
Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur
Informasi dokumen
Penulis | Anggie Maulida Lubis |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Akuntansi |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 0.96 MB |
- Corporate Social Responsibility
- Kepemilikan Institusional
- Nilai Perusahaan
Ringkasan
I.Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Penelitian ini meneliti pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan (diukur menggunakan Tobin's Q) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 dan 2013. Pertumbuhan pesat industri manufaktur di Indonesia, ditandai dengan peningkatan persaingan dan kebutuhan pendanaan, menjadi latar belakang penting penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ketiga variabel independen tersebut, baik secara simultan maupun parsial, terhadap variabel dependen nilai perusahaan.
1.Latar Belakang Perkembangan Industri Manufaktur Indonesia
Bagian ini menjelaskan konteks penelitian dengan memaparkan pesatnya kemajuan sektor industri manufaktur di Indonesia. Pertumbuhan ini diiringi dengan kemunculan industri baru dan perluasan jaringan perusahaan besar. Keunggulan Indonesia seperti biaya tenaga kerja yang murah, lahan yang luas, dan sumber daya alam yang melimpah, menciptakan peluang besar bagi perusahaan untuk meraih keuntungan maksimal. Namun, meningkatnya persaingan bisnis juga memicu dinamika yang berubah-ubah, sehingga banyak perusahaan membutuhkan tambahan pendanaan untuk pengembangan dan keberlangsungan usaha. Pilihan pendanaan tersebut, antara lain, melalui go public dan investasi. Hal ini menjadi landasan penting penelitian ini yang kemudian akan membahas pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Peran Laporan Keuangan dan Nilai Perusahaan
Bagian ini menekankan pentingnya laporan keuangan sebagai sumber informasi bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Laporan keuangan mencerminkan kinerja perusahaan dan membantu investor menilai nilai perusahaan berdasarkan harga saham yang diperdagangkan. Dalam pasar modal yang efisien, harga saham merefleksikan semua informasi relevan tentang perusahaan, dan pasar bereaksi terhadap informasi baru. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan nilai perusahaan sebagai variabel dependen dan akan diukur menggunakan Tobin's Q, yang dipengaruhi oleh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional dan kepemilikan asing. Ketiga variabel independen inilah yang menjadi fokus utama penelitian ini dalam konteks perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di BEI.
3. Corporate Social Responsibility CSR dan Tanggung Jawab Perusahaan
Diskusi mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dijelaskan sebagai inti etika bisnis modern. Perusahaan tidak hanya bertanggung jawab secara ekonomi kepada pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada stakeholder lain seperti pelanggan, karyawan, komunitas, investor, pemerintah, pemasok, bahkan pesaing (Nurlela dan Islahuddin, 2008). Awalnya, banyak perusahaan berfokus pada profitabilitas semata, mengabaikan aspek sosial dan lingkungan. Namun, meningkatnya kesadaran global terhadap isu lingkungan dan sosial mendorong adopsi CSR. Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 pasal 74 juga menekankan kewajiban perusahaan, terutama yang terkait sumber daya alam, untuk menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Anggraini, 2011). Hal ini membentuk kerangka teoretis penting dalam mengkaji pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini yang difokuskan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI).
4. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan
Bagian ini menjelaskan bagaimana struktur kepemilikan, khususnya konsentrasi kepemilikan luar (outsider ownership concentration) dan kepemilikan manajemen (ownership management), memengaruhi nilai perusahaan. Pemilik luar, berbeda dengan manajer, cenderung kurang terlibat dalam operasional perusahaan sehari-hari (Rejeki, 2007). Kepemilikan institusional, di mana perusahaan diawasi oleh pihak institusi, dapat meminimalkan kecurangan manajemen. Kepemilikan asing, yang sering dikaitkan dengan kepedulian terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (Sinaga, 2012), juga menjadi fokus penting. Penelitian ini menyelidiki pengaruh kepemilikan institusional dan kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan, khususnya di sektor manufaktur yang terdaftar di BEI. Studi oleh Shleifer dan Vishny (1986), serta Grief dan Zychowicz (1994) mendukung pentingnya peran pemegang saham besar dalam memonitor manajemen dan meningkatkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini akan menguji pengaruh kepemilikan institusional dan asing terhadap nilai perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
5. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini difokuskan pada pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011 dan 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh simultan dan parsial dari ketiga variabel independen tersebut terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Tobin's Q. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan kontribusi empiris mengenai hubungan antara praktik CSR, struktur kepemilikan, dan nilai perusahaan dalam konteks perusahaan manufaktur Indonesia yang terdaftar di BEI.
II.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kausal dengan metode purposive sampling. Populasi penelitian terdiri dari 145 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, dengan sampel sebanyak 83 perusahaan yang memenuhi kriteria. Metode analisis data menggunakan regresi berganda, yang diawali dengan pengujian asumsi klasik seperti normalitas, multikolinearitas, dan autokorelasi.
1. Jenis Penelitian dan Populasi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kausal (penelitian sebab-akibat) untuk menguji pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan. Populasi penelitian adalah 145 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 dan 2013. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap nilai perusahaan baik secara simultan maupun parsial. Dengan demikian, metodologi penelitian ini difokuskan pada pengujian pengaruh sebab akibat dengan populasi yang spesifik.
2. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Dari populasi 145 perusahaan manufaktur, hanya 83 perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu dan terpilih sebagai sampel penelitian. Kriteria pemilihan sampel tidak dijelaskan secara detail dalam bagian ini, namun implikasi purposive sampling adalah bahwa peneliti secara sengaja memilih sampel yang dianggap relevan dan representatif untuk menjawab pertanyaan penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini memiliki kriteria seleksi sampel tertentu yang membatasi cakupan perusahaan yang diteliti. Pemilihan sampel ini memastikan data yang relevan dan berkualitas untuk analisis lebih lanjut.
3. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Sebelum melakukan analisis regresi berganda, dilakukan pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk memastikan bahwa model regresi yang digunakan memenuhi persyaratan statistik yang diperlukan agar hasil analisis dapat diandalkan dan tidak bias. Asumsi klasik yang diuji kemungkinan mencakup uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi. Uji ini dilakukan untuk memeriksa apakah data memenuhi distribusi normal, apakah variabel independen saling berkorelasi, dan apakah ada korelasi antar error pada model regresi. Dengan demikian, metode analisis yang digunakan memastikan bahwa hasil regresi berganda yang diperoleh dapat diinterpretasikan secara valid dan reliabel.
III.Teori dan Hipotesis
Penelitian ini didasarkan pada beberapa teori, termasuk teori keagenan, teori legitimasi, dan teori institusional. Teori-teori ini digunakan untuk menjelaskan bagaimana CSR, kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing dapat memengaruhi nilai perusahaan. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa CSR, kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan baik secara simultan maupun parsial.
1. Teori Keagenan
Bagian ini membahas teori keagenan (agency theory) yang menjelaskan potensi konflik antara principal (pemilik perusahaan) dan agent (manajer). Manajer, yang memiliki akses lebih banyak terhadap informasi internal perusahaan, mungkin tidak selalu bertindak sesuai kepentingan pemilik. Konflik ini dapat memicu perilaku oportunistik manajer yang merugikan pemilik. Teori ini menjadi landasan dalam memahami bagaimana kepemilikan institusional dan kepemilikan asing dapat berperan sebagai mekanisme pengawasan (monitoring) terhadap perilaku manajer dan mengurangi konflik keagenan. Dengan pengawasan yang efektif, diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Teori ini mendukung hipotesis penelitian mengenai pengaruh kepemilikan institusional dan asing terhadap nilai perusahaan.
2. Teori Legitimasi dan Teori Stakeholder
Teori legitimasi menjelaskan bagaimana perusahaan berusaha mendapatkan dan mempertahankan legitimasi dari masyarakat. Salah satu caranya adalah melalui pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Sejalan dengan itu, teori stakeholder menekankan bahwa perusahaan memiliki kewajiban tidak hanya kepada pemegang saham, tetapi juga kepada berbagai pemangku kepentingan (stakeholders). Pengungkapan CSR dilihat sebagai upaya untuk memperoleh legitimasi sosial dan memenuhi ekspektasi stakeholder. Teori ini mendukung hipotesis penelitian mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang menjalankan CSR yang baik diharapkan mendapat penilaian positif dari investor dan masyarakat, berdampak pada peningkatan nilai perusahaan.
3. Teori Institusional
Teori institusional menjelaskan bagaimana lingkungan institusional membentuk perilaku organisasi. Organisasi, termasuk perusahaan, cenderung menyesuaikan diri (isomorphic) dengan tekanan dari lingkungan eksternal untuk bertahan hidup (DiMaggio dan Powell, 1983). Tiga proses isomorfisme dijelaskan: coercive, mimetic, dan normative. Tekanan dari pemerintah, peniruan perusahaan lain yang sukses, dan norma-norma sosial memengaruhi praktik perusahaan, termasuk pengungkapan CSR. Teori ini relevan dalam menjelaskan bagaimana tekanan lingkungan, seperti peraturan pemerintah dan tren global, memengaruhi penerapan CSR dan, pada gilirannya, nilai perusahaan. Teori ini digunakan untuk mendukung hipotesis mengenai pengaruh CSR dan kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan.
4. Pengukuran Nilai Perusahaan dan Hipotesis Penelitian
Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan Tobin's Q. Tobin's Q dipilih karena dapat menggambarkan seluruh nilai perusahaan, termasuk hutang dan ekuitas (Damodaran, 1996; Pohan, 2005). Berdasarkan teori-teori di atas, penelitian ini mengajukan hipotesis bahwa Corporate Social Responsibility (CSR), kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh tersebut diuji baik secara simultan maupun parsial. Dengan menggunakan Tobin's Q sebagai proksi nilai perusahaan, maka pengujian hipotesis akan terfokus pada pengaruh variabel independen terhadap rasio keuangan yang komprehensif ini. Penelitian ini berharap akan memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang memengaruhi nilai perusahaan di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur.
IV.Pengukuran Variabel
Variabel CSR diukur menggunakan metode analisis konten berdasarkan empat tema: kemasyarakatan, produk dan konsumen, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup. Nilai perusahaan diproksikan dengan Tobin's Q. Kepemilikan institusional dan kepemilikan asing diukur berdasarkan proporsi kepemilikan saham oleh institusi dan investor asing.
1. Pengukuran Variabel Corporate Social Responsibility CSR
Pengukuran variabel CSR menggunakan metode analisis konten. Daftar indikator CSR mengacu pada penelitian Permanasari (2010) dan Rika dan Islahuddin (2008), meliputi empat tema utama: kemasyarakatan, produk dan konsumen, ketenagakerjaan, dan lingkungan hidup. Metode ini melibatkan identifikasi dan pengkategorian informasi CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan. Setiap item dalam daftar indikator diberi nilai 1 jika diungkapkan dan 0 jika tidak diungkapkan atau tidak sesuai dengan kriteria. Indeks pengungkapan CSR dihitung berdasarkan proporsi item yang diungkapkan terhadap total item yang mungkin diungkapkan, mengacu pada metode Bambang Suripto (1999). Dengan demikian, pengukuran CSR menghasilkan skor indeks yang merepresentasikan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
2. Pengukuran Variabel Kepemilikan Institusional dan Kepemilikan Asing
Variabel kepemilikan institusional dan kepemilikan asing diukur berdasarkan data kepemilikan saham perusahaan. Data ini diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tidak ada detail lebih lanjut mengenai cara perhitungan atau pemrosesan data kepemilikan saham, namun dapat di asumsikan bahwa data tersebut berupa persentase kepemilikan saham oleh institusi dan investor asing dari total saham yang beredar. Data ini digunakan untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional dan asing terhadap nilai perusahaan. Pengukuran ini, menggunakan data sekunder yang mudah didapat dari laporan keuangan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Pengukuran Variabel Nilai Perusahaan
Variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu nilai perusahaan, diukur menggunakan Tobin's Q. Tobin's Q merupakan rasio yang mempertimbangkan nilai pasar perusahaan dan nilai buku perusahaan. Penggunaan Tobin's Q dipilih karena rasio ini dapat mencakup seluruh aset perusahaan, bukan hanya ekuitas saja seperti Price-to-Book Value (PBV) ratio (Damodaran, 1996; Pohan, 2005). Data untuk menghitung Tobin's Q diperoleh dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2011 dan 2013. Dengan demikian, nilai perusahaan diukur secara kuantitatif dan komprehensif menggunakan data pasar dan data buku perusahaan.
V.Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa CSR, kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pembahasan hasil ini menghubungkan temuan dengan teori-teori yang mendasari penelitian dan membandingkannya dengan penelitian terdahulu. Kesimpulannya, peningkatan pengungkapan CSR, peningkatan kepemilikan institusional, dan peningkatan kepemilikan asing berkontribusi positif terhadap peningkatan nilai perusahaan di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
1. Hasil Uji Regresi Berganda
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel Corporate Social Responsibility (CSR), kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur menggunakan Tobin's Q. Ini berarti ketiga variabel independen secara bersama-sama memberikan dampak positif pada nilai perusahaan. Meskipun terdapat korelasi sebesar 0.265 (26.5%), yang menunjukkan hubungan yang kurang erat antar variabel, pengaruh simultan tetap signifikan. Hasil ini menunjukkan dukungan terhadap hipotesis penelitian yang diajukan. Detail koefisien regresi dan nilai signifikansi masing-masing variabel akan diuraikan lebih lanjut dalam analisis selanjutnya. Namun secara keseluruhan, hasil ini menunjukkan bahwa ketiga variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
2. Pengaruh Parsial Variabel Independen
Analisis pengaruh parsial (uji t) dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen terhadap nilai perusahaan. Hasil uji t akan menunjukkan apakah setiap variabel (CSR, kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing) secara individu memberikan pengaruh signifikan terhadap Tobin's Q. Nilai signifikansi yang kurang dari 0.05 (atau 5%) mengindikasikan pengaruh signifikan, sementara nilai signifikansi di atas 0.05 menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan. Detail hasil uji t, termasuk koefisien regresi dan nilai signifikansi masing-masing variabel, akan diuraikan lebih lanjut. Hasil analisis ini akan memberikan gambaran yang lebih spesifik mengenai kontribusi individual dari setiap variabel independen terhadap nilai perusahaan.
3. Pembahasan dan Implikasi Hasil Penelitian
Bagian pembahasan menafsirkan hasil penelitian dalam konteks teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu teori keagenan, teori legitimasi, dan teori institusional. Hasil penelitian dibandingkan dengan temuan penelitian terdahulu, seperti penelitian Permanasari (2010) dan Adnantara (2013), untuk melihat kesesuaian dan perbedaannya. Pembahasan ini akan membahas implikasi dari temuan penelitian terhadap praktik manajemen perusahaan, khususnya terkait dengan penerapan CSR, pengelolaan struktur kepemilikan, dan peningkatan nilai perusahaan. Kesimpulan yang diambil akan membahas secara detail arti dari pengaruh simultan dan parsial dari variabel-variabel tersebut terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan Tobin's Q.
VI.Kesimpulan dan Saran
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari CSR, kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2011 dan 2013. Saran diberikan untuk penelitian selanjutnya, misalnya perluasan sampel, penambahan variabel kontrol, atau pengujian pada periode waktu yang lebih panjang.
1. Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR), kepemilikan institusional, dan kepemilikan asing secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 dan 2013. Ini menjawab rumusan masalah penelitian yang diajukan. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan praktik CSR, peningkatan kepemilikan oleh institusi, dan peningkatan kepemilikan asing secara bersama-sama berkontribusi pada peningkatan nilai perusahaan. Kesimpulan ini berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, menunjukkan konsistensi temuan dengan teori-teori dan penelitian terdahulu yang relevan. Detail mengenai pengaruh parsial masing-masing variabel dapat dilihat pada bagian pembahasan.
2. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini menyarankan beberapa hal untuk penelitian selanjutnya. Pertama, perluasan sampel penelitian dengan mempertimbangkan periode waktu yang lebih panjang atau mencakup sektor industri lain dapat memperkuat generalisasi hasil penelitian. Kedua, penambahan variabel kontrol, seperti ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas, dapat meningkatkan akurasi dan keandalan model regresi. Ketiga, penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam mekanisme pengaruh masing-masing variabel independen terhadap nilai perusahaan, misalnya dengan menggunakan metode analisis yang lebih spesifik atau mengkaji aspek kualitatif. Keempat, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk menggali lebih dalam pengaruh parsial dari masing-masing variabel. Dengan mempertimbangkan saran ini, penelitian di masa mendatang diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan di Indonesia.