
Peran Aktor Transnasional dalam Sistem Perdagangan Internasional
Informasi dokumen
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 239.73 KB |
Jurusan | Hubungan Internasional |
Jenis dokumen | Esai/Makalah |
- hubungan internasional
- organisasi non-pemerintah
- perdagangan bebas
Ringkasan
I.Latar Belakang Masalah Krisis Kopi dan Peran Oxfam di Meksiko
Skripsi ini meneliti peran Oxfam, sebuah LSM internasional, dalam membantu petani kopi Meksiko yang menghadapi krisis kopi. Krisis ini ditandai dengan penurunan drastis harga kopi dunia sejak 1999, mengakibatkan penurunan produksi (40%), ekspor (55%), dan pendapatan petani (70%) di Meksiko. Masalah diperparah oleh dominasi perusahaan multinasional dan kebijakan perdagangan bebas yang tidak adil. Oxfam menawarkan solusi melalui Fair Trade, sebuah model perdagangan yang lebih adil dan berkelanjutan untuk petani kopi skala kecil. Sekitar 280.000 petani kopi tradisional di Meksiko, khususnya di wilayah selatan, sangat terdampak. Kemiskinan, malnutrisi, dan migrasi menjadi konsekuensi serius dari krisis ini, bahkan memicu konflik sosial seperti pemberontakan di Chiapas pada 1994. Program kopi organik yang dikoordinasikan dengan kampanye Fair Trade Oxfam sejak 2001 bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup petani kopi Meksiko.
1. Perkembangan Aktor Transnasional dan Peran NGOs
Bagian ini menjelaskan pergeseran dalam hubungan internasional. Selama tiga abad, negara-bangsa berdaulat mendominasi. Namun, sejak tahun 1970-an, peran aktor transnasional (non-negara) semakin signifikan, termasuk dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan. Salah satu aktor transnasional yang berkembang pesat adalah organisasi non-pemerintah (NGOs). Jumlah NGOs transnasional meningkat drastis, dari 176 pada tahun 1909 menjadi 28.900 pada tahun 1993, menunjukkan peran penting mereka dalam sistem internasional. NGOs memainkan peran penting dalam berbagai isu global, dan penelitian ini akan fokus pada peran salah satu NGOs tersebut, yaitu Oxfam, dalam konteks krisis kopi di Meksiko.
2. Ketidakadilan Perdagangan Bebas dan Dampaknya
Dokumen ini mengkritisi sistem perdagangan bebas, khususnya dampaknya terhadap negara berkembang. Meskipun perdagangan bebas menawarkan akses pasar yang lebih luas, dominasi perusahaan multinasional yang memiliki modal besar menciptakan ketidakadilan. Perusahaan multinasional menguasai pasar internasional dan nasional, menekan produsen kecil di negara berkembang. Lembaga donor internasional seperti Bank Dunia dan IMF, seharusnya mendukung negara berkembang, malah mengimplementasikan kebijakan penyesuaian struktural yang berfokus pada ekspor, penurunan nilai tukar, dan privatisasi. Hal ini mengakibatkan masalah penyeragaman ketentuan perdagangan (GATT-WTO), kompetisi yang tidak merata, pembagian kerja internasional yang menciptakan ketidakmerataan pendapatan, dan kurangnya pertimbangan keadilan dalam praktik perdagangan bebas. Kondisi ini semakin memperparah kemiskinan di negara maju dan berkembang.
3. Krisis Kopi di Meksiko dan Peran Oxfam dalam Fair Trade
Bagian ini menjelaskan krisis kopi yang melanda Meksiko, sebuah negara yang sangat bergantung pada ekspor kopi (17,71% dari total ekspor sektor pertanian pada tahun 1999, melibatkan 3 juta pekerja). Penurunan harga kopi dunia dan aktivitas perusahaan transnasional yang memaksimalkan keuntungan menyebabkan penurunan produksi, ekspor, dan pendapatan petani kopi Meksiko secara signifikan (penurunan 40%, 55%, dan 70% antara 1999-2001). Krisis ini menimbulkan masalah kompleks, baik pada tingkat individu (kemiskinan, malnutrisi, kurangnya akses kesehatan dan pendidikan), komunitas (migrasi, kerusakan lingkungan), dan nasional (konflik sosial, migrasi ilegal ke Amerika Serikat). Sebagai tanggapan, Oxfam Amerika, sejak tahun 2001, telah menjalankan program kopi organik terintegrasi dengan kampanye fair trade, bertujuan membantu petani kopi kecil di Meksiko untuk mengakses pasar global dan meningkatkan kualitas produksi kopi mereka. Program ini berfokus pada peningkatan taraf hidup dan kemampuan petani kopi skala kecil, sekaligus menyediakan kopi berkualitas bagi konsumen. Hal ini menjadi fokus utama penelitian.
II.Rumusan Masalah dan Hipotesis
Skripsi ini menyelidiki bagaimana kampanye Fair Trade Oxfam meningkatkan kehidupan petani kopi Meksiko. Hipotesisnya adalah bahwa inisiatif Fair Trade Oxfam, melalui kerjasama dengan mitra lokal dan program pelatihan, mampu mengatasi dampak negatif penurunan harga kopi dunia dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi di Meksiko. Fair Trade, sebagai alternatif terhadap perdagangan bebas, menekankan keadilan, transparansi, dan harga yang layak bagi produsen.
1. Rumusan Masalah Peran Oxfam dalam Fair Trade Meksiko
Bagian ini merumuskan masalah penelitian berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan. Fokus utama adalah peran Oxfam dalam membantu petani kopi di Meksiko. Penelitian ini akan menelaah bagaimana kampanye Fair Trade yang dijalankan Oxfam berdampak pada kehidupan petani kopi Meksiko. Pertanyaan penelitian tersirat dalam rumusan masalah ini adalah seberapa efektif kampanye Fair Trade Oxfam dalam meningkatkan kesejahteraan petani kopi Meksiko, mengingat tantangan yang dihadapi, seperti penurunan harga kopi dunia dan ketidakadilan dalam perdagangan internasional. Rumusan masalah ini akan memandu analisis terhadap program-program Oxfam, strategi Fair Trade yang diterapkan, dan dampaknya terhadap petani kopi Meksiko secara spesifik. Tujuannya adalah untuk mengungkap sejauh mana intervensi Oxfam melalui Fair Trade mampu memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial petani kopi di Meksiko.
2. Hipotesis Dampak Kampanye Fair Trade Oxfam
Hipotesis penelitian menyatakan bahwa kampanye Fair Trade yang dipromosikan Oxfam telah meningkatkan kehidupan petani kopi Meksiko. Oxfam, melalui kerjasama dengan mitra lokal, mengkampanyekan perubahan regulasi perdagangan yang tidak adil di tingkat nasional dan global. Dukungan diberikan kepada organisasi petani kopi di tingkat daerah untuk pelatihan dan peningkatan kualitas produksi kopi Fair Trade. Hipotesis ini mendasari asumsi bahwa pendekatan Fair Trade Oxfam, dengan harga yang lebih baik dibandingkan kopi konvensional, telah memberikan dampak positif pada kehidupan ekonomi petani kopi di Meksiko. Penelitian ini akan menguji hipotesis ini dengan meneliti bukti empiris mengenai dampak program-program Oxfam terhadap pendapatan, kondisi hidup, dan keberlanjutan usaha petani kopi di Meksiko. Penelitian akan mengeksplorasi program-program spesifik Oxfam, mekanisme distribusi manfaat Fair Trade, dan respon petani kopi terhadap inisiatif ini.
III.Definisi dan Konsep
Skripsi ini mendefinisikan NGOs (berdasarkan Salamon dan Anheier) dan menjelaskan konsep Fair Trade (menurut Jacqueline De Carlo) sebagai sebuah kemitraan dagang yang berfokus pada dialog, transparansi, dan penghargaan, bertujuan untuk keadilan dalam perdagangan internasional dan pengembangan berkelanjutan bagi produsen terpinggirkan. Free trade, sebaliknya, menekankan minimalnya intervensi negara dalam mekanisme pasar. Oxfam, sebagai NGO pionir Fair Trade, berupaya memberikan harga yang pantas, kontrak jangka panjang, dan pelatihan kepada produsen di negara berkembang.
1. Definisi NGOs
Bagian ini mendefinisikan organisasi non-pemerintah (NGOs) berdasarkan Salamon dan Anheier. NGOs didefinisikan sebagai organisasi yang formal (mempunyai pertemuan rutin, kantor, prosedur, dan tingkatan ketetapan organisasional), swasta (terpisah secara institusional dari negara), nirlaba (tidak mensirkulasikan keuntungan), mengurus diri sendiri (memiliki prosedur internal), sukarela (melibatkan partisipasi sukarela), non-religius (tidak berlandaskan promosi kepercayaan atau agama tertentu), dan non-politis (tidak berlandaskan promosi kandidat dalam pemilihan jabatan pemerintahan). Definisi ini penting karena membentuk kerangka pemahaman tentang jenis organisasi yang dikaji dalam penelitian, yaitu Oxfam, sebuah NGO yang berperan signifikan dalam perdagangan internasional, khususnya dalam konteks Fair Trade.
2. Konsep Free Trade vs. Fair Trade
Bagian ini membandingkan dua model perdagangan: free trade dan Fair Trade. Free trade, berdasarkan teori ekonomi Adam Smith, menekankan minimalnya intervensi pemerintah dalam mekanisme pasar. Sistem ini diasumsikan akan menciptakan pembagian kerja internasional yang saling menguntungkan. Namun, dokumen ini mengkritik free trade karena menghasilkan ketidakadilan, terutama bagi produsen kecil di negara berkembang yang kalah bersaing dengan perusahaan multinasional. Sebaliknya, Fair Trade, seperti yang dijelaskan oleh Jacqueline De Carlo, merupakan kemitraan dagang yang didasarkan pada dialog, transparansi, dan rasa hormat. Fair Trade bertujuan untuk keadilan dalam perdagangan internasional dengan menawarkan kondisi perdagangan yang lebih baik dan mengamankan hak-hak produsen dan pekerja yang terpinggirkan, terutama di negara-negara Selatan. Oxfam, sebagai pionir Fair Trade, mendefinisikannya sebagai gerakan yang menjamin produsen di negara miskin mendapatkan kontrak adil, termasuk harga pantas, kontrak pembelian jangka panjang, dan dukungan pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Perbedaan mendasar antara kedua konsep ini menjadi landasan analisis peran Oxfam dalam konteks krisis kopi di Meksiko.
IV.Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, menganalisis data dari buku, jurnal, artikel, dan situs web untuk mengkaji peran Oxfam dalam membantu petani kopi Meksiko melalui Fair Trade. Data statistik digunakan sebagai data pendukung.
1. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi untuk mengumpulkan data. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk perpustakaan pusat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), perpustakaan AR. Fachrudin (UMM), Lab HI UMM, perpustakaan daerah Kota Malang, dan situs web yang relevan dengan topik penelitian. Metode dokumentasi dipilih untuk memperoleh data kualitatif berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, dan informasi dari berbagai lembaga atau instansi yang berkaitan dengan peran Oxfam dalam membantu petani kopi Meksiko melalui sistem Fair Trade. Sumber-sumber data tersebut dipilih karena dianggap kredibel dan relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan. Penelitian ini menekankan pada data kualitatif untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai peran Oxfam dan dampak program Fair Trade.
2. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Data yang dikumpulkan dari buku, jurnal, artikel, dan situs web resmi akan dijelaskan berdasarkan fakta dan data yang diperoleh. Data berupa angka statistik hanya digunakan sebagai data pendukung untuk memperkuat argumen dan temuan penelitian. Analisis kualitatif dipilih karena memungkinkan pemahaman yang mendalam tentang konteks sosial, ekonomi, dan politik yang melingkupi peran Oxfam dan dampak Fair Trade terhadap petani kopi Meksiko. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini berupaya untuk mengungkap kompleksitas isu yang dihadapi petani kopi Meksiko dan menjelaskan secara rinci bagaimana Oxfam berupaya untuk mengatasi masalah tersebut melalui program-program Fair Trade. Data kualitatif akan dianalisis untuk mengidentifikasi pola, tema, dan argumen utama yang mendukung atau menolak hipotesis penelitian.