Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas terhadap Harga Saham di Industri Perbankan

Pengaruh Laba Akuntansi dan Arus Kas terhadap Harga Saham di Industri Perbankan

Informasi dokumen

Penulis

Keke Kamica Beru Munthe

Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Akuntansi
Tempat Medan
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 1.88 MB
  • Analisis Laba Akuntansi
  • Arus Kas
  • Harga Saham

Ringkasan

I.Latar Belakang Penelitian dan Rumusan Masalah

Penelitian ini menganalisis pengaruh laba akuntansi (LA), arus kas operasi (AKO), arus kas investasi (AKI), dan arus kas pendanaan (AKP) terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2009. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya, yang hasilnya menunjukkan inkonsistensi pengaruh komponen arus kas terhadap harga saham. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh tersebut secara lebih komprehensif menggunakan regresi linear berganda dan data sekunder dari 20 perusahaan perbankan yang dipilih dengan metode purposive sampling dari total 31 perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian ini berfokus pada mengeksplorasi hubungan antara indikator kinerja keuangan dan penilaian pasar terhadap saham perbankan.

1. Tujuan Penelitian dan Masalah yang Diangkat

Latar belakang penelitian ini berfokus pada analisis pengaruh laba akuntansi dan komponen arus kas terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Motivasi utama penelitian ini muncul dari inkonsistensi hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh arus kas operasi dan arus kas investasi terhadap harga saham. Penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Ervina (2010), menunjukkan pengaruh signifikan laba akuntansi dan arus kas pendanaan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman, tetapi tidak pada arus kas operasi dan investasi. Ketidakkonsistenan ini mendorong peneliti untuk menyelidiki lebih lanjut pengaruh laba akuntansi dan komponen arus kas (operasi, investasi, dan pendanaan) terhadap harga saham di sektor perbankan, dengan mempertimbangkan periode pengamatan dan populasi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan konsisten mengenai hubungan tersebut di industri perbankan Indonesia. Secara spesifik, penelitian ini ingin menguji secara empiris pengaruh masing-masing komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap fluktuasi harga saham bank yang terdaftar di BEI.

2. Signifikansi Harga Saham dan Peran Informasi Keuangan

Bagian ini menjelaskan pentingnya harga saham bagi perusahaan dan investor. Harga saham merupakan refleksi dari nilai perusahaan dan menjadi alasan utama investor untuk berinvestasi. Pergerakan harga saham, baik naik maupun turun, dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor internal bersumber dari laporan keuangan, dengan akuntansi berperan sebagai penyedia informasi kunci, termasuk laba akuntansi dan arus kas. Faktor eksternal meliputi kondisi ekonomi makro, kebijakan pemerintah, dan suku bunga. Pasar modal memiliki dua fungsi utama: fungsi ekonomi (menyalurkan dana dari investor ke perusahaan) dan fungsi finansial (memberikan reward kepada investor). Investor, sebelum bertransaksi, melakukan penilaian terhadap perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia, termasuk laporan keuangan, yang berisi informasi penting mengenai profitabilitas dan kemampuan perusahaan menghasilkan kas. Informasi laba akuntansi, sebagai salah satu indikator kinerja utama, dibutuhkan untuk pengambilan keputusan investasi, sesuai dengan PSAK No. 25 (IAI, 2007). Laporan arus kas memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas, yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, membantu investor mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan dan mengelola kas.

3. Penelitian Terdahulu dan Kerangka Konseptual

Penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Ervina (2010), yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara laba akuntansi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Namun, secara parsial, hanya laba akuntansi dan arus kas pendanaan yang berpengaruh signifikan secara positif. Ketidakkonsistenan hasil penelitian ini yang menjadi latar belakang penelitian saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh laba akuntansi dan komponen arus kas terhadap harga saham, tetapi pada sektor perbankan, dengan harapan dapat menemukan hasil yang lebih konsisten dan memberikan kontribusi pada literatur yang ada. Kerangka konseptual penelitian ini mengidentifikasi laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan sebagai variabel independen, sementara harga saham sebagai variabel dependen. Hubungan antara variabel-variabel tersebut akan diuji menggunakan analisis regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh masing-masing variabel terhadap harga saham dan untuk mengklarifikasi inkonsistensi temuan penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan data time series dan cross section (pooled data) dari tahun 2007-2009.

II.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kausal untuk menganalisis hubungan antara variabel independen (LA, AKO, AKI, AKP) dan variabel dependen (harga saham). Data yang digunakan adalah data kuantitatif sekunder berupa laporan laba rugi dan laporan arus kas dari perusahaan sampel. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS, setelah terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik seperti uji normalitas, uji heteroskedasitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi. Untuk mengatasi masalah distribusi data yang tidak normal, dilakukan transformasi data menggunakan logaritma natural (LN).

1. Desain Penelitian dan Variabel

Penelitian ini menggunakan desain kausal untuk menguji hubungan antara variabel independen dan dependen. Variabel independen yang digunakan adalah laba akuntansi (LA), arus kas operasi (AKO), arus kas investasi (AKI), dan arus kas pendanaan (AKP). Variabel dependennya adalah harga saham. Penelitian ini memilih sektor perbankan untuk menghindari industrial effect, yaitu risiko yang berbeda antar sektor industri. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, di mana dipilih 20 perusahaan perbankan dari 31 perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2009 yang memenuhi kriteria tertentu, seperti ketersediaan data keuangan dan laba positif selama periode pengamatan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan laba rugi dan laporan arus kas. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda, sebuah metode statistik yang cocok untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen.

2. Pengujian Asumsi Klasik dan Transformasi Data

Sebelum melakukan analisis regresi berganda, dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan validitas hasil analisis. Pengujian ini meliputi uji normalitas, uji heteroskedasitas, uji multikolinearitas, dan uji autokorelasi. Uji normalitas bertujuan untuk memastikan data residual berdistribusi normal. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji kesamaan varians dari residual. Uji multikolinearitas dilakukan untuk mendeteksi adanya korelasi antar variabel independen. Sedangkan, uji autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi adanya korelasi antara residual pada periode t dengan periode t-1. Metode yang digunakan untuk mendeteksi normalitas meliputi analisis grafik (histogram dan normal P-P Plot) dan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika ditemukan pelanggaran asumsi normalitas, transformasi data dengan menggunakan logaritma natural (LN) dilakukan untuk menormalkan data sebelum dilakukan analisis regresi lebih lanjut. Referensi seperti Ghozali (2005), Erlina dan Mulyani (2007), dan Jogiyanto (2004) digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pengujian ini.

3. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Analisis data utama dilakukan menggunakan regresi linear berganda untuk menguji pengaruh simultan dan parsial dari variabel independen (LA, AKO, AKI, AKP) terhadap variabel dependen (harga saham). Software SPSS digunakan sebagai alat bantu analisis. Setelah pengujian asumsi klasik dan transformasi data jika diperlukan, model regresi linear berganda diestimasi. Hasil regresi meliputi koefisien regresi, signifikansi masing-masing variabel (uji t), dan signifikansi model secara keseluruhan (uji F). Uji t digunakan untuk menguji hipotesis parsial, yaitu pengaruh setiap variabel independen terhadap harga saham. Uji F digunakan untuk menguji hipotesis simultan, yaitu pengaruh keseluruhan variabel independen terhadap harga saham. Interpretasi hasil regresi meliputi analisis koefisien determinasi (R-squared) untuk melihat proporsi variasi harga saham yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Hasil analisis ini kemudian diinterpretasikan dan dibandingkan dengan temuan penelitian terdahulu, seperti penelitian oleh Ervina (2010), Abdul (2005), Susan (2007), dan Triyono & Jogiyanto Hartono (2000) untuk melihat konsistensi dan implikasinya.

III.Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil regresi linear berganda menunjukkan bahwa secara simultan, LA, AKO, AKI, dan AKP berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Namun, secara parsial hanya LA dan AKO yang berpengaruh signifikan. Variabel AKI dan AKP tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Nilai R-squared sebesar 0,445 menunjukkan bahwa 44,5% variasi harga saham dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen. Temuan ini sebagian konsisten dan sebagian inkonsisten dengan beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi investor dalam menilai kinerja perusahaan perbankan dan membuat keputusan investasi di BEI berdasarkan laba akuntansi dan arus kas operasi.

1. Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa secara simultan, laba akuntansi (LA), arus kas operasi (AKO), arus kas investasi (AKI), dan arus kas pendanaan (AKP) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel (12,834 > 2,539689). Namun, pengujian secara parsial menunjukkan hasil yang berbeda. Hanya LA dan AKO yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan AKI dan AKP tidak signifikan. Koefisien regresi LA positif (0,683), menunjukkan hubungan positif antara peningkatan LA dan harga saham. Begitu pula dengan AKO yang memiliki koefisien regresi positif (0,145). Nilai Adjusted R-squared sebesar 0,445 mengindikasikan bahwa 44,5% variasi harga saham dapat dijelaskan oleh keempat variabel independen, sementara sisanya (55,5%) dipengaruhi faktor lain di luar model penelitian. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun secara keseluruhan keempat variabel berpengaruh, investor lebih memperhatikan LA dan AKO dalam pengambilan keputusan investasi.

2. Analisis Pengaruh Parsial Variabel Independen

Analisis lebih lanjut dilakukan untuk melihat pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap harga saham. Laba Akuntansi (LA) menunjukkan pengaruh signifikan positif, artinya peningkatan laba akuntansi secara parsial meningkatkan harga saham. Arus Kas Operasi (AKO) juga menunjukkan pengaruh signifikan positif, menunjukkan bahwa arus kas dari aktivitas operasional perusahaan memberikan informasi penting bagi investor. Namun, Arus Kas Investasi (AKI) dan Arus Kas Pendanaan (AKP) tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap harga saham, menunjukkan bahwa informasi ini mungkin kurang diperhatikan investor dalam pengambilan keputusan investasi. Hasil ini dibandingkan dengan beberapa penelitian terdahulu. Temuan mengenai pengaruh LA sejalan dengan beberapa penelitian, sementara pengaruh AKO tidak konsisten dengan beberapa penelitian lain yang menyatakan tidak ada pengaruh signifikan. Sementara itu, temuan mengenai AKI dan AKP konsisten dengan beberapa penelitian lain yang menunjukkan tidak adanya pengaruh signifikan.

3. Implikasi dan Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba akuntansi dan arus kas operasi merupakan faktor penting yang dipertimbangkan investor dalam menentukan keputusan investasi di saham perbankan yang terdaftar di BEI periode 2007-2009. Meskipun arus kas investasi dan pendanaan secara simultan berpengaruh, pengaruhnya tidak signifikan secara parsial. Ini menyiratkan bahwa investor mungkin lebih fokus pada profitabilitas dan kemampuan operasional perusahaan dalam menghasilkan kas daripada aktivitas investasi dan pendanaan. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain terbatasnya variabel yang diteliti (hanya empat variabel independen), tidak mempertimbangkan variabel lain seperti rasio keuangan, kebijakan manajemen, tingkat risiko, dan faktor makroekonomi lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham. Periode pengamatan juga terbatas pada tahun 2007-2009, yang mungkin tidak mewakili kondisi pasar yang lebih luas. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan variabel-variabel tambahan dan memperluas periode pengamatan untuk hasil yang lebih komprehensif.

IV.Kesimpulan dan Keterbatasan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa laba akuntansi dan arus kas operasi secara signifikan mempengaruhi harga saham perusahaan perbankan di BEI periode 2007-2009. Arus kas investasi dan arus kas pendanaan, secara individual, tidak memiliki pengaruh signifikan. Keterbatasan penelitian meliputi terbatasnya variabel independen yang digunakan dan periode pengamatan yang relatif singkat. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mempertimbangkan variabel lain yang dapat mempengaruhi harga saham dan memperluas periode pengamatan.

1. Kesimpulan Penelitian

Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa laba akuntansi dan arus kas operasi memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2007-2009. Secara simultan, keempat variabel independen (laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Namun, secara parsial, hanya laba akuntansi dan arus kas operasi yang menunjukkan pengaruh signifikan positif. Arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap harga saham dalam penelitian ini. Temuan ini memberikan implikasi bagi investor bahwa informasi mengenai laba akuntansi dan arus kas operasi lebih relevan dalam menilai kinerja keuangan dan memprediksi pergerakan harga saham perbankan di BEI. Hasil ini sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya, tetapi juga menunjukkan perbedaan dengan studi lain terkait pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham. Penelitian ini memberikan tambahan bukti empiris mengenai pentingnya informasi laba akuntansi dan arus kas operasi dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal Indonesia.

2. Keterbatasan Penelitian dan Saran

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan. Pertama, penelitian ini hanya menggunakan empat variabel independen (laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan), sementara faktor lain seperti rasio keuangan lainnya, kebijakan manajemen, tingkat risiko, laju inflasi, dan kondisi ekonomi makro juga dapat mempengaruhi harga saham. Kedua, periode pengamatan penelitian ini terbatas pada tahun 2007-2009, yang mungkin tidak cukup mewakili dinamika pasar saham dalam jangka panjang. Ketiga, penelitian ini hanya fokus pada perusahaan perbankan di Indonesia, sehingga generalisasi hasil penelitian ke sektor lain perlu dikaji lebih lanjut. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas cakupan variabel independen dengan memasukkan variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh, memperpanjang periode pengamatan, dan mempertimbangkan sektor industri yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif dan generalisasinya lebih luas. Hal ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dan kontribusi yang lebih signifikan terhadap perkembangan teori dan praktik di bidang keuangan.