
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Real Estate dan Property
Informasi dokumen
Penulis | Felik Hendarta |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ekonomi |
Jurusan | Akuntansi |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 1.99 MB |
- Kinerja Keuangan
- Harga Saham
- Perusahaan Real Estate
Ringkasan
I.Abstrak Penelitian Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate dan Property di BEI
Penelitian ini menganalisis pengaruh rasio keuangan (Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE)) terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2009. Menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan analisis regresi linear sederhana, serta uji t dan uji f, penelitian ini melibatkan populasi 50 perusahaan dan sampel 25 perusahaan terpilih melalui purposive sampling. Hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan, ketiga rasio keuangan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terhadap harga sahamnya. Analisis ini difokuskan pada tiga rasio keuangan utama: Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE). Tujuan utama adalah untuk menguji apakah rasio-rasio ini memiliki pengaruh signifikan terhadap pergerakan harga saham di pasar modal Indonesia. Dengan memahami hubungan antara kinerja keuangan dan harga saham, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berharga bagi para investor dan pengambil keputusan di sektor properti.
2. Variabel Penelitian dan Metode Analisis
Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen, yaitu DER, PER, dan ROE, yang semuanya merupakan rasio keuangan yang umum digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Variabel dependennya adalah harga saham. Populasi penelitian meliputi 50 perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2009. Sampel penelitian berjumlah 25 perusahaan yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan analisis regresi linear sederhana. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t untuk melihat pengaruh parsial dan uji f untuk pengaruh simultan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Sebelum pengujian utama, dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan validitas hasil analisis.
3. Hasil Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan, ketiga rasio keuangan (DER, PER, ROE) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2009. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,037 mengindikasikan bahwa hanya 3,7% variansi harga saham dapat dijelaskan oleh ketiga rasio keuangan tersebut. Artinya, faktor-faktor lain di luar model regresi memiliki pengaruh yang jauh lebih besar terhadap harga saham. Temuan ini menunjukkan bahwa rasio keuangan yang diteliti, meskipun penting dalam analisis keuangan, tidak cukup untuk memprediksi pergerakan harga saham di sektor ini pada periode tersebut.
4. Kesimpulan dan Implikasi
Penelitian ini menyimpulkan bahwa DER, PER, dan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan real estate dan property di BEI selama periode 2008-2009. Temuan ini memiliki implikasi penting bagi investor, yang perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar rasio keuangan untuk pengambilan keputusan investasi di sektor ini. Faktor-faktor makro ekonomi, kondisi pasar, dan sentimen investor kemungkinan besar memainkan peran yang lebih dominan dalam menentukan harga saham. Penelitian ini juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam mengandalkan hanya pada rasio keuangan untuk memprediksi harga saham dan menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang lebih berpengaruh.
II.Metodologi Penelitian Analisis Rasio Keuangan dan Pengujian Hipotesis
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008-2009 dan situs BEI. Metode pengumpulan data meliputi studi pustaka dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dan analisis regresi linear sederhana untuk menguji hipotesis pengaruh rasio keuangan (DER, PER, ROE) terhadap harga saham. Uji statistik yang digunakan termasuk uji t (pengaruh parsial) dan uji f (pengaruh simultan). Sebelumnya, dilakukan uji asumsi klasik.
1. Jenis Penelitian dan Populasi Sampel
Penelitian ini berjenis asosiatif, bertujuan menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Populasi penelitian terdiri dari 50 perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2009. Sampel penelitian diambil sebanyak 25 perusahaan dengan menggunakan metode purposive sampling atau judgement sampling. Pemilihan sampel didasarkan pada kriteria tertentu yang relevan dengan penelitian, meskipun detail kriteria tersebut tidak dijelaskan secara rinci dalam abstrak yang diberikan. Ukuran sampel yang relatif kecil dibandingkan dengan populasi menunjukkan adanya pertimbangan tertentu dalam proses seleksi sampel untuk memastikan representasi yang memadai dari karakteristik populasi secara keseluruhan.
2. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap: studi pustaka dan studi dokumentasi. Studi pustaka meliputi pengumpulan referensi dari jurnal akuntansi dan buku-buku terkait. Studi dokumentasi melibatkan pengumpulan data sekunder berupa laporan keuangan dan harga saham dari laporan keuangan perusahaan real estate dan property yang dipublikasikan oleh BEI selama tahun 2008-2009 dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Data yang digunakan merupakan data sekunder yang telah diolah lebih lanjut. Analisis data dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda dan analisis regresi linear sederhana. Uji statistik yang digunakan meliputi uji t (untuk pengaruh parsial variabel independen) dan uji f (untuk pengaruh simultan variabel independen). Sebelum melakukan uji t dan uji f, dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik untuk memastikan validitas dan reliabilitas hasil analisis.
3. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen, yaitu Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE), yang kesemuanya merupakan rasio keuangan yang umum digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan. Ketiga rasio ini dipilih karena diasumsikan memiliki hubungan dengan harga saham. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham perusahaan real estate dan property. Pilihan variabel independen tersebut menunjukkan fokus penelitian pada aspek kinerja keuangan yang dinilai berpengaruh terhadap nilai saham perusahaan di pasar modal. Pemilihan rasio-rasio keuangan tersebut mencerminkan pemahaman peneliti tentang indikator kinerja perusahaan yang relevan dalam konteks sektor real estate dan property.
III.Hasil Penelitian Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE) secara individual (parsial) dan bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan real estate dan property di BEI periode 2008-2009. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,037 mengindikasikan hanya 3,7% perubahan harga saham yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas yang diteliti. Sisanya (96,3%) dipengaruhi faktor lain di luar model regresi.
1. Pengaruh Parsial Rasio Keuangan terhadap Harga Saham
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Artinya, masing-masing rasio keuangan tersebut, ketika diuji secara individual, tidak menunjukkan hubungan yang kuat dan signifikan dengan pergerakan harga saham perusahaan real estate dan properti yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2009. Meskipun rasio-rasio ini sering digunakan dalam analisis fundamental, temuan ini mengindikasikan bahwa pada konteks dan periode yang diteliti, rasio-rasio tersebut tidak mampu menjelaskan fluktuasi harga saham secara memadai. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain yang mempengaruhi harga saham dan tidak termasuk dalam model penelitian.
2. Pengaruh Simultan Rasio Keuangan terhadap Harga Saham
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa secara simultan, DER, PER, dan ROE tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Artinya, meskipun ketiga rasio keuangan tersebut dipertimbangkan secara bersamaan, mereka secara keseluruhan tidak mampu menjelaskan secara signifikan perubahan harga saham. Ini memperkuat temuan dari analisis parsial, yang menunjukkan keterbatasan rasio-rasio keuangan ini dalam memprediksi pergerakan harga saham pada periode yang diteliti. Temuan ini penting karena menunjukkan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, dimana kinerja keuangan yang diukur melalui rasio-rasio tersebut hanya merupakan sebagian kecil dari faktor penentu harga saham.
3. Koefisien Determinasi Adjusted R Square
Nilai Adjusted R-Square yang diperoleh sebesar 0,037 mengindikasikan bahwa hanya 3,7% dari variansi harga saham yang dapat dijelaskan oleh variabel independen yang digunakan dalam model regresi, yaitu DER, PER, dan ROE. Sisanya, sebesar 96,3%, dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model. Angka ini menunjukkan rendahnya daya prediksi model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Hal ini menggarisbawahi kompleksitas penentuan harga saham dan perlunya mempertimbangkan faktor-faktor lain yang lebih kuat pengaruhnya terhadap harga saham, seperti faktor ekonomi makro, kondisi pasar, sentimen investor, dan faktor-faktor kualitatif lainnya yang tidak dapat diukur secara kuantitatif.
IV.Kesimpulan dan Saran Implikasi bagi Investor dan Penelitian Selanjutnya
Kesimpulannya, rasio keuangan yang diteliti (DER, PER, ROE) tidak menjadi prediktor yang handal untuk perubahan harga saham perusahaan real estate dan property di BEI. Investor disarankan mempertimbangkan faktor-faktor makro ekonomi seperti kondisi ekonomi domestik dan internasional, suku bunga, dan kebijakan pemerintah. Penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan periode penelitian, jenis perusahaan, atau menambahkan variabel lain untuk menjelaskan variasi harga saham yang lebih baik.
1. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data, penelitian ini menyimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Return on Equity (ROE) secara individual (parsial) dan bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2009. Temuan ini menunjukkan bahwa rasio-rasio keuangan yang umum digunakan tersebut ternyata memiliki keterbatasan dalam menjelaskan fluktuasi harga saham di sektor ini. Hal ini menekankan kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham di pasar modal, yang tidak hanya ditentukan oleh kinerja keuangan perusahaan saja. Adjusted R-square yang rendah (0,037) semakin memperkuat kesimpulan ini, yang menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari variansi harga saham (3,7%) yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang diteliti.
2. Saran bagi Investor
Penelitian ini memberikan saran kepada investor agar tidak hanya bergantung pada rasio keuangan DER, PER, dan ROE untuk memprediksi perubahan harga saham perusahaan real estate dan property di BEI. Hasil penelitian menunjukkan keterbatasan rasio-rasio tersebut dalam menjelaskan pergerakan harga saham. Investor disarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang lebih luas, seperti kondisi perekonomian domestik dan internasional, tingkat suku bunga, harga komoditas, inflasi, kebijakan pemerintah, kurs valuta asing, dan sentimen pasar secara keseluruhan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih informatif dan terukur.
3. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk periode penelitian yang terbatas (2008-2009) dan jumlah sampel yang relatif kecil. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas cakupan periode penelitian dan memperbesar ukuran sampel guna meningkatkan generalisasi hasil. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk menambahkan variabel-variabel independen lain yang mungkin berpengaruh terhadap harga saham, misalnya faktor-faktor makroekonomi yang lebih spesifik atau variabel kualitatif seperti kualitas manajemen, strategi perusahaan, dan sentimen pasar. Dengan mempertimbangkan variabel-variabel tambahan, diharapkan dapat diperoleh model yang lebih komprehensif dan akurat dalam menjelaskan pergerakan harga saham di sektor real estate dan property.
V.Daftar Perusahaan Sampel
Penelitian ini menggunakan sampel 25 perusahaan real estate dan property dari total populasi 50 perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2009. Daftar lengkap perusahaan sampel terdapat dalam dokumen asli, termasuk perusahaan-perusahaan seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan lain sebagainya. Lebih detail mengenai perusahaan-perusahaan tersebut dapat dilihat di dalam laporan lengkap.
1. Jumlah dan Sumber Data Perusahaan Sampel
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 25 perusahaan real estat dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2009. Jumlah ini merupakan sebagian dari populasi yang lebih besar, yang jumlah pastinya tidak dijelaskan secara eksplisit dalam bagian ini, namun disebutkan bahwa populasinya berjumlah 50 perusahaan. Data perusahaan sampel diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008-2009 dan situs web BEI. Penggunaan data sekunder dari sumber-sumber terpercaya ini memastikan reliabilitas data yang digunakan dalam analisis. Meskipun tidak dijelaskan secara detail dalam bagian ini, proses pemilihan sampel telah dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yang menunjukkan adanya kriteria seleksi tertentu yang diterapkan untuk memilih sampel yang dianggap paling representatif.
2. Keterbatasan Sampel
Bagian ini menyoroti keterbatasan dalam pemilihan sampel. Meskipun populasi perusahaan real estat dan properti yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2009 disebutkan berjumlah 50 perusahaan, penelitian ini hanya menggunakan 25 perusahaan sebagai sampel. Keterbatasan ini diakui sebagai kelemahan, karena mungkin menghasilkan generalisasi hasil yang kurang luas. Pemilihan sampel yang terbatas pada 25 perusahaan dari populasi yang lebih besar dapat menimbulkan bias dan mengurangi representasi dari populasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, generalisasi hasil penelitian perlu mempertimbangkan keterbatasan sampel ini dan mungkin tidak sepenuhnya mewakili seluruh perusahaan real estat dan properti yang terdaftar di BEI selama periode yang diteliti.