Kepentingan Kuba Melalui Bantuan Tenaga Medis di Timor Leste

Kepentingan Kuba Melalui Bantuan Tenaga Medis di Timor Leste

Informasi dokumen

Penulis

Agostinho Moniz Dos Santos

Sekolah

Universitas Tidak Diketahui

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional
Tahun terbit Tidak Diketahui
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 793.27 KB
  • Kuba
  • Bantuan Tenaga Medis
  • Timor Leste

Ringkasan

I.Latar Belakang Kerjasama Kuba dan Timor Leste dalam Bidang Kesehatan

Skripsi ini meneliti kepentingan politik Kuba di Timor-Leste, khususnya melalui program bantuan medis Kuba. Timor-Leste, merdeka tahun 2002, sangat bergantung pada kerjasama internasional untuk pembangunan. Kerjasama dengan Kuba, dimulai pada KTT Non-Blok 2003, melibatkan pengiriman tenaga medis Kuba melalui program ELAM (Escola Latina Americana de Medicina) dan beasiswa kedokteran bagi mahasiswa Timor-Leste. Kerjasama ini menimbulkan kontroversi di Timor-Leste, dengan beragam pendapat pro dan kontra, terutama terkait dugaan kepentingan politik Kuba di baliknya. Penelitian ini bertujuan mengungkap alasan di balik kerjasama ini dan dampaknya.

1. Kondisi Timor Leste Pasca Merdeka

Timor-Leste, setelah meraih kemerdekaan dan pengakuan internasional pada tahun 2002, menghadapi tantangan besar dalam pembangunan. Proses kemerdekaan yang panjang dan integrasi sebelumnya ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sejak 1975 telah meninggalkan dampak signifikan. Sebagai negara baru, Timor-Leste sangat bergantung pada kerjasama internasional untuk memenuhi berbagai kebutuhannya di bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Kekuatan tawar-menawar (bargaining power) Timor-Leste yang rendah sebagai negara baru memaksa pemerintah untuk menjalin hubungan baik dengan berbagai negara guna mendapatkan bantuan dalam membangun kembali negeri yang hancur sejak 1999. Deklarasi kemerdekaan secara unilateral pada 28 November 1975 oleh partai Fretilin, dengan Francisco Xavier do Amaral sebagai presiden pertama, menjadi titik awal perjalanan panjang menuju pengakuan internasional.

2. Awal Kerjasama Kuba Timor Leste dan Kontroversinya

Kerjasama antara Kuba dan Timor-Leste dimulai pada Februari 2003 di KTT Non-Blok di Kuala Lumpur, atas inisiatif Presiden Fidel Castro dan Presiden Xanana Gusmão. Kerjasama ini dijalankan melalui program Escola Latina Americana de Medicina (ELAM) Kuba. Pada akhir 2003, sejumlah mahasiswa Timor Leste dikirim ke Kuba untuk belajar kedokteran, dan sekelompok kecil dokter Kuba tiba di Timor Leste pada April 2004. Kunjungan Menteri Luar Negeri Jose Ramos Horta, Perdana Menteri Mari Alkatiri, dan Menteri Kesehatan Rui Araujo pada tahun berikutnya semakin memperkuat hubungan kedua negara, menghasilkan beasiswa tambahan dan pengiriman 235 anggota Brigade Medis Kuba ke Timor Leste. Namun, kerjasama ini memicu kontroversi di Timor-Leste, dengan adanya pro dan kontra terhadap kebijakan tersebut, terutama terkait dugaan kepentingan politik Kuba yang tersembunyi di balik bantuan kemanusiaan. Meskipun pergantian pemerintahan, dengan Mari Alkatiri digantikan oleh Ramos Horta, kerjasama tetap berlanjut, memicu perdebatan di kalangan pemimpin, akademisi, dan masyarakat Timor-Leste.

3. Dugaan Kepentingan Politik Kuba dan Tujuan Penelitian

Ketiadaan bukti nyata mengenai kepentingan politik Kuba di balik kerjasama tersebut menjadi motivasi utama penelitian ini. Penulis berupaya mengungkap alasan di balik kontroversi dan keberlangsungan kerjasama Kuba-Timor Leste, termasuk menyelidiki kebenaran argumen kontra terhadap kerjasama tersebut. Penelitian ini akan menelusuri alasan mengapa kerjasama tetap berlangsung meskipun menimbulkan perdebatan, dengan menganalisis berbagai perspektif dari para pemimpin, akademisi, dan masyarakat Timor Leste. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan yang ada dan sekaligus menjadi rujukan bagi pengambilan keputusan pemerintah Timor Leste di masa mendatang terkait kerjasama internasional, mencegah kerugian bagi masyarakat dan negara.

II.Kerjasama Kuba Timor Leste melalui ELAM

Program ELAM menjadi fokus utama penelitian ini. Sejak tahun 2003, Kuba mengirimkan ratusan tenaga medis ke Timor-Leste untuk ditempatkan di rumah sakit setempat. Bersamaan dengan itu, mahasiswa Timor-Leste menerima beasiswa kedokteran di Kuba. Kerjasama ini berlangsung hingga tahun 2012, dan berdampak signifikan pada sistem kesehatan Timor-Leste. Tokoh penting yang terlibat termasuk Presiden Fidel Castro dari Kuba dan Presiden Xanana Gusmão dari Timor-Leste, serta Perdana Menteri Mari Alkatiri dan Jose Ramos Horta dari Timor-Leste. Penelitian ini menganalisis apakah kerjasama tersebut semata-mata diplomasi kemanusiaan atau terdapat kepentingan politik Kuba yang lebih dalam.

1. Implementasi Program ELAM di Timor Leste

Inti dari kerjasama Kuba-Timor Leste adalah program Escola Latina Americana de Medicina (ELAM). Program ini menjadi landasan utama bantuan medis Kuba di Timor Leste. Sejak kesepakatan kerjasama pada tahun 2003, Kuba secara konsisten mengirimkan tenaga medis ke berbagai rumah sakit di Timor Leste. Jumlah tenaga medis yang dikirim cukup signifikan, mencapai 235 orang dalam satu pengiriman. Selain pengiriman tenaga medis, ELAM juga mencakup pemberian beasiswa kedokteran bagi mahasiswa Timor Leste untuk belajar di Kuba. Program beasiswa ini dilakukan secara rutin setiap tahunnya, dengan jumlah penerima beasiswa disesuaikan dengan kebutuhan Timor Leste. Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang Kuba dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang kesehatan di Timor Leste melalui ELAM.

2. Dampak Kerjasama ELAM dan Respon Pemerintah Timor Leste

Kerjasama melalui ELAM merupakan bagian dari upaya pemerintah Timor-Leste di bawah kepemimpinan Mari Alkatiri untuk membangun sistem pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Kesepakatan kerjasama tahun 2003 menjadi salah satu tonggak penting dalam kerjasama bilateral ini. Kerjasama ini terus berlanjut meskipun terjadi pergantian kepemimpinan di Timor-Leste, dengan Jose Ramos Horta menggantikan Mari Alkatiri sebagai Perdana Menteri. Ramos Horta bahkan mengunjungi Kuba dan memberikan penghargaan kepada Fidel Castro, menunjukkan bahwa kerjasama tersebut tetap dihargai. Dalam pidatonya, Ramos Horta membuka peluang bagi kerjasama di berbagai sektor selain kesehatan, seperti pendidikan, energi, pertanian, dan pertambangan. Hal ini menunjukan bahwa kerjasama tersebut memiliki dampak positif dan dianggap menguntungkan bagi Timor Leste.

3. Kontroversi dan Perdebatan seputar Kerjasama ELAM

Meskipun memberikan dampak positif, kerjasama melalui ELAM juga memicu kontroversi dan perdebatan di Timor-Leste. Ada pro dan kontra terhadap kerjasama tersebut, terutama terkait dengan potensi pengaruh Kuba terhadap gaya hidup dan budaya lokal. Kritik datang dari berbagai kalangan, termasuk Gereja Katolik dan masyarakat umum. Namun, hingga saat ini, kerjasama tetap berlanjut, menunjukkan bahwa pemerintah Timor-Leste melihat manfaat jangka panjang dari kerjasama ini, meskipun adanya kontroversi yang muncul. Perdebatan ini justru menjadi salah satu alasan utama bagi penulis untuk melakukan penelitian lebih dalam mengenai kepentingan Kuba di Timor-Leste, serta dampaknya pada masyarakat.

III.Kerangka Teori dan Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan teori kepentingan nasional dan teori inkrementalisme untuk menganalisis motif Kuba dalam kerjasama ini. Metodologi penelitian yang digunakan bersifat eksplanatif, menggunakan data primer dan sekunder dari berbagai sumber, termasuk studi literatur, data instansi terkait, situs internet terpercaya, dan wawancara langsung. Analisis data mengacu pada model Miles dan Huberman (reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Periode penelitian dibatasi tahun 2003-2012, fokus pada program ELAM.

1. Kerangka Teori Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa teori untuk menganalisis kerjasama Kuba-Timor Leste. Teori kepentingan nasional menjadi landasan utama, menjelaskan bahwa setiap negara akan selalu mengejar kepentingan nasionalnya. Dalam konteks ini, penelitian akan menganalisis bagaimana bantuan medis Kuba ke Timor Leste sesuai dengan kepentingan nasional Kuba. Selain itu, teori inkrementalisme juga digunakan. Teori ini menjelaskan bahwa pengambilan keputusan kebijakan, termasuk bantuan luar negeri, seringkali dilakukan secara bertahap (inkremental), merupakan hasil kompromi dan kesepakatan berbagai pihak. Teori ini akan membantu menganalisis bagaimana kerjasama ini berkembang secara bertahap dan faktor-faktor domestik yang mempengaruhinya. Penelitian ini juga secara implisit menyinggung teori realisme, yang melihat negara sebagai aktor rasional yang mementingkan diri sendiri dalam hubungan internasional. Dengan demikian, penelitian ini akan mengkaji apakah kerjasama tersebut merupakan strategi Kuba untuk mencapai tujuan politik jangka panjang atau hanya semata-mata bantuan kemanusiaan.

2. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksplanatif, artinya peneliti telah memiliki pengetahuan teoritis yang cukup tentang masalah yang diteliti. Pendekatan ini memungkinkan penelitian dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan terkontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan metode studi literatur di perpustakaan, pengumpulan data dari instansi terkait, dan pencarian data dari situs-situs internet terpercaya. Penelitian lapangan juga dilakukan dengan mengumpulkan data primer langsung dari pihak yang terkait. Data primer dan sekunder yang dikumpulkan akan dianalisis secara bersamaan menggunakan model analisis data Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Periode penelitian dibatasi tahun 2003-2012, berfokus pada kerjasama dalam kerangka program ELAM. Batasan ini dipilih karena kerjasama melalui ELAM dimulai pada tahun 2003 dan berakhir pada tahun 2012.

IV.Kesimpulan Awal dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan menjelaskan kepentingan politik Kuba di balik bantuan medis ke Timor-Leste melalui program ELAM. Selain itu, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah Timor-Leste dalam pengambilan keputusan terkait kerjasama internasional di masa depan, serta memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kerjasama Kuba-Timor Leste yang terkait dengan bantuan tenaga medis dan program pendidikan kesehatan.

1. Kesimpulan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan kepentingan politik Kuba di balik bantuan tenaga medis melalui program ELAM di Timor-Leste. Penulis ingin mengungkap alasan di balik kerjasama ini, termasuk menganalisis berbagai argumen pro dan kontra yang berkembang di masyarakat Timor-Leste. Kesimpulan penelitian akan menjawab pertanyaan mengenai motif sebenarnya dari Kuba dalam menjalin kerjasama ini, apakah murni kemanusiaan atau terdapat kepentingan politik lain yang ingin dicapai. Kesimpulan tersebut akan didasarkan pada analisis data yang telah dikumpulkan dan dikaji menggunakan teori kepentingan nasional dan inkrementalisme. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan akurat mengenai dinamika hubungan bilateral Kuba-Timor Leste dalam konteks bantuan medis dan pembangunan kesehatan.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan beberapa manfaat. Pertama, bagi penulis sendiri, penelitian ini akan meningkatkan pemahaman tentang kepentingan politik Kuba dan alasan di balik bantuan tenaga medisnya ke Timor-Leste. Kedua, bagi masyarakat dan pihak-pihak yang membutuhkan, data dan temuan penelitian ini dapat menjadi sumber referensi untuk analisis lebih lanjut atau pemecahan masalah terkait kerjasama Kuba-Timor Leste. Ketiga, bagi pemerintah Timor-Leste, temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan terkait kerjasama internasional di masa mendatang. Dengan memahami dinamika kerjasama ini, pemerintah diharapkan dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan menghindari kerugian bagi masyarakat serta negara. Secara keseluruhan, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi pengetahuan tambahan tentang kerjasama Kuba-Timor Leste dan memperkaya pemahaman mengenai diplomasi dan bantuan luar negeri.