
Efektivitas Bantuan Bank Dunia dalam Percepatan Pembangunan di Indonesia
Informasi dokumen
Penulis | Wahyu Adi Pramono |
instructor | Dyah Estu K, M.Si |
Sekolah | Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Jurusan | Ilmu Hubungan Internasional |
Jenis dokumen | Skripsi |
Tempat | Malang |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 391.53 KB |
- Bantuan Bank Dunia
- Pembangunan Indonesia
- PNPM Mandiri
Ringkasan
I.Efektivitas Bantuan Bank Dunia dalam Percepatan Pembangunan di Indonesia Studi Kasus PNPM Mandiri di Kendari Sulawesi Tenggara
Penelitian ini mengkaji efektivitas bantuan Bank Dunia terhadap percepatan pembangunan di Indonesia, khususnya melalui program PNPM Mandiri di Kendari, Sulawesi Tenggara. Studi ini menggunakan Teori Liberal Institusional dan konsep Pembangunan Berkelanjutan untuk menganalisis hubungan antara bantuan Bank Dunia dan pembangunan di Kendari. Fokus utama adalah mengevaluasi dampak positif bantuan Bank Dunia terhadap pengurangan kemiskinan dan peningkatan ekonomi serta sosial di wilayah tersebut, melalui program PNPM Mandiri yang telah berjalan selama 7 tahun di 12 kota dan 199 kecamatan. PDRB per kapita Kendari pada 2007 tercatat rendah (Rp 8.837), dengan angka kemiskinan mencapai 16,58%. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana efektivitas bantuan Bank Dunia terhadap percepatan pembangunan di Kendari, Sulawesi Tenggara?
1. Latar Belakang Permasalahan Pembangunan di Indonesia
Dokumen ini memulai dengan menekankan urgensi percepatan pembangunan di Indonesia untuk mengatasi masalah kemiskinan. Dana pemerintah, baik dari APBN maupun APBD, dinilai tidak mencukupi karena tingginya angka kemiskinan itu sendiri. Bank Dunia, sebagai salah satu lembaga donor internasional, berperan penting dalam menyediakan pendanaan untuk program pembangunan di Indonesia, termasuk program penanggulangan kemiskinan seperti PNPM Mandiri. Penelitian ini difokuskan pada efektivitas bantuan Bank Dunia pada percepatan pembangunan di Indonesia, khususnya melalui studi kasus PNPM Mandiri di Kendari, Sulawesi Tenggara. Penulis menggunakan teori liberal institusional dan konsep pembangunan berkelanjutan sebagai kerangka analisis untuk memahami hubungan antara bantuan Bank Dunia dan pembangunan di Indonesia, khususnya di Kendari. Pembahasan meliputi peran Bank Dunia sebagai institusi donor, kerjasama Indonesia dengan Bank Dunia, pembangunan daerah, dan efektivitas bantuan Bank Dunia pada program PNPM Mandiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bantuan Bank Dunia memberikan dampak positif pada percepatan pembangunan, sementara PNPM Mandiri di Kendari membantu pemerintah dalam mengurangi kemiskinan, dengan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang signifikan. Keterbatasan pendanaan pemerintah menjadi pendorong utama dibutuhkannya bantuan internasional untuk percepatan pembangunan.
2. Kondisi Pembangunan di Kendari Sulawesi Tenggara
Kendari, Sulawesi Tenggara, dipilih sebagai studi kasus karena permasalahan pembangunan dan sosial ekonomi yang kompleks. PDRB per kapita Kendari pada tahun 2007 sangat rendah, yaitu hanya Rp 8.837, jauh di bawah provinsi lain di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Ketimpangan ekonomi dan infrastruktur yang tidak memadai berdampak buruk pada pendidikan dan perekonomian. Kendari juga tergolong sebagai salah satu kota tertinggal di Pulau Sulawesi. Tingkat kemiskinan di Kendari pada tahun 2007 mencapai 16,58%, yang menyebabkan rendahnya kualitas hidup masyarakat. Percepatan pembangunan di Kendari diharapkan dapat mengatasi kemiskinan dan meningkatkan perekonomian. Program PNPM Mandiri di berbagai sektor bertujuan untuk mempermudah pemanfaatan modal asing agar tercapai pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Kendala utama pembangunan di Kendari adalah keterbatasan finansial dan infrastruktur yang menghambat pemanfaatan sumber daya alam, termasuk potensi wisata bahari. Oleh karena itu, diperlukan bantuan pihak ketiga, seperti Bank Dunia, untuk mengatasi kendala finansial dan merealisasikan pembangunan yang dibutuhkan.
3. Program PNPM Mandiri dan Peran Bank Dunia
PNPM Mandiri, yang didanai oleh Bank Dunia, merupakan program utama yang diteliti. Program ini telah berjalan selama 7 tahun di 12 kota dan 199 kecamatan di Kendari. PNPM Mandiri didukung oleh 11 program lain yang beroperasi di wilayah perkotaan, kecamatan, dan pedesaan. Program utama PNPM Mandiri mencakup pengembangan daerah tertinggal, pembangunan infrastruktur perdesaan, dan infrastruktur sosial ekonomi (Rural Infrastructure for Social and Economic Activities). Penelitian ini menganalisis kontribusi PNPM Mandiri dalam mengatasi kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta sosial di Kendari. Program ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memanfaatkan modal asing untuk mencapai pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Bantuan Bank Dunia sejak tahun 2012 tercatat dalam 80 proyek dan program aktif di Indonesia, yang berfokus pada pengembangan sektor swasta, pembangunan masyarakat, perlindungan sosial, pendidikan, dan lingkungan hidup. Dengan demikian, penelitian ini mengkaji bagaimana bantuan Bank Dunia melalui program PNPM Mandiri berkontribusi pada percepatan pembangunan di Kendari.
4. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan data yang ada, rumusan masalah penelitian adalah: Bagaimana efektivitas bantuan Bank Dunia pada percepatan pembangunan di Kendari, Sulawesi Tenggara? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas bantuan Bank Dunia dalam percepatan pembangunan di Kendari melalui program PNPM Mandiri. Penelitian ini juga ingin mengkaji bagaimana bantuan Bank Dunia, sebagai organisasi internasional, berkontribusi pada percepatan pembangunan di Indonesia dengan menjadikan Kendari, Sulawesi Tenggara sebagai studi kasus. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademis dengan menguji dan mengembangkan teori liberal institusional dan konsep pembangunan berkelanjutan dalam konteks pembangunan internasional dan pengentasan kemiskinan. Penelitian ini juga membahas kontribusi Bank Dunia (IBRD) terhadap pembangunan Indonesia, terutama saat krisis ekonomi Asia tahun 1997, serta peran dan fungsi Bank Dunia dalam hukum internasional dan pembangunan Indonesia. Singkatnya, penelitian ini bertujuan untuk mengukur dampak nyata bantuan Bank Dunia dalam percepatan pembangunan dan pengentasan kemiskinan di Kendari.
II.Kerangka Teori Teori Liberal Institusional dan Pembangunan Berkelanjutan
Penelitian ini berlandaskan pada Teori Liberal Institusional, khususnya visi Woodrow Wilson tentang transformasi hubungan internasional melalui organisasi internasional. Bank Dunia dilihat sebagai institusi internasional yang memfasilitasi kerja sama dan mengurangi ketidakpercayaan antar negara dalam pembangunan. Selain itu, penelitian juga mengadopsi konsep Pembangunan Berkelanjutan, yang menekankan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan antar generasi, dan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan di Kendari diukur melalui perubahan ekonomi dan sosial pasca penerapan PNPM Mandiri.
1. Teori Liberal Institusional
Penelitian ini menggunakan Teori Liberal Institusional sebagai landasan teoritis. Teori ini, khususnya yang diinspirasi oleh visi Woodrow Wilson, memandang organisasi internasional sebagai instrumen untuk mengubah hubungan internasional yang kacau menjadi lebih tertib dan damai. Wilson membayangkan transformasi dari 'hutan' politik kekuasaan yang anarkis menjadi 'kebun binatang' yang teratur. Teori Liberal Institusional percaya bahwa institusi internasional dapat memfasilitasi kerjasama antar negara, mengurangi ketidakpercayaan, dan meningkatkan komitmen bersama. Institusi ini berperan penting dalam menyediakan aliran informasi dan negosiasi, sehingga kerja sama menjadi lebih mudah dan memungkinkan, meskipun tidak menjamin transformasi total hubungan internasional. Dalam konteks penelitian ini, Teori Liberal Institusional digunakan untuk menganalisis peran Bank Dunia sebagai institusi internasional dalam memfasilitasi kerjasama pembangunan antara Bank Dunia dan Indonesia, serta mengurangi hambatan dalam proses tersebut. Pandangan utama dari teori ini adalah asumsi bahwa hubungan internasional lebih bersifat kooperatif daripada konfliktual, dan institusi internasional memiliki peran vital dalam mempromosikan kerjasama tersebut. Kerjasama Bank Dunia dengan Indonesia dalam pembangunan, khususnya melalui program PNPM Mandiri, menjadi contoh penerapan teori ini.
2. Konsep Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development
Selain Teori Liberal Institusional, penelitian ini juga menggunakan konsep Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) sebagai kerangka analisis. Konsep ini menekankan pentingnya pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat dan memenuhi kebutuhan serta aspirasi masyarakat secara utuh. Pembangunan Berkelanjutan juga harus memastikan pemerataan pembangunan antar generasi, baik sekarang maupun mendatang. Konsep ini dikaitkan dengan ekonomi hijau, yang menekankan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak tanpa eksploitasi berlebihan, pola konsumsi dan produksi yang sesuai kebutuhan tanpa mengabaikan ketersediaan untuk generasi mendatang, serta internalisasi biaya lingkungan. Dalam konteks pengentasan kemiskinan, Pembangunan Berkelanjutan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga untuk membangun kapasitas dan sumber daya masyarakat itu sendiri. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci keberhasilan, baik dalam proses pembangunan maupun pengawasan untuk mencegah eksploitasi sumber daya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepemilikan masyarakat atas hasil pembangunan. Pembangunan berkelanjutan juga memperhatikan perubahan ekonomi, sosial, dan politik setelah pembangunan selesai dilakukan, serta mengantisipasi masalah yang mungkin timbul di masa depan.
III.PNPM Mandiri di Kendari Program dan Dampaknya
Program PNPM Mandiri di Kendari merupakan salah satu program pemerintah Indonesia yang didanai oleh Bank Dunia. Program ini mencakup berbagai sektor, termasuk pengembangan daerah tertinggal, pembangunan infrastruktur perdesaan, dan infrastruktur sosial ekonomi. Penelitian ini akan meneliti keberhasilan PNPM Mandiri di Kendari dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan sosial. Program ini didukung oleh 11 program lainnya dan bertujuan untuk mengatasi kendala pembangunan di wilayah tersebut, termasuk keterbatasan infrastruktur dan akses ke sumber daya.
1. Gambaran Umum PNPM Mandiri di Kendari
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) di Kendari, Sulawesi Tenggara, menjadi fokus penelitian ini. Program ini telah berjalan selama tujuh tahun dan telah diimplementasikan di 12 kota dan 199 kecamatan di wilayah tersebut. PNPM Mandiri di Kendari bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah pembangunan dan sosial, terutama di daerah-daerah yang tertinggal dan mengalami masalah kemiskinan, pendidikan, dan infrastruktur yang buruk. PNPM Mandiri di Kendari merupakan bagian dari program yang lebih luas di berbagai provinsi di Indonesia. Program ini didukung oleh 11 program lainnya dan memiliki cakupan wilayah yang beragam, meliputi perkotaan, kecamatan, dan pedesaan. Program utama PNPM Mandiri mencakup pengembangan daerah khusus dan tertinggal, pembangunan infrastruktur perdesaan, dan pembangunan infrastruktur sosial ekonomi wilayah (Rural Infrastructure for Social and Economic Activities). Program-program tersebut mendapatkan bantuan pendanaan dari Bank Dunia. Kondisi ekonomi Kendari pada tahun 2007 menunjukkan angka kemiskinan yang cukup tinggi (16,58%) dan PDRB per kapita yang rendah (Rp 8.837), jauh di bawah provinsi-provinsi lain di Indonesia. Kondisi ini menunjukkan urgensi program pembangunan seperti PNPM Mandiri untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Kendari.
2. Tujuan dan Mekanisme PNPM Mandiri di Kendari
Tujuan utama PNPM Mandiri di Kendari adalah untuk membantu pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai masalah pembangunan, khususnya dalam penanggulangan kemiskinan. Program ini dilakukan di berbagai sektor untuk mempermudah kinerja pemerintah dalam memanfaatkan modal asing dan mencapai pembangunan berkelanjutan. PNPM Mandiri diharapkan dapat membawa Kendari ke keadaan yang lebih baik, terutama dalam hal pengentasan kemiskinan. Keterbatasan infrastruktur juga menjadi kendala dalam pemanfaatan sumber daya alam Kendari, termasuk potensi wisata alam bawah laut. Program ini berupaya mengatasi masalah keterbatasan finansial dengan memanfaatkan bantuan dari pihak ketiga, yaitu Bank Dunia, untuk mendukung realisasi pembangunan yang dibutuhkan. PNPM Mandiri juga berupaya mengatasi masalah pembangunan yang tidak merata, terutama dalam hal fasilitas infrastruktur yang berdampak pada pendidikan dan ekonomi masyarakat. Keberhasilan PNPM Mandiri akan diukur dari pertumbuhan ekonomi dan sosial di Kendari. Program PNPM Mandiri Perdesaan dan PNPM Mandiri Perkotaan merupakan bagian dari program pendukung yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kendari.
3. Dampak PNPM Mandiri terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Sosial di Kendari
Penelitian ini akan menganalisis dampak PNPM Mandiri terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial di Kendari. Meskipun angka kemiskinan dan PDRB per kapita di Kendari masih rendah pada tahun 2007, program PNPM Mandiri yang didukung oleh Bank Dunia diharapkan memberikan dampak positif pada percepatan pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Penelitian ini akan mengkaji seberapa besar kontribusi PNPM Mandiri terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kendari. Analisis akan difokuskan pada dampak program terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk peningkatan akses terhadap infrastruktur, pendidikan, dan kesempatan ekonomi. Penelitian ini akan mencari bukti empiris mengenai efektivitas bantuan Bank Dunia dalam pendanaan program pembangunan, khususnya melalui PNPM Mandiri, dalam memberikan dampak positif terhadap percepatan pembangunan dan pengurangan kemiskinan di Kendari. Studi ini akan meneliti indikator-indikator keberhasilan PNPM Mandiri, meliputi pertumbuhan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
IV.Penelitian Terdahulu dan Metodologi
Penelitian ini mengacu pada studi sebelumnya tentang keanggotaan Indonesia di Bank Dunia, analisis bantuan Bank Dunia dalam pengentasan kemiskinan, dan studi kasus dampak negatif utang Bank Dunia. Metodologi penelitian bersifat deskriptif, bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas bantuan Bank Dunia melalui program PNPM Mandiri di Kendari. Penelitian ini akan menganalisis data untuk mengukur dampak positif dari percepatan pembangunan yang difasilitasi oleh bantuan Bank Dunia terhadap pengurangan kemiskinan di Kendari.
1. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian terdahulu yang relevan. Pertama, penelitian Harri Baskoro Adiyanto tentang keanggotaan Indonesia di Bank Dunia dari segi hukum internasional, yang membahas bantuan Bank Dunia kepada Indonesia selama krisis ekonomi Asia tahun 1997. Kedua, penelitian Julian Muhammad Hasan menganalisis bantuan Bank Dunia (World Bank) dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia periode 2007-2009, dengan studi kasus PNPM Mandiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, membahas masalah kemiskinan, ukuran kemiskinan menurut Bank Dunia, dan dampak bantuan Bank Dunia terhadap pengentasan kemiskinan. Penulis berpendapat bantuan tersebut perlu diterima untuk menjawab tantangan kemiskinan melalui program-program pengentasan kemiskinan. Ketiga, penelitian dari ICW (Indonesia Corruption Watch) yang berjudul “Utang yang Memiskinkan”, membahas dampak negatif utang Bank Dunia melalui studi kasus proyek di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah (NTAADP dan SAADP). Penelitian ini menunjukan bahwa bantuan Bank Dunia tidak selalu efektif dan bahkan bisa menimbulkan masalah baru, seperti korupsi dan hutang yang memberatkan. Kesimpulan dari ketiga penelitian tersebut menunjukkan Bank Dunia sebagai pemberi bantuan kepada Indonesia dengan berbagai sudut pandang; dari aspek hukum internasional, efektivitas bantuan dengan catatan korupsi, dan dampak negatif utang yang diakibatkan bantuan tersebut. Penelitian ini akan menambah wawasan dengan membahas bagaimana bantuan Bank Dunia melalui PNPM Mandiri di Kendari, Sulawesi Tenggara, berkontribusi pada percepatan pembangunan dan efektivitasnya.
2. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk memperoleh informasi dan data secara sistematis tentang efektivitas bantuan Bank Dunia pada percepatan pembangunan di Indonesia, khususnya melalui program PNPM Mandiri di Kendari, Sulawesi Tenggara. Metode deskriptif dipilih untuk memperoleh keterangan tentang fakta dan sifat hubungan antara bantuan Bank Dunia dan pembangunan di daerah tersebut. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada efektivitas kerjasama antara Bank Dunia dan Indonesia dalam percepatan pembangunan melalui PNPM Mandiri di Kendari. Penelitian ini berfokus pada bantuan yang diberikan Bank Dunia sebagai organisasi internasional kepada Indonesia, khususnya di Kendari. Asumsi dasar penelitian ini adalah bantuan Bank Dunia untuk percepatan pembangunan dalam program PNPM Mandiri memberikan peran penting dan berpengaruh positif, karena adanya pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mencakup infrastruktur, tetapi juga pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia. Pembangunan infrastruktur dianggap sebagai awal dari pembangunan masyarakat yang akan menyelesaikan masalah ekonomi dan sosial. Singkatnya, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk menganalisis data dan informasi terkait efektivitas bantuan Bank Dunia melalui program PNPM Mandiri dalam konteks pembangunan di Kendari.