Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham LQ-45

Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham LQ-45

Informasi dokumen

Penulis

Jonalsal Sipayung

Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Manajemen
Tempat Medan
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 3.86 MB
  • Analisis Saham
  • Faktor Fundamental
  • Risiko Sistematis

Ringkasan

I.Latar Belakang Penelitian Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham LQ 45

Penelitian ini meneliti pengaruhfaktor fundamental dan risiko sistematis terhadap harga saham pada indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode Februari 2010-Januari 2013. Para investor membutuhkan pemahaman mendalam akan analisis fundamental untuk mengoptimalkan keputusan investasi, mengingat ketidakpastian pasar. Studi ini fokus pada rasio keuangan kunci seperti Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Price-Earning Ratio (PER), dan Total Assets Turnover (TAT), serta risiko sistematis (beta) sebagai variabel independen yang mempengaruhi harga saham (variabel dependen).

1. Investasi dan Ketidakpastian Pasar

Bagian ini membahas tentang investasi sebagai komitmen dana untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Disebutkan bahwa investor selalu dihadapkan pada ketidakpastian dalam menentukan tingkat keuntungan investasi. Oleh karena itu, investor harus mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi, baik risiko pasar maupun risiko perusahaan itu sendiri. Penjelasan ini memberikan dasar penting untuk memahami konteks penelitian yang akan menganalisis pengaruh faktor fundamental dan risiko sistematis terhadap harga saham.

2. Analisis Fundamental dan Peranannya

Analisis fundamental dijelaskan sebagai metode untuk menganalisis kondisi perusahaan yang ditunjukkan dalam laporan keuangan. Informasi fundamental, terutama mengenai laba perusahaan, menjadi kunci bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan investasi. Laporan keuangan, yang mencakup informasi seperti likuiditas, leverage, profitabilitas, harga pasar emiten dan aktivitas perusahaan, menjadi bahan utama dalam analisis fundamental. Ketepatan analisis fundamental sangat krusial untuk meminimalisir risiko investasi.

3. Risiko Sistematis dan Indeks LQ 45

Risiko sistematis, atau market risk, didefinisikan sebagai faktor-faktor risiko yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan, seperti perubahan ekonomi, pajak, atau situasi energi global. Risiko ini tidak dapat didiversifikasi dan dihitung menggunakan beta. Karena banyaknya saham yang terdaftar di bursa, Bursa Efek Indonesia (BEI) menciptakan indeks LQ-45, yang berisikan saham-saham perusahaan dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, kondisi keuangan yang baik dan fundamental yang kuat. Indeks LQ-45 ini dipilih sebagai fokus penelitian karena memudahkan investor dalam memilih saham untuk investasi.

4. Laba Perusahaan dan Faktor Faktor Lain dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Bagian ini menjelaskan bahwa meskipun laba perusahaan penting, investor juga mempertimbangkan faktor lain dalam pengambilan keputusan investasi. Perusahaan-perusahaan dalam indeks LQ-45 pun menunjukkan fenomena serupa. Investor tidak hanya berfokus pada laba semata, tetapi juga memperhatikan risiko pasar. Analisis fundamental yang tepat menjadi penting untuk meminimalisir risiko tersebut dan membuat keputusan investasi yang lebih tepat. Hal ini menegaskan pentingnya penelitian yang mengkaji faktor-faktor selain laba perusahaan dalam mempengaruhi harga saham.

II.Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian asosiatif dengan data kuantitatif. Data dikumpulkan melalui studi dokumentasi dari publikasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia, literatur ilmiah, dan internet. Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel rasio keuangan dan risiko sistematis dengan harga saham LQ-45.

1. Jenis Penelitian dan Data

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian asosiatif, menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan bersifat kuantitatif dan diperoleh dari berbagai sumber, termasuk publikasi resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), data dari Bank Indonesia, buku-buku referensi, internet, serta literatur ilmiah yang relevan dengan topik penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi, yang mencakup pengambilan data dari literatur, catatan yang ada, dan laporan-laporan yang telah dipublikasikan. Proses pengumpulan data ini memastikan ketersediaan data yang cukup untuk mendukung analisis.

2. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian utama. Pertama, statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran umum mengenai data yang telah dikumpulkan. Kedua, analisis regresi linear berganda diterapkan untuk menguji pengaruh simultan dan parsial dari beberapa variabel independen (Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Price-Earning Ratio (PER), Total Assets Turnover (TAT), dan risiko sistematis (beta)) terhadap variabel dependen, yaitu harga saham. Penggunaan metode ini memungkinkan peneliti untuk menganalisis hubungan yang kompleks antara variabel-variabel yang diteliti.

III.Hasil Penelitian Pengaruh Simultan dan Parsial

Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa secara simultan, Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Price-Earning Ratio (PER), Total Assets Turnover (TAT), dan risiko sistematis (beta) berpengaruh signifikan terhadap harga saham LQ-45. Namun, secara parsial hanya ROA dan TAT yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikan. CR dan DER berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan, sementara PER dan risiko sistematis (beta) berpengaruh positif namun tidak signifikan. Nilai Adjusted R-Square sebesar 0,55 menunjukkan bahwa 55% variasi harga saham dapat dijelaskan oleh variabel-variabel yang diteliti.

1. Pengaruh Simultan Variabel terhadap Harga Saham LQ 45

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh simultan yang positif dan signifikan dari Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Price-Earning Ratio (PER), Total Assets Turnover (TAT), dan risiko sistematis (beta) terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ini berarti keenam variabel tersebut secara bersama-sama memberikan dampak signifikan terhadap fluktuasi harga saham. Temuan ini menunjukkan kompleksitas faktor-faktor yang menentukan harga saham di pasar modal Indonesia, di mana faktor fundamental dan risiko sistematis memiliki peran bersama.

2. Pengaruh Parsial Variabel terhadap Harga Saham LQ 45

Analisis lebih lanjut secara parsial mengungkapkan hasil yang berbeda. Return on Assets (ROA) dan Total Assets Turnover (TAT) menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham LQ-45. Ini mengindikasikan bahwa profitabilitas perusahaan (ROA) dan efisiensi penggunaan aset (TAT) secara individual berkontribusi positif terhadap harga saham. Sebaliknya, Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh negatif, tetapi tidak signifikan. Price-Earning Ratio (PER) dan risiko sistematis (beta) juga menunjukkan pengaruh positif, namun tidak signifikan. Temuan ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan pengaruh parsial variabel, di samping pengaruh simultan, untuk memahami dinamika pasar saham.

3. Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi (Adjusted R-Square) menghasilkan nilai 0,55. Artinya, 55% variasi harga saham dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang diteliti (CR, DER, ROA, PER, TAT, dan beta). Sisanya 45% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar variabel yang dikaji dalam penelitian ini. Ini menunjukkan bahwa meskipun model regresi menjelaskan sebagian besar variasi harga saham, masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk pemahaman yang lebih komprehensif. Penelitian selanjutnya dapat mencoba untuk mengidentifikasi dan memasukkan faktor-faktor tersebut ke dalam model.

IV.Kesimpulan

Kesimpulannya, penelitian ini membuktikan pengaruh signifikan secara simultan dari berbagai rasio keuangan dan risiko sistematis terhadap harga saham LQ-45 di BEI periode 2010-2013. Namun, pengaruh parsial menunjukkan hasil yang beragam, dimana hanya ROA dan TAT yang berpengaruh positif dan signifikan. Hasil ini memberikan implikasi penting bagi investor dan pengambil keputusan dalam pasar modal Indonesia untuk mempertimbangkan faktor fundamental dan risiko sistematis dalam strategi investasi mereka terkait dengan saham LQ-45.

1. Pengaruh Simultan Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis

Kesimpulan utama penelitian ini adalah bahwa secara simultan, Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Price-Earning Ratio (PER), Total Assets Turnover (TAT), dan Risiko Sistematis (Beta) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Temuan ini menunjukkan bahwa faktor-faktor fundamental dan risiko sistematis secara kolektif memiliki dampak yang signifikan terhadap pergerakan harga saham di pasar. Hasil ini mendukung hipotesis penelitian dan menekankan pentingnya mempertimbangkan semua variabel secara bersamaan untuk memahami dinamika harga saham.

2. Pengaruh Parsial Faktor Faktor Terhadap Harga Saham

Secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya Return on Assets (ROA) dan Total Assets Turnover (TAT) yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham LQ-45. Ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (ROA) dan efisiensi dalam memanfaatkan aset (TAT) merupakan faktor-faktor kunci yang memengaruhi harga saham secara individual. Sebaliknya, Current Ratio (CR) dan Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan pengaruh negatif, tetapi tidak signifikan, sementara Price-Earning Ratio (PER) dan Risiko Sistematis (Beta) memiliki pengaruh positif, tetapi juga tidak signifikan. Hasil ini menyoroti pentingnya analisis yang lebih rinci terhadap setiap variabel untuk memahami kontribusi individualnya terhadap harga saham.