Pengaruh Faktor Psikologis dan Ekonomi terhadap Minat Anggota Koperasi

Pengaruh Faktor Psikologis dan Ekonomi terhadap Minat Anggota Koperasi

Informasi dokumen

Penulis

Angelina Rut

Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Manajemen
Tempat Medan
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 3.59 MB
  • Faktor Psikologis
  • Faktor Ekonomi
  • Koperasi Pegawai Negeri

Ringkasan

I.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh faktor psikologis dan ekonomi terhadap minat anggota dalam menggunakan jasa Koperasi Kopertis Wilayah I Medan. Lebih spesifik, penelitian ini menganalisis bagaimana motivasi, persepsi, pembelajaran, harga, dan pendapatan mempengaruhi minat anggota koperasi dalam memanfaatkan layanan simpan pinjam dan toko serba usaha. Koperasi Kopertis Wilayah I Medan sendiri melayani anggota yang merupakan karyawan Kopertis yang berlokasi di Jalan Setia Budi-Tanjung Sari, Medan Selayang, dan mencakup wilayah Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Koperasi ini didirikan pada 1 Oktober 1986, dan ketua koperasi saat ini adalah Dr. H. Efendi Barus, MA.

1. Pengaruh Faktor Psikologis dan Ekonomi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh faktor psikologis dan ekonomi terhadap minat anggota dalam menggunakan jasa Koperasi Pegawai Negeri Kopertis Wilayah I Medan. Penelitian ini ingin mengungkap seberapa besar faktor-faktor seperti motivasi, persepsi, pembelajaran, harga, dan pendapatan mempengaruhi keputusan anggota koperasi untuk memanfaatkan layanan yang disediakan. Dengan memahami pengaruh masing-masing faktor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan strategi pengelolaan koperasi yang lebih efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan anggotanya. Pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor ini akan memberikan wawasan berharga bagi pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam mengelola dan mengembangkan Koperasi Kopertis Wilayah I Medan ke depannya. Penelitian ini difokuskan pada Koperasi Kopertis Wilayah I Medan yang berlokasi di Jalan Setia Budi-Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, yang melayani karyawan Kopertis di wilayah Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Koperasi ini memiliki dua layanan utama, yaitu simpan pinjam dan toko serba usaha, yang menjadi fokus utama pengamatan dalam penelitian ini. Data akan dikumpulkan untuk menganalisis korelasi antara faktor-faktor tersebut dan tingkat minat anggota koperasi. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang faktor-faktor penentu minat anggota dalam menggunakan jasa koperasi dan memberikan rekomendasi yang berguna.

2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Penelitian ini akan mendefinisikan secara operasional variabel-variabel yang diteliti, meliputi faktor psikologis (motivasi, persepsi, dan pembelajaran) dan faktor ekonomi (harga dan pendapatan). Setiap variabel akan diukur dengan indikator-indikator spesifik yang relevan dengan konteks Koperasi Kopertis Wilayah I Medan. Definisi operasional yang jelas ini penting untuk memastikan konsistensi dan validitas pengukuran dalam penelitian. Pengukuran ini akan dikaitkan dengan minat anggota untuk menggunakan jasa koperasi, yang juga akan didefinisikan secara operasional dengan indikator-indikator yang mencerminkan perilaku dan sikap anggota koperasi. Kriteria operasional ini akan memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang akurat dan relevan, sehingga analisis data dapat dilakukan secara tepat. Definisi operasional yang terukur akan membantu dalam interpretasi hasil penelitian dan kesimpulan yang dihasilkan, sehingga memberikan kontribusi yang berarti bagi pemahaman tentang faktor-faktor penentu minat anggota koperasi. Data akan dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisa secara kuantitatif. Tujuannya adalah mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antara faktor-faktor psikologis dan ekonomi dengan perilaku anggota koperasi.

II.Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatori dengan pengujian hipotesis melalui analisis regresi berganda. Populasi penelitian adalah seluruh anggota Koperasi Kopertis Wilayah I Medan (943 orang berdasarkan laporan tahun 2012). Sampel penelitian berjumlah 90 orang, dipilih menggunakan purposive sampling, yaitu anggota yang pernah melakukan pinjaman dan pembelian di koperasi. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan studi dokumentasi.

1. Jenis Penelitian dan Metode Analisis

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksplanatori, bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda, yang memungkinkan peneliti untuk menguji pengaruh beberapa variabel independen (motivasi, persepsi, pembelajaran, harga, dan pendapatan) terhadap satu variabel dependen (minat anggota menggunakan jasa koperasi). Analisis regresi berganda dipilih karena memungkinkan untuk mengukur pengaruh secara simultan dan parsial dari berbagai faktor terhadap minat anggota. Dengan menggunakan metode ini, peneliti dapat mengidentifikasi variabel mana yang paling berpengaruh dan seberapa besar pengaruh tersebut. Hasil analisis regresi akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor yang menentukan minat anggota dalam memanfaatkan layanan Koperasi Kopertis Wilayah I Medan. Selain analisis regresi berganda, penelitian juga menggunakan uji F untuk melihat pengaruh secara simultan dan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel secara parsial. Penggunaan uji statistik ini memungkinkan peneliti untuk melakukan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya dengan tingkat kepercayaan yang memadai. Hasil uji F dan t akan memberikan gambaran yang lebih detail tentang pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Koperasi Kopertis Wilayah I Medan. Jumlah populasi tidak disebutkan secara pasti dalam potongan teks yang diberikan, namun diinformasikan bahwa sampel diambil dari anggota yang pernah melakukan pinjaman uang dan pembelian di koperasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 90 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana peneliti memilih sampel berdasarkan kriteria tertentu, yaitu anggota yang telah melakukan transaksi pinjaman dan pembelian di koperasi. Metode purposive sampling dipilih karena memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang lebih spesifik dan relevan dengan tujuan penelitian. Dengan menggunakan sampel yang spesifik, peneliti dapat memperoleh data yang lebih akurat dan mengurangi bias yang mungkin terjadi jika menggunakan metode pengambilan sampel yang lain. Ukuran sampel 90 orang dianggap representatif untuk tujuan analisis regresi berganda, meskipun ukuran populasi tidak diketahui secara pasti. Informasi tentang jumlah anggota koperasi secara keseluruhan diperlukan untuk menghitung tingkat representasi sampel secara lebih akurat. Dengan demikian, metodologi pengambilan sampel yang digunakan telah mempertimbangkan spesifikasi kebutuhan data penelitian.

3. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang khusus untuk mengukur variabel-variabel penelitian, yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, harga, pendapatan, dan minat anggota. Data primer ini merupakan sumber data utama dalam penelitian ini karena data ini langsung memberikan informasi dari para anggota koperasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti data yang dimiliki koperasi, buku, jurnal, majalah, dan internet. Data sekunder digunakan untuk melengkapi dan memperkuat data primer, serta memberikan konteks yang lebih luas bagi interpretasi hasil penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini bisa berupa informasi tentang sejarah koperasi, jumlah anggota, produk-produk yang dijual, serta informasi umum lainnya tentang Koperasi Kopertis Wilayah I Medan. Penggunaan data primer dan sekunder ini diharapkan menghasilkan analisis yang komprehensif dan berimbang, memberikan gambaran yang lebih utuh tentang objek penelitian.

III.Hasil Penelitian Uji F dan Uji t

Hasil uji F menunjukkan bahwa motivasi, persepsi, pembelajaran, harga, dan pendapatan secara bersama-sama berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat anggota dalam menggunakan jasa koperasi. Namun, uji t memberikan hasil yang lebih rinci. Motivasi dan persepsi berpengaruh positif dan signifikan. Sebaliknya, pembelajaran, harga, dan pendapatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Koefisien determinasi (R²) sebesar 0,223 menunjukkan bahwa 22,3% variasi minat anggota dapat dijelaskan oleh variabel-variabel tersebut, sementara 77,7% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.

1. Uji F Pengaruh Simultan

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh simultan dari variabel motivasi, persepsi, pembelajaran, harga, dan pendapatan terhadap minat anggota dalam menggunakan jasa Koperasi Kopertis Wilayah I Medan. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama, kelima variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap minat anggota. Ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen (motivasi, persepsi, pembelajaran, harga, dan pendapatan) secara bersamaan terhadap variabel dependen (minat anggota). Temuan ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut secara kolektif mempengaruhi keputusan anggota dalam menggunakan layanan koperasi. Meskipun terdapat pengaruh positif, penting untuk dicatat bahwa uji F hanya menunjukkan pengaruh secara keseluruhan, tanpa memberikan rincian tentang besarnya pengaruh masing-masing variabel. Untuk mengetahui pengaruh individual dari setiap variabel, diperlukan uji lanjutan, yaitu uji t.

2. Uji t Pengaruh Parsial

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh parsial masing-masing variabel independen terhadap minat anggota. Hasil uji t menunjukkan bahwa motivasi dan persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat anggota. Artinya, peningkatan motivasi dan persepsi positif terhadap koperasi akan meningkatkan minat anggota untuk menggunakan jasanya. Sebaliknya, pembelajaran, harga, dan pendapatan menunjukkan pengaruh yang negatif dan tidak signifikan. Ini berarti bahwa meskipun terdapat pengaruh negatif dari variabel-variabel tersebut, pengaruh tersebut tidak signifikan secara statistik. Temuan ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini mungkin lebih berperan dalam menentukan minat anggota. Kesimpulannya, hanya motivasi dan persepsi yang terbukti secara signifikan memengaruhi minat anggota dalam menggunakan layanan Koperasi Kopertis Wilayah I Medan berdasarkan uji t. Temuan ini menyoroti pentingnya strategi yang meningkatkan motivasi dan persepsi positif anggota terhadap koperasi.

3. Koefisien Determinasi R²

Pengujian koefisien determinasi (R²) menghasilkan nilai sebesar 0,223. Ini berarti bahwa 22,3% variasi dalam minat anggota dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang diteliti (motivasi, persepsi, pembelajaran, harga, dan pendapatan). Sisanya, 77,7%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap minat anggota bisa meliputi faktor sosial, kenyamanan fasilitas koperasi, kualitas pelayanan, pengaruh dari kelompok referensi, dan sebagainya. Nilai R² yang relatif rendah menunjukkan bahwa masih ada variabel lain yang signifikan yang mempengaruhi minat anggota, sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi variabel-variabel tersebut. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan untuk memasukkan variabel-variabel lain yang diidentifikasi sebagai potensial mempengaruhi minat anggota untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif.

IV.Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan motivasi yang tinggi meningkatkan minat anggota untuk menggunakan jasa koperasi, terutama karena bunga pinjaman yang ringan. Persepsi positif terhadap kualitas dan keragaman produk juga mendorong minat. Sebaliknya, pembelajaran, harga, dan pendapatan terbukti tidak signifikan dalam mempengaruhi minat, kemungkinan karena faktor lain yang lebih dominan seperti kenyamanan, pelayanan pegawai, dan pengaruh sosial. Penelitian ini menunjukkan perlunya Koperasi Kopertis untuk lebih memperhatikan faktor-faktor psikologis dan meningkatkan pelayanan untuk meningkatkan minat anggota.

1. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Anggota

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat anggota dalam menggunakan jasa koperasi. Ini berarti semakin tinggi motivasi anggota, semakin besar pula minat mereka untuk memanfaatkan layanan koperasi. Tingkat bunga pinjaman yang relatif rendah dibandingkan dengan lembaga keuangan lain menjadi faktor pendorong utama motivasi anggota untuk melakukan pinjaman di koperasi. Temuan ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikan variabel motivasi terhadap keputusan konsumen. Motivasi dalam konteks ini mencakup berbagai faktor internal yang mendorong anggota untuk memilih koperasi sebagai pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan keuangan dan barang konsumsinya. Kepercayaan, kenyamanan, dan pengalaman positif sebelumnya juga dapat berkontribusi pada peningkatan motivasi anggota koperasi. Oleh karena itu, Koperasi Kopertis Wilayah I Medan perlu mempertahankan dan meningkatkan faktor-faktor yang dapat memotivasi anggota untuk terus menggunakan jasanya.

2. Pengaruh Persepsi terhadap Minat Anggota

Persepsi anggota terhadap koperasi juga menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap minat mereka dalam menggunakan jasa koperasi. Anggota yang memiliki persepsi positif cenderung lebih tertarik untuk memanfaatkan layanan yang disediakan. Persepsi positif ini dapat dibentuk melalui kualitas produk yang bagus dan beragam, serta kemudahan prosedur peminjaman. Harga yang relatif murah dibandingkan dengan pasar umum juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi persepsi positif anggota. Kualitas pelayanan yang baik dan responsif dari pihak koperasi juga turut membentuk persepsi anggota. Temuan ini menekankan pentingnya pengelolaan kualitas produk, pelayanan, dan harga yang kompetitif bagi Koperasi Kopertis Wilayah I Medan. Persepsi positif yang terbangun akan berdampak pada peningkatan loyalitas dan minat anggota untuk menggunakan jasa koperasi secara berkelanjutan. Hal ini penting untuk keberlangsungan dan pengembangan koperasi di masa mendatang.

3. Pengaruh Pembelajaran Harga dan Pendapatan terhadap Minat Anggota

Variabel pembelajaran menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat anggota. Artinya, meskipun terdapat informasi atau pengalaman negatif yang didengar dari anggota lain, hal ini tidak secara signifikan memengaruhi minat anggota untuk menggunakan jasa koperasi. Variabel harga menunjukkan pengaruh positif namun tidak signifikan, menunjukkan bahwa meskipun harga berpengaruh terhadap minat, pengaruhnya tidak cukup kuat secara statistik. Hal ini bisa disebabkan karena harga produk yang dijual di koperasi dianggap sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan. Terakhir, variabel pendapatan juga menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan, yang berarti bahwa tingkat pendapatan anggota tidak secara signifikan mempengaruhi minat mereka untuk menggunakan jasa koperasi. Kemungkinan, harga produk koperasi masih terjangkau bagi anggota, dan kemampuan mereka untuk membayar cicilan pinjaman tidak menjadi penghalang utama. Kesimpulannya, variabel pembelajaran, harga, dan pendapatan tidak menjadi faktor penentu utama minat anggota dalam penelitian ini.

4. Faktor faktor Lain yang Mempengaruhi Minat Anggota

Meskipun motivasi dan persepsi terbukti berpengaruh signifikan, koefisien determinasi (R²) yang relatif rendah (0,223) mengindikasikan bahwa masih terdapat 77,7% variasi minat anggota yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang diteliti. Faktor-faktor lain yang mungkin berperan meliputi tabungan anggota, tingkat inflasi yang mempengaruhi harga barang, kenyamanan fasilitas koperasi, sikap dan perilaku pegawai dalam melayani anggota, serta faktor-faktor sosial seperti pengaruh kelompok dan status sosial. Faktor-faktor tersebut perlu dipertimbangkan dalam penelitian selanjutnya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat anggota dalam menggunakan jasa Koperasi Kopertis Wilayah I Medan. Memahami faktor-faktor yang tidak tercakup dalam penelitian ini akan sangat penting untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dalam meningkatkan minat anggota dan keberhasilan koperasi.

V.Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi dan persepsi berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat anggota dalam menggunakan jasa Koperasi Kopertis Wilayah I Medan. Variabel lain seperti pembelajaran, harga, dan pendapatan tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Hasil ini memberikan implikasi penting bagi manajemen koperasi dalam meningkatkan layanan dan strategi pemasarannya untuk menarik minat anggota yang lebih besar. Nilai F hitung (4.823) lebih besar dari F tabel (2.32), sehingga hipotesis utama penelitian diterima.

1. Pengaruh Simultan Variabel Independen terhadap Minat Anggota

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel motivasi, persepsi, pembelajaran, harga, dan pendapatan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat anggota dalam menggunakan jasa Koperasi Kopertis Wilayah I Medan. Uji F menunjukkan nilai F hitung (4,823) lebih besar daripada F tabel (2,32) dengan tingkat signifikansi kurang dari 0,05. Ini berarti hipotesis yang diajukan diterima, yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kelima variabel independen secara simultan dengan minat anggota. Temuan ini mengimplikasikan bahwa kombinasi faktor-faktor psikologis dan ekonomi tersebut secara bersamaan mempengaruhi keputusan anggota untuk memanfaatkan layanan koperasi. Meskipun demikian, penting untuk menelaah pengaruh masing-masing variabel secara individual untuk mendapatkan pemahaman yang lebih detail.

2. Pengaruh Parsial Variabel Independen terhadap Minat Anggota

Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh parsial setiap variabel independen terhadap minat anggota. Hasilnya menunjukkan bahwa motivasi dan persepsi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat anggota. Ini berarti peningkatan motivasi dan persepsi positif terhadap koperasi akan meningkatkan minat anggota untuk menggunakan jasanya. Sebaliknya, pembelajaran, harga, dan pendapatan berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Artinya, penurunan variabel pembelajaran, peningkatan harga, atau penurunan pendapatan tidak secara signifikan mengurangi minat anggota. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain di luar variabel yang diteliti mungkin memiliki peran yang lebih besar dalam mempengaruhi minat anggota. Temuan ini menekankan pentingnya faktor-faktor non-ekonomi dan non-akademik, seperti kepercayaan dan pengalaman positif, dalam mendorong minat anggota koperasi.

3. Interpretasi Koefisien Determinasi R²

Nilai R² sebesar 0,223 menunjukkan bahwa 22,3% dari variansi minat anggota dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang diteliti. Sisanya, 77,7%, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini. Faktor-faktor tersebut bisa berupa faktor sosial, kualitas pelayanan, kenyamanan fasilitas koperasi, pengaruh kelompok, dan lain sebagainya. Nilai R² yang relatif rendah ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan belum sepenuhnya mampu menjelaskan variansi minat anggota. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh agar dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang determinan minat anggota dalam menggunakan jasa koperasi.