Pengaruh Modal Intelektual dan Asetri Informasi terhadap Biaya Modal Ekuitas pada Perusahaan Otomotif

Pengaruh Modal Intelektual dan Asetri Informasi terhadap Biaya Modal Ekuitas pada Perusahaan Otomotif

Informasi dokumen

Penulis

Arinda Silalahi

instructor/editor Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara)
Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Akuntansi
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 2.16 MB
  • Modal Intelektual
  • Asetri Informasi
  • Biaya Modal Ekuitas

Ringkasan

I.Latar Belakang dan Rumusan Masalah

Penelitian ini meneliti pengaruh Intellectual Capital (IC), Asimetri Informasi, dan Nilai Pasar Ekuitas terhadap Cost of Equity Capital pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh Intellectual Capital dan Cost of Equity Capital menghasilkan temuan yang tidak konsisten. Oleh karena itu, penelitian ini menambahkan variabel Asimetri Informasi dan Nilai Pasar Ekuitas untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif. Rumusan masalahnya adalah untuk menguji pengaruh parsial dan simultan dari ketiga variabel independen tersebut terhadap Cost of Equity Capital.

1. Perkembangan Ekonomi dan Pentingnya Intellectual Capital

Bagian ini membahas konteks ekonomi yang semakin berkembang dan pengaruhnya terhadap strategi bisnis. Perusahaan tidak hanya bergantung pada aset berwujud, tetapi juga aset tak berwujud seperti intellectual capital. Intellectual capital didefinisikan sebagai aset pengetahuan yang penting bagi daya saing. Meskipun sudah ada penelitian mengenai intellectual capital disclosure di Indonesia, hasilnya beragam. Studi oleh Nugroho (2012) pada perusahaan manufaktur menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, umur, komisaris independen, leverage, dan konsentrasi kepemilikan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan intellectual capital. Sebaliknya, Suhardjanto dan Wardhani (2010) menemukan bahwa ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan intellectual capital pada industri jasa, keuangan, manufaktur, dan pertambangan. Perbedaan hasil penelitian ini menjadi dasar bagi penelitian yang lebih lanjut.

2. Potensi Industri Otomotif Indonesia dan Inkonsistensi Penelitian Sebelumnya

Industri otomotif Indonesia memiliki potensi besar untuk memasuki pasar ASEAN, ditunjukkan oleh perkembangan produsen komponen otomotif dalam negeri yang telah menjadi pemasok global (Bisnis Indonesia, 26 Januari 2004). Ekspor komponen otomotif meningkat dari 600 juta dolar AS pada 2011 menjadi 650 juta dolar AS pada 2013, dan diprediksi akan terus meningkat. Namun, penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi intellectual capital disclosure (ICD) dan pengaruh ICD terhadap cost of equity capital belum konsisten. Perbedaan objek penelitian, seperti perusahaan bioteknologi (White et al., 2007), manufaktur (Utami, 2005; Nugroho, 2012), dan industri jasa, keuangan, manufaktur, serta pertambangan (Suhardjanto dan Wardhani, 2010), berkontribusi pada inkonsistensi tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada perusahaan otomotif di BEI periode 2011-2013 untuk memberikan perspektif yang berbeda.

3. Variabel Penelitian dan Perumusan Masalah

Penelitian ini kembali meneliti hubungan antara intellectual capital dan cost of equity capital, tetapi menambahkan variabel independen lainnya, yaitu asimetri informasi dan nilai pasar ekuitas, yang juga memengaruhi cost of equity capital. Cost of equity capital dijelaskan sebagai tingkat pengembalian yang diharapkan investor atas investasi di saham biasa. Perumusan masalah penelitian ini adalah: Apakah intellectual capital, asimetri informasi, dan nilai pasar ekuitas berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap cost of equity capital pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013? Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi yang lebih lengkap dan komprehensif terhadap pemahaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi cost of equity capital di sektor otomotif Indonesia.

II.Kerangka Teoritis dan Hipotesis

Penelitian ini menggunakan metode VAIC™ (Value Added Intellectual Coefficient) untuk mengukur Intellectual Capital, yang terdiri dari Human Capital, Structural Capital, dan Customer Capital. Asimetri Informasi diukur menggunakan bid-ask spread, sementara Nilai Pasar Ekuitas diukur menggunakan kapitalisasi pasar. Penelitian ini mengemukakan hipotesis bahwa Intellectual Capital, Asimetri Informasi, dan Nilai Pasar Ekuitas berpengaruh signifikan, baik secara parsial maupun simultan, terhadap Cost of Equity Capital.

1. Pengukuran Intellectual Capital IC

Bagian ini menjelaskan pengukuran Intellectual Capital (IC) menggunakan metode VAIC™ (Value Added Intellectual Coefficient) yang dikembangkan oleh Pulic (1998; 1999; 2000). VAIC™ mengukur efisiensi penciptaan nilai dari aset berwujud dan tak berwujud. Metode ini menghitung Value Added (VA) sebagai selisih antara output dan input. VAIC™ kemudian dihitung dari tiga kombinasi rasio: VACA (Value Added Capital Employed), VAHU (Value Added Human Capital), dan STVA (Structural Capital Value Added). Penjelasan mengenai komponen IC juga diberikan, yaitu Human Capital, Structural Capital, dan Customer Capital. Human Capital mencakup pengetahuan dan kemampuan karyawan. Structural Capital meliputi infrastruktur perusahaan seperti teknologi, sistem operasional, paten, dan merek dagang. Customer Capital berkaitan dengan hubungan perusahaan dengan pelanggan, pemasok, dan pihak eksternal lainnya, termasuk loyalitas pelanggan dan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan pasar. Meskipun beberapa peneliti telah mengidentifikasi elemen-elemen dalam intellectual capital, belum ada kesepakatan pasti mengenai elemen-elemen tersebut.

2. Pengukuran Asimetri Informasi dan Nilai Pasar Ekuitas

Pengukuran Asimetri Informasi didasarkan pada teori bid-ask spread, mengacu pada model Komalasari dan Baridwan (2001). Asimetri informasi diartikan sebagai ketidakseimbangan informasi antara manajer dan pemegang saham, di mana manajer memiliki informasi internal yang lebih banyak. Bid-ask spread mencerminkan risiko yang ditanggung dealer sekuritas akibat perdagangan yang didorong informasi asimetris. Nilai Pasar Ekuitas diukur menggunakan kapitalisasi pasar satu bulan sebelum pengumuman laporan tahunan perusahaan, yang merepresentasikan ukuran perusahaan di mata pelaku pasar. Definisi ekuitas juga dijelaskan mengacu pada PSAK (2002) pasal 49 dan literatur lain (Suwardjono, 2005; Weygandt, Kieso, dan Kimmel, 1999 dalam Anggraeni, 2007), yang menekankan ekuitas sebagai hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban.

3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

Kerangka konseptual didasarkan pada teori keagenan, yang menjelaskan bahwa pengungkapan informasi dapat mengurangi biaya keagenan. Penelitian sebelumnya (Botosan, 1997; Botosan dan Plumlee, 2001; Juniarti dan Yunita, 2003; Murni, 2004) menunjukkan bahwa pengungkapan yang lebih tinggi dapat menurunkan cost of equity capital. Pengungkapan Intellectual Capital yang tinggi dapat mengurangi persepsi risiko investor dan menurunkan cost of equity capital. Asimetri informasi juga dikaitkan dengan cost of equity capital; semakin rendah asimetri informasi, semakin rendah cost of equity capital. Berdasarkan kerangka teoritis tersebut, penelitian ini mengemukakan hipotesis bahwa Intellectual Capital, Asimetri Informasi, dan Nilai Pasar Ekuitas berpengaruh signifikan, baik secara parsial maupun simultan, terhadap Cost of Equity Capital pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.

III.Metodologi Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi menggunakan laporan keuangan perusahaan dari situs BEI (www.idx.co.id) dan laporan emiten. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS, termasuk uji asumsi klasik (normalitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi).

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dipublikasikan di website BEI pada periode 2011-2013. Definisi populasi mengacu pada Sugiono (2007:72). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu teknik non-random sampling dengan pertimbangan tertentu (Erlina, 2000). Penelitian ini menggunakan purposive sampling karena peneliti memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan penelitian. Jumlah sampel yang tepat tidak disebutkan secara eksplisit dalam bagian ini, tetapi dijelaskan kemudian bahwa analisis data menggunakan SPSS 17.0 untuk mengolah data dari 30 perusahaan sampel. Informasi tambahan mengenai populasi dan bagaimana jumlah sampel ditentukan dengan purposive sampling diperlukan untuk menjelaskan metodologi dengan lebih rinci.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, yaitu pengumpulan dan pengkajian data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan. Data diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang diunduh melalui situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan situs perusahaan masing-masing. Studi dokumentasi dipilih karena memungkinkan pengumpulan data secara sistematis dan terdokumentasi dengan baik. Data keuangan yang dikumpulkan meliputi data untuk menghitung Value Added Intellectual Capital (VAIC™), asimetri informasi, nilai pasar ekuitas, dan cost of equity capital. Pengambilan data dari sumber yang terpercaya dan publik seperti website BEI menjamin keabsahan dan ketersediaan data yang dibutuhkan.

3. Metode Analisis Data

Analisis data menggunakan metode statistik dengan persamaan regresi linier berganda, diproses menggunakan software SPSS 17.0. Sebelum pengujian hipotesis, dilakukan pengujian asumsi klasik, meliputi uji normalitas (menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikansi α = 0.05), uji heteroskedastisitas (deteksi pola pada grafik), dan uji autokorelasi (uji Durbin-Watson). Penggunaan regresi linier berganda dipilih karena memungkinkan pengujian pengaruh simultan dan parsial dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian asumsi klasik penting untuk memastikan validitas hasil pengujian hipotesis. Data diolah terlebih dahulu menggunakan Microsoft Excel sebelum diinput ke dalam SPSS. Keputusan pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas (p-value) dengan tingkat signifikansi (α = 0.05).

IV.Hasil dan Pembahasan

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa secara simultan, Intellectual Capital, Asimetri Informasi, dan Nilai Pasar Ekuitas berpengaruh signifikan terhadap Cost of Equity Capital. Namun, secara parsial, hanya Asimetri Informasi yang berpengaruh signifikan. Nilai Pasar Ekuitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Cost of Equity Capital, mungkin karena investor lebih memperhatikan rasio kinerja dan profitabilitas. Temuan ini memberikan implikasi bagi manajemen perusahaan otomotif dalam mengelola Cost of Equity Capital secara optimal.

1. Pengaruh Simultan Variabel Independen terhadap Cost of Equity Capital

Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan, Intellectual Capital, Asimetri Informasi, dan Nilai Pasar Ekuitas berpengaruh signifikan terhadap Cost of Equity Capital. Nilai F sebesar 2,208 dengan signifikansi 0,043 (lebih kecil dari 0,05), menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari ketiga variabel independen secara bersama-sama terhadap Cost of Equity Capital. Temuan ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa ketiga variabel tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap Cost of Equity Capital. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi dari ketiga faktor tersebut secara bersamaan memberikan kontribusi pada besarnya Cost of Equity Capital pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Perlu diingat bahwa ini adalah pengaruh simultan; pengaruh individual masing-masing variabel akan dibahas lebih lanjut.

2. Pengaruh Parsial Variabel Independen terhadap Cost of Equity Capital

Hasil uji t menunjukkan pengaruh parsial masing-masing variabel independen. Asimetri Informasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap Cost of Equity Capital, dengan nilai signifikansi kurang dari 0,05. Hal ini konsisten dengan teori keagenan yang menyatakan bahwa asimetri informasi meningkatkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas, sehingga meningkatkan cost of equity capital. Sebaliknya, Intellectual Capital dan Nilai Pasar Ekuitas tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Cost of Equity Capital. Nilai signifikansi untuk Intellectual Capital lebih besar dari 0,05, menunjukkan kurangnya pengaruh signifikan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh minimnya pengungkapan intellectual capital oleh perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI. Untuk Nilai Pasar Ekuitas, nilai signifikansi juga lebih besar dari 0,05 (signifikansi = 0,533), menunjukkan investor mungkin lebih memperhatikan rasio kinerja saham dan profitabilitas daripada nilai pasar ekuitas saja (sejalan dengan penelitian Gulo, 2000).

3. Implikasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan pentingnya pengelolaan informasi dan pengungkapan yang transparan untuk menurunkan Cost of Equity Capital. Asimetri informasi yang tinggi meningkatkan biaya yang ditanggung perusahaan. Manajemen perusahaan otomotif perlu berupaya untuk mengurangi asimetri informasi melalui pengungkapan informasi yang lebih lengkap dan transparan kepada investor. Meskipun Intellectual Capital secara parsial tidak berpengaruh signifikan dalam penelitian ini, peningkatan pengungkapan Intellectual Capital tetap penting untuk meningkatkan kepercayaan investor dan mengurangi persepsi risiko. Nilai Pasar Ekuitas yang tidak berpengaruh signifikan menunjukkan pentingnya perusahaan untuk tetap fokus pada kinerja keuangan yang kuat dan rasio kinerja saham agar menarik minat investor. Cost of Equity Capital merupakan variabel penting bagi kelangsungan hidup perusahaan; manajemen harus mampu mengendalikannya secara optimal untuk efisiensi biaya modal.

V.Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa Asimetri Informasi memiliki pengaruh signifikan terhadap Cost of Equity Capital pada perusahaan otomotif di BEI periode 2011-2013. Meskipun secara simultan ketiga variabel independen berpengaruh, pengaruh parsial Intellectual Capital dan Nilai Pasar Ekuitas tidak signifikan. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan dengan memperluas cakupan sampel dan periode penelitian, serta mempertimbangkan variabel lain yang mungkin mempengaruhi Cost of Equity Capital.

1. Pengaruh Simultan dan Parsial Variabel Independen

Penelitian ini menemukan bahwa secara simultan, Intellectual Capital, Asimetri Informasi, dan Nilai Pasar Ekuitas berpengaruh signifikan terhadap Cost of Equity Capital pada perusahaan otomotif di BEI periode 2011-2013. Ini ditunjukkan oleh nilai F-statistik yang signifikan (p-value < 0.05). Namun, hasil uji parsial menunjukkan perbedaan. Asimetri Informasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap Cost of Equity Capital, sedangkan Intellectual Capital dan Nilai Pasar Ekuitas tidak berpengaruh signifikan secara individual. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun ketiga variabel secara kolektif mempengaruhi Cost of Equity Capital, pengaruhnya tidak seragam dan merata pada masing-masing variabel.

2. Penjelasan Hasil Uji Parsial dan Implikasi bagi Perusahaan

Ketidak signifikansian pengaruh parsial Intellectual Capital mungkin disebabkan oleh minimnya pengungkapan Intellectual Capital oleh perusahaan otomotif di BEI. Investor mungkin kurang mempertimbangkan Intellectual Capital dalam penilaian investasi. Nilai Pasar Ekuitas juga tidak signifikan, menunjukkan bahwa investor mungkin lebih mempertimbangkan rasio kinerja dan profitabilitas perusahaan (sesuai dengan penelitian Gulo, 2000). Asimetri Informasi yang signifikan menunjukkan bahwa kurangnya transparansi dan informasi yang tidak seimbang antara manajemen dan investor meningkatkan Cost of Equity Capital. Manajemen perusahaan perlu fokus pada pengurangan asimetri informasi dan transparansi data untuk mendapatkan biaya modal yang efisien. Pengendalian Cost of Equity Capital yang optimal sangat penting untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan.

3. Saran untuk Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman faktor-faktor yang mempengaruhi Cost of Equity Capital pada perusahaan otomotif di Indonesia. Namun, penelitian lebih lanjut disarankan untuk memperluas cakupan sampel, periode penelitian, dan mempertimbangkan variabel lain yang mungkin mempengaruhi Cost of Equity Capital. Penelitian dengan metodologi yang berbeda juga dapat dilakukan untuk memperkuat validitas temuan. Penting juga untuk meneliti lebih dalam mengenai bagaimana perusahaan otomotif di BEI dapat meningkatkan pengungkapan Intellectual Capital guna mengurangi persepsi risiko dan menurunkan Cost of Equity Capital. Penelitian lanjutan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai dinamika pasar modal dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan investasi.