Analisis Program Pengembangan Ekonomi Kawasan dalam Penanggulangan Kemiskinan

Analisis Program Pengembangan Ekonomi Kawasan dalam Penanggulangan Kemiskinan

Informasi dokumen

Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 139.28 KB
Jenis dokumen Skripsi/Tesis/Tugas Akhir
  • kemiskinan
  • program pengentasan kemiskinan
  • kebijakan pemerintah

Ringkasan

I.Latar Belakang Masalah Background of the Problem

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan efektivitas Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK) di Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Kenaikan harga BBM dan kegagalan program kompensasi pemerintah telah meningkatkan angka kemiskinan. Meskipun pemerintah telah berupaya melalui berbagai program seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT) dan Jaring Pengaman Sosial (JPS), penurunan angka kemiskinan masih rentan terhadap kondisi ekonomi makro dan konflik sosial. Implementasi PPEK di Desa Janggan menjadi fokus penelitian karena proses pemilihan pengurusnya cenderung emosional dan kurang memperhatikan kapabilitas, sehingga menghambat pencapaian tujuan program penanggulangan kemiskinan.

1. Dampak Kenaikan Harga BBM dan Beras

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak signifikan terhadap peningkatan harga barang kebutuhan pokok, terutama beras. Hal ini disebabkan karena beras merupakan komoditas penting bagi penduduk, khususnya mereka yang rentan terhadap kemiskinan. Kenaikan harga BBM memicu peningkatan biaya produksi, yang selanjutnya berkontribusi besar terhadap kenaikan harga beras dan komoditas lainnya. Situasi ini memperparah kondisi ekonomi masyarakat dan berpotensi meningkatkan angka kemiskinan.

2. Empat Penyebab Utama Kemiskinan di Indonesia

Dokumen ini mengidentifikasi empat faktor utama yang menyebabkan kemiskinan di Indonesia. Pertama, kenaikan harga BBM yang melebihi daya beli masyarakat. Kedua, kegagalan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi (PKPS). Ketiga, kegagalan dalam menstabilkan harga bahan pokok. Keempat, terhambatnya efek tetes-menetes (trickle down effect) dari pertumbuhan ekonomi, sehingga manfaat pertumbuhan ekonomi tidak sampai ke lapisan masyarakat termiskin.

3. Upaya Pemerintah dalam Penanggulangan Kemiskinan

Pemerintah Indonesia telah melaksanakan berbagai kebijakan dan program pengentasan kemiskinan untuk meringankan beban masyarakat miskin. Program-program tersebut meliputi penyediaan kebutuhan dasar seperti pangan, kesehatan, dan pendidikan, serta perluasan kesempatan kerja. Sejak tahun 1994, upaya ini diintensifkan melalui program-program seperti Inpres Desa Tertinggal (IDT), Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal (P3DT), Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP), dan Jaring Pengaman Sosial (JPS) pada masa krisis ekonomi. Meskipun upaya-upaya tersebut relatif berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin, penurunannya tetap rentan terhadap gejolak ekonomi makro, krisis ekonomi, dan konflik sosial-politik yang dipicu oleh kesenjangan ekonomi, sosial, dan politik.

4. Permasalahan Implementasi Program Pengembangan Ekonomi Kawasan PPEK di Desa Janggan

Fokus penelitian ini adalah pada implementasi Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK) di Desa Janggan. Proses pemilihan pengurus PPEK di Desa Janggan selama ini didominasi oleh kepentingan familier atau kelompok tertentu, tanpa mempertimbangkan kemampuan dan keahlian calon pengurus. Hal ini mengakibatkan pengambilan keputusan dalam pemilihan pengurus lebih didasarkan pada faktor emosional dan kedekatan personal, bukan pada kapabilitas dan kompetensi. Akibatnya, prioritas pengembangan ekonomi kawasan sesuai kebutuhan masyarakat kurang terimplementasi dengan baik karena kendala kemampuan pengurus. Ketidakmampuan pengurus PPEK dalam menjalankan program secara optimal menjadi masalah utama yang diteliti.

II.Rumusan Masalah Problem Formulation

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efektivitas implementasi Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK) di Desa Janggan. Pertanyaan penelitian difokuskan pada bagaimana efektivitas implementasi PPEK di desa tersebut.

1. Fokus Pertanyaan Penelitian

Bagian rumusan masalah ini secara langsung menanyakan tentang efektivitas implementasi Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK) di Desa Janggan. Pertanyaan ini menjadi inti dari penelitian, mengarahkan seluruh proses penelitian untuk menjawab bagaimana implementasi PPEK di Desa Janggan berjalan dan seberapa efektif program tersebut dalam mencapai tujuannya. Rumusan masalah ini menjadi dasar bagi pengembangan metodologi penelitian dan analisis data yang dilakukan selanjutnya untuk menjawab pertanyaan utama tersebut. Jawaban atas pertanyaan ini akan memberikan gambaran menyeluruh tentang keberhasilan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PPEK di Desa Janggan.

III.Manfaat Penelitian Benefits of the Research

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan praktis bagi Pemerintah Desa Janggan untuk mengoptimalkan PPEK. Temuan penelitian juga dapat menjadi acuan bagi desa lain yang menjalankan Program Pengembangan Ekonomi Kawasan serta berkontribusi pada upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Magetan.

1. Manfaat Praktis untuk Desa Janggan

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan praktis bagi Pemerintah Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, untuk mengoptimalkan kemampuan pengurus dan mengefektifkan Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK). Temuan-temuan penelitian diharapkan dapat berkontribusi positif bagi Desa Janggan sebagai objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dan rekomendasi yang dapat diterapkan langsung oleh pemerintah desa dalam meningkatkan kinerja PPEK dan pencapaian tujuan program tersebut. Dengan demikian, diharapkan kesejahteraan masyarakat Desa Janggan dapat meningkat melalui optimalisasi program PPEK.

2. Manfaat Sebagai Acuan untuk Desa Lain

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi desa-desa lain yang melaksanakan Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK). Temuan-temuan penelitian, terutama mengenai kendala dan solusi dalam implementasi PPEK, dapat dipelajari dan diterapkan oleh desa lain untuk meningkatkan efektivitas program mereka. Dengan demikian, penelitian ini memiliki kontribusi yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada Desa Janggan, tetapi juga bermanfaat bagi pengembangan program PPEK di daerah lain dan pada akhirnya berkontribusi pada upaya penanggulangan kemiskinan secara nasional.

IV.Definisi Konseptual Conceptual Definition

Penelitian ini mendefinisikan implementasi kebijakan sebagai tindakan yang diarahkan pada pencapaian tujuan kebijakan. Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK) dijelaskan sebagai program pemerintah Provinsi Jawa Timur yang bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini akan menelaah proses implementasi PPEK di Desa Janggan, khususnya terkait masalah kepengurusan.

1. Implementasi Kebijakan

Definisi konseptual dalam penelitian ini memberikan batasan terhadap istilah "implementasi kebijakan". Implementasi kebijakan didefinisikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok, baik swasta maupun pemerintah, yang diarahkan pada tercapainya tujuan yang telah digariskan dalam kebijakan tersebut. Implementasi dipahami sebagai proses yang terjadi setelah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan. Proses ini meliputi usaha pengadministrasian dan upaya untuk menimbulkan dampak nyata pada masyarakat. Dalam konteks penelitian ini, fokusnya adalah pada bagaimana proses implementasi Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK) yang masih membutuhkan perhatian, terutama terkait masalah kepengurusan.

2. Program Pengembangan Ekonomi Kawasan PPEK

Definisi konseptual juga menjelaskan Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK). PPEK didefinisikan sebagai salah satu program penanggulangan kemiskinan yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur. Arah dan kebijakan PPEK difokuskan pada penurunan angka kemiskinan, pengurangan pengangguran, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi, perbaikan mutu hidup, dan penguatan kapasitas kelembagaan agar fungsi dan peran program penanggulangan kemiskinan optimal. PPEK diarahkan pada pola pengembangan dan pengelolaan program yang lebih terpadu dan berkelanjutan, mewujudkan kemitraan antara provinsi, pemerintah kabupaten, dan stakeholder di lokasi program. Definisi ini penting untuk memastikan pemahaman yang konsisten tentang PPEK sepanjang penelitian.

V.Metode Penelitian Research Method

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan riset deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi di Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menggambarkan kondisi implementasi PPEK dan persepsi masyarakat.

1. Jenis Penelitian dan Metode Kualitatif

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode kualitatif dipilih karena penelitian ini berfokus pada pemahaman mendalam tentang implementasi Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK) di Desa Janggan, yang melibatkan aspek-aspek sosial dan persepsi masyarakat. Penelitian deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menjelaskan nilai variabel mandiri terkait efektivitas implementasi PPEK tanpa membandingkannya dengan variabel lain. Data yang digunakan bersifat dokumentasi atau data sekunder, yang dilengkapi dengan data primer berupa pandangan responden dalam bentuk cerita rinci untuk memperoleh informasi yang akurat dan mendalam tentang implementasi PPEK di Desa Janggan.

2. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian adalah Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada fokus penelitian terhadap implementasi PPEK di desa tersebut. Subjek penelitian terdiri dari informan yang dianggap mengetahui dan memahami permasalahan yang diteliti. Informan ini akan memberikan informasi dan data yang dibutuhkan untuk menganalisis efektivitas implementasi PPEK di Desa Janggan. Data yang dikumpulkan akan mencakup berbagai perspektif untuk memberikan gambaran komprehensif tentang implementasi program.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari narasumber terpercaya yang terlibat langsung dalam pelaksanaan PPEK di Desa Janggan. Data sekunder digunakan sebagai data pendukung, berupa buku-buku ilmiah, dokumen resmi, informasi dari internet atau televisi, dan perundang-undangan yang relevan. Selain itu, teknik pengumpulan data juga dilakukan melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi lebih dalam dari informan terpilih, sedangkan observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung kegiatan yang berkaitan dengan implementasi PPEK di Desa Janggan. Dokumentasi juga digunakan sebagai data tambahan.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan menggambarkan keadaan objek berdasarkan data objektif. Teknik analisis data bersifat deskriptif, sesuai dengan fungsi dan peran PPEK di masyarakat dan konsep ideal sebuah kepengurusan. Analisis data dilakukan secara bertahap, meliputi pengolahan data, pencarian kesamaan dan perbedaan, serta identifikasi penyimpangan pola tindakan atau norma sosial. Hasil analisis akan disimpulkan setelah data diolah dan diinterpretasikan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

VI.Abstrak Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK) di Desa Janggan, Kabupaten Magetan. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menemukan kendala dalam implementasi PPEK, terutama terkait pemilihan pengurus yang kurang berdasarkan kapabilitas. Meskipun PPEK dianggap telah melayani masyarakat, namun kinerja belum optimal karena berbagai kendala operasional dan kurangnya profesionalisme pengurus. Penelitian ini merekomendasikan perbaikan dalam pengelolaan PPEK untuk meningkatkan efektivitas program dalam penanggulangan kemiskinan di Desa Janggan.

1. Ringkasan Penelitian

Abstrak penelitian ini menjelaskan tentang implementasi Program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PPEK) di Desa Janggan, Kabupaten Magetan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mengungkap implementasi PPEK. Hasil penelitian menunjukkan adanya kendala dalam implementasi PPEK, terutama dalam proses pemilihan pengurus yang kurang memperhatikan kapabilitas dan lebih berorientasi pada faktor emosional. Meskipun program PPEK dinilai telah melayani masyarakat, namun kinerjanya belum optimal karena berbagai kendala operasional dan kurangnya profesionalisme pengurus. Evaluasi program yang dilakukan setiap bulan belum menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

2. Temuan Utama

Temuan utama penelitian menyoroti dua hal penting. Pertama, proses pemilihan pengurus PPEK di Desa Janggan lebih didasarkan pada faktor pendidikan dan tanpa mempertimbangkan relevansi keilmuan dengan tugas yang diemban. Hal ini menyebabkan pengurus PPEK dinilai kurang bertanggung jawab. Kedua, efektivitas implementasi PPEK di Desa Janggan masih terbatas, meskipun secara umum telah melayani masyarakat. Kendala utamanya adalah operasional program yang kurang optimal karena pengurus belum profesional, ditunjukkan dengan seringnya kantor tutup dan pengurus yang terlambat bekerja. Meskipun ada evaluasi bulanan dan laporan keuangan, kinerja pelayanan terhadap masyarakat belum maksimal.