sumber Data

Penelitian ini dikategorikan sebagai empirical research, yang menguji hipotesis dengan menggunakan data empiris untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel. Penelitian ini bersifat survei dengan menggunakan data sekunder. Data yang digunakan adalah data laporan keuangan dari perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2009-2011. Sampel yang digunakan sebanyak 12 perusahaan, dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen (kepemilikan institusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dan profitabilitas) terhadap variabel dependen (kebijakan utang perusahaan).

2. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahapan. Diawali dengan pengujian normalitas data untuk memastikan data berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik, yang meliputi pengujian multikolinearitas dan autokorelasi, untuk memastikan tidak adanya pelanggaran asumsi dalam model regresi. Setelah asumsi klasik terpenuhi, analisis dilanjutkan dengan menggunakan regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh simultan dan parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis simultan (pengaruh bersama keempat variabel independen), sedangkan uji t digunakan untuk menguji hipotesis parsial (pengaruh masing-masing variabel independen). Seluruh proses analisis data dilakukan menggunakan software SPSS versi 18.0 for windows. Debt to Equity Ratio (DER) digunakan sebagai indikator untuk mengukur kebijakan utang.

3. Pengukuran Variabel

Dokumen tersebut menjelaskan bahwa variabel-variabel independen (kepemilikan institusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dan profitabilitas) diukur menggunakan data sekunder dari laporan keuangan perusahaan. Meskipun detail mengenai cara pengukuran masing-masing variabel tidak dijelaskan secara rinci di bagian ini, disebutkan bahwa ukuran perusahaan dinilai berdasarkan total aset, penjualan, dan kapitalisasi pasar. Profitabilitas diukur dengan membandingkan laba setelah pajak dengan total aset. Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai proksi untuk mengukur variabel dependen, yaitu kebijakan utang. DER dipilih karena dianggap mampu merepresentasikan proporsi pembiayaan hutang terhadap ekuitas dalam struktur permodalan perusahaan.

IV.Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, kepemilikan institusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang (DER). Secara parsial, kepemilikan institusional, struktur aset, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kebijakan utang. Namun, profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.

1. Pengaruh Simultan

Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini berarti keempat variabel independen tersebut secara bersama-sama memberikan dampak yang signifikan terhadap Debt to Equity Ratio (DER) yang digunakan sebagai indikator kebijakan utang. Hasil ini diperoleh melalui uji F, yang menguji hipotesis bahwa secara keseluruhan variabel-variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Signifikansi pengaruh ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan keempat faktor tersebut dalam memahami dan memprediksi kebijakan utang perusahaan pada sektor tersebut. Temuan ini mendukung hipotesis simultan yang diajukan dalam penelitian.

2. Pengaruh Parsial

Analisis lebih lanjut dilakukan secara parsial untuk mengkaji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap kebijakan utang. Hasilnya menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, struktur aset, dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap DER. Ini berarti semakin tinggi kepemilikan institusional, semakin besar struktur aset, dan semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin tinggi pula kecenderungan perusahaan untuk menggunakan utang. Pengaruh ini diuji menggunakan uji t untuk setiap variabel. Sebaliknya, variabel profitabilitas tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kebijakan utang. Temuan ini sebagian mendukung dan sebagian menolak hipotesis parsial yang diajukan. Hasil ini memberikan pemahaman yang lebih spesifik mengenai faktor-faktor apa saja yang paling berpengaruh dalam menentukan kebijakan utang perusahaan dalam konteks penelitian.

V.Kesimpulan dan Saran

Kesimpulannya, penelitian ini membuktikan pengaruh signifikan dari kepemilikan institusional, struktur aset, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan utang perusahaan makanan dan minuman di BEI, baik secara simultan maupun parsial. Profitabilitas, tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Saran penelitian selanjutnya bisa memperluas sampel, mempertimbangkan periode waktu yang lebih panjang, atau menambahkan variabel lain yang relevan dalam model regresi untuk memperoleh hasil yang lebih komprehensif.

1. Kesimpulan Utama

Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan dari kepemilikan institusional, struktur aset, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap kebijakan utang pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), baik secara simultan maupun parsial. Temuan ini menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut berperan penting dalam menentukan bagaimana perusahaan dalam sektor ini mengambil keputusan terkait dengan kebijakan utangnya. Pengaruh simultan diuji dengan uji F, sedangkan pengaruh parsial diuji dengan uji t untuk setiap variabel. Hasil ini memberikan gambaran komprehensif mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kebijakan utang di sektor ini, memberikan landasan bagi pengambilan keputusan yang lebih informatif bagi para manajer dan pemangku kepentingan lainnya.

2. Temuan Spesifik Mengenai Variabel

Secara spesifik, penelitian menemukan bahwa kepemilikan institusional, struktur aset, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan utang (diukur dengan Debt to Equity Ratio atau DER). Ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan kepemilikan institusional yang lebih tinggi, struktur aset yang lebih besar, dan ukuran perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki rasio DER yang lebih tinggi, mengindikasikan penggunaan utang yang lebih besar. Sebaliknya, profitabilitas tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kebijakan utang. Temuan ini memberikan informasi penting untuk memahami faktor-faktor yang mendorong perusahaan untuk menggunakan utang sebagai sumber pembiayaan, sekaligus menyoroti peran relatif dari masing-masing variabel dalam menentukan tingkat penggunaan utang.

3. Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Meskipun penelitian ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam pemahaman mengenai kebijakan utang pada perusahaan makanan dan minuman di BEI, penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk memperkuat dan memperluas temuan ini. Saran penelitian selanjutnya mencakup perluasan sampel penelitian, mempertimbangkan periode waktu yang lebih panjang, dan menambahkan variabel-variabel lain yang mungkin mempengaruhi kebijakan utang, seperti faktor-faktor eksternal dan faktor makroekonomi. Penelitian selanjutnya juga dapat meneliti lebih dalam mengenai mekanisme spesifik di balik pengaruh masing-masing variabel terhadap kebijakan utang, serta implikasi dari temuan ini bagi praktik manajemen keuangan di sektor tersebut. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian yang lebih komprehensif di masa depan.

VI.Daftar Pustaka Sebagian

Penelitian ini merujuk pada beberapa karya ilmiah, termasuk penelitian Manan (2004), Kurniati (2007), dan Pithaloka (2009) yang membahas kebijakan utang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian-penelitian tersebut menjadi dasar perbandingan dan pembahasan dalam konteks temuan penelitian ini.

1. Referensi Penelitian Terdahulu

Bagian daftar pustaka sebagian mencantumkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian ini, yaitu pengaruh berbagai faktor internal perusahaan terhadap kebijakan utang. Penelitian Manan (2004) dan Kurniati (2007) disebutkan sebagai referensi yang membahas pengaruh kepemilikan institusional dan struktur aset terhadap kebijakan utang, meskipun terdapat perbedaan kesimpulan antara penelitian tersebut dan penelitian Damayanti (2006). Penelitian Pithaloka (2009) juga dikutip sebagai referensi yang membahas teori Pecking Order dan pengaruhnya terhadap kebijakan hutang. Penelitian-penelitian ini memberikan konteks teoritis dan empiris bagi penelitian yang sedang dibahas, serta digunakan untuk membandingkan dan menganalisis temuan penelitian saat ini dengan hasil penelitian sebelumnya dalam konteks kebijakan utang perusahaan.

2. Referensi Metodologi dan Analisis Statistik

Selain referensi penelitian terkait kebijakan utang, daftar pustaka juga mencakup buku atau referensi yang berkaitan dengan metodologi penelitian dan analisis statistik yang digunakan. Buku Priyatno (2008) tentang SPSS dan Nugroho (2005) yang membahas teknik analisis data, menjadi rujukan dalam penjelasan metodologi yang digunakan dalam penelitian. Referensi lain seperti Sularso (2003), Nachrowi dan Usman (2006), dan Kuncoro (2003) kemungkinan juga membahas metodologi penelitian dan pengujian asumsi klasik, seperti normalitas data, multikolinearitas, dan autokorelasi. Penggunaan referensi ini menunjukkan dasar metodologis yang kuat dan terdokumentasi dengan baik dalam penelitian ini, menunjukkan kepatuhan pada standar akademis yang berlaku.