
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Produk Original Ekonomi Kreatif di Kecamatan Medan Sunggal
Informasi dokumen
Penulis | Emilia Indah Fransiska Sinurat |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Ekonomi Pembangunan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Tempat | Medan |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 4.81 MB |
- Ekonomi Kreatif
- Pembelian Produk
- Faktor-Faktor Masyarakat
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Produk Orijinal Ekonomi Kreatif
Penelitian ini meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat di Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara untuk membeli produk orijinal dalam sektor ekonomi kreatif. Penelitian difokuskan pada pemahaman perilaku konsumen terkait pembelian produk-produk asli dari berbagai sub-sektor ekonomi kreatif, bukan barang tiruan. Data menunjukkan pertumbuhan signifikan industri kreatif di Indonesia, khususnya sub-sektor seperti fesyen, permainan interaktif, dan seni. Medan, sebagai kota besar strategis, menjadi lokasi penelitian yang tepat untuk mengamati tren pembelian produk orijinal ekonomi kreatif.
1. Pertumbuhan Ekonomi Kreatif Global dan di Indonesia
Bagian ini membahas pertumbuhan ekonomi kreatif secara global dan di Indonesia. Dikutip data dari Howkins (2001) yang menunjukan nilai penjualan ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mencapai US$ 60,18 miliar pada tahun 1996, jauh melampaui sektor lain. Data lain menyebutkan bahwa pada tahun 1997, Amerika Serikat menghasilkan 414 miliar dolar dari produk buku, film, musik, TV, dan hak cipta lainnya. Di Indonesia, sejak tahun 2002, industri kreatif terus mengalami peningkatan terhadap nilai PDB. Pada tahun 2002, nilai PDB sub-sektor industri kreatif sebesar Rp 132 triliun (harga konstan), meningkat menjadi Rp 151 triliun pada tahun 2008, dengan pertumbuhan rata-rata 2,32% per tahun (Saputra, 2010:47). Perkembangan pangsa pasar ekonomi kreatif juga signifikan, dengan sektor riset dan pengembangan, perangkat lunak, dan penerbitan sebagai yang paling pesat pertumbuhannya. Ini menunjukkan potensi besar ekonomi kreatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Setelah krisis moneter 1998, ekonomi kreatif dinilai telah membantu pemulihan ekonomi Indonesia. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan juga mengurangi kekhawatiran akan kelangkaan barang dan jasa.
2. Definisi Ekonomi dan Kreativitas
Bagian ini mendefinisikan 'ekonomi' dan 'kreativitas'. Istilah "ekonomi" berasal dari bahasa Yunani, "oikos" (keluarga, rumah tangga) dan "nomos" (peraturan, hukum). Alfred Marshall mendefinisikan ekonomi sebagai studi tentang manusia dalam kehidupan sehari-hari. Definisi lain menggambarkan ekonomi sebagai bidang kajian tentang pengelolaan sumber daya material untuk meningkatkan kesejahteraan. Kreativitas, secara etimologi, berasal dari kata Latin "creo" (menciptakan). Kreativitas dalam konteks ekonomi adalah proses dinamis yang menghasilkan inovasi teknologi, praktik bisnis, dan pemasaran untuk meraih keunggulan kompetitif (Suryana, 2013:38). UNCTAD memandang ekonomi kreatif sebagai konsep yang berpotensi mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Howkins (2001) mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai ekonomi baru yang berpusat pada industri kreatif yang dilindungi hukum kekayaan intelektual seperti paten, hak cipta, dan merek. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) mencakup paten, merek, desain industri, dan lainnya, diberikan negara sebagai penghargaan atas kreativitas dan untuk mendorong inovasi lebih lanjut.
3. Produk Orijinal dalam Ekonomi Kreatif dan Medan Sunggal
Bagian ini menjelaskan tentang produk orijinal dalam konteks ekonomi kreatif dan kaitannya dengan lokasi penelitian, yaitu Medan Sunggal. Produk orijinal didefinisikan sebagai produk resmi dari pembuatnya, diproduksi, diseleksi, dan distandarisasi oleh produsen untuk menjaga kualitas. Medan, sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, memiliki posisi strategis sebagai pintu masuk perdagangan karena letaknya di jalur Selat Malaka. Medan Sunggal, sebagai salah satu kecamatan di Medan, dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap mewakili tren pembelian produk orijinal dalam sektor ekonomi kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian produk-produk orijinal ini di Medan Sunggal, bukan barang imitasi atau palsu. Berbagai sub-sektor ekonomi kreatif seperti fesyen, permainan interaktif, pasar seni dan barang antik, televisi dan radio, film, musik, arsitektur, kerajinan, dan lainnya dipertimbangkan dalam penelitian ini.
II.Metodologi Penelitian Pengumpulan dan Analisis Data
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada 100 responden di Kecamatan Medan Sunggal, meliputi berbagai profesi seperti PNS, pegawai swasta, wiraswasta, ibu rumah tangga, dan mahasiswa. Analisis data menggunakan software SPSS 17, dengan pengujian validitas dan reliabilitas data untuk memastikan keakuratan hasil. Kuesioner berfokus pada tiga faktor utama: pendapatan, harga, dan kualitas produk orijinal ekonomi kreatif sebagai variabel bebas.
1. Jenis Penelitian dan Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden di Kecamatan Medan Sunggal. Responden terdiri dari berbagai latar belakang profesi, termasuk PNS, pegawai swasta, wiraswasta, ibu rumah tangga, dan mahasiswa. Kuesioner dirancang untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian produk orisinal ekonomi kreatif. Setiap pertanyaan dalam kuesioner dirancang secara logis dan berkaitan dengan masalah penelitian, dengan tujuan untuk menguji hipotesis. Kuesioner lebih rinci dan lengkap daripada wawancara biasa, menggunakan skala 5 poin Likert untuk mengukur tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan yang diberikan. Peneliti memastikan kelengkapan data dengan menghubungi responden yang mengisi kuesioner tidak lengkap. Jika tidak memungkinkan untuk melengkapi, kuesioner tersebut dianggap batal dan peneliti mencari responden lain (Hana, 2012:57).
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Untuk memastikan ketepatan hasil penelitian, dilakukan uji validitas dan reliabilitas data. Uji validitas bertujuan untuk memastikan alat ukur (kuesioner) benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji korelasi dilakukan antara skor setiap butir pernyataan dengan skor total kuesioner (Noor, 2011:130). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat kepercayaan alat ukur. Rumus Cronbach Alpha digunakan dengan bantuan software SPSS untuk menguji reliabilitas data. Data dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6 (Noor, 2011:130).
3. Analisis Data
Data primer yang diperoleh dari kuesioner diolah menggunakan software SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Analisis data dilakukan secara kualitatif untuk menguji validitas dan reliabilitas data kuesioner. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil penelitian. Kuesioner penelitian berisi 12 pertanyaan yang berkaitan dengan variabel bebas yaitu pendapatan, harga, dan kualitas produk, menggunakan skala Likert 1-5. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai r hitung (Corrected Item-Total Correlation) masing-masing variabel lebih besar dari r tabel (0,196), yang berarti semua instrumen pertanyaan dinyatakan valid. Uji reliabilitas juga dilakukan untuk memastikan konsistensi dan keandalan data yang dikumpulkan.
III.Hasil Penelitian Pola Pembelian Produk Orijinal Ekonomi Kreatif di Medan Sunggal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk fesyen mendominasi pembelian produk orijinal ekonomi kreatif di Medan Sunggal. Responden berusia 17-31 tahun merupakan kelompok terbesar yang membeli produk-produk tersebut. Data juga mengungkap preferensi pembelian berdasarkan gender dan profesi responden, memberikan gambaran lebih rinci tentang perilaku konsumen terhadap produk orijinal ekonomi kreatif di wilayah tersebut. Kecamatan Medan Sunggal memiliki kepadatan penduduk 6.722,99 jiwa/km² dan populasi sebesar 112.744 jiwa.
1. Gambaran Umum Pembelian Produk Orisinal Ekonomi Kreatif di Medan Sunggal
Hasil penelitian menunjukkan dominasi produk fesyen (38%) dalam pembelian produk orisinal ekonomi kreatif di Kecamatan Medan Sunggal. Produk permainan interaktif (9%), pasar seni dan barang antik (8%), televisi dan radio (8%), video, film dan fotografi (7%), musik (6%), arsitektur dan kerajinan (masing-masing 5%), desain (4%), layanan komputer dan piranti lunak, periklanan, dan seni pertunjukan (masing-masing 2%), serta penerbitan dan percetakan (1%) juga teridentifikasi. Analisis lebih lanjut berdasarkan rentang usia menunjukkan bahwa responden berusia 17-31 tahun paling banyak membeli produk orisinal ekonomi kreatif (41 produk), didominasi oleh produk fesyen. Responden berusia 32-46 tahun juga banyak membeli produk fesyen, disusul produk pasar seni dan barang antik, televisi dan radio, desain, kerajinan, dan periklanan. Analisis berdasarkan gender menunjukkan dominasi pembelian oleh wanita, terutama produk fesyen. Sementara itu, responden yang berprofesi sebagai PNS juga cenderung membeli produk fesyen, disusul televisi dan radio, permainan interaktif, dan arsitektur. Data ini menunjukkan beragam preferensi pembelian produk orisinal ekonomi kreatif di Medan Sunggal berdasarkan demografi dan profesi.
2. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pembelian
Penelitian ini mendistribusikan 100 kuesioner untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian produk orisinal ekonomi kreatif di Medan Sunggal. Tiga faktor utama yang diteliti adalah pendapatan, harga, dan kualitas produk, masing-masing dengan 4 butir pertanyaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum, pendapatan responden di Kecamatan Medan Sunggal cukup untuk berbelanja, dengan proporsi pengeluaran dan tabungan yang seimbang. Semakin tinggi pendapatan, semakin besar keinginan untuk membeli produk orisinal ekonomi kreatif berkualitas baik. Responden cenderung mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk membeli produk-produk tersebut. Meskipun data spesifik mengenai pengaruh pendapatan, harga, dan kualitas secara numerik tidak diuraikan secara rinci dalam bagian ini, temuan ini menyoroti hubungan antara faktor-faktor ekonomi dan keputusan pembelian produk orisinal ekonomi kreatif di Medan Sunggal.
IV.Kesimpulan dan Saran Implikasi bagi Produsen dan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Kesimpulan penelitian menekankan dominasi produk fesyen dalam pembelian produk orijinal ekonomi kreatif di Medan Sunggal, dengan pengaruh signifikan dari pendapatan, harga, dan kualitas. Saran penelitian menyarankan produsen untuk meningkatkan kreativitas dan kualitas produk untuk meningkatkan daya saing dan pendapatan, serta mendorong ekspor produk orijinal ekonomi kreatif Indonesia ke pasar internasional. Hal ini penting untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan sektor ekonomi kreatif di Indonesia.
1. Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan penelitian ini menyoroti dominasi produk fesyen dalam pembelian produk orisinal ekonomi kreatif di Kecamatan Medan Sunggal. Produk-produk lain yang juga diminati, meskipun dalam proporsi lebih kecil, meliputi permainan interaktif, pasar seni dan barang antik, televisi dan radio, video, film dan fotografi, musik, arsitektur, kerajinan, desain, layanan komputer dan piranti lunak, periklanan, dan seni pertunjukan. Secara umum, pendapatan responden di Medan Sunggal cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja, dengan keseimbangan antara pengeluaran dan tabungan. Pendapatan yang lebih tinggi berkorelasi dengan peningkatan minat beli produk orisinal ekonomi kreatif yang berkualitas. Responden cenderung mengalokasikan sebagian pendapatan mereka untuk membeli produk-produk tersebut, menunjukkan bahwa faktor ekonomi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pola konsumsi produk orisinal ekonomi kreatif di wilayah tersebut.
2. Saran untuk Pengembangan Ekonomi Kreatif
Berdasarkan kesimpulan penelitian, saran diberikan kepada produsen produk orisinal ekonomi kreatif agar meningkatkan kreativitas dan inovasi produk. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan produsen, produktivitas, dan daya saing produk di pasar domestik maupun internasional. Peningkatan kualitas produk juga menjadi kunci untuk bersaing dengan produk impor. Dengan meningkatkan kreativitas dan kualitas, produsen dapat memastikan keberlangsungan produksi produk orisinal ekonomi kreatif dan memperluas jangkauan pasar, termasuk melalui ekspor. Saran ini menekankan pentingnya inovasi dan daya saing untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan sektor ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya di Medan Sunggal.