
Hubungan Strategi Kompetitif dan Kematangan Teknologi Informasi terhadap Investasi Perusahaan
Informasi dokumen
Penulis | Fitri Ulfa Daulay |
instructor/editor | Drs. Firman Syarif, MSi, Ak (Ketua Program Studi S1 Akuntansi, Dosen Pembimbing) |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Akuntansi |
Jenis dokumen | Skripsi |
Tempat | Medan |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 1.99 MB |
- strategi kompetitif
- teknologi informasi
- respon strategik perusahaan
Ringkasan
I.Latar Belakang Rumusan Masalah
Tesis ini meneliti hubungan antara tipologi strategi kompetitif, kematangan teknologi informasi, dan ukuran perusahaan terhadap respon strategik perusahaan berupa investasi dalam teknologi informasi, khususnya di sektor perbankan Indonesia. Penelitian ini termotivasi oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan globalisasi, termasuk dampak perdagangan bebas seperti AFTA dan ACFTA, yang memaksa perusahaan perbankan untuk berinvestasi besar dalam e-banking (seperti ATM, internet banking) untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji dan memperluas temuan penelitian sebelumnya oleh Arifin (2001) dan Bandi (2006).
1. Konteks Globalisasi dan Perkembangan Teknologi Informasi
Latar belakang penelitian diawali dengan pengakuan atas dampak signifikan globalisasi, perkembangan teknologi informasi, kemajuan kualitas manajemen strategi, dan revolusi manajemen terhadap dunia bisnis. Perkembangan pesat teknologi informasi, ditandai dengan munculnya internet, email, dan website, telah merevolusi berbagai sektor jasa, termasuk perbankan melalui e-banking dan e-commerce. Perkembangan ini mendorong perusahaan perbankan di Indonesia untuk mengoptimalkan teknologi informasi guna meraih konsumen, meskipun investasi di bidang ini membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Munculnya berbagai perjanjian perdagangan bebas seperti WTO, AFTA, APEC, dan ACFTA juga ikut mewarnai dinamika ekonomi dan meningkatkan persaingan di sektor perbankan. Integrasi sistem informasi menjadi krusial untuk perusahaan yang beroperasi dalam skala global, memungkinkan perluasan jaringan layanan dan peningkatan efisiensi. Kemajuan teknologi informasi mendorong perusahaan perbankan untuk melakukan introspeksi posisi kompetitif mereka melalui analisis SWOT dan pengembangan produk serta jasa inovatif. Teknologi informasi menjadi elemen kunci dalam penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat.
2. Investasi Teknologi Informasi dan Keunggulan Kompetitif
Investasi besar dalam teknologi informasi telah menjadi tren di berbagai perusahaan, terutama untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya operasional, meningkatkan fleksibilitas, dan daya tanggap. Contohnya, perluasan jaringan ATM oleh bank-bank untuk meningkatkan layanan nasabah di tengah persaingan ketat. Teknologi informasi dilihat sebagai alat untuk membentuk strategi menuju keunggulan kompetitif, termasuk melalui strategi aliansi dan kerjasama bisnis. Hagedoorn (1993) mengemukakan bahwa jenis respon strategik perusahaan terhadap globalisasi bergantung pada tipologi strategi kompetitif mereka, yang secara langsung terkait dengan keputusan investasi dalam teknologi informasi. Penelitian ini juga menyinggung pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor non-teknologi dalam pengambilan keputusan investasi TI, seperti peningkatan penjualan, kepuasan pelanggan, dan profitabilitas. Penggunaan ROI sebagai satu-satunya ukuran keberhasilan investasi TI dipertanyakan, dan peninjauan kembali perlakuan akuntansi dianggap penting untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.
3. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara tipologi strategi kompetitif, kematangan teknologi informasi, dan ukuran perusahaan terhadap respon strategik perusahaan berupa investasi dalam teknologi informasi sebagai jawaban atas tantangan globalisasi. Penelitian ini ingin memberikan bukti empiris yang lebih kuat dan rinci dibandingkan penelitian sebelumnya oleh Arifin (2001) dan Bandi (2006). Judul penelitian yang dipilih mencerminkan fokus utama, yaitu menganalisis bagaimana tipologi strategi kompetitif, kematangan teknologi informasi, dan ukuran perusahaan mempengaruhi keputusan perusahaan untuk berinvestasi dalam teknologi informasi. Penelitian ini menekankan pentingnya investasi teknologi informasi bukan hanya sebagai kebutuhan bisnis semata, melainkan sebagai alat untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif, dan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, investasi tersebut harus selaras dengan strategi bisnis perusahaan.
II.Tinjauan Pustaka
Bagian ini menelaah literatur terkait tipologi strategi kompetitif (misalnya, defender, prospector, analyzer), kematangan teknologi informasi (ditunjukkan melalui perencanaan, pengendalian, organisasi, dan integrasi TI), dan ukuran perusahaan sebagai penentu investasi dalam teknologi informasi. Penelitian-penelitian sebelumnya oleh Hagedoorn (1993), Ein Dor dan Segev (1979), McFarlan et al. (1983), Goslar dan Grover (1993), Mata et al. (1995), Mahmood dan Mann (1993), dan Sircar et al. (2000) dibahas untuk membangun landasan teoritis. Berbagai jenis teknologi e-banking seperti ATM, internet banking, dan sistem pembayaran elektronik juga dijelaskan.
1. Tipologi Strategi Kompetitif
Bagian tinjauan pustaka ini membahas berbagai tipologi strategi kompetitif yang mempengaruhi keputusan investasi perusahaan dalam teknologi informasi. Penelitian mengacu pada konsep-konsep seperti defender, prospector, dan analyzer, yang menggambarkan bagaimana strategi perusahaan yang berbeda berdampak pada adopsi dan investasi teknologi. Perusahaan defender, yang beroperasi di lingkungan yang stabil dan terprediksi, cenderung fokus pada mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada. Sebaliknya, perusahaan prospector lebih agresif dalam mencari peluang pasar baru dan inovasi. Sementara itu, perusahaan analyzer menyeimbangkan antara mempertahankan posisi yang sudah ada dan mengeksplorasi peluang baru. Hagedoorn (1993) memberikan dasar teoritis, menyatakan bahwa jenis respon strategik terhadap globalisasi bergantung pada tipologi strategi kompetitif perusahaan. Oleh karena itu, pilihan strategi kompetitif akan menentukan sejauh mana perusahaan berinvestasi pada teknologi informasi sebagai bagian dari respon strategik menghadapi persaingan global. Penelitian-penelitian sebelumnya menekankan hubungan yang signifikan antara tipologi strategi kompetitif dan investasi teknologi informasi sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menghadapi tantangan persaingan global.
2. Kematangan Teknologi Informasi
Tinjauan pustaka juga membahas konsep kematangan teknologi informasi (TI) dalam perusahaan. Kematangan TI direfleksikan melalui evolusi fungsi sistem informasi dalam perencanaan, organisasi, pengendalian, dan integrasi. Penelitian-penelitian oleh Karimi et al. (1996), Darmawati dan Indrianto (1999), dan Arifin (2001) dirujuk sebagai acuan dalam mengukur kematangan TI. Empat kriteria utama—perencanaan, pengendalian, organisasi, dan integrasi TI—digunakan untuk menilai tingkat kematangan. Semakin matang TI dalam suatu perusahaan, semakin terintegrasi dan efisien penggunaannya. Perusahaan yang telah mencapai kematangan TI biasanya memiliki kepercayaan diri dalam mengelola sistem informasinya, fokus pada manfaat ekonomi, dan mampu menyeimbangkan penggunaan jangka pendek dan investasi jangka panjang (Earl, 1989). Integrasi TI yang tinggi ditandai dengan perencanaan top-down, transfer teknologi ke berbagai aplikasi, dan integrasi teknologi tingkat tinggi (Cash, 1992). Kematangan TI dikaitkan dengan kemampuan perusahaan untuk merespon perubahan lingkungan bisnis, termasuk perdagangan bebas, dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai bagian dari strategi perusahaan.
3. Ukuran Perusahaan dan Investasi Teknologi Informasi
Ukuran perusahaan juga dibahas sebagai faktor yang mempengaruhi investasi teknologi informasi. Kettinger et al. (1994) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh pada penggunaan sistem informasi strategis untuk mencapai keunggulan kompetitif. Perusahaan besar memiliki akses lebih besar ke sumber daya, skala ekonomi, dan aliansi, yang memberikan keunggulan dibandingkan perusahaan kecil dalam berinvestasi teknologi informasi. Perusahaan besar lebih mampu menanggung risiko investasi yang tinggi dan lebih inovatif (Darmawati dan Indrianto, 1999). Karimi et al. (1996) juga menemukan hubungan antara ukuran perusahaan dan investasi teknologi informasi sebagai respon strategik terhadap globalisasi. Secara umum, tinjauan ini menunjukkan bahwa akses terhadap sumber daya dan kemampuan untuk menanggung risiko yang lebih besar membuat perusahaan besar lebih mampu berinvestasi dan memanfaatkan teknologi informasi untuk meraih keunggulan kompetitif dibanding perusahaan kecil.
4. Investasi Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan
Bagian ini menekankan pentingnya investasi yang tepat dalam teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja ekonomi dan strategi organisasi (Mahmood dan Mann, 1993). Investasi TI yang tepat dapat menghasilkan keunggulan kompetitif dan meningkatkan kinerja perusahaan. Sircar et al. (2000) mengembangkan kerangka kerja baru untuk mengukur kinerja perusahaan yang tidak hanya berfokus pada produktivitas, tetapi juga mencakup penjualan, aset, dan nilai pasar. Mereka menemukan hubungan yang signifikan antara investasi TI dan kinerja perusahaan. Namun, penelitian ini juga menyoroti pentingnya pertimbangan yang cermat dalam pengambilan keputusan investasi TI. Bukan hanya ROI yang perlu diperhatikan, tetapi juga potensi dampak non-keuangan, seperti peningkatan penjualan, kepuasan pelanggan, dan keuntungan. Perlakuan akuntansi yang tepat juga perlu dipertimbangkan untuk menilai kinerja investasi TI, karena data akuntansi sangat penting dalam menghitung manfaat investasi tersebut.
III.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis jalur (path analysis) menggunakan AMOS 19 dan SPSS 19. Populasi penelitian adalah lima bank di Medan dan Deli Serdang, Indonesia: Bank Bukopin, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Sumut. Sampel diambil menggunakan purposive sampling. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada karyawan bank yang memenuhi kriteria tertentu (usia minimal 25 tahun, pengalaman kerja minimal 3 tahun). Reliabilitas data diuji menggunakan Cronbach’s Alpha.
1. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Variabel dependennya adalah respon strategik perusahaan berupa investasi dalam teknologi informasi, yang diukur berdasarkan keinginan perusahaan untuk menambah investasi di bidang tersebut sebagai respons terhadap globalisasi dan persaingan. Variabel independen meliputi tipologi strategi kompetitif perusahaan, kematangan teknologi informasi (diukur melalui empat aspek: perencanaan, pengendalian, organisasi, dan integrasi TI), dan ukuran perusahaan (ditentukan oleh jumlah karyawan dan pendapatan tahunan). Pengukuran variabel menggunakan skala Likert, dengan bobot yang berbeda untuk setiap item variabel. Instrumen pengukuran kematangan TI mengadaptasi instrumen yang digunakan oleh Karimi et al. (1996), sementara instrumen untuk variabel dependen mengadaptasi instrumen dari penelitian yang sama. Untuk variabel ukuran perusahaan, bobot skala Likert berbeda antara jumlah karyawan (1-8) dan pendapatan perusahaan (1-5).
2. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian dibatasi pada lima bank di wilayah Medan dan Deli Serdang, Indonesia, yaitu Bank Bukopin (cabang Gajah Mada dan Denai), Bank Mandiri (cabang Pulo Brayan), Bank Negara Indonesia (cabang Krakatau), Bank Rakyat Indonesia (cabang Helvetia dan Lubuk Pakam), dan Bank Sumut (cabang Lubuk Pakam). Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, memilih responden yang memenuhi kriteria tertentu, yaitu karyawan perbankan dengan usia minimal 25 tahun dan masa kerja minimal 3 tahun. Kriteria ini dipilih untuk memastikan sampel yang representatif. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada karyawan bank yang memenuhi kriteria tersebut, dianggap lebih efisien dibandingkan metode mail survey karena lebih cepat dan tingkat pengembalian kuesioner lebih tinggi.
3. Pengumpulan dan Analisis Data
Data penelitian berupa data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner. Sebelum dilakukan analisis, data dari kuesioner yang menggunakan skala Likert diberi pembobotan. Analisis data menggunakan path analysis dengan bantuan software AMOS 19 dan SPSS 19. Data terlebih dahulu diolah menggunakan SPSS 19, kemudian diinput ke AMOS 19 untuk dilakukan analisis jalur. Reliabilitas data diuji menggunakan teknik Cronbach’s Alpha, dengan instrumen dianggap handal jika nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0.70. Hubungan antar variabel (tipologi strategi kompetitif, kematangan TI, ukuran perusahaan) terhadap respon strategik (investasi TI) dianalisis melalui analisis regresi, dengan melihat nilai R square. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi (P-value). Hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (H1) ditolak jika nilai probabilitas (P) lebih besar dari 0,05 (P>0.05), dan sebaliknya.
IV.Hasil dan Pembahasan
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hubungan antara tipologi strategi kompetitif, kematangan TI, dan ukuran perusahaan terhadap respon strategik (investasi TI) sebesar 20.9%. Artinya, ada faktor lain yang mempengaruhi keputusan investasi TI. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh signifikan (P<0.05) dari tipologi strategi kompetitif dan kematangan TI terhadap investasi TI, tetapi tidak signifikan untuk ukuran perusahaan. Temuan ini sebagian mendukung dan sebagian bertentangan dengan penelitian sebelumnya oleh Arifin (2001) dan Bandi (2006).
1. Analisis Regresi dan Koefisien Determinasi
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa hubungan antara tipologi strategi kompetitif, kematangan teknologi informasi, dan ukuran perusahaan terhadap respon strategik (investasi dalam teknologi informasi) sebesar 20.9%. Artinya, hanya 20.9% dari variasi dalam investasi teknologi informasi dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen tersebut. Sisanya, 79.1%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Analisis ini menggunakan angka R square dari tabel hasil regresi. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing variabel, dilakukan uji hipotesis dengan melihat nilai probabilitas (P-value). Nilai P kurang dari 0.05 menunjukkan hubungan yang signifikan, sedangkan nilai P lebih besar dari 0.05 menunjukkan hubungan yang tidak signifikan. Kovarians dalam model menunjukkan hubungan dua arah antar variabel independen.
2. Pengaruh Variabel Independen terhadap Respon Strategik
Hasil analisis lebih lanjut menunjukkan pengaruh variabel kematangan TI terhadap respon strategik perusahaan perbankan di Medan dan Deli Serdang sebesar 0.03 secara langsung, atau 38.8% berdasarkan nilai standardisasi. Artinya, terdapat hubungan yang kuat dan searah antara kematangan TI dan investasi TI. Semakin tinggi tingkat kematangan TI, semakin besar investasi TI yang dilakukan. Hasil ini mendukung penelitian Arifin (2001) dan Bandi (2006). Namun, pengaruh tipologi strategi kompetitif terhadap respon strategik perusahaan tidak signifikan, mendukung temuan Bandi (2006). Sementara itu, ukuran perusahaan juga tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap investasi TI, menunjukkan bahwa faktor-faktor lain mungkin berperan lebih besar dalam keputusan investasi TI pada perusahaan perbankan yang diteliti.
3. Kesimpulan Hasil Analisis
Secara keseluruhan, koefisien determinasi (KD) sebesar 20.9% menunjukkan bahwa tipologi strategi kompetitif, kematangan TI, dan ukuran perusahaan hanya menjelaskan sebagian kecil dari variasi dalam investasi TI. Artinya, masih terdapat faktor-faktor lain yang signifikan yang mempengaruhi keputusan investasi TI pada perusahaan perbankan di Medan dan Deli Serdang. Penelitian ini menemukan dukungan terhadap temuan sebelumnya mengenai pengaruh kematangan TI terhadap investasi TI, tetapi tidak menemukan dukungan penuh untuk pengaruh tipologi strategi kompetitif dan ukuran perusahaan. Hal ini menunjukkan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan investasi TI di sektor perbankan, dan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang signifikan.
V.Kesimpulan
Kesimpulan penelitian menekankan peran kematangan teknologi informasi dan tipologi strategi kompetitif dalam mendorong investasi dalam teknologi informasi di sektor perbankan. Ukuran perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan dalam konteks ini. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman faktor-faktor yang mempengaruhi respon strategik perusahaan dalam menghadapi persaingan global dan perkembangan e-banking di Indonesia. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh.