Analisis Permintaan Kredit Pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan

Analisis Permintaan Kredit Pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan

Informasi dokumen

Sekolah

Universitas Sumatera Utara

Jurusan Ekonomi Pembangunan
Tempat Medan
Jenis dokumen Skripsi
Bahasa Indonesian
Format | PDF
Ukuran 3.24 MB
  • kredit pensiun
  • faktor permintaan
  • ekonomi

Ringkasan

I.Latar Belakang Penelitian Analisis Permintaan Kredit Pensiun di Bank SUMUT Cabang Medan

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Penelitian difokuskan pada pensiunan PNS yang gajinya dibayarkan melalui Bank SUMUT, memanfaatkan kerjasama Bank SUMUT dengan PT TASPEN dan PT ASABRI. Data menunjukkan peningkatan permintaan kredit pensiun setiap tahunnya, dengan persaingan ketat antar lembaga keuangan yang menawarkan produk serupa di Medan. Penelitian ini penting karena memahami faktor-faktor tersebut akan membantu Bank SUMUT dalam menyusun strategi pemasaran kredit pensiun yang efektif.

1. Peningkatan Permintaan Kredit dan Persaingan Pasar

Bagian latar belakang mencatat peningkatan permintaan kredit secara umum setiap tahunnya. Hal ini mendorong banyak lembaga keuangan, baik bank maupun non-bank, untuk berkompetisi dalam sektor kredit, termasuk kredit pensiun. Di Medan, beberapa lembaga aktif menawarkan kredit pensiun, seperti KSP Nasari, Kopnus, Koperasi Wamit, Bank SUMUT (BPDSU), BRI, Bank Mandiri, BYB, Bank Bumi Arta, dan BTPN. Persaingan ini semakin ketat, dan lembaga-lembaga tersebut melakukan inovasi untuk menarik nasabah. Khususnya, kredit pensiun memiliki pangsa pasar yang terjamin karena sistem pemotongan angsuran langsung dari gaji pensiun melalui lembaga yang telah bekerjasama dengan PT TASPEN dan PT ASABRI seperti PT POS, BRI, Bank Mandiri, BTPN, BYB, dan Bank SUMUT. Sistem ini menekan angka kredit macet (NPL), menjadi daya tarik tersendiri bagi lembaga keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit pensiun di Bank SUMUT, mengingat persaingan yang ketat di pasar kredit pensiun Medan.

2. Fokus Penelitian Kredit Pensiun di Bank SUMUT Cabang Medan dan Kerjasama Strategis

Penelitian ini berfokus pada analisis faktor-faktor yang memengaruhi permintaan kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Penelitian membatasi diri pada pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang gajinya dibayarkan melalui Bank SUMUT, berkat kerjasama strategis Bank SUMUT dengan PT TASPEN (Tabungan dan Asuransi Pensiun). Kerjasama ini memberi Bank SUMUT posisi strategis dalam memasarkan kredit pensiun kepada pensiunan PNS, karena angsuran kredit dipotong langsung dari gaji pensiun mereka setiap bulan, sehingga meminimalkan risiko kredit macet (NPL). Penelitian akan mengidentifikasi faktor-faktor internal pensiunan (faktor utama) dan faktor eksternal (faktor pendukung) yang mempengaruhi keputusan mereka untuk mengambil kredit pensiun di Bank SUMUT. Dengan memahami faktor-faktor ini, Bank SUMUT dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan terarah.

3. Jenis Kredit Pensiun dan Pertimbangan Bank SUMUT

Kredit pensiun yang dibahas dalam penelitian ini adalah kredit yang diberikan kepada pensiunan PNS (PT TASPEN) dan pensiunan TNI/Polri (PT ASABRI). Karakteristik kredit pensiun ini adalah angsuran yang dipotong langsung dari gaji pensiun, sehingga relatif aman bagi Bank SUMUT. Namun demikian, persaingan di pasar kredit pensiun menuntut Bank SUMUT untuk mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan kebijakan produk kredit pensiun. Hal ini penting karena pensiunan juga bisa meminjam dari lembaga lain, bahkan memindahkan pembayaran gaji mereka ke lembaga yang memberikan penawaran lebih menarik. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi permintaan kredit pensiun di Bank SUMUT, membuat riset mengenai faktor pendorong permintaan kredit pensiun sangat relevan untuk strategi Bank SUMUT. Memahami preferensi dan motivasi para pensiunan akan memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai permintaan kredit pensiun di Bank SUMUT.

II.Metodologi Penelitian Mengungkap Faktor faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Pensiun

Penelitian menggunakan metode deskriptif dan analisis tabel. Data dikumpulkan melalui kuesioner kepada 93 responden pensiunan PNS di Bank SUMUT Cabang Utama Medan (dari total populasi 774 pensiunan yang menerima gaji di cabang tersebut) yang telah mengambil kredit pensiun. Kuesioner berisi pertanyaan pilihan ganda dan terbuka untuk menggali faktor-faktor utama (internal pensiunan) dan faktor pendukung (eksternal pensiunan) yang mendorong pengambilan kredit pensiun.

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Bank SUMUT Cabang Utama Medan, khususnya bagian pelayanan kredit pensiun dan pengambilan gaji pensiun. Penelitian berlangsung selama kurang lebih enam minggu, mulai minggu kedua Desember 2014 hingga minggu keempat Januari 2015. Sasaran penelitian adalah pensiunan yang mengambil gaji dan kredit pensiun di cabang tersebut. Lokasi spesifik ini penting karena penelitian ingin memahami faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit pensiun di cabang tersebut secara spesifik, bukan secara umum di seluruh jaringan Bank SUMUT.

2. Metode Pengumpulan Data Kuesioner

Metode pengumpulan data utama adalah melalui kuesioner. Kuesioner yang digunakan terstruktur, dengan kombinasi pertanyaan pilihan ganda (multiple choice) dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka memberikan ruang bagi responden untuk menjelaskan situasi mereka secara lebih detail. Kuesioner ini diberikan langsung kepada pensiunan yang mengambil gaji dan kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Selain itu, kuesioner juga diberikan kepada petugas pelayanan kredit pensiun untuk didistribusikan kepada pensiunan. Penggunaan kuesioner ini memungkinkan pengumpulan data secara sistematis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit pensiun dari sudut pandang langsung para pensiunan.

3. Populasi dan Sampel Sampel Jenuh

Populasi penelitian adalah seluruh pensiunan PNS yang mengambil gaji pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan, berjumlah 774 orang. Namun, penelitian menggunakan teknik sampel jenuh, di mana seluruh anggota populasi yang memenuhi kriteria dijadikan sampel. Kriteria sampel adalah pensiunan yang mengambil gaji dan telah mengambil kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria ini adalah 93 orang. Pemilihan sampel jenuh dilakukan karena jumlah pensiunan yang telah mengambil kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan relatif kecil, sehingga memungkinkan peneliti untuk menganalisis data dari seluruh populasi yang memenuhi kriteria tersebut secara komprehensif.

4. Metode Analisis Data Deskriptif dan Analisis Tabel

Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan analisis tabel. Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit pensiun. Analisis tabel digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data yang dikumpulkan dari kuesioner. Dengan metode ini, peneliti akan menggambarkan secara rinci faktor-faktor utama dan faktor pendukung yang memengaruhi permintaan kredit pensiun, serta presentasi data dalam bentuk tabel untuk memudahkan pemahaman dan interpretasi temuan penelitian. Metode ini dipilih karena kesederhanaannya dan keefektifannya dalam menggambarkan pola dan tren permintaan kredit pensiun.

III.Hasil dan Pembahasan Faktor Utama dan Pendukung Permintaan Kredit Pensiun di Bank SUMUT

Hasil penelitian mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mendorong pensiunan mengambil kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Faktor-faktor tersebut antara lain: membangun rumah, modal usaha, tanggungan anak, investasi, biaya berobat, dan membantu keluarga. Studi juga menemukan peran penting faktor pendukung seperti informasi yang didapat dari Bank SUMUT maupun dari sesama pensiunan. Analisis menunjukkan bahwa permintaan kredit pensiun dipengaruhi oleh kondisi internal pensiunan itu sendiri, khususnya kebutuhan akan modal usaha dan pembangunan rumah.

1. Faktor faktor Utama yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Pensiun

Hasil penelitian mengidentifikasi beberapa faktor utama (internal pensiunan) yang mendorong mereka mengambil kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Faktor-faktor tersebut meliputi: membangun rumah, modal usaha, masih memiliki anak tanggungan, investasi, biaya berobat, dan membantu keluarga. Dari hasil penelitian, alasan untuk membangun rumah dan modal usaha mendominasi sebagai faktor utama pendorong pengambilan kredit pensiun. Proporsi masing-masing faktor tersebut dapat dilihat dalam data penelitian, yang menunjukkan bobot relatif setiap faktor dalam keputusan pensiunan untuk mengambil kredit. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami interaksi antara faktor-faktor ini dan bagaimana mereka saling mempengaruhi keputusan pensiunan.

2. Analisis Faktor Pendukung Eksternal Pensiunan

Selain faktor internal, penelitian juga menelaah faktor-faktor eksternal atau pendukung yang mempengaruhi permintaan kredit pensiun. Salah satu faktor pendukung yang signifikan adalah tersedianya informasi mengenai kredit pensiun Bank SUMUT. Informasi ini didapatkan melalui berbagai saluran, termasuk brosur yang dibagikan oleh bank dan informasi dari sesama pensiunan yang telah menggunakan produk kredit pensiun Bank SUMUT. Peran 'word-of-mouth' dan informasi dari sesama pensiunan dalam mempengaruhi keputusan untuk mengajukan kredit pensiun cukup penting. Hal ini menunjukkan pentingnya strategi pemasaran yang efektif dan membangun kepercayaan diantara para pensiunan.

3. Jumlah Responden dan Implikasi Temuan

Penelitian melibatkan 93 responden pensiunan dari total populasi 774 pensiunan PNS yang menerima gaji di Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Jumlah responden yang relatif kecil dibandingkan populasi menunjukkan potensi pasar kredit pensiun yang masih besar di Bank SUMUT. Temuan penelitian yang mengidentifikasi faktor-faktor utama dan pendukung ini memberikan Bank SUMUT wawasan berharga untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif. Strategi pemasaran tersebut harus memperhatikan faktor-faktor internal pensiunan (kebutuhan akan modal usaha dan pembiayaan rumah) dan faktor-faktor eksternal (akses informasi dan kepercayaan). Penelitian ini memberikan landasan untuk pengembangan program dan layanan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan para pensiunan.

IV.Kesimpulan dan Saran Optimalisasi Pemasaran Kredit Pensiun Bank SUMUT di Medan

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor internal pensiunan, terutama kebutuhan modal usaha dan pembiayaan rumah, sangat dominan dalam mempengaruhi permintaan kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Penelitian menyarankan Bank SUMUT untuk memanfaatkan temuan ini untuk meningkatkan strategi pemasaran kredit pensiun, termasuk pendekatan persuasif kepada pensiunan yang belum mengambil kredit dan penyesuaian plafon kredit yang lebih fleksibel. Potensi pasar masih besar mengingat hanya sebagian kecil pensiunan yang memanfaatkan produk kredit pensiun Bank SUMUT.

1. Kesimpulan Utama Faktor Dominan Permintaan Kredit Pensiun

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor internal pensiunan, khususnya kebutuhan untuk membangun rumah dan modal usaha, merupakan faktor dominan yang mempengaruhi permintaan kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Faktor-faktor lain seperti biaya pendidikan anak, pernikahan anak, biaya berobat, dan membantu keluarga juga berperan, namun dengan proporsi yang lebih kecil dibandingkan kebutuhan akan modal usaha dan pembangunan rumah. Temuan ini memberikan gambaran yang jelas tentang prioritas kebutuhan finansial pensiunan dan bagaimana hal tersebut berdampak pada permintaan kredit pensiun di Bank SUMUT. Pemahaman ini menjadi kunci untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan tertarget.

2. Saran untuk Optimalisasi Pemasaran Kredit Pensiun Bank SUMUT

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan beberapa saran untuk mengoptimalkan pemasaran kredit pensiun di Bank SUMUT Cabang Utama Medan. Pertama, mengingat masih rendahnya jumlah pensiunan yang mengambil kredit dibandingkan dengan populasi pensiunan di cabang tersebut, Bank SUMUT memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan penetrasi pasar. Strategi persuasif yang tidak menyinggung perasaan pensiunan, seperti pengiriman surat penawaran yang menjelaskan kemudahan syarat dan keuntungan mengambil kredit pensiun di Bank SUMUT, disarankan. Kedua, karena kebutuhan modal usaha merupakan salah satu faktor utama yang mendorong permintaan kredit, Bank SUMUT perlu mempertimbangkan penyesuaian plafon kredit yang lebih fleksibel. Rumus plafon kredit yang ada (40% x gaji x jangka waktu) mungkin terlalu membatasi bagi pensiunan yang membutuhkan modal usaha yang lebih besar. Penyesuaian ini akan membuat produk kredit pensiun Bank SUMUT lebih menarik dan kompetitif.