
Budaya Akademik di Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia
Informasi dokumen
Penulis | Fransiscus Richard |
instructor | Ibu Aida Fitria Harahap, S.Sos, M.Si |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Jurusan | Antropologi Sosial |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 5.08 MB |
- Budaya Akademik
- Fakultas Pertanian
- Universitas Methodist Indonesia
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Budaya Akademik di Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia Medan
Penelitian ini secara mendalam menelaah budaya akademik di Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia (UMI) Medan, yang terletak di Jl. Harmonika Baru, Pasar II, Tanjung Sari, Medan 20132. UMI Medan, berdiri sejak 1978, memiliki dua program studi: Agroteknologi dan Agribisnis, dengan jumlah dosen tetap dan tidak tetap pada tahun ajaran 2012/2013 masing-masing 7 dan 6 untuk Agroteknologi, dan 6 dan 20 untuk Agribisnis. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana budaya akademik dibangun dan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan fokus pada unsur-unsur pembentuknya seperti lingkungan fakultas, nilai-nilai, keteladanan, dan jaringan, khususnya dalam konteks Pendidikan Pertanian di perguruan tinggi swasta di Sumatera Utara. Penelitian ini juga akan membahas peran budaya akademik dalam membentuk mahasiswa yang berkualitas dan berprestasi.
1. Profil Fakultas Pertanian UMI Medan
Latar belakang penelitian ini berpusat pada Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia (UMI) Medan, yang berlokasi di Jl. Harmonika Baru, Pasar II, Tanjung Sari, Medan 20132. Fakultas ini didirikan pada tahun 1978 oleh Yayasan Gereja Methodist Indonesia dan merupakan salah satu universitas swasta di Sumatera Utara. Fakultas Pertanian UMI Medan memiliki dua program studi utama: Agroteknologi dan Agribisnis. Data pada tahun ajaran 2012/2013 menunjukkan jumlah dosen tetap dan tidak tetap yang berbeda di setiap program studi. Program studi Agroteknologi memiliki 7 dosen tetap dan 20 dosen tidak tetap, sedangkan program studi Agribisnis memiliki 6 dosen tetap dan 20 dosen tidak tetap. Informasi ini memberikan gambaran awal tentang struktur dan sumber daya fakultas yang menjadi fokus penelitian budaya akademik. Proses belajar mengajar diarahkan untuk membentuk kemampuan mahasiswa dalam berbagai aspek, termasuk pengetahuan, keterampilan, tata nilai, dan sikap, guna mendukung pengembangan potensi mereka. Yayasan Methodist mendorong peningkatan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dinamis. Selain pembelajaran di kelas, Fakultas Pertanian juga menekankan praktik lapangan untuk melatih mahasiswa dalam praktik pertanian dan mengembangkan potensi kewirausahaan, kemandirian, ketekunan, kepercayaan diri, dan kedisiplinan.
2. Tujuan dan Fokus Penelitian Budaya Akademik
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji budaya akademik di Fakultas Pertanian UMI Medan. Judul skripsi ini, “Budaya Akademik Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia Wilayah Medan,” merupakan syarat penyelesaian studi Antropologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini didasarkan pada observasi dan wawancara, secara sistematis menelaah bagaimana budaya akademik dibangun dan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di Fakultas Pertanian. Tujuan utamanya adalah untuk memahami proses pengembangan budaya akademik di fakultas tersebut agar dapat berkembang lebih baik. Analisis mencakup unsur-unsur pembentuk budaya akademik seperti lingkungan fakultas, nilai-nilai yang dianut, keteladanan yang diberikan, upacara atau ritual yang ada, dan jaringan yang terjalin. Penelitian ini juga menekankan pentingnya pemahaman budaya akademik bagi dosen dan mahasiswa dalam menuntun dan memberikan arah dalam kehidupan akademik mereka. Penulis mengakui ketidaksempurnaan skripsi ini dan mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan demi manfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa Antropologi, serta Fakultas Pertanian UMI Medan.
3. Upaya Peningkatan Kualitas Mahasiswa dan Pengembangan Budaya Akademik
Fakultas Pertanian UMI Medan berupaya menghasilkan mahasiswa yang berkualitas dan berprestasi melalui penyediaan sarana dan prasarana belajar yang memadai sesuai dengan tuntutan kompetensi. Selain itu, upaya peningkatan visi, misi, dan mutu mahasiswa dilakukan melalui pelatihan langsung, seperti belajar menanam pohon sesuai minat mahasiswa. Pelatihan ini bertujuan menyamakan pemahaman teori dan praktik, serta sebagai bentuk pengembangan budaya akademik. Metode penelitian kualitatif dan etnografi, dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara, digunakan untuk menggali informasi yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi mahasiswa yang sangat baik dan kemampuan mereka dalam mengembangkan diri. Ilmu pengetahuan dan praktik yang didapatkan dari dosen berpengalaman membuka wawasan luas tentang pertanian, mempersiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dan pendidikan yang lebih tinggi. Proses ini penting dalam konteks pengembangan budaya akademik yang berfokus pada kesiapan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
II.Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi mahasiswa yang baik dan kemampuan mereka dalam mengembangkan diri untuk memperoleh pekerjaan atau pendidikan lebih tinggi. Penggunaan metode kualitatif memungkinkan pemahaman yang mendalam tentang budaya akademik di Fakultas Pertanian UMI Medan.
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pilihan metode kualitatif didasarkan pada kebutuhan untuk memahami secara mendalam budaya akademik di Fakultas Pertanian, bukan hanya sekedar mengukur secara kuantitatif. Pendekatan etnografi dipilih karena memungkinkan peneliti untuk mengamati dan mencatat secara detail perilaku, interaksi, dan nilai-nilai yang membentuk budaya akademik di lingkungan fakultas tersebut. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan pemahaman yang holistik dan kontekstual mengenai budaya akademik yang berkembang. Pendekatan ini sangat tepat untuk meneliti fenomena sosial yang kompleks dan dinamis seperti budaya akademik, dimana pemahaman yang komprehensif dibutuhkan untuk menangkap nuansa-nuansa penting yang mungkin tidak terlihat dengan menggunakan pendekatan penelitian lain. Dengan memahami secara mendalam aspek-aspek tersebut, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana budaya akademik dibentuk dan dipertahankan dalam konteks studi pertanian.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi memungkinkan peneliti untuk secara langsung mengamati aktivitas dan interaksi di lingkungan Fakultas Pertanian, mencatat perilaku mahasiswa dan dosen, serta mengamati secara langsung berbagai aspek kehidupan akademik yang berkaitan dengan budaya akademik. Wawancara, sebagai teknik pengumpulan data yang lain, memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menggali informasi yang lebih dalam dari berbagai sumber, baik dari mahasiswa maupun dosen. Melalui wawancara, peneliti dapat memperoleh pemahaman mengenai persepsi, pengalaman, dan pandangan para informan tentang budaya akademik di lingkungan fakultas tersebut. Gabungan observasi dan wawancara ini menghasilkan data yang lebih kaya dan komprehensif, memberikan gambaran yang lebih akurat dan detail tentang budaya akademik yang diteliti. Data yang dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kemudian dianalisis untuk menemukan pola-pola dan tema-tema yang relevan dengan tujuan penelitian.
3. Hasil Awal dan Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap mahasiswa di Fakultas Pertanian memiliki kompetensi yang sangat baik dan mampu mengembangkan diri berdasarkan keahlian masing-masing. Kemampuan ini mendukung mereka dalam mencari pekerjaan dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pengetahuan dan praktik yang diperoleh dari dosen berpengalaman terbukti membuka wawasan yang luas tentang pertanian. Temuan ini menunjukkan bahwa metode penelitian yang digunakan efektif dalam mengungkap kualitas mahasiswa dan dampak pembelajaran di Fakultas Pertanian. Hal ini juga menyoroti pentingnya peran dosen berpengalaman dalam membekali mahasiswa dengan keahlian dan pengetahuan praktis yang dibutuhkan untuk sukses di masa depan. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi berharga bagi pengembangan kurikulum dan strategi pembelajaran di Fakultas Pertanian, serta memberikan sumbangan bagi pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang pertanian.
III.Hasil Penelitian Penerapan Budaya Akademik di Fakultas Pertanian UMI Medan
Penelitian menemukan bahwa Fakultas Pertanian UMI Medan berupaya meningkatkan kualitas mahasiswa melalui pelatihan praktik langsung, seperti menanam pohon, untuk menjembatani teori dan praktik. Budaya akademik di fakultas ini ditandai oleh beberapa hal: hubungan akrab antara dosen dan mahasiswa; penanaman nilai-nilai moral dan agama (khususnya Kristen melalui KMK UMI yang berdiri sejak 27 November 1987); upaya pembentukan karakter mahasiswa melalui orientasi studi; dan adanya persaingan akademik yang sehat di antara mahasiswa. Namun, penelitian juga mencatat adanya tantangan, seperti kecenderungan menyontek dan perbedaan pendekatan pengajaran antara dosen senior dan junior. Secara keseluruhan, penelitian menunjukkan upaya berkelanjutan untuk membangun budaya akademik yang kuat di Fakultas Pertanian UMI Medan untuk menghasilkan lulusan Pendidikan Pertanian yang berkualitas.
1. Praktik dan Pembelajaran di Lapangan
Salah satu temuan penting dalam penelitian ini adalah penerapan praktik langsung di lapangan sebagai bagian integral dari proses pembelajaran di Fakultas Pertanian UMI Medan. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan pertanian secara langsung, seperti menanam pohon sesuai dengan minat mereka. Praktik lapangan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat pemahaman teori yang telah dipelajari di kelas, tetapi juga untuk menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh relevan dan terapan. Dengan demikian, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja di bidang pertanian. Kegiatan praktik di lapangan juga berperan penting dalam pengembangan budaya akademik, menanamkan nilai-nilai seperti kemandirian, ketekunan, kepercayaan diri, dan kedisiplinan. Melalui praktik berkelanjutan, mahasiswa tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga membangun karakter dan etos kerja yang positif, yang penting untuk kesuksesan mereka di masa depan. Sistem pembelajaran yang mengintegrasikan teori dan praktik ini menjadi elemen kunci dalam upaya Fakultas Pertanian untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
2. Hubungan Dosen dan Mahasiswa
Penelitian ini juga meneliti hubungan antara dosen dan mahasiswa sebagai bagian penting dari budaya akademik di Fakultas Pertanian UMI Medan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang akrab dan tanpa batas antara dosen dan mahasiswa, khususnya dalam konteks studi. Hubungan ini terjalin baik selama proses belajar mengajar maupun di luar kelas, seperti dalam bimbingan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) atau bimbingan skripsi. Kedekatan ini menunjukan salah satu nilai budaya yang positif di fakultas tersebut, memfasilitasi komunikasi yang efektif dan mendukung proses pembelajaran yang optimal. Interaksi yang positif antara dosen dan mahasiswa menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan kondusif, meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, dan mendorong mereka untuk aktif bertanya dan berdiskusi. Hal ini mencerminkan komitmen fakultas dalam menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan ramah, dimana dosen tidak hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai mentor dan pembimbing bagi mahasiswa.
3. Nilai nilai Budaya Akademik dan Tantangannya
Penelitian mengidentifikasi beberapa nilai budaya akademik yang diimplementasikan di Fakultas Pertanian UMI Medan, termasuk ketaatan pada peraturan, kerajinan dalam belajar, kesopanan, dan kebergantungan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai tersebut ditanamkan melalui proses belajar mengajar dan berbagai kegiatan akademik lainnya. Namun, penelitian juga menemukan beberapa tantangan. Persaingan akademik yang ketat di antara mahasiswa, meskipun positif, terkadang berujung pada tindakan menyontek. Perbedaan pendekatan pengajaran antara dosen senior dan junior juga menjadi tantangan. Beberapa mahasiswa kurang fokus dalam belajar di kelas, menunjukkan perilaku seperti melamun, bermain handphone, dan sebagainya. Meskipun demikian, dosen umumnya memberikan peringatan dan tindakan korektif jika perilaku tersebut mengganggu proses pembelajaran. Penelitian ini menyoroti pentingnya keseimbangan antara persaingan akademik yang sehat dan etika akademik yang kuat. Fakultas perlu terus berupaya untuk membangun dan memperkuat nilai-nilai budaya akademik, menangani tantangan yang ada, dan memastikan lingkungan belajar yang kondusif bagi semua mahasiswa.
IV.Kesimpulan dan Saran
Skripsi ini menyimpulkan bahwa budaya akademik di Fakultas Pertanian UMI Medan merupakan proses dinamis yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Penelitian menyoroti pentingnya peran dosen dan mahasiswa dalam membentuk dan menjaga budaya akademik yang positif. Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan skripsi dan berharap penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa Antropologi dan Fakultas Pertanian UMI Medan.
1. Kesimpulan Utama tentang Budaya Akademik di Fakultas Pertanian UMI Medan
Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa budaya akademik di Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia (UMI) Medan merupakan proses yang dinamis dan kompleks. Budaya akademik ini terbentuk dari berbagai faktor internal dan eksternal, termasuk interaksi antara dosen dan mahasiswa, sistem pembelajaran yang menggabungkan teori dan praktik, serta nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianut. Penelitian menemukan adanya hubungan yang positif dan akrab antara dosen dan mahasiswa, yang mendukung proses belajar mengajar yang efektif. Praktik lapangan, seperti menanam pohon, diintegrasikan untuk memperkuat pemahaman teori. Namun, penelitian juga mencatat adanya tantangan seperti kecenderungan menyontek dan perbedaan pendekatan pengajaran antar dosen. Secara keseluruhan, penelitian menggambarkan upaya berkelanjutan fakultas untuk membangun dan meningkatkan budaya akademik yang positif untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Budaya akademik di Fakultas Pertanian UMI Medan ini dipengaruhi berbagai faktor, dan perkembangannya mencerminkan dinamika dalam lingkungan pendidikan tinggi. Penting untuk memperhatikan keseimbangan antara persaingan akademik dan etika agar tercipta suasana belajar yang optimal.
2. Saran untuk Pengembangan Budaya Akademik
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk perbaikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pemahaman budaya akademik di lingkungan Fakultas Pertanian UMI Medan. Saran diberikan untuk pengembangan budaya akademik yang lebih baik. Perlu adanya upaya yang lebih terstruktur untuk menanamkan etika akademik yang kuat, termasuk pencegahan praktik menyontek dan penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Penting juga untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih inovatif dan inklusif untuk mengakomodasi gaya belajar mahasiswa yang beragam dan untuk mengatasi masalah kurang fokusnya sebagian mahasiswa dalam kegiatan belajar. Terakhir, penelitian menyarankan agar Fakultas Pertanian UMI Medan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas interaksi dosen dan mahasiswa untuk menciptakan suasana belajar yang suportif dan kondusif. Dengan demikian, diharapkan budaya akademik yang positif dapat terus diperkuat dan dipertahankan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkarakter.