Analisis Rasio Keuangan RSU Pirngadi Medan

Analisis Rasio Keuangan RSU Pirngadi Medan

Informasi dokumen

Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 2.23 MB
  • Analisis Rasio Keuangan
  • Rumah Sakit
  • Tugas Akhir

Ringkasan

I.Latar Belakang Perumusan Masalah Analisis Rasio Keuangan RSUP Pirngadi Medan

Penelitian ini menganalisis rasio keuangan Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan (RSUP Pirngadi Medan) untuk mengevaluasi kondisi keuangannya. Analisis laporan keuangan difokuskan pada likuiditas, solvabilitas, dan rasio aktivitas. Pertanyaan penelitian berfokus pada kondisi keuangan RSUP Pirngadi Medan berdasarkan rasio-rasio tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi keuangan RSUP Pirngadi Medan dan memberikan masukan bagi pihak-pihak terkait.

1. Latar Belakang Analisis Rasio Keuangan RSUP Pirngadi Medan

Bagian latar belakang menjelaskan pentingnya analisis rasio keuangan dalam menilai kinerja perusahaan, baik besar maupun kecil. Analisis ini memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. Laporan keuangan, yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal, menjadi dasar analisis. Menganalisis rasio keuangan sangat penting untuk mengetahui kemajuan atau kemunduran suatu perusahaan. Penelitian ini difokuskan pada analisis rasio keuangan RSUP Pirngadi Medan, karena keuangan merupakan faktor penting dalam operasional rumah sakit. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam kondisi keuangan RSUP Pirngadi Medan melalui analisis rasio keuangan yang komprehensif dan terperinci. Hal ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga bagi manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan strategis dan perencanaan keuangan jangka panjang. Penelitian ini mengakui keterbatasan waktu, informasi, dan pengetahuan peneliti, dan mengharapkan kritik dan saran membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan hasil penelitian.

2. Perumusan Masalah Analisis Rasio Keuangan RSUP Pirngadi Medan

Bagian perumusan masalah menjabarkan dua pertanyaan penelitian utama. Pertama, bagaimana kondisi keuangan RSUP Pirngadi Medan jika dilihat dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas? Pertanyaan ini akan dijawab melalui analisis data keuangan RSUP Pirngadi Medan selama periode tertentu. Analisis ini akan menghasilkan gambaran yang komprehensif mengenai aspek-aspek penting keuangan rumah sakit. Hasil analisis ini diharapkan dapat menunjukkan kondisi keuangan rumah sakit baik dari segi kemampuan membayar kewajiban jangka pendek (likuiditas), kemampuan membayar kewajiban jangka panjang (solvabilitas), efisiensi penggunaan aset (rasio aktivitas), dan kemampuan menghasilkan laba (profitabilitas). Selain itu, penelitian ini juga mempertimbangkan manfaat bagi peneliti sejenis dan perusahaan itu sendiri. Bagi peneliti sejenis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang analisis rasio keuangan, khususnya pada konteks rumah sakit. Bagi perusahaan (dalam hal ini RSUP Pirngadi Medan), temuan penelitian diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan langkah-langkah strategis untuk masa depan rumah sakit, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan perkembangan rumah sakit secara berkelanjutan. Dengan kata lain, penelitian ini diharapkan berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan praktik manajemen keuangan di lingkungan rumah sakit.

II.Profil RSUP Pirngadi Medan

RSUP Pirngadi Medan, terletak di Jalan HM Yamin No. 47 Medan, didirikan pada 11 Agustus 1928. Saat ini berstatus Badan Pelayanan Kesehatan RSU Pirngadi Kota Medan, rumah sakit kelas B pendidikan (Akreditasi Depkes RI No.YM.00.03.3.5.1309, 14 Februari 2007). Rumah sakit ini melayani pasien dari Kota Medan (62%) dan luar Kota Medan (38%, termasuk 36% dari Kabupaten/Kota Sumut dan 2% dari luar Sumut). Motto RSUP Pirngadi Medan adalah "Kepentingan Penderita adalah yang Utama".

1. Sejarah Singkat RSUP Pirngadi Medan

RSUP Pirngadi Medan berlokasi di Jalan HM Yamin No. 47 Medan dan merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kota Medan. Didirikan pada 11 Agustus 1928 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan nama GEZENTE ZIEKEN HUIS, peletakan batu pertama dilakukan oleh Maria Constantia Macky, dengan Dr. W. Bays sebagai pimpinan pertama. Pada 6 September 2002, status kelembagaan berubah menjadi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Pirngadi Kota Medan, dengan Dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA sebagai direktur. Walikota Medan Drs. H. Abdillah, Ak, MBA meresmikan pengembangan gedung menjadi delapan lantai pada tahun 2005. Sebelumnya, pada tahun 1971, rumah sakit ini berada di bawah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebagai Rumah Sakit Umum Pusat Provinsi Medan, dan kembali bernama Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan pada tahun 1979. Pada 27 Desember 2001, kepemilikan diserahkan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ke Pemerintah Kota Medan.

2. Struktur Organisasi RSUP Pirngadi Medan

RSUP Pirngadi Medan menggunakan struktur organisasi matriks, yang memiliki dua jenis wewenang: horizontal pada unit fungsional dan vertikal pada pimpinan struktural/manajerial. Struktur ini mengakui adanya ketergantungan antar fungsi. Bagian-bagian penting dalam struktur organisasi tersebut mencakup, tetapi tidak terbatas pada, sub bagian akuntansi keuangan dan mobilitas dana yang bertanggung jawab atas akuntansi keuangan dan mobilisasi dana. Bidang Perencanaan dan Rekam Medik yang memiliki tugas menyusun rencana kegiatan kerja, pengolahan data, dan pengelolaan rekam medis. Selain itu juga terdapat Bidang Pelayanan Medik yang memiliki tugas menyusun rencana kegiatan kerja, melakukan rujukan pasien, penyusunan kebutuhan tenaga medis, dan pemeliharaan mutu fasilitas pelayanan medis. Rumah sakit juga memiliki staf medis fungsional yang mencakup berbagai spesialisasi, mulai dari penyakit anak hingga bedah saraf, menandakan cakupan pelayanan medis yang luas dan komprehensif.

3. Jaringan Usaha dan Kinerja RSUP Pirngadi Medan

RSUP Pirngadi Medan merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah dan rumah sakit rujukan di wilayah Kota Medan. Komposisi pasien terdiri dari penduduk Kota Medan (62%) dan luar Kota Medan (38%), yang meliputi daerah di Sumatera Utara (36%) dan luar Sumatera Utara (2%). Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit terbesar (kelas B) di Indonesia, yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan motto "Kepentingan Penderita adalah yang Utama". RSUP Pirngadi Medan berstatus Rumah Sakit Kelas B Pendidikan berdasarkan akreditasi Depkes RI No. YM.00.03.3.5.1309 pada 14 Februari 2007, menunjukkan komitmen rumah sakit terhadap kualitas pelayanan dan standar pendidikan. Informasi ini memberikan gambaran umum tentang jangkauan layanan dan status rumah sakit dalam sistem kesehatan di Indonesia.

III. Analisis Rasio Keuangan RSUP Pirngadi Medan Tahun 2010 2012

Analisis rasio yang dilakukan meliputi likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio), solvabilitas (Total Debt to Total Assets Ratio, Total Debt to Equity Ratio), dan rasio aktivitas (Total Assets Turnover, Inventory Turnover). Hasil analisis menunjukkan penurunan likuiditas dan solvabilitas yang signifikan pada tahun 2012. Rasio aktivitas juga menunjukkan penurunan efektivitas penggunaan aset. Karena RSUP Pirngadi Medan adalah rumah sakit pemerintah, profitabilitas (surplus/defisit) dilihat dari sisi anggaran, yang menunjukkan defisit pada tahun 2012 sebesar Rp 704.622.453,99.

1. Analisis Rasio Likuiditas RSUP Pirngadi Medan 2010 2012

Analisis rasio likuiditas RSUP Pirngadi Medan periode 2010-2012 menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Current Ratio mengalami penurunan drastis dari 253% (2010) menjadi 154% (2012), menunjukkan penurunan kemampuan rumah sakit dalam melunasi hutang jangka pendek. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan aktiva lancar yang signifikan dan peningkatan hutang lancar pada tahun 2012. Quick Ratio juga mengalami penurunan tajam dari 218% (2010) menjadi 133% (2012), mengindikasikan penurunan kemampuan membayar hutang jangka pendek dengan aset yang paling likuid. Cash Ratio mengalami penurunan paling drastis, dari 163% (2010) menjadi 37% (2012), menunjukkan penurunan kemampuan membayar hutang jangka pendek hanya dengan kas dan setara kas. Secara keseluruhan, analisis rasio likuiditas menunjukkan penurunan kemampuan RSUP Pirngadi Medan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yang mengindikasikan potensi kesulitan keuangan jika tren ini berlanjut. Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius dari manajemen rumah sakit.

2. Analisis Rasio Solvabilitas RSUP Pirngadi Medan 2010 2012

Analisis rasio solvabilitas RSUP Pirngadi Medan pada periode 2010-2012 juga menunjukkan kondisi yang kurang menguntungkan. Total Debt to Total Assets Ratio menunjukkan peningkatan hutang untuk membiayai operasional rumah sakit sebesar 4,32% selama periode tersebut. Peningkatan rasio ini menunjukkan peningkatan risiko keuangan dan potensi kesulitan dalam mendapatkan pinjaman dari kreditur. Total Debt to Equity Ratio meningkat dari 6,5% (2010) menjadi 12,03% (2012), mengindikasikan penurunan kemampuan rumah sakit dalam melunasi seluruh hutangnya dengan modal sendiri. Kenaikan rasio ini menunjukkan bahwa proporsi hutang terhadap modal sendiri semakin besar, sehingga meningkatkan kerentanan keuangan rumah sakit. Secara keseluruhan, analisis rasio solvabilitas menunjukkan kondisi keuangan RSUP Pirngadi Medan yang rentan, memerlukan strategi manajemen hutang yang lebih efektif untuk menjaga keberlanjutan keuangan.

3. Analisis Rasio Aktivitas RSUP Pirngadi Medan 2010 2012

Analisis rasio aktivitas RSUP Pirngadi Medan periode 2010-2012 menunjukkan adanya penurunan efektivitas penggunaan aset. Total Assets Turnover menurun dari 0,9 kali (2010) menjadi 0,89 kali (2012), menunjukkan penurunan kemampuan rumah sakit dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan pendapatan. Inventory Turnover juga mengalami penurunan dari 44,3 kali (2010) menjadi 39,74 kali (2012), mengindikasikan kemungkinan kelebihan persediaan atau kesulitan dalam menjual persediaan, khususnya obat-obatan, yang biasanya merupakan sumber pendapatan utama rumah sakit. Penurunan rasio ini menandakan kurang efektifnya manajemen persediaan dan potensi kerugian akibat penyimpanan obat yang terlalu lama. Kesimpulannya, analisis rasio aktivitas menunjukkan perlunya peningkatan efisiensi penggunaan aset dan manajemen persediaan yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan dan kinerja keuangan rumah sakit.

4. Analisis Profitabilitas RSUP Pirngadi Medan 2010 2012

Karena RSUP Pirngadi Medan merupakan rumah sakit milik pemerintah, analisis profitabilitas berdasarkan laba/rugi tidak dapat dilakukan secara konvensional. Namun, analisis defisit anggaran menunjukkan defisit sebesar Rp. 704.622.453,99 pada tahun 2012. Defisit ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran rumah sakit. Meskipun tidak ada analisis rasio profitabilitas secara khusus, defisit anggaran yang cukup besar mengindikasikan permasalahan dalam pengelolaan keuangan dan alokasi sumber daya. Hal ini menunjukan perlunya evaluasi lebih lanjut pada penganggaran dan efisiensi biaya agar RSUP Pirngadi Medan dapat beroperasi secara lebih efektif dan efisien kedepannya. Rumah sakit perlu mengoptimalkan sumber daya yang tersedia untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi operasional demi mencapai tujuan pelayanan kesehatan yang optimal.

IV.Kesimpulan Saran Analisis Rasio Keuangan RSUP Pirngadi Medan

Secara keseluruhan, analisis rasio keuangan menunjukkan penurunan likuiditas dan solvabilitas RSUP Pirngadi Medan dalam periode 2010-2012, yang berisiko terhadap keberlangsungan keuangan rumah sakit. Saran yang diberikan meliputi peningkatan likuiditas melalui peningkatan pendapatan dan efisiensi operasional, peningkatan solvabilitas dengan pengendalian hutang, dan minimalisasi belanja operasional untuk mengatasi defisit anggaran. Peningkatan kualitas pelayanan untuk meningkatkan Bed Occupancy Rate (BOR) juga direkomendasikan.

1. Kesimpulan Analisis Rasio Keuangan RSUP Pirngadi Medan

Analisis rasio keuangan RSUP Pirngadi Medan selama periode 2010-2012 menunjukkan tren penurunan likuiditas dan solvabilitas yang signifikan. Rasio likuiditas seperti Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio mengalami penurunan tajam pada tahun 2012, mengindikasikan menurunnya kemampuan rumah sakit dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Hal ini diperparah dengan penurunan rasio aktivitas, seperti Total Assets Turnover dan Inventory Turnover, yang menunjukkan kurang efektifnya penggunaan aset untuk menghasilkan pendapatan. Meskipun analisis profitabilitas tidak dapat dilakukan secara konvensional karena status rumah sakit sebagai badan publik, defisit anggaran yang cukup besar pada tahun 2012 (Rp. 704.622.453,99) menunjukkan permasalahan dalam pengelolaan keuangan. Secara keseluruhan, hasil analisis menunjukkan kondisi keuangan RSUP Pirngadi Medan yang perlu mendapat perhatian serius dan perbaikan. Kondisi ini memerlukan strategi perbaikan yang komprehensif dan terukur untuk menjaga keberlangsungan dan kestabilan keuangan rumah sakit.

2. Saran Perbaikan Keuangan RSUP Pirngadi Medan

Untuk mengatasi permasalahan keuangan RSUP Pirngadi Medan, beberapa saran diberikan. Meningkatkan likuiditas rumah sakit dapat dilakukan dengan cara menambah jumlah aktiva lancar, terutama kas, melalui peningkatan penjualan obat-obatan dan peningkatan kualitas pelayanan untuk meningkatkan Bed Occupancy Rate (BOR). Peningkatan solvabilitas membutuhkan pengendalian yang lebih baik terhadap kebutuhan dana yang dibiayai dengan hutang untuk menghindari kesulitan dalam melunasi kewajiban, terutama jangka panjang. Untuk mengatasi defisit anggaran, perlu dilakukan minimalisasi belanja (cost minimization) dengan analisis biaya manfaat sebelum pengadaan alat kesehatan dan fasilitas lainnya. Minimalisasi belanja ini harus dilakukan tanpa mengganggu operasional normal rumah sakit. Pemilihan program yang efektif dan efisien sangat penting untuk meringankan beban anggaran. Secara keseluruhan, saran-saran ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi keuangan RSUP Pirngadi Medan agar dapat beroperasi secara berkelanjutan dan optimal dalam menjalankan fungsinya sebagai penyedia layanan kesehatan publik.