Kerjasama Bilateral Amerika Serikat dan Kolombia dalam Memerangi Narkotika

Kerjasama Bilateral Amerika Serikat dan Kolombia dalam Memerangi Narkotika

Informasi dokumen

Jurusan Hubungan Internasional atau Ilmu Politik
Jenis dokumen Esai atau Makalah Akademik
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 334.17 KB
  • Kerjasama Militer
  • Narkotika
  • Kolombia

Ringkasan

I.Latar Belakang Kerjasama Bilateral Amerika Serikat Kolombia

Penelitian ini meneliti dampak kerjasama bilateral pangkalan militer Amerika Serikat-Kolombia, khususnya pada politik Amerika Latin. Perjanjian tahun 2009 yang memungkinkan AS menggunakan tujuh pangkalan militer di Kolombia, dimaksudkan untuk memerangi perang narkoba dan kelompok paramiliter seperti FARC dan AUC. Namun, hal ini memicu kontroversi di Amerika Latin, dengan beberapa negara menuduh AS meningkatkan kekuatan militernya di kawasan tersebut. Presiden Alvaro Uribe (Kolombia) dan Presiden Barack Obama (AS) terlibat langsung dalam negosiasi dan pernyataan terkait perjanjian ini. Produksi kokain di Kolombia (sekitar 70% pada tahun 2000) dan keterlibatan kartel narkoba merupakan latar belakang penting kerjasama ini. Negara-negara seperti Brazil, Venezuela, Ekuador, dan Nikaragua secara vokal menentang perjanjian tersebut, sementara Peru memberikan dukungan.

1. Tujuan Kerjasama Bilateral dan Reaksi Awal

Kerjasama bilateral Amerika Serikat dan Kolombia, yang ditandai dengan perjanjian Oktober 2009, bertujuan untuk memberantas perdagangan narkotika dan kelompok paramiliter sayap kiri di Kolombia. Perjanjian ini memungkinkan Amerika Serikat untuk menggunakan tujuh pangkalan militer di Kolombia, merupakan kelanjutan pakta militer tahun 1974 antara kedua negara. Penutupan pangkalan militer AS di Ekuador pada Juli 2009 menjadi latar belakang penting perjanjian ini. Presiden Kolombia saat itu, Alvaro Uribe, menyatakan kerjasama ini sebagai upaya menjawab kekhawatiran beberapa negara Amerika Latin. Namun, perjanjian ini segera memicu kontroversi dan reaksi keras dari beberapa negara di kawasan Amerika Latin yang menentang peningkatan pengaruh militer AS di kawasan tersebut.

2. Latar Belakang Perang Narkoba dan Kepentingan AS

Sebelum perjanjian 2009, Amerika Serikat telah beroperasi di beberapa situs radar di Peru dan Kolombia untuk memantau peredaran narkotika dan aktivitas paramiliter. Tujuan utama AS dalam membangun kerjasama militer di Amerika Latin, khususnya di Kolombia, adalah untuk melindungi akses ke sumber daya alam (minyak dan gas) dan mengurangi konsumsi narkotika dalam negeri, terutama di kalangan anak muda. Amerika Serikat merupakan importir narkotika ilegal terbesar di dunia, dengan kokain, ganja, dan heroin sebagai komoditi utama. Meskipun ada sumber impor lain seperti Turki dan Asia Selatan, Amerika Latin, khususnya Kolombia, menjadi perhatian utama karena jalur penyelundupan narkotika melewati perbatasan AS-Amerika Latin, menimbulkan ancaman keamanan dan kesenjangan sosial. Pada tahun 2000, Kolombia diperkirakan memproduksi 70% koka dunia, melibatkan sekitar 300.000 orang dalam proses produksinya. Kartel MedellĂ­n dan Cali, serta kelompok paramiliter FARC dan AUC, menjadi aktor utama dalam perdagangan narkotika ini, dengan keterlibatan masyarakat sipil karena faktor ekonomi.

3. Reaksi Negara negara Amerika Latin dan Pernyataan Resmi

Para pemimpin negara-negara Amerika Latin menuduh Amerika Serikat memanfaatkan perang melawan narkotika sebagai alasan untuk meningkatkan kekuatan militernya di kawasan tersebut. Brazil melihat pangkalan militer AS di Kolombia sebagai peninggalan Perang Dingin. Beberapa negara seperti Brazil, Kuba, Chili, Ekuador, Nikaragua, dan Bolivia bahkan mendorong Venezuela untuk memutuskan hubungan bisnis dengan Kolombia. Laporan dari The New York Times pada Juli 2009 menyebutkan kritik dari Venezuela, Ekuador, dan Nikaragua terhadap perjanjian tersebut, sementara Peru justru mendukung kehadiran pangkalan militer AS di Kolombia. Sebagian besar negara Amerika Latin menentang perjanjian ini, namun Presiden Barack Obama tetap mempertahankan dukungannya, menyatakan bahwa ini adalah kelanjutan bantuan lama dan bertujuan untuk mendorong kerjasama damai di kawasan tersebut. Pentagon juga tertarik pada lokasi strategis di Pangkalan Udara Palanquero, Kolombia, untuk menempatkan pesawat pengawas. Bantuan Amerika Serikat kepada Kolombia dalam perang melawan narkotika meliputi dana dan dukungan militer, termasuk program 'Plan Colombia' senilai US$ 1,3 miliar.

4. Implikasi Geopolitik dan Perbandingan dengan Konflik Lain

Kehadiran pangkalan militer AS di Kolombia mengubah posisi Kolombia menjadi sekutu AS dan musuh bagi negara-negara Amerika Latin yang menentang intervensi AS. Situasi ini dibandingkan dengan ketegangan di Asia Timur antara Korea Utara dan Selatan, di mana kerjasama militer Korea Selatan-AS di Laut Kuning memicu reaksi dari Korea Utara. Kerjasama militer AS-Kolombia menciptakan disparitas kekuatan yang signifikan, menyebabkan negara-negara Amerika Latin lainnya merespon dengan konfrontasi politik terhadap Kolombia. Pernyataan para pemimpin negara dan kebijakan luar negeri mencerminkan konfrontasi ini, mengancam persatuan kawasan Amerika Latin dan memperburuk hubungan politik antara Kolombia dan negara-negara yang menentangnya. Penelitian ini menitikberatkan pada dampak kerjasama bilateral pangkalan militer AS-Kolombia terhadap hubungan politik yang memburuk antara Kolombia dan beberapa negara Amerika Latin, karena dianggap sebagai intervensi AS untuk menguasai kawasan tersebut.

II.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak kerjasama bilateral pangkalan militer Amerika Serikat-Kolombia terhadap hubungan politik di Amerika Latin. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang lebih luas mengenai hubungan internasional di kawasan Amerika Latin dan bermanfaat bagi pengambil kebijakan serta akademisi.

1. Tujuan Penelitian Memahami Dampak Kerjasama Militer AS Kolombia

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengungkap dampak kerjasama bilateral pangkalan militer Amerika Serikat-Kolombia terhadap stabilitas politik di kawasan Amerika Latin. Penelitian ini ingin menjelaskan secara rinci bagaimana perjanjian penggunaan tujuh pangkalan militer AS di Kolombia pada tahun 2009 mempengaruhi hubungan politik antar negara di Amerika Latin. Fokus penelitian ini terletak pada analisis mengapa kerjasama ini menimbulkan ketegangan dan konfrontasi di antara negara-negara Amerika Latin, khususnya hubungan antara Kolombia dan negara-negara yang menentang intervensi Amerika Serikat. Dengan memahami dampak kerjasama ini, penelitian ini berharap dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai dinamika hubungan internasional di kawasan tersebut.

2. Manfaat Penelitian Informasi untuk Pengambil Kebijakan dan Akademisi

Penelitian ini memberikan manfaat yang signifikan, baik bagi para pengambil kebijakan di tingkat nasional maupun bagi kalangan akademisi. Bagi para pengambil kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga untuk merumuskan kebijakan luar negeri yang lebih efektif dan mempertimbangkan implikasi dari kerjasama internasional, khususnya dalam konteks keamanan regional dan hubungan antar negara di Amerika Latin. Sedangkan bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan hubungan internasional, khususnya dalam konteks kerjasama militer antar negara dan dampaknya terhadap stabilitas politik regional. Informasi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian lebih lanjut dan untuk mendalami kompleksitas hubungan internasional di kawasan Amerika Latin. Penelitian ini juga akan memberikan informasi lebih luas tentang kekayaan hubungan internasional yang ada di kawasan Amerika Latin, menambah pemahaman yang lebih komprehensif.

III.Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu, seperti buku "Driven by Drugs: US Policy Toward Colombia" oleh Russell Crandall dan "The United States and Latin America" oleh Joseph Smith, telah membahas kerjasama Amerika Serikat-Kolombia dalam memerangi narkoba dan hubungan diplomatik AS-Amerika Latin. Namun, penelitian ini berfokus pada dampak pangkalan militer AS di Kolombia terhadap stabilitas politik regional, suatu sudut pandang yang berbeda dari penelitian sebelumnya.

1. Tinjauan Buku Driven by Drugs US Policy Toward Colombia

Penelitian terdahulu yang relevan adalah buku karya Russell Crandall, "Driven by Drugs: US Policy Toward Colombia." Buku ini membahas kebijakan Amerika Serikat dalam membantu Kolombia memberantas narkotika, suatu isu yang juga menjadi permasalahan Amerika Serikat sendiri. Crandall menelusuri kerjasama bilateral AS-Kolombia dalam memerangi narkotika di berbagai masa pemerintahan di Kolombia, menjelaskan mekanisme kerjasama dan bentuk bantuan yang diberikan, termasuk bantuan dana. Buku ini juga mengkaji para aktor yang terlibat dalam perdagangan narkotika di Kolombia. Walaupun tema penelitiannya memiliki kesamaan dengan penelitian ini, fokusnya berbeda. Buku Crandall berfokus pada kerjasama bilateral AS-Kolombia dalam konteks perang narkoba, bukan pada dampak pangkalan militer AS terhadap stabilitas politik di Amerika Latin seperti yang diteliti dalam karya ini. Jenis penelitian yang digunakan dalam buku ini adalah deskriptif, yang memaparkan secara detail kerjasama bilateral AS-Kolombia dalam memerangi narkotika.

2. Tinjauan Buku The United States and Latin America

Karya Joseph Smith, "The United States and Latin America; A History of American Diplomacy, 1776-2000," juga menjadi rujukan. Buku ini menjelaskan hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Amerika Latin dari tahun 1776 hingga 2000. Smith mengkaji bagaimana Amerika Serikat mencapai kepentingan nasionalnya di Amerika Latin melalui diplomasi, imperialisme budaya, kekuatan ekonomi, dan kekuatan militer. Buku ini membahas peran AS dalam mendukung kemerdekaan negara-negara Amerika Latin, Doktrin Monroe, Pan-Amerikanisme, dan diplomasi dolar. Smith juga menganalisis tantangan komunisme dan isu-isu kontemporer seperti hutang negara, perdagangan, dan narkotika. Buku ini membahas kerjasama AS dalam memerangi perdagangan narkotika di Kolombia dan dampaknya terhadap keamanan non-tradisional Amerika Serikat. Fokus Smith adalah intervensi AS di Amerika Latin selama periode 1776-2000, berbeda dengan fokus penelitian ini yang lebih spesifik pada dampak pangkalan militer AS di Kolombia terhadap stabilitas politik regional.

3. Perbedaan Fokus Penelitian Saat Ini dengan Penelitian Terdahulu

Penelitian ini memiliki fokus yang berbeda dengan dua penelitian terdahulu. Fokus penelitian ini adalah pada instabilitas hubungan politik di Amerika Latin akibat isu pangkalan militer AS di Kolombia. Beberapa negara Amerika Latin yang menolak intervensi AS melakukan konfrontasi dengan Kolombia. Sebaliknya, penelitian Crandall berfokus pada kerjasama bilateral AS-Kolombia dalam memerangi narkotika, tanpa membahas implikasi politik regionalnya secara mendalam. Penelitian Smith, meskipun membahas intervensi AS di Amerika Latin secara luas, tidak secara khusus membahas dampak pangkalan militer di Kolombia pada tahun 2009. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatif, berbeda dengan pendekatan deskriptif yang digunakan dalam kedua penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan menjelaskan mengapa kerjasama bilateral pangkalan militer AS-Kolombia berdampak pada stabilitas politik Amerika Latin, sebuah pertanyaan yang tidak dijawab secara menyeluruh oleh penelitian sebelumnya.

IV.Kerangka Teori Neo Realisme

Penelitian ini menggunakan teori Neo-Realisme karya Kenneth Waltz untuk menganalisis kerjasama bilateral pangkalan militer Amerika Serikat-Kolombia. Teori ini menekankan pada peran kekuatan militer dan persaingan antar negara dalam sistem internasional yang anarkis. Keamanan nasional menjadi motivasi utama bagi negara-negara yang terlibat, termasuk upaya untuk meningkatkan kekuatan internal dan eksternal melalui aliansi.

1. Teori Neo Realisme sebagai Landasan Analisis

Penelitian ini menggunakan teori Neo-Realisme sebagai kerangka analisis untuk memahami kerjasama bilateral pangkalan militer AS-Kolombia. Teori ini, yang dikembangkan oleh Kenneth Waltz dalam karyanya "Man, The State, and War," menekankan pada struktur anarki sistem internasional sebagai faktor utama yang membentuk perilaku negara. Waltz menolak asumsi realisme klasik tentang sifat manusia yang jahat dan egois, berfokus pada struktur sistem internasional yang anarkis dan bagaimana hal ini mendorong negara untuk meningkatkan kekuatannya guna mencapai keamanan nasional. Neo-realisme menjelaskan bahwa dalam sistem internasional yang anarkis, negara-negara selalu berupaya untuk meningkatkan kekuatan internal (politik, ekonomi, militer) dan eksternal (aliansi dan sekutu) untuk mencapai kepentingan nasional, termasuk keamanan nasional. Peristiwa Perang Dingin menjadi inspirasi utama bagi Waltz dalam merumuskan teori Neo-Realisme ini.

2. Struktur Sistem Internasional dalam Neo Realisme

Menurut Waltz, terdapat tiga struktur dalam sistem internasional. Pertama, prinsip tatanan sistem yang anarkis, tanpa otoritas pusat yang mengatur perilaku negara. Semua negara memiliki tujuan yang sama, yaitu bertahan hidup dan mencari keamanan. Kedua, karakteristik unit (negara) dalam sistem. Kapabilitas negara, terutama kekuatan militer, menentukan perannya dalam interaksi internasional. Ketiga, distribusi kapabilitas antar unit. Distribusi kekuatan ini, yang tidak hanya mempertimbangkan kekuatan militer, tetapi juga faktor ekonomi dan politik, mempengaruhi interaksi antar negara dalam upayanya untuk mencapai kepentingan nasional. Neo-realisme menekankan bahwa interaksi internasional selalu diwarnai oleh perimbangan kekuatan karena struktur anarkis ini. Setiap negara, dalam upayanya untuk bertahan dan aman, berupaya meningkatkan kekuatannya, termasuk melalui aliansi dan kerjasama dengan negara lain untuk mentransfer kekuasaan.

3. Penerapan Neo Realisme pada Kasus AS Kolombia

Dalam konteks kerjasama militer AS-Kolombia, teori Neo-Realisme menjelaskan motivasi kedua negara. Amerika Serikat, dengan kapabilitas militernya yang besar, memanfaatkan pangkalan militer di Kolombia untuk memperkuat posisinya di Amerika Latin dan melindungi kepentingannya, termasuk akses terhadap sumber daya alam dan memerangi narkotika. Kolombia, yang secara relatif lebih lemah, menjalin kerjasama ini untuk meningkatkan kekuatan internalnya dalam konteks pertahanan dan keamanan nasional. Respon negara-negara Amerika Latin lainnya terhadap kerjasama ini juga dapat dijelaskan melalui lensa Neo-Realisme. Negara-negara ini, merespon peningkatan kekuatan militer AS-Kolombia yang dipandang sebagai ancaman terhadap kepentingan dan kapabilitas mereka di kawasan tersebut, melakukan konfrontasi sebagai upaya untuk mempertahankan diri dan mencapai kepentingan nasional mereka dalam sistem internasional yang anarkis.

V.Hipotesis dan Metode Penelitian

Hipotesis penelitian menyatakan bahwa kerjasama bilateral pangkalan militer Amerika Serikat-Kolombia mencerminkan perilaku negara dalam sistem internasional yang anarkis, di mana negara-negara berupaya meningkatkan kekuatan mereka. Penelitian ini menggunakan metode eksplanasi kualitatif untuk menganalisis hubungan antara kerjasama militer AS-Kolombia (variabel independen) dan stabilitas politik Amerika Latin (variabel dependen). Tingkat analisis meliputi negara dan sistem internasional regional.

1. Hipotesis Kerjasama Militer AS Kolombia dan Sistem Internasional Anarki

Hipotesis penelitian ini beranggapan bahwa kerjasama bilateral pangkalan militer Amerika Serikat-Kolombia menunjukkan perilaku negara dalam sistem internasional yang anarkis. Berdasarkan teori Neo-Realisme, sistem anarki mendorong negara untuk meningkatkan kekuatan internal (politik, ekonomi, militer) dan eksternal (aliansi) untuk mencapai kepentingan nasional. Kerjasama pangkalan militer ini dipandang sebagai upaya meningkatkan kekuatan militer AS di Amerika Latin dan kekuatan internal Kolombia, yang secara otomatis ditransfer dari AS. Dengan kata lain, kerjasama ini dianggap sebagai strategi rasional untuk meningkatkan power militer AS di kawasan dan meningkatkan kapabilitas Kolombia dalam sistem internasional yang kompetitif.

2. Jenis Penelitian Eksplanasi Kualitatif

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatif, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini berupaya menjawab pertanyaan "Mengapa kerjasama bilateral pangkalan militer Amerika Serikat-Kolombia berdampak pada stabilitas politik Amerika Latin?" Metode eksplanatif ini berbeda dengan metode deskriptif yang hanya mendeskripsikan alur kejadian tanpa menjelaskan hubungan sebab-akibat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang berarti analisisnya lebih menekankan pada pemahaman mendalam tentang isu daripada pengukuran kuantitatif atau statistik. Data yang digunakan berupa data kualitatif dari berbagai sumber, termasuk buku, jurnal ilmiah, artikel, dan situs web.

3. Variabel Penelitian Kerjasama Militer dan Politik Amerika Latin

Penelitian ini menggunakan dua variabel utama: variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah stabilitas politik Amerika Latin, sedangkan variabel independen adalah kerjasama bilateral pangkalan militer Amerika Serikat-Kolombia. Penelitian ini akan menganalisis bagaimana variabel independen (kerjasama militer) berpengaruh pada variabel dependen (stabilitas politik). Analisis ini akan membantu menjelaskan hubungan sebab-akibat antara kerjasama militer AS-Kolombia dan konsekuensi politiknya di Amerika Latin. Pemilihan variabel ini membantu menentukan unit eksplanasi (kerjasama militer AS-Kolombia) dan unit analisis (politik Amerika Latin) dalam penelitian ini, yang tergolong penelitian induksionis karena unit eksplanasi lebih tinggi daripada unit analisanya. Tingkat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah tingkat negara dan sistem internasional regional.

4. Teknik Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif. Metode kualitatif dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian yang menekankan pada penjelasan mendalam atas fenomena politik, bukan pada pengukuran kuantitatif. Analisis kualitatif akan digunakan untuk menjelaskan unit analisis dan tingkat analisis. Data dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk buku-buku di perpustakaan, artikel ilmiah, dan situs web internet. Penelitian ini meneliti kerjasama bilateral pangkalan militer AS-Kolombia dan stabilitas hubungan politik Amerika Latin yang dipicu oleh konfrontasi negara-negara Amerika Latin terhadap Kolombia antara tahun 2009 dan 2010. Dengan menggunakan analisis kualitatif, peneliti akan berupaya menjelaskan mengapa dan bagaimana kerjasama tersebut berdampak pada hubungan politik Amerika Latin.

Referensi dokumen

  • Driven by Drugs: US Policy Toward Colombia, Second Edition (Crandal, Russel)