Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Handmade di Isaura Fashion

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Fashion Handmade di Isaura Fashion

Informasi dokumen

Penulis

Henni Damanik

instructor Agus Edy Rangkuti, S.E, M.Si
Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Jenis dokumen Skripsi
Tempat Medan
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 4.66 MB
  • Perilaku Konsumen
  • Fashion Handmade
  • Keputusan Pembelian

Ringkasan

I.Latar Belakang Penelitian Analisis Keputusan Pembelian Produk Fashion Handmade Bangkok di Medan

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelianproduk fashion handmade Bangkok di Indonesia, khususnya di Kota Medan. Pertumbuhan pesat industri fashion handmade Bangkok menciptakan persaingan tinggi. Penelitian ini difokuskan pada Isaura Fashion, sebuah toko di Pasar Petisah Medan yang berdiri sejak 2010 dan telah meraih kesuksesan dengan menawarkan berbagai produk seperti sarung tenun, blouse tenun, dan pakaian etnik lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis mempengaruhi pilihan konsumen terhadap pakaian handmade Bangkok di Isaura Fashion.

1. Persaingan di Industri Fashion dan Pentingnya Memahami Perilaku Konsumen

Latar belakang penelitian ini diawali dengan pengakuan akan persaingan yang semakin ketat di dunia fashion yang berkembang pesat. Hal ini ditekankan sebagai faktor pendorong bagi pelaku usaha untuk memahami perilaku konsumen agar tetap dapat diterima di pasar. Kecepatan perubahan tren dan inovasi produk menuntut pemahaman yang mendalam mengenai preferensi dan keputusan pembelian konsumen. Produsen dituntut untuk tanggap dan sigap dalam mengamati kebutuhan pasar serta mampu menawarkan produk berkualitas tinggi untuk mampu bersaing dan menarik konsumen. Pemahaman perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengambilan keputusan produksi dan pemasaran yang efektif, memastikan daya tarik produk bagi target pasar.

2. Perkembangan Fashion Handmade Bangkok di Indonesia dan Kota Medan

Penelitian ini berfokus pada tren fashion handmade Bangkok yang semakin populer di Indonesia, khususnya di Kota Medan. Banyaknya ragam mode fashion handmade Bangkok yang membanjiri pasar lokal dan internasional, menjadikan tren ini sebagai topik yang menarik untuk diteliti. Popularitas fashion handmade Bangkok di Medan terlihat dari tingginya permintaan dan penjualan, terutama di daerah Petisah. Fenomena ini menunjukkan potensi pasar yang signifikan dan kebutuhan untuk memahami faktor-faktor yang mendorong keputusan pembelian produk-produk tersebut. Penelitian ini bermaksud untuk menggali lebih dalam tentang alasan di balik tingginya minat masyarakat Medan terhadap fashion handmade Bangkok.

3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Konsumen Internal

Berdasarkan teori Mulyadi Nitisusastro (2012:64-85), beberapa faktor internal memengaruhi aktivitas konsumen. Faktor-faktor pribadi yang meliputi keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, umur dan tahapan siklus hidup, serta pekerjaan, turut mempengaruhi keputusan pembelian. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini krusial dalam memahami pilihan konsumen terhadap suatu produk. Penelitian ini akan menelaah bagaimana faktor-faktor pribadi ini, khususnya dalam konteks fashion handmade Bangkok, mempengaruhi keputusan pembelian konsumen di Medan. Dengan memahami hal ini, para pelaku bisnis dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka agar lebih efektif.

4. Persaingan Bisnis di Medan dan Strategi Pemasaran

Contoh kasus MM Boutique di Medan, yang berdiri sejak 2010 dan memiliki lokasi strategis, menunjukkan persaingan ketat di industri fashion. Keberhasilan MM Boutique dalam menarik konsumen dan merebut pangsa pasar menjadi sorotan. Persaingan yang ketat mengharuskan para pelaku usaha untuk menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan inovatif agar dapat menarik perhatian konsumen dan memenangkan persaingan. Mengutip Kotler (1996:317), semakin mirip strategi suatu perusahaan dengan perusahaan lain, semakin tinggi tingkat persaingan di antara mereka. Oleh karena itu, penelitian ini akan meneliti strategi pemasaran yang efektif untuk produk fashion handmade Bangkok di Medan dalam konteks persaingan yang ketat.

5. Isaura Fashion Studi Kasus di Pasar Petisah Medan

Penelitian ini memilih Isaura Fashion di Pasar Petisah Medan sebagai subjek studi. Isaura Fashion, yang berdiri sejak 2010, menawarkan berbagai produk fashion handmade Bangkok seperti sarung tenun, blouse tenun, rok, kemeja, dan blouse etnik. Meskipun harga produk cukup tinggi, Isaura Fashion tetap memiliki banyak pelanggan dan bahkan menjadi grosir bagi penjual di luar Medan. Kesuksesan Isaura Fashion menjadi dasar pemilihannya sebagai objek studi, karena peneliti tertarik untuk menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kesuksesan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor yang mendorong keputusan pembelian konsumen di Isaura Fashion, sehingga dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang perilaku konsumen terhadap produk fashion handmade Bangkok di Medan.

II.Tinjauan Pustaka Teori dan Penelitian Terdahulu tentang Perilaku Konsumen

Bagian ini meninjau teori-teori pemasaran dan perilaku konsumen, termasuk pengaruh faktor internal (motivasi, kepribadian) dan eksternal (kelas sosial, budaya) terhadap keputusan pembelian. Penelitian terdahulu yang diulas mencakup analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada produk industri garment dan batik, serta pembelian online. Studi ini membangun landasan teoritis untuk memahami perilaku konsumen dalam konteks spesifik fashion handmade Bangkok.

1. Teori Pemasaran dan Perilaku Konsumen

Bagian tinjauan pustaka mengawali dengan definisi pemasaran sebagai proses sosial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk bernilai. Pemasaran dijelaskan sebagai faktor penting dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan keberlangsungan bisnis. Selain itu, dibahas pula konsep kelas sosial sebagai pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang memengaruhi nilai, minat, dan perilaku konsumen. Kelas sosial tidak hanya ditentukan oleh pendapatan, tetapi juga oleh pekerjaan, pendidikan, dan kekayaan. Pengaruh faktor sosial lainnya, seperti kepribadian dan konsep diri, juga dijelaskan sebagai faktor penting yang membentuk perilaku pembelian. Kepribadian individu yang unik memengaruhi respons mereka terhadap lingkungan dan pilihan produk yang dibeli.

2. Faktor Psikologis dan Motivasi dalam Keputusan Pembelian

Tinjauan pustaka juga membahas faktor psikologis yang memengaruhi keputusan pembelian. Motivasi, sebagai kebutuhan yang mendorong seseorang untuk mencari pemenuhan kebutuhan, dijelaskan melalui hierarki kebutuhan Maslow (kebutuhan fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri). Pemenuhan kebutuhan dimulai dari yang paling penting, dan kemudian berlanjut ke kebutuhan berikutnya. Engel (2000:285) menjelaskan bahwa kebutuhan yang aktif akan diekspresikan dalam perilaku pembelian dan konsumsi. Proses pengambilan keputusan pembelian dijelaskan sebagai proses yang melibatkan memori, pemikiran, pemrosesan informasi, dan evaluasi. Contoh diberikan mengenai pembelian rumah yang membutuhkan waktu lama dan melibatkan berbagai tahapan dalam proses pengambilan keputusan.

3. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian dan Perilaku Pembelian Berdasarkan Kebiasaan

Proses keputusan pembelian diuraikan dalam beberapa tahapan: pengenalan masalah (dipicu rangsangan internal atau eksternal), pencarian informasi (dari sumber pribadi, komersial, publik, dan pengalaman), evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut produk dan membentuk citra merek. Perilaku pembelian berdasarkan kebiasaan juga dijelaskan, di mana konsumen membeli produk yang sama karena kebiasaan, bukan karena loyalitas merek. Contoh merek fashion handmade Bangkok seperti Pink Boutique, Rani, dan Madam Rose disebutkan dalam konteks ini. Sumber informasi yang memengaruhi keputusan pembelian juga dijelaskan, yaitu sumber pribadi (keluarga, teman), komersial (penjual, iklan), publik (media massa), dan pengalaman (penggunaan produk).

4. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Bagian ini menelaah beberapa penelitian terdahulu yang relevan sebagai referensi. Penelitian Yakut Dekrita Sari (2012) tentang faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian produk industri garment menunjukkan pengaruh signifikan dari faktor produk, harga, distribusi, promosi, budaya, sosial, psikologis, dan pribadi. Penelitian Nurul Fauzy Siregar (2012) tentang faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian produk Dian Pelangi Batik Medan menunjukkan pengaruh gaya hidup, kelas sosial, dan brand image. Penelitian Mochamad Ridzky Arwiedya (2011) menganalisis pengaruh harga, media promosi, risiko kinerja, dan keragaman produk terhadap keputusan pembelian online. Terakhir, penelitian Fahma Ilmaya (2011) menganalisis pengaruh interaksi harga dan desain produk terhadap keputusan pembelian batik di Eka Batik Semarang. Penelitian-penelitian ini memberikan perspektif yang beragam dan menjadi dasar bagi penelitian ini.

III.Metodologi Penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan 100 responden yang merupakan pembeli pakaian fashion handmade Bangkok di Isaura Fashion. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan kuesioner. Analisis data meliputi uji validitas dan reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan SPSS 18.0. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel kebudayaan (X1), sosial (X2), pribadi, dan psikologis (X4) terhadap keputusan pembelian (Y).

1. Desain Penelitian dan Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Sebanyak 100 responden yang merupakan pembeli pakaian fashion handmade Bangkok dipilih sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling, di mana responden dipilih secara kebetulan dari pelanggan yang datang ke toko Isaura Fashion dan telah membeli produk pakaian handmade Bangkok. Data dikumpulkan melalui observasi langsung di lokasi penelitian dan penyebaran kuesioner kepada responden terpilih. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data secara langsung dari konsumen dan mengamati perilaku pembelian mereka di tempat penjualan.

2. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner mampu mengungkap apa yang ingin diukur. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan bantuan perangkat lunak SPSS 18.0 for Windows, dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi dan kehandalan data. Suatu kuesioner dianggap reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60. Setelah uji validitas dan reliabilitas, analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan SPSS 18.0. Analisis ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen (kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas instrumen penelitian dilakukan untuk memastikan bahwa kuesioner yang digunakan valid dan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan bernilai positif, maka butir pertanyaan dianggap valid. Selain uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan untuk memastikan konsistensi dan kehandalan data yang dikumpulkan. Uji reliabilitas menggunakan uji statistik Cronbach Alpha, dengan nilai Cronbach Alpha > 0,60 menunjukkan reliabilitas yang baik. Penggunaan SPSS 18.0 memfasilitasi proses pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan sebagai teknik statistik untuk menguji pengaruh variabel kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis terhadap keputusan pembelian. Analisis ini memungkinkan peneliti untuk mengukur besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Dalam penelitian ini, analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan, yaitu tentang pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap keputusan pembelian pakaian fashion handmade Bangkok. Program SPSS 18.0 digunakan untuk melakukan analisis regresi linear berganda ini, menghasilkan data yang kemudian diinterpretasikan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

IV.Hasil Penelitian Pengaruh Faktor Faktor Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat variabel (kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pakaian fashion handmade Bangkok. Variabel sosial ditemukan sebagai variabel yang paling dominan. Temuan ini dibahas lebih lanjut, menjelaskan bagaimana masing-masing faktor berkontribusi pada keputusan pembelian konsumen di Isaura Fashion, Medan.

1. Pengaruh Simultan Variabel Kebudayaan Sosial Pribadi dan Psikologis terhadap Keputusan Pembelian

Hasil pengolahan data menggunakan SPSS menunjukkan bahwa variabel kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pakaian fashion handmade Bangkok. Nilai Sig. F sebesar 0,000 < 0,05 dengan F hitung 61,067 (F hitung > F tabel = 61,067 > 1,66) mendukung penerimaan hipotesis pertama (H1) dan penolakan hipotesis nol (H0). Ini berarti keempat faktor tersebut secara bersama-sama memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk fashion handmade Bangkok. Temuan ini menunjukkan kompleksitas faktor yang terlibat dalam proses keputusan pembelian, menekankan perlunya pendekatan holistik dalam memahami perilaku konsumen dalam konteks ini. Hasil ini penting bagi pelaku bisnis dalam merumuskan strategi pemasaran yang efektif.

2. Variabel Sosial sebagai Faktor yang Paling Dominan

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa variabel sosial merupakan faktor yang paling dominan dalam memengaruhi keputusan pembelian. Nilai T hitung (9,444) lebih besar dari T tabel (1,659), sehingga hipotesis kedua (H2) diterima. Ini menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan masyarakat, keluarga, peran, dan status sosial sangat besar dalam membentuk pilihan konsumen. Lingkungan pergaulan dan persepsi sosial terkait dengan pemakaian produk fashion tertentu memberikan pengaruh yang signifikan. Temuan ini menyoroti pentingnya strategi pemasaran yang memperhitungkan aspek sosial dan menunjukkan bahwa faktor sosial lebih kuat dibandingkan dengan faktor budaya, pribadi, dan psikologis dalam konteks studi ini. Pengetahuan ini krusial bagi pelaku usaha untuk merancang strategi yang tepat sasaran.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk memastikan asumsi klasik terpenuhi dalam model regresi. Hasil uji heteroskedastisitas yang disajikan dalam scatterplot menunjukkan titik-titik tersebar acak, tidak membentuk pola tertentu di atas atau di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak adanya indikasi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian, model regresi yang digunakan dianggap layak untuk memprediksi keputusan pembelian. Keputusan ini penting karena memastikan keandalan dan validitas model dalam menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Hasil uji ini memperkuat validitas analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini.

4. Penjelasan Variabel dan Persentase Pengaruh

Secara keseluruhan, variabel-variabel yang diteliti (kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis) menjelaskan 72% dari total variasi dalam keputusan pembelian. Sisanya (28%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif. Temuan ini memberikan gambaran tentang seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang diteliti terhadap keputusan pembelian. Pengetahuan ini bermanfaat untuk fokus pada aspek-aspek utama yang paling berpengaruh dalam strategi pemasaran selanjutnya.

V.Kesimpulan dan Saran Implikasi bagi Isaura Fashion dan Industri Fashion Handmade Bangkok

Kesimpulan penelitian menekankan pentingnya memahami faktor-faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis untuk meningkatkan strategi pemasaran produk fashion handmade Bangkok. Saran diberikan kepada Isaura Fashion untuk lebih memperhatikan aspek-aspek tersebut dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pemahaman perilaku konsumen dan strategi pemasaran dalam industri fashion handmade Bangkok di Medan dan Indonesia.

1. Kesimpulan Utama Pengaruh Faktor Faktor Terhadap Keputusan Pembelian

Kesimpulan penelitian menunjukkan pengaruh signifikan dari faktor kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis terhadap keputusan pembelian pakaian fashion handmade Bangkok di Isaura Fashion, Medan. Analisis regresi menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Lebih lanjut, hasil penelitian mengungkap dominasi faktor sosial sebagai faktor yang paling berpengaruh. Temuan ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang faktor-faktor yang mendorong konsumen untuk membeli produk fashion handmade Bangkok di Isaura Fashion. Penelitian ini memberikan kontribusi berharga dalam memahami perilaku konsumen dan strategi pemasaran di industri fashion handmade Bangkok.

2. Saran untuk Pengusaha Isaura Fashion dan Pelaku Bisnis Sejenis

Berdasarkan temuan penelitian, saran diberikan kepada Isaura Fashion dan pelaku bisnis fashion handmade Bangkok lainnya untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih fokus pada aspek sosial. Memahami pengaruh lingkungan pergaulan, keluarga, peran, dan status sosial konsumen sangat penting untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Selain itu, penelitian ini menyarankan untuk tetap memperhatikan faktor kebudayaan, pribadi, dan psikologis, meskipun pengaruhnya tidak sedominan faktor sosial. Dengan pemahaman yang menyeluruh tentang faktor-faktor ini, pengusaha dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih efektif dan meningkatkan daya saing di pasar yang kompetitif. Perhatian pada nilai emosional yang ditimbulkan produk juga penting untuk menciptakan hubungan positif dengan konsumen.