
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan di CV Fawas Jaya
Informasi dokumen
Penulis | Wahyu Rahmi Isnaini |
instructor/editor | Drs. Posma Lumban Raja, M.Si |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis |
Jenis dokumen | Skripsi |
Tempat | Medan |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 1.24 MB |
- kinerja karyawan
- faktor-faktor yang mempengaruhi
- budaya organisasi
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Kinerja Karyawan di CV Fawas Jaya Medan
Penelitian ini berfokus pada kinerja karyawan di CV Fawas Jaya Medan, sebuah pabrik kue di Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini didasari pada pemahaman bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan perusahaan. Meskipun memiliki sarana dan prasarana yang canggih, perusahaan akan sulit berkembang tanpa karyawan yang andal dan memiliki kinerja optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, seperti gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi, akan dianalisis untuk mengidentifikasi faktor dominan di CV Fawas Jaya. CV Fawas Jaya sendiri didirikan pada 8 Agustus 2001 oleh Haji Idul Haji dan Hj. Siti Shalehah, memproduksi berbagai kue kering dan makanan ringan dengan merek "Shafa", dan memiliki sekitar 80 karyawan.
1. Pentingnya Kinerja Karyawan dan Peran SDM
Dokumen ini mengawali dengan menekankan betapa krusialnya kinerja karyawan dalam keberhasilan sebuah perusahaan. Disebutkan bahwa, bagaimanapun canggihnya sarana dan prasarana, tanpa didukung oleh SDM yang handal, perusahaan akan sulit maju dan berkembang. Sumber daya seperti modal, metode, dan mesin tidak akan menghasilkan output optimal jika tidak diimbangi oleh kinerja karyawan yang optimal. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan aset terpenting bagi perusahaan. Keberhasilan perusahaan sangat bergantung pada kemampuan dan dedikasi karyawannya. Kinerja karyawan, menurut dokumen ini, dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, antara lain gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi. Inilah yang menjadi dasar penelitian lebih lanjut untuk mengkaji lebih dalam faktor-faktor tersebut.
2. Fokus Penelitian CV Fawas Jaya Medan dan Metodologi
Penelitian ini difokuskan pada pabrik kue CV Fawas Jaya Medan untuk mengidentifikasi faktor yang paling dominan dalam menentukan kinerja karyawan. Penelitian ini memilih seluruh karyawan CV Fawas Jaya Medan sebagai sampel, berjumlah 80 orang. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, dengan analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda. Metode ini dipilih karena memungkinkan prediksi perubahan variabel dependen (kinerja) berdasarkan pengaruh variabel independen (gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi). Dengan kata lain, penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar pengaruh masing-masing faktor tersebut terhadap kinerja karyawan di CV Fawas Jaya Medan dan untuk mengidentifikasi faktor mana yang paling berpengaruh.
3. CV Fawas Jaya Medan Profil Perusahaan dan Latar Belakang
CV Fawas Jaya Medan, yang lebih dikenal dengan toko kue "Shafa", didirikan pada 8 Agustus 2001 oleh Haji Idul Haji dan istrinya, Hj. Siti Shalehah. Berlokasi di Jalan Bersama No. 53 Medan, perusahaan ini memproduksi berbagai macam kue kering, kacang-kacangan, manisan buah, dan bolu (khusus Natal dan Tahun Baru). Perusahaan ini dipilih sebagai objek penelitian karena produknya populer di Sumatera Utara dan sekitarnya, serta memiliki sejarah unik dan pengalaman yang kaya dalam membangun pabrik dan mempekerjakan karyawan dari berbagai daerah, khususnya luar Kota Medan. Awalnya, usaha ini dimulai dengan modal minim, hanya sebuah ruangan 4x8 meter dan 5 karyawan, namun kini telah berkembang pesat. CV Fawas Jaya Medan juga menerapkan konsep 'spiritual company', menggabungkan nilai-nilai spiritual dan bisnis, serta program 'uang celengan' untuk kegiatan sosial. Pada tahun 2003, perusahaan ini bahkan memiliki 4 pabrik di Medan, Martubung, Binjai, dan Siantar, meskipun kini hanya pabrik di Medan yang masih beroperasi langsung di bawah CV Fawas Jaya Medan.
II.Metodologi Penelitian Mengukur Kinerja Karyawan
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Sampel penelitian meliputi seluruh 80 karyawan CV Fawas Jaya Medan. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur pengaruh gaji (X1), lingkungan kerja (X2), kepemimpinan (X3), dan budaya organisasi (X4) terhadap kinerja (Y). Analisis ini bertujuan untuk memprediksi perubahan kinerja berdasarkan pengaruh variabel-variabel independen tersebut.
1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk mengukur kinerja karyawan di CV Fawas Jaya Medan. Pendekatan ini dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mendeskripsikan dan menganalisis data secara numerik. Metodologi ini cocok untuk menguji hubungan antara variabel independen (gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi) dan variabel dependen (kinerja karyawan). Data yang dikumpulkan akan dianalisis secara statistik untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antara variabel-variabel tersebut. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV Fawas Jaya Medan, yaitu sebanyak 80 orang. Hal ini memastikan bahwa data yang diperoleh mewakili seluruh populasi karyawan di perusahaan tersebut.
2. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Regresi
Teknik pengumpulan data utama dalam penelitian ini adalah penyebaran kuesioner kepada seluruh karyawan CV Fawas Jaya Medan. Kuesioner ini dirancang untuk mengukur variabel-variabel independen dan dependen yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda dipilih karena memungkinkan peneliti untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen secara simultan terhadap satu variabel dependen. Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk memprediksi perubahan nilai variabel dependen (kinerja karyawan) berdasarkan pengaruh dari variabel-variabel independen (gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi). Hasil analisis ini akan memberikan informasi yang berharga tentang faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan di perusahaan tersebut.
3. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
Penelitian ini mendefinisikan empat variabel independen, yaitu gaji (X1), lingkungan kerja (X2), kepemimpinan (X3), dan budaya organisasi (X4), serta satu variabel dependen, yaitu kinerja karyawan (Y). Variabel gaji mencakup aspek-aspek seperti UMR, bonus, tunjangan, dan kepuasan karyawan terhadap gaji yang diterima. Variabel lingkungan kerja meliputi aspek-aspek seperti perlengkapan, kebersihan, keamanan, dan tingkat kebisingan di lingkungan kerja. Variabel kepemimpinan meliputi bagaimana pimpinan membangun hubungan dengan karyawan, memberikan arahan dan dukungan, serta memberikan teguran. Variabel budaya organisasi meliputi aspek-aspek seperti disiplin, kegiatan keagamaan, kerjasama tim, dan penyelesaian konflik. Setiap variabel ini diukur melalui indikator-indikator spesifik yang tercantum dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini. Indikator-indikator tersebut akan dirinci lebih lanjut dalam pembahasan hasil penelitian.
III.Variabel Penelitian Faktor faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Penelitian ini meneliti empat variabel independen utama yang mempengaruhi kinerja karyawan: gaji (meliputi UMR, bonus, tunjangan, kepuasan), lingkungan kerja (perlengkapan, kebersihan, keamanan, kebisingan), kepemimpinan (hubungan dengan karyawan, pemberian arahan dan dukungan, pemberian teguran), dan budaya organisasi (disiplin, kegiatan keagamaan, kerjasama tim, penyelesaian konflik). Setiap variabel diukur melalui beberapa indikator spesifik yang tertuang dalam kuesioner.
1. Variabel Dependen Kinerja Karyawan
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa kinerja merupakan pencapaian dan kemampuan seseorang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Definisi kinerja merujuk pada outcome atau hasil kerja yang dicapai setelah suatu pekerjaan atau aktivitas dijalankan dalam kurun waktu tertentu. Kinerja hanya berfokus pada hasil yang diperoleh karyawan, bukan karakteristik pribadi mereka. Pengukuran kinerja karyawan dalam penelitian ini didasarkan pada persepsi karyawan sendiri terhadap kemampuan mereka menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, bekerja sama dengan rekan kerja, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, hadir tepat waktu, mematuhi peraturan, mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja, dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Dengan kata lain, kinerja diukur berdasarkan sejumlah indikator perilaku dan hasil kerja karyawan.
2. Variabel Independen Gaji
Variabel independen pertama adalah gaji. Dokumen menjelaskan bahwa gaji merupakan balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan dan berperan penting dalam mempengaruhi kinerja. Gaji berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup karyawan dan menjadi motivator untuk bekerja lebih giat. Beberapa pakar, seperti Hasibuan dan Handoko, menekankan pentingnya gaji sebagai kompensasi finansial atas pekerjaan yang dilakukan dan sebagai stimulus untuk produktivitas di masa mendatang. Mathis dan Lackson juga berpendapat bahwa gaji merupakan bentuk kompensasi yang dapat dikaitkan dengan kinerja individu, kelompok, atau organisasi. Dalam konteks penelitian ini, variabel gaji akan diukur berdasarkan persepsi karyawan terhadap beberapa indikator, seperti apakah gaji sesuai dengan UMR, adanya peluang bonus, pemberian gaji sesuai peraturan, dorongan gaji untuk bekerja lebih baik, dan kepuasan terhadap gaji yang diterima.
3. Variabel Independen Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan variabel independen kedua yang diteliti. Aspek-aspek yang termasuk dalam variabel ini adalah perlengkapan penerangan, kebersihan pabrik, kelengkapan fasilitas, keamanan kerja (termasuk jaminan asuransi), dan tingkat kebisingan. Lingkungan kerja yang baik akan mempengaruhi kenyamanan dan produktivitas karyawan. Dalam penelitian ini, pengukuran lingkungan kerja didasarkan pada persepsi karyawan terhadap indikator-indikator tersebut. Fasilitas yang tersedia di CV Fawas Jaya Medan, seperti kamar mandi, musholla, dan rumah sewa, juga menjadi pertimbangan dalam menilai lingkungan kerja. Persepsi karyawan tentang keamanan kerja, khususnya terkait jaminan asuransi, juga menjadi bagian penting dalam pengukuran variabel ini.
4. Variabel Independen Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Variabel independen selanjutnya adalah kepemimpinan dan budaya organisasi. Kepemimpinan diukur berdasarkan persepsi karyawan tentang hubungan baik pimpinan dengan karyawan, kebebasan karyawan memberikan pendapat, dorongan dari pimpinan, teguran yang diberikan, perhatian individu dari pimpinan, dan perlakuan hormat dari pimpinan. Menurut R.D. Agarwal, kepemimpinan merupakan seni mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. Pemimpin yang efektif memiliki karisma, visi, dan keyakinan diri. Sementara itu, budaya organisasi diukur berdasarkan persepsi karyawan tentang kedisiplinan yang diterapkan, kewajiban meminta izin jika tidak masuk kerja, penggunaan waktu yang bermanfaat, penghargaan atas kreativitas, rasa kebersamaan, dan cara penyelesaian konflik. Menurut Andreas Lako, budaya organisasi sangat penting untuk mendorong efektivitas kinerja organisasi dalam jangka panjang dan pendek. Budaya organisasi meliputi nilai-nilai, keyakinan, dan harapan bersama para anggota organisasi.
IV.Hasil Penelitian Pengaruh Faktor faktor terhadap Kinerja Karyawan di CV Fawas Jaya Medan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di CV Fawas Jaya Medan. Analisis lebih lanjut akan mengungkap pengaruh masing-masing faktor secara individual terhadap peningkatan kinerja. Temuan ini mengindikasikan pentingnya memperhatikan keempat aspek tersebut secara terintegrasi untuk meningkatkan kinerja karyawan dan pencapaian tujuan perusahaan.
1. Pengaruh Gabungan Faktor terhadap Kinerja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan di CV Fawas Jaya Medan. Ini berarti kinerja karyawan tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja, melainkan oleh keempat faktor tersebut secara bersamaan. Temuan ini penting karena menunjukkan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan menekankan perlunya pendekatan holistik dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja. Kesimpulan ini didapat berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, meskipun detail perhitungan statistik tidak dijelaskan secara rinci dalam bagian ringkasan ini. Lebih lanjut, analisis rinci akan menjelaskan kontribusi masing-masing faktor secara individual terhadap kinerja karyawan.
2. Pengaruh Gaji terhadap Kinerja
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaji di CV Fawas Jaya Medan dinilai sudah sesuai oleh karyawan, hal ini dilihat dari indikator gaji yang meliputi: sesuai UMR, adanya peluang bonus, pemberian gaji berdasarkan peraturan, gaji sebagai dorongan untuk bekerja lebih baik, dan kepuasan terhadap gaji. Selain gaji pokok, perusahaan juga memberikan tunjangan dan bonus, baik berupa tunjangan hari raya (THR) maupun barang. Bonus diberikan berdasarkan pencapaian target dan prestasi kehadiran. Ini menunjukkan bahwa kompensasi yang diberikan perusahaan melampaui gaji pokok dan dapat menjadi motivator tambahan bagi kinerja karyawan. Data menunjukkan hubungan positif antara gaji dan dorongan untuk bekerja lebih baik, yang berarti gaji yang lebih tinggi berpotensi meningkatkan kinerja karyawan di CV Fawas Jaya Medan.
3. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan terhadap Kinerja
Secara umum, lingkungan kerja di CV Fawas Jaya Medan dinilai baik oleh karyawan. Hal ini berdasarkan indikator seperti penerangan yang memadai, kebersihan pabrik, fasilitas yang lengkap (termasuk kamar mandi, musholla, dan rumah sewa), dan tingkat kebisingan yang relatif tidak mengganggu konsentrasi kerja. Meskipun demikian, perusahaan masih perlu meningkatkan rasa aman kerja dengan memberikan jaminan asuransi yang lebih komprehensif. Terkait kepemimpinan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pimpinan memiliki hubungan baik dengan karyawan, memberikan kebebasan berpendapat, memberikan dorongan dan teguran yang tepat, serta memberikan perhatian individu pada setiap karyawan. Hal ini dinilai positif dan berkontribusi terhadap kinerja karyawan. Temuan ini sejalan dengan teori kepemimpinan yang menyatakan bahwa pemimpin efektif mampu mempengaruhi moral, kepuasan kerja, dan prestasi organisasi.
4. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Budaya organisasi di CV Fawas Jaya Medan yang menekankan kedisiplinan, kegiatan keagamaan (seperti sholat dhuha dan maulid Nabi Muhammad SAW), dan kegiatan sosial, berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Karyawan merasa terdorong untuk mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, menunjukkan adanya budaya positif yang mendukung kinerja. Budaya organisasi yang disiplin, dimana karyawan diwajibkan untuk meminta izin jika tidak masuk kerja, juga berkontribusi pada kinerja yang lebih baik. Rasa kebersamaan dan penyelesaian konflik secara kekeluargaan juga merupakan elemen positif dari budaya organisasi. Kesimpulannya, budaya organisasi yang kuat dan positif di CV Fawas Jaya Medan berkontribusi pada peningkatan kinerja karyawan.
V.Kesimpulan dan Saran Meningkatkan Kinerja Karyawan di CV Fawas Jaya
Kesimpulannya, peningkatan kinerja karyawan di CV Fawas Jaya Medan memerlukan perhatian pada keempat faktor kunci: gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk pengembangan strategi yang terintegrasi untuk meningkatkan setiap variabel, sehingga mengarah pada peningkatan kinerja karyawan secara menyeluruh dan keberhasilan perusahaan jangka panjang. Lebih detailnya, analisa lebih lanjut akan memberikan rekomendasi yang lebih spesifik untuk masing-masing faktor.
1. Kesimpulan Utama Pengaruh Multifaktor terhadap Kinerja
Kesimpulan utama penelitian ini adalah bahwa gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di CV Fawas Jaya Medan. Artinya, kinerja karyawan bukan hanya ditentukan oleh satu faktor saja, tetapi merupakan hasil interaksi kompleks dari keempat faktor tersebut. Temuan ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja karyawan. Perusahaan perlu memperhatikan dan mengoptimalkan keempat faktor ini secara seimbang untuk mencapai kinerja optimal. Penelitian ini memberikan landasan bagi perusahaan untuk merancang strategi yang lebih komprehensif dalam meningkatkan kinerja karyawan, yang bukan hanya berfokus pada satu aspek saja.
2. Rekomendasi untuk Peningkatan Gaji dan Kompensasi
Meskipun gaji di CV Fawas Jaya Medan sudah dinilai sesuai oleh karyawan dan memberikan dorongan untuk bekerja lebih baik, perusahaan disarankan untuk tetap memperhatikan sistem kompensasi dan benefit karyawan. Perusahaan telah memberikan tunjangan dan bonus di luar gaji pokok, namun perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa sistem kompensasi tetap kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Sistem reward dan punishment yang jelas dan adil juga perlu diterapkan untuk lebih memotivasi karyawan mencapai kinerja optimal. Penting untuk memastikan bahwa sistem kompensasi tersebut sejalan dengan pencapaian target dan prestasi kinerja karyawan.
3. Saran untuk Peningkatan Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan
Lingkungan kerja di CV Fawas Jaya Medan dinilai baik, namun perusahaan disarankan untuk terus meningkatkan fasilitas dan memastikan keamanan kerja karyawan. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah penyediaan jaminan asuransi yang lebih komprehensif untuk memberikan rasa aman dan perlindungan bagi karyawan. Terkait kepemimpinan, perusahaan disarankan untuk terus mendorong terciptanya hubungan yang positif dan suportif antara pimpinan dan karyawan. Pimpinan perlu memberikan kebebasan bagi bawahan untuk memberikan pendapat, memberikan bimbingan dan dukungan, serta memberikan perhatian individual pada setiap karyawan. Kepemimpinan yang efektif sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja.
4. Rekomendasi untuk Penguatan Budaya Organisasi
Budaya organisasi yang positif di CV Fawas Jaya Medan, ditandai dengan kedisiplinan, kegiatan keagamaan, dan rasa kebersamaan, perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan. Perusahaan dapat mempertimbangkan program-program yang lebih terstruktur untuk memperkuat budaya organisasi ini. Perusahaan juga perlu memastikan konsistensi dalam penerapan nilai-nilai organisasi dan memberikan penghargaan atas kreativitas dan prestasi karyawan. Penyelesaian konflik secara kekeluargaan juga perlu terus dijaga. Budaya organisasi yang kuat merupakan kunci keberhasilan perusahaan jangka panjang dan merupakan faktor penting dalam mendukung peningkatan kinerja karyawan.