Pengaruh Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Organisasi

Pengaruh Audit Sumber Daya Manusia Terhadap Efektivitas Organisasi

Informasi dokumen

Penulis

Ratih Novianti Irawan Rao

Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Manajemen
Jenis dokumen Skripsi
Tempat Medan
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 5.19 MB
  • Audit Sumber Daya Manusia
  • Efektivitas Organisasi
  • Penelitian Manajemen

Ringkasan

I.Latar Belakang Audit SDM dan Efektivitas Organisasi di PT Perkebunan Nusantara III Persero

Penelitian ini mengkaji pengaruh audit sumber daya manusia (SDM) terhadap efektivitas organisasi di PT Perkebunan Nusantara III (Persero), sebuah BUMN perkebunan kelapa sawit dan karet di Medan, Sumatera Utara. Didirikan berdasarkan PP No. 8 Tahun 1996, PTPN III merupakan hasil penggabungan beberapa perusahaan perkebunan sebelumnya. Penelitian ini penting karena karyawan merupakan aset utama perusahaan, dan audit SDM yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan pencapaian tujuan organisasi. Audit SDM dinilai dari beberapa faktor, termasuk pengadaan karyawan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, integrasi, dan PHK.

1. Pentingnya Audit SDM untuk Efektivitas Organisasi

Dokumen ini menekankan pentingnya audit sumber daya manusia (SDM) sebagai langkah strategis perusahaan untuk mengevaluasi program-program SDM yang telah berjalan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan efektivitas organisasi. Audit SDM yang efektif diharapkan mampu meningkatkan kualitas SDM perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Berbagai faktor diukur dalam audit SDM, termasuk pengadaan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, integrasi, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Karyawan dianggap sebagai aset utama perusahaan, sehingga penilaian yang tepat sangat penting untuk keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Efektivitas organisasi yang baik diartikan sebagai terjaminnya hasil kerja, sikap kerja, dan cara kerja yang sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa sumber daya manusia adalah pilar utama dan penggerak organisasi dalam mencapai visi, misi, dan tujuannya. Audit SDM diperlukan untuk memeriksa kesesuaian, efektivitas, dan efisiensi fungsi-fungsi SDM dalam organisasi, mendukung tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara keseluruhan.

2. Gambaran PT Perkebunan Nusantara III Persero

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet, berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara. Perusahaan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 1996 sebagai bagian dari restrukturisasi BUMN perkebunan, menggabungkan kebun-kebun di Sumatera Utara dari eks PTP III, PTP IV, dan PTP V. Untuk mencapai efektivitas maksimal, PTPN III menerapkan standar pengelolaan yang baik, termasuk kebijakan manajemen, peraturan, prosedur, dan sistem yang diterapkan. Standar ini berlaku bagi seluruh pegawai, dimulai dari proses pengadaan sumber daya manusia (rekrutmen), yang diatur dalam peraturan perusahaan (Pasal 11, SP-BUN PTPN III). Persyaratan tenaga kerja meliputi studi banding/magang, pelatihan orientasi karyawan baru, dan pelatihan pascasarjana/D3. PTPN III juga memiliki standar penilaian karyawan, di mana karyawan yang mencapai skor 90 akan mendapatkan kenaikan golongan. Pada tahun 2014, hanya 8 orang yang mendapatkan penghargaan ini. Ketentuan sanksi dan hukuman disiplin kerja diatur dalam Pasal 66 SP-BUN PTPN III, yang berkaitan erat dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), meskipun tujuan PHK lebih menekankan pada kelangsungan perusahaan.

3. Definisi Audit dan Audit SDM

Dokumen ini mendefinisikan audit secara umum sebagai proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi. Tujuannya adalah menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan menyampaikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Mulyadi, 2002:9). Dalam konteks ini, audit SDM bertujuan untuk mengetahui apakah karyawan bekerja dengan baik dan berperilaku sesuai rencana yang telah ditetapkan, meliputi pengadaan, pelatihan dan pengembangan, integrasi, kompensasi, dan PHK. Audit SDM diharapkan dapat meningkatkan efektivitas organisasi dengan mengidentifikasi masalah yang menyebabkan ketidakefektifan dan memberikan langkah-langkah korektif. Penelitian ini secara spesifik menganalisis pengaruh audit SDM terhadap efektivitas organisasi di PT Perkebunan Nusantara III (Persero), dengan melihat pengaruh dari fungsi-fungsi SDM seperti pengadaan, pelatihan dan pengembangan, integrasi, kompensasi dan PHK terhadap efektivitas organisasi. Hubungan antara audit SDM dan peningkatan efektivitas organisasi dijelaskan, mengutip Hasibuan (2006:259) yang menyatakan pentingnya audit SDM untuk memastikan karyawan bekerja dengan baik dan sesuai rencana.

II.Metodologi Penelitian

Populasi penelitian adalah 27.829 pegawai PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Sampel sebanyak 100 orang dipilih menggunakan rumus Slovin. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji-t (uji signifikan parsial), uji-F (uji signifikan simultan) dengan taraf signifikansi 5%, dan koefisien determinasi (R²). Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala Likert.

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini mengambil populasi seluruh pegawai PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Jumlah populasi yang tercantum dalam dokumen adalah sebanyak 27.829 orang. Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin. Hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin menunjukkan bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang. Sampel tersebut diambil dari berbagai bagian di PT Perkebunan Nusantara III (Persero), meliputi bagian tanaman, teknik, teknologi, keuangan, akuntansi, umum, SDM, KBL, hukum, perencanaan dan penggajian, pengembangan, TI/TB & MR (CMR), komersial, SPI, dan kantor perwakilan Jakarta. Kriteria pemilihan sampel mencakup usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama bekerja.

2. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis data. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik data. Selanjutnya, analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji signifikan parsial (uji-t) dan uji signifikan simultan (uji-F) dengan tingkat signifikansi 5%. Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model regresi dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Data dikumpulkan melalui kuesioner, dan validitas kuesioner diuji terlebih dahulu dengan memberikannya kepada 30 orang di luar sampel penelitian, menggunakan program SPSS 20.0 for Windows. Penggunaan skala Likert dengan lima alternatif jawaban (1-5) pada kuesioner memungkinkan pengukuran sikap, pendapat, dan persepsi responden terhadap fenomena sosial yang diteliti (Sugiyono, 2008:86).

III.Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel independen adalah audit SDM, yang terdiri dari lima aspek: pengadaan karyawan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, integrasi, dan PHK. Variabel dependen adalah efektivitas organisasi. Skala Likert (1-5) digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap masing-masing variabel.

1. Variabel Independen Audit Sumber Daya Manusia SDM

Variabel independen dalam penelitian ini adalah audit SDM. Audit SDM diukur berdasarkan lima aspek utama yang saling berkaitan dan mempengaruhi efektivitas organisasi. Kelima aspek tersebut adalah: pengadaan karyawan (meliputi proses rekrutmen, seleksi, dan penempatan karyawan), pelatihan dan pengembangan (program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan kompetensi karyawan), kompensasi (sistem penggajian dan tunjangan yang diberikan kepada karyawan), integrasi (upaya untuk menciptakan keselarasan dan komitmen karyawan terhadap tujuan organisasi), dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) (proses dan kebijakan terkait pemutusan hubungan kerja). Setiap aspek ini memiliki indikator-indikator spesifik yang digunakan dalam pengumpulan data. Contohnya, untuk kompensasi, indikatornya mungkin meliputi besaran gaji, tunjangan beras, tunjangan khusus, dan tunjangan penugasan, yang kesemuanya diharapkan mampu memengaruhi kinerja dan kepuasan karyawan. Dengan mengukur kelima aspek ini, penelitian ini berusaha untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang kualitas sistem manajemen SDM di PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

2. Variabel Dependen Efektivitas Organisasi

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah efektivitas organisasi. Efektivitas organisasi di sini diukur berdasarkan pencapaian tujuan perusahaan. Meskipun dokumen tidak secara eksplisit menjabarkan indikator pengukuran efektivitas organisasi secara detail, implisitnya diukur melalui dampak dari variabel independen (audit SDM) pada kinerja karyawan dan pencapaian tujuan organisasi. Efektivitas organisasi yang baik ditandai dengan hasil kerja, sikap kerja, dan cara kerja karyawan yang sesuai dengan prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, efektivitas organisasi di sini lebih berfokus pada bagaimana elemen-elemen audit SDM berkontribusi pada peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan, yang pada akhirnya akan memengaruhi pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Pengukurannya kemungkinan menggunakan skala Likert untuk mengukur persepsi responden terkait pencapaian tujuan perusahaan.

3. Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert dipilih untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden mengenai variabel-variabel penelitian, baik variabel independen (audit SDM) maupun variabel dependen (efektivitas organisasi). Penelitian ini menggunakan lima alternatif jawaban untuk masing-masing pernyataan dalam kuesioner, yang berkisar dari angka 1 sampai 5, merepresentasikan tingkat kesetujuan responden terhadap pernyataan tersebut. Penggunaan skala Likert ini memungkinkan peneliti untuk mengkuantifikasi data kualitatif yang diperoleh dari responden terkait persepsi mereka terhadap berbagai aspek audit SDM dan efektivitas organisasi di PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Validitas kuesioner yang menggunakan skala Likert diuji dengan memberikan kuesioner tersebut kepada 30 orang di luar sampel penelitian untuk memastikan bahwa instrumen penelitian mengukur apa yang seharusnya diukur (Kuncoro, 2009:151).

IV.Hasil Penelitian dan Pembahasan Pengaruh Variabel Audit SDM terhadap Efektivitas Organisasi

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara simultan, pengadaan karyawan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, integrasi, dan PHK berpengaruh signifikan terhadap efektivitas organisasi (F hitung > F tabel). Analisis lebih lanjut (uji-t) menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari beberapa variabel terhadap efektivitas organisasi, sementara variabel lain mungkin tidak signifikan. Detail pengaruh masing-masing variabel (pengadaan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, integrasi, dan PHK) akan dibahas lebih lanjut. Nilai R² menunjukkan proporsi variansi efektivitas organisasi yang dapat dijelaskan oleh model regresi.

1. Pengaruh Simultan Variabel Audit SDM terhadap Efektivitas Organisasi

Hasil uji F menunjukkan pengaruh simultan (bersama-sama) dari variabel-variabel audit SDM, yaitu pengadaan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, integrasi, dan PHK terhadap efektivitas organisasi. Nilai F hitung yang diperoleh (10,769) lebih besar daripada F tabel (3,191) dengan tingkat signifikansi 0,00 dan tingkat kesalahan α = 0,05. Ini berarti terdapat pengaruh signifikan secara keseluruhan dari kelima variabel audit SDM terhadap efektivitas organisasi di PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Temuan ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan adanya pengaruh positif dan signifikan dari audit SDM terhadap efektivitas organisasi. Meskipun uji F menunjukkan pengaruh simultan yang signifikan, analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji pengaruh individual masing-masing variabel audit SDM terhadap efektivitas organisasi.

2. Analisis Pengaruh Parsial Uji t Variabel Audit SDM

Setelah uji F menunjukkan pengaruh simultan yang signifikan, penelitian kemudian melanjutkan dengan analisis pengaruh parsial (uji t) untuk melihat pengaruh masing-masing variabel audit SDM secara individual terhadap efektivitas organisasi. Hasil uji t menunjukkan bahwa beberapa variabel memiliki pengaruh positif dan signifikan, sementara yang lain mungkin tidak signifikan. Dokumen menyebutkan contoh pengaruh positif dan signifikan variabel pengadaan terhadap efektivitas organisasi (koefisien regresi positif 0,333 dan t hitung > t tabel), yang berarti peningkatan pengadaan akan meningkatkan efektivitas organisasi. Namun, detail hasil uji t untuk variabel pelatihan dan pengembangan, kompensasi, integrasi, dan PHK tidak dijelaskan secara detail dalam bagian ringkasan ini, hanya disebutkan beberapa temuan hasil persepsi responden pada masing-masing variabel melalui tabel (misal Tabel 4.5, 4.6, 4.7, 4.9) yang menunjukkan dominasi jawaban 'setuju' dan 'sangat setuju' untuk sebagian besar pernyataan. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara mendalam hasil uji t untuk setiap variabel.

3. Koefisien Determinasi R²

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model regresi dalam menjelaskan variasi variabel dependen (efektivitas organisasi). Nilai R² berada antara 0 dan 1. Semakin mendekati 1, semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dokumen ini tidak secara eksplisit menyebutkan nilai R² yang diperoleh dari penelitian. Namun, disebutkan bahwa pengujian ini dilakukan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Informasi lebih lanjut mengenai nilai R² dan interpretasinya diperlukan untuk memahami secara komprehensif kontribusi variabel independen terhadap variasi variabel dependen dalam penelitian ini.

V.Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa audit SDM, yang meliputi pengadaan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, integrasi, dan PHK, secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas organisasi di PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Temuan ini memberikan implikasi penting bagi manajemen perusahaan dalam meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan organisasi. Hasil analisis lebih rinci pada masing-masing aspek audit SDM memberikan gambaran yang lebih komprehensif untuk strategi peningkatan efektivitas organisasi.

1. Pengaruh Audit SDM terhadap Efektivitas Organisasi

Kesimpulan utama penelitian ini adalah adanya pengaruh signifikan audit SDM terhadap efektivitas organisasi di PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Hasil uji F menunjukkan pengaruh simultan yang signifikan dari kelima aspek audit SDM (pengadaan, pelatihan dan pengembangan, kompensasi, integrasi, dan PHK) terhadap efektivitas organisasi. Nilai F hitung (10,769) secara signifikan lebih besar dari F tabel (3,191) dengan tingkat signifikansi 0,00, menunjukkan bahwa secara keseluruhan, variabel-variabel audit SDM mempengaruhi efektivitas organisasi. Meskipun demikian, penelitian ini tidak secara rinci menjelaskan pengaruh individual setiap variabel audit SDM. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami kontribusi masing-masing aspek audit SDM terhadap efektivitas organisasi secara spesifik, dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing aspek tersebut.