
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan di Cherry Hotel Group Medan
Informasi dokumen
Penulis | Alexander P. L Tobing |
instructor | Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc (Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara) |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Manajemen |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 1.94 MB |
- Gaya Kepemimpinan
- Komunikasi
- Kinerja Karyawan
Ringkasan
I.Metodologi Penelitian
Penelitian kuantitatif ini meneliti pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan. Populasi penelitian terdiri dari 50 karyawan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi berganda, menggunakan data primer (kuesioner dengan skala Likert) dan data sekunder. Data diolah menggunakan SPSS 15.00 for Windows, meliputi uji-t, uji F, dan koefisien determinasi (R²).
1. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan. Penelitian ini bersifat deskriptif dan kausal komparatif, bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel-variabel tersebut. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian survei, di mana data dikumpulkan dari responden melalui kuesioner dan dokumentasi. Penggunaan desain penelitian survei memungkinkan pengumpulan data secara efisien dari sejumlah besar responden, yang pada gilirannya akan meningkatkan generalisasi temuan. Dengan demikian, penelitian ini mampu memberikan gambaran yang komprehensif mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan dalam konteks Cherry Hotel Group Medan. Metode ini dipilih untuk mengukur secara sistematis dan objektif hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Hasilnya diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang berdasar data untuk meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan tersebut.
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Cherry Hotel Group Medan yang berjumlah 50 orang. Karena populasi relatif kecil, seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian. Penggunaan seluruh populasi sebagai sampel ini memastikan bahwa setiap karyawan di Cherry Hotel Group Medan terwakili dalam penelitian, sehingga generalisasi hasil penelitian dapat dilakukan dengan lebih akurat. Tidak ada teknik pengambilan sampel yang digunakan karena seluruh populasi diikutsertakan dalam penelitian. Hal ini meningkatkan reliabilitas dan validitas temuan, menghindari bias yang mungkin muncul dari teknik pengambilan sampel tertentu. Dengan melibatkan seluruh karyawan, penelitian ini mampu memberikan representasi yang komprehensif dan akurat terhadap pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan.
3. Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua sumber utama: data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada seluruh karyawan Cherry Hotel Group Medan menggunakan skala Likert. Skala Likert dipilih karena kemampuannya untuk mengukur sikap dan persepsi karyawan terhadap gaya kepemimpinan dan komunikasi, serta dampaknya terhadap kinerja. Setiap pertanyaan dalam kuesioner dirancang untuk mengukur satu aspek dari variabel yang diteliti. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi, seperti dokumen perusahaan yang berkaitan dengan sistem penilaian kinerja karyawan dan struktur organisasi Cherry Hotel Group Medan. Penggunaan data primer dan sekunder ini memberikan gambaran yang holistik mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan, mencakup perspektif karyawan dan gambaran objektif dari perusahaan. Integrasi data primer dan sekunder ini memperkuat validitas temuan dan memberikan konteks yang lebih kaya untuk interpretasi hasil.
4. Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua metode: analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden dan variabel penelitian, memberikan gambaran umum mengenai data yang terkumpul. Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh simultan dan parsial dari gaya kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan. Teknik analisis ini dipilih untuk mengidentifikasi kekuatan dan arah hubungan antara variabel independen (gaya kepemimpinan dan komunikasi) dan variabel dependen (kinerja karyawan). Software SPSS 15.00 for Windows digunakan untuk pengolahan data, termasuk uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R²) untuk menguji signifikansi dan kekuatan hubungan antara variabel. Uji t digunakan untuk menguji pengaruh parsial setiap variabel independen, sementara uji F menguji pengaruh simultan kedua variabel independen. Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mampu menjelaskan varians variabel dependen. Dengan demikian, analisis yang dilakukan mampu memberikan kesimpulan yang komprehensif dan terukur mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi terhadap kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan.
II.Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari gaya kepemimpinan dan komunikasi secara simultan terhadap kinerja karyawan Cherry Hotel Group Medan. Secara parsial, komunikasi terbukti sebagai variabel yang paling dominan. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,718 mengindikasikan bahwa 71,8% kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel bebas (gaya kepemimpinan dan komunikasi), sementara sisanya dipengaruhi faktor lain di luar lingkup penelitian ini.
1. Pengaruh Simultan Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, baik gaya kepemimpinan maupun komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan. Artinya, kedua variabel independen ini, secara bersama-sama, memberikan dampak yang nyata dan positif terhadap variabel dependen, yaitu kinerja karyawan. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya kepemimpinan yang efektif dan sistem komunikasi yang baik dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan mendukung pencapaian kinerja optimal. Keberhasilan dalam mengelola kedua faktor ini menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi manajemen Cherry Hotel Group dalam merancang strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan di masa depan dengan fokus pada peningkatan kualitas komunikasi dan kepemimpinan.
2. Pengaruh Parsial Komunikasi
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa secara parsial, variabel komunikasi memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja karyawan dibandingkan dengan variabel gaya kepemimpinan. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas komunikasi internal di dalam perusahaan memiliki peran yang sangat krusial dalam menentukan tingkat kinerja karyawan. Meskipun gaya kepemimpinan juga berpengaruh, namun komunikasi menjadi faktor penentu utama dalam mempengaruhi tingkat produktivitas dan pencapaian target kerja karyawan. Temuan ini memberikan arahan yang jelas bagi manajemen Cherry Hotel Group Medan untuk memprioritaskan pengembangan dan peningkatan sistem komunikasi internal. Investasi dalam pelatihan komunikasi, peningkatan saluran komunikasi, dan membangun budaya komunikasi yang terbuka dan efektif akan berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan secara keseluruhan.
3. Koefisien Determinasi Adjusted R Square
Nilai Adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,718 menunjukkan bahwa 71,8% dari varians kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan dan komunikasi. Angka ini mengindikasikan bahwa kedua variabel tersebut mampu menjelaskan sebagian besar faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan. Sisa 29,2% varians kinerja karyawan kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini, seperti faktor motivasi, kompensasi, lingkungan kerja, dan faktor-faktor individual karyawan. Meskipun sebagian besar kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh gaya kepemimpinan dan komunikasi, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang signifikan dalam mempengaruhi kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan dan untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
III.Cherry Hotel Group Medan Gambaran Umum
Cherry Hotel Group Medan, didirikan oleh Drs. Erwan Arbie pada tahun 1997 (awalnya bernama Taman Harapan), terdiri dari empat hotel: Cherry Pink, Cherry Red, Cherry Green, dan Cherry Garden. Hotel-hotel ini dikelola secara terpusat (sentralisasi). Sistem penilaian kinerja karyawan di perusahaan ini difokuskan pada hasil, kualitas, ketepatan waktu, kehadiran, dan kerja sama. Perusahaan berusaha mengembangkan potensi karyawan dan menggunakan penilaian kinerja sebagai dasar untuk kenaikan gaji, bonus, dan promosi.
1. Sejarah dan Struktur Cherry Hotel Group Medan
Cherry Hotel Group Medan, didirikan oleh Drs. Erwan Arbie, awalnya bernama Taman Harapan dan hanya memiliki 11 kamar. Bermula pada tahun 1997, dengan tujuan awal mencari profit dan menambah jumlah kamar dengan fasilitas yang seadanya. Seiring perkembangan, Cherry Hotel Group berkembang menjadi sebuah grup yang terdiri dari empat hotel: Cherry Pink, Cherry Red, Cherry Green, dan Cherry Garden. Grup hotel ini dikelola secara terpusat (sentralisasi), di mana keputusan penting diambil oleh pimpinan. Pemilihan nama hotel yang unik, terinspirasi dari judul lagu era 1970-an, bertujuan untuk mudah diingat pelanggan dan membedakannya dari hotel sejenis. Grup ini menawarkan berbagai tipe kamar, mulai dari standar hingga suite, dengan harga standar untuk menarik pelanggan. Struktur organisasi dijalankan dengan pimpinan utama (pemilik) yang mengambil keputusan secara terpusat, dibantu oleh supervisor yang bertanggung jawab pada masing-masing hotel.
2. Sistem Penilaian Kinerja Karyawan
Sistem penilaian kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan difokuskan pada beberapa aspek kunci, yaitu hasil kerja, kualitas hasil, ketepatan waktu penyelesaian tugas, kehadiran, dan kemampuan kerja sama. Sistem ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja karyawan dan memberikan informasi bagi perusahaan untuk pengembangan SDM. Idealnya, karyawan yang dinilai harus mengetahui aspek yang dinilai, diberi kesempatan untuk melakukan penilaian diri sendiri, dan mendiskusikan hasil penilaian dengan penyelia. Proses ini mendorong keterbukaan dan pemahaman bersama mengenai kekuatan dan kelemahan masing-masing karyawan untuk pengembangan lebih lanjut. Meskipun demikian, sistem penilaian kinerja yang diterapkan umumnya masih bersifat rahasia dan lebih cenderung digunakan sebagai alat kontrol perilaku karyawan, keputusan kenaikan gaji, bonus, promosi, penempatan, dan pelatihan. Seharusnya, sistem penilaian lebih menekankan pada pengembangan dan motivasi karyawan.
3. Karakteristik Tenaga Kerja
Terdapat perbedaan pembagian peran antara karyawan pria dan wanita di Cherry Hotel Group Medan. Pekerjaan yang membutuhkan keahlian teknis, seperti engineer, maintenance, dan housekeeping umumnya diisi oleh karyawan pria. Hal ini disebabkan operasional hotel yang berjalan 24 jam membutuhkan lebih banyak tenaga pria. Sebaliknya, posisi front office lebih banyak diisi oleh karyawan wanita karena lebih banyak berinteraksi langsung dengan pelanggan dan memiliki jam kerja yang lebih sedikit. Informasi ini memberikan gambaran mengenai komposisi tenaga kerja di Cherry Hotel Group Medan dan bagaimana pembagian peran tersebut terpengaruh oleh kebutuhan operasional hotel. Informasi ini penting untuk dipahami karena dapat memengaruhi aspek-aspek tertentu dalam komunikasi dan kepemimpinan di perusahaan.
IV.Analisis Variabel Komunikasi
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa aspek-aspek komunikasi, seperti kemudahan berkomunikasi dengan pimpinan, efektivitas penyampaian pesan (lisan dan tertulis), adanya kesalahpahaman, dan perbedaan latar belakang, secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian menyoroti pentingnya komunikasi dari atas ke bawah dan komunikasi dari bawah ke atas untuk meningkatkan kinerja.
1. Pengaruh Signifikan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan
Analisis data menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari variabel komunikasi terhadap kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan. Hasil ini terlihat dari nilai t hitung yang lebih besar daripada t tabel (5,513 > 2,011), yang mengindikasikan bahwa hubungan antara komunikasi dan kinerja karyawan bersifat signifikan secara statistik. Variabel komunikasi terbukti sebagai faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan, menunjukkan pentingnya komunikasi efektif dalam mencapai tujuan organisasi. Temuan ini menekankan perlunya perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas komunikasi internal, baik komunikasi formal maupun informal, untuk meningkatkan kinerja karyawan. Aspek-aspek komunikasi yang dianalisis meliputi kemudahan berkomunikasi dengan pimpinan, efektivitas penyampaian pesan (lisan dan tertulis), pengelolaan informasi perusahaan, dan penanganan kesalahpahaman dalam komunikasi. Peningkatan dalam area-area ini diprediksi akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
2. Aspek Aspek Komunikasi yang Mempengaruhi Kinerja
Variabel komunikasi dalam penelitian ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kemudahan berkomunikasi dengan pimpinan, efektivitas penyampaian instruksi dan tugas kepada karyawan, kemudahan berkomunikasi secara formal dan informal dengan pimpinan, kerutinan komunikasi formal dan informal, pengelolaan informasi perusahaan, efektivitas penyampaian pesan (lisan dan tertulis), adanya kesalahpahaman dalam berkomunikasi, hingga perbedaan latar belakang dalam berkomunikasi. Semua aspek ini terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif dan terintegrasi di semua tingkatan organisasi sangat penting. Temuan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang program pelatihan komunikasi bagi karyawan dan manajemen, meningkatkan sistem penyampaian informasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih komunikatif dan kolaboratif. Dengan demikian, peningkatan kinerja karyawan dapat dicapai melalui perbaikan dan peningkatan kualitas komunikasi di semua level.
3. Rekomendasi Peningkatan Komunikasi
Berdasarkan temuan penelitian, diperlukan peningkatan komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dan komunikasi dari bawah ke atas (upward communication) untuk meningkatkan kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan. Komunikasi dari atas ke bawah mencakup penyampaian pengarahan, informasi, instruksi, saran, dan penilaian kepada bawahan. Sementara itu, komunikasi dari bawah ke atas mencakup penyampaian informasi dari karyawan kepada manajemen. Pentingnya kedua jenis komunikasi ini menunjukkan perlunya mekanisme yang lancar dan transparan untuk menjamin arus informasi yang efektif. Keberhasilan komunikasi dua arah ini bergantung pada kepercayaan antara manajemen dan karyawan. Ketidakpercayaan dapat menghambat arus informasi dan berdampak negatif terhadap kinerja. Oleh karena itu, perusahaan perlu membangun kepercayaan dan budaya komunikasi yang terbuka untuk memastikan efektifitas komunikasi dalam meningkatkan kinerja karyawan.
V.Analisis Variabel Gaya Kepemimpinan
Penelitian juga menunjukkan pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Penelitian merekomendasikan agar Cherry Hotel Group mengadopsi gaya kepemimpinan demokratis yang lebih berorientasi pada hubungan dengan karyawan untuk pengembangan perusahaan.
1. Pengaruh Signifikan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan. Hal ini dibuktikan oleh nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel (2,660 > 2,011), menunjukkan signifikansi statistik. Meskipun pengaruhnya lebih kecil dibandingkan dengan variabel komunikasi, gaya kepemimpinan tetap menjadi faktor penting dalam menentukan kinerja karyawan. Variasi jawaban responden terhadap pernyataan yang diberikan menunjukkan kompleksitas gaya kepemimpinan yang diterapkan dan beragam persepsi karyawan terhadap kepemimpinan di perusahaan. Temuan ini menyoroti pentingnya kepemimpinan yang efektif dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan memotivasi karyawan untuk mencapai kinerja optimal. Penelitian ini memberikan dasar untuk pengembangan strategi kepemimpinan yang lebih efektif di Cherry Hotel Group Medan.
2. Perbandingan Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi
Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, pengaruhnya lebih kecil dibandingkan dengan variabel komunikasi. Nilai t hitung untuk variabel komunikasi (5,513) jauh lebih besar daripada nilai t hitung untuk variabel gaya kepemimpinan (2,660). Ini menunjukkan bahwa komunikasi memegang peran yang jauh lebih dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan. Meskipun demikian, kedua variabel ini saling berkaitan dan berkontribusi terhadap kinerja karyawan secara keseluruhan. Perusahaan perlu memperhatikan keseimbangan antara pengembangan gaya kepemimpinan yang efektif dan peningkatan kualitas komunikasi internal untuk mencapai hasil yang optimal. Penelitian ini menyoroti pentingnya memperhatikan kedua faktor ini secara terintegrasi dalam strategi peningkatan kinerja karyawan.
3. Rekomendasi Gaya Kepemimpinan yang Ideal
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, disarankan agar Cherry Hotel Group Medan mengadopsi gaya kepemimpinan yang lebih demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis menekankan pada partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan dan menekankan pentingnya hubungan interpersonal yang baik antara pemimpin dan bawahan. Dengan gaya kepemimpinan demokratis, pemimpin lebih fokus pada pengembangan karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif. Hal ini diyakini dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan secara lebih efektif daripada gaya kepemimpinan yang lebih otoriter atau sentralisasi. Rekomendasi ini didasarkan pada temuan bahwa gaya kepemimpinan yang ada saat ini, yang cenderung sentralisasi, memiliki beberapa keterbatasan. Pergeseran menuju gaya kepemimpinan demokratis diyakini akan lebih efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan dan mengembangkan perusahaan secara berkelanjutan.
VI.Kesimpulan dan Saran
Penelitian ini menyimpulkan bahwa baik komunikasi maupun gaya kepemimpinan berperan penting dalam menentukan kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan, dengan komunikasi menjadi faktor yang paling dominan. Penelitian menyarankan peningkatan komunikasi dua arah (atas-bawah dan bawah-atas) dan penerapan gaya kepemimpinan demokratis untuk optimalisasi kinerja karyawan.
1. Kesimpulan Utama
Penelitian ini menyimpulkan bahwa baik komunikasi maupun gaya kepemimpinan secara signifikan dan positif memengaruhi kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan. Namun, komunikasi terbukti sebagai faktor yang paling dominan. Temuan ini didukung oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,718, yang menunjukkan bahwa 71,8% varians kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kedua variabel tersebut. Sisa 29,2% dipengaruhi faktor lain di luar penelitian. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi manajemen Cherry Hotel Group dalam upaya peningkatan kinerja karyawan. Pentingnya komunikasi dan gaya kepemimpinan yang efektif dalam konteks kinerja karyawan ini harus diperhatikan dalam strategi manajemen perusahaan. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman faktor-faktor kunci yang memengaruhi kinerja karyawan di sektor perhotelan.
2. Saran untuk Peningkatan Kinerja
Berdasarkan temuan penelitian, beberapa saran diajukan untuk meningkatkan kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan. Pertama, perlu ditingkatkan kualitas komunikasi dua arah, baik komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) maupun komunikasi dari bawah ke atas (upward communication). Kedua, perusahaan disarankan untuk mengadopsi gaya kepemimpinan yang lebih demokratis, yang lebih menekankan pada partisipasi karyawan dan hubungan interpersonal yang baik. Gaya kepemimpinan demokratis diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan secara lebih efektif. Ketiga, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lain yang memengaruhi kinerja karyawan, di luar variabel komunikasi dan gaya kepemimpinan yang telah diteliti. Hal ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan memungkinkan pengembangan strategi yang lebih terarah dan efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan di Cherry Hotel Group Medan.