
Analisis Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan
Informasi dokumen
Penulis | Indrago |
instructor/editor | Prof. Dr. Azhar Maksum, SE., MEc., Ak (Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara) |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Ekonomi Pembangunan |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 3.54 MB |
- Pengumuman Bond Rating
- Harga Saham
- Volume Perdagangan
Ringkasan
I.Latar Belakang dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini meneliti pengaruh pengumuman bond rating terhadap harga saham dan volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2011. Berdasarkan Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis), harga saham merefleksikan informasi relevan. Penelitian bertujuan menguji apakah terdapat perbedaan signifikan rata-rata harga saham dan volume perdagangan sebelum, saat, dan setelah pengumuman bond rating. Studi ini relevan karena bond rating mengindikasikan default risk (risiko gagal bayar) perusahaan dan berpotensi memengaruhi keputusan investasi.
1. Pasar Modal dan Hipotesis Pasar Efisien
Bagian latar belakang penelitian dimulai dengan menjelaskan pasar modal sebagai wadah bagi masyarakat untuk menginvestasikan dana berlebih mereka dalam bentuk efek yang diterbitkan oleh pihak yang membutuhkan dana. Teori Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) dijelaskan sebagai landasan teori, di mana harga saham pada pasar modal yang efisien mencerminkan informasi-informasi relevan yang tersedia. Informasi tersebut mencakup data historis, informasi terkini, dan informasi spesifik dari perusahaan itu sendiri. Pengumuman bond rating diidentifikasi sebagai salah satu bentuk informasi penting yang dapat mempengaruhi harga saham. Penjelasan ini memberikan konteks penting tentang bagaimana informasi, khususnya pengumuman bond rating, diharapkan berdampak pada pergerakan harga saham di pasar yang efisien. Ini membentuk dasar bagi penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara pengumuman bond rating dengan harga saham dan volume perdagangan.
2. Bond Rating sebagai Informasi Relevan
Dokumen menjelaskan bahwa pengumuman bond rating merupakan informasi relevan yang dapat memengaruhi harga saham. Bond rating, sebagai indikator kualitas dan keamanan obligasi yang diterbitkan, mencerminkan risiko gagal bayar (default risk) perusahaan. Lembaga pemeringkat obligasi, seperti yang diwajibkan oleh Bapepam-LK di Indonesia, memberikan peringkat yang menunjukkan tingkat keamanan investasi obligasi tersebut. Peringkat obligasi ini berperan penting dalam keputusan investasi, baik bagi investor individu maupun institusional. Oleh karena itu, pengumuman perubahan bond rating dapat memicu reaksi pasar, yang dapat tercermin dalam perubahan harga saham dan volume perdagangan. Studi ini ingin meneliti lebih lanjut bagaimana informasi ini, meskipun menurut beberapa penelitian sebelumnya tidak berpengaruh signifikan, berdampak pada harga saham dan aktivitas perdagangan di BEI.
3. Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini dirumuskan untuk menyelidiki apakah terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata harga saham dan volume perdagangan sebelum, selama, dan setelah pengumuman bond rating di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan utama penelitian adalah untuk menguji secara empiris hubungan antara pengumuman bond rating dan pergerakan harga saham serta volume perdagangan di pasar saham Indonesia. Penelitian ini menggunakan data dari 136 perusahaan yang mengeluarkan pengumuman bond rating antara tahun 2008 hingga 2011. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang dampak informasi bond rating terhadap dua variabel dependen utama, yaitu harga saham dan volume perdagangan, dalam konteks pasar modal Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih baik mengenai efektivitas informasi bond rating dalam pasar yang efisien.
II.Metodologi Penelitian
Sampel penelitian terdiri dari 136 perusahaan di BEI yang mengumumkan bond rating pada periode 2008-2011. Data yang digunakan adalah harga saham penutupan harian dan volume perdagangan harian. Analisis data menggunakan uji beda rata-rata berpasangan (paired sample t-test) untuk membandingkan rata-rata harga saham dan volume perdagangan pada tiga periode: sebelum, saat, dan setelah pengumuman bond rating.
1. Populasi dan Sampel Penelitian
Metodologi penelitian ini dimulai dengan penentuan populasi dan sampel. Populasi penelitian mencakup seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2008-2011. Namun, sampel penelitian dibatasi pada 136 perusahaan yang telah mengeluarkan pengumuman bond rating dalam periode tersebut. Pembatasan ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan data yang lengkap dan relevan untuk analisis. Data yang digunakan bersifat sekunder, meliputi harga penutupan saham harian (closing price) dan volume perdagangan harian. Pemilihan sampel yang spesifik ini memastikan fokus penelitian terarah pada perusahaan-perusahaan yang memiliki informasi bond rating yang tersedia, sehingga memungkinkan analisis yang valid dan konsisten terhadap dampak pengumuman bond rating pada harga saham dan volume perdagangan.
2. Variabel Penelitian dan Pengumpulan Data
Variabel penelitian yang digunakan meliputi harga saham harian (closing price) dan volume perdagangan harian. Kedua variabel ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan dari Bursa Efek Indonesia. Penggunaan data sekunder ini memungkinkan peneliti untuk menganalisis data dari sejumlah besar perusahaan secara efisien. Periode pengamatan ditetapkan mencakup periode sebelum, saat, dan setelah pengumuman bond rating. Dengan mengidentifikasi ketiga periode ini, peneliti bertujuan untuk menganalisis secara komprehensif dampak pengumuman bond rating terhadap harga saham dan volume perdagangan, mempertimbangkan kemungkinan efek jangka pendek maupun jangka panjang. Data ini kemudian diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
3. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda rata-rata berpasangan (paired sample t-test). Uji statistik ini dipilih untuk membandingkan perbedaan rata-rata harga saham dan volume perdagangan pada tiga periode yang berbeda: sebelum, selama, dan setelah pengumuman bond rating. Penggunaan paired sample t-test memungkinkan peneliti untuk menguji secara statistik apakah terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata harga saham dan volume perdagangan di setiap periode yang dibandingkan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa temuan penelitian memiliki landasan statistik yang kuat dan dapat diandalkan untuk menarik kesimpulan yang akurat. Program SPSS versi 19.0 digunakan untuk melakukan pengolahan dan analisis data.
III.Hasil Penelitian
Hasil uji paired sample t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata harga saham dan volume perdagangan sebelum, saat, dan setelah pengumuman bond rating. Ini mengindikasikan bahwa pengumuman bond rating, dalam periode penelitian ini, tidak memberikan dampak signifikan terhadap harga saham dan aktivitas perdagangan di BEI. Temuan ini bertentangan dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan reaksi pasar terhadap perubahan bond rating.
1. Pengaruh Pengumuman Bond Rating terhadap Harga Saham
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara rata-rata harga saham sebelum, selama, dan setelah pengumuman bond rating. Analisis menggunakan paired sample t-test menunjukkan nilai signifikansi yang lebih besar dari alpha (α = 5%), baik untuk perbandingan harga saham sebelum dan saat pengumuman, saat dan setelah pengumuman, maupun sebelum dan setelah pengumuman. Temuan ini mengindikasikan bahwa pengumuman bond rating, dalam periode penelitian (2008-2011), tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia. Kesimpulan ini didasarkan pada analisis data harga penutupan saham harian (closing price) dari 136 perusahaan sampel. Ketidakberartian ini bisa mengindikasikan bahwa informasi bond rating yang dipublikasikan tidak langsung direspon oleh pasar, atau pasar telah mengantisipasi informasi tersebut sebelumnya.
2. Pengaruh Pengumuman Bond Rating terhadap Volume Perdagangan
Hasil uji statistik paired sample t-test juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara rata-rata volume perdagangan sebelum, selama, dan setelah pengumuman bond rating. Nilai signifikansi yang dihasilkan lebih besar dari alpha (α = 5%), menunjukkan bahwa tidak ada bukti empiris yang cukup kuat untuk menyatakan bahwa pengumuman bond rating berpengaruh terhadap volume perdagangan saham di BEI selama periode penelitian. Hal ini berlaku untuk semua perbandingan periode: sebelum dan saat pengumuman, saat dan setelah pengumuman, dan sebelum dan setelah pengumuman. Temuan ini, sama seperti temuan terkait harga saham, menunjukkan bahwa informasi bond rating, setidaknya dalam konteks periode 2008-2011 di BEI, tidak secara signifikan memengaruhi aktivitas perdagangan di pasar saham.
3. Implikasi Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam periode 2008-2011 di BEI, pengumuman bond rating tidak memberikan dampak signifikan terhadap baik harga saham maupun volume perdagangan. Temuan ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kemungkinan investor tidak sepenuhnya memahami atau mengantisipasi informasi baru yang diungkapkan dalam pengumuman bond rating sehingga tidak mengubah keputusan investasi mereka. Kesimpulannya, berdasarkan data yang dianalisis, informasi bond rating tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan aktivitas perdagangan di BEI pada periode penelitian tersebut. Temuan ini kontras dengan beberapa studi sebelumnya yang mungkin menemukan hasil berbeda dan memberikan implikasi penting untuk studi lebih lanjut yang bisa mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi reaksi pasar terhadap pengumuman bond rating.
IV.Kesimpulan
Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman bond rating pada periode 2008-2011 di BEI tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan volume perdagangan. Temuan ini memiliki implikasi bagi investor dan regulator pasar modal di Indonesia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi reaksi pasar terhadap pengumuman bond rating, termasuk perbedaan antara perusahaan dengan investment grade dan speculative grade.
1. Kesimpulan Utama
Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah tidak adanya pengaruh signifikan dari pengumuman bond rating terhadap harga saham dan volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008-2011. Hasil analisis statistik menggunakan paired sample t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara rata-rata harga saham dan volume perdagangan sebelum, selama, dan setelah pengumuman bond rating. Temuan ini menunjukkan bahwa informasi bond rating, dalam periode waktu yang diteliti, tidak secara langsung memengaruhi keputusan investasi investor di pasar saham Indonesia. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kemungkinan pasar sudah mengantisipasi informasi tersebut atau kurangnya pemahaman investor terhadap implikasi dari pengumuman bond rating.
2. Implikasi bagi Investor dan Regulator
Hasil penelitian ini memiliki implikasi penting bagi investor dan regulator pasar modal di Indonesia. Bagi investor, temuan ini menunjukkan bahwa informasi bond rating, setidaknya dalam periode yang diteliti, mungkin kurang relevan dalam memprediksi pergerakan harga saham dan volume perdagangan di BEI. Investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain selain bond rating dalam pengambilan keputusan investasi. Bagi regulator, temuan ini dapat menginformasikan kebijakan dan regulasi terkait transparansi informasi di pasar modal. Penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menyelidiki mengapa informasi bond rating tidak berpengaruh signifikan, dan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi reaksi pasar terhadap informasi tersebut.
3. Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan beberapa aspek untuk memperkaya pemahaman mengenai dampak pengumuman bond rating. Pertama, perlu memperluas cakupan periode waktu penelitian untuk melihat apakah temuan ini konsisten dalam periode yang berbeda atau terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro tertentu. Kedua, perlu dilakukan analisis yang lebih detail dengan mengategorikan perusahaan berdasarkan rating awal (investment grade vs speculative grade), untuk melihat apakah terdapat perbedaan reaksi pasar terhadap perubahan rating pada masing-masing kategori. Ketiga, penelitian selanjutnya bisa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin berperan, seperti sentimen pasar, informasi publik lainnya, dan kondisi ekonomi makro yang lebih luas, untuk melihat apakah faktor-faktor tersebut memoderasi hubungan antara pengumuman bond rating dan variabel dependen.
V.Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merujuk pada beberapa studi sebelumnya, termasuk Prasetio dan Astuti (2003), Amirah (tahun tidak disebutkan), Aiky (2010), Jorion dan Zhang (2006, 2007), dan Yan, Wang, dan John (2007). Studi-studi ini menunjukkan hasil yang beragam mengenai dampak pengumuman bond rating terhadap harga saham dan return. Beberapa penelitian menemukan dampak signifikan, sementara yang lain tidak.
1. Penelitian Sebelumnya tentang Dampak Pengumuman Bond Rating
Tinjauan pustaka menyinggung beberapa penelitian sebelumnya yang telah meneliti dampak pengumuman bond rating terhadap return saham. Penelitian awal oleh Pinches dan Singleton (1978), Weinstein (1977), dan Wakemen (1988) menunjukkan tidak ada dampak signifikan dari pengumuman bond rating terhadap harga saham. Namun, penelitian Holthausen dan Leftwich (1986) menunjukkan hasil yang berbeda. Penelitian Pratiwi (2002), yang dikutip oleh Amirah, menemukan abnormal return pada satu hari sebelum dan sesudah pengumuman penurunan peringkat obligasi, serta penurunan rata-rata volume perdagangan harian pada hari pengumuman penurunan peringkat. Penelitian lain oleh Jorion dan Zhang (2006, 2007) menganalisis respon harga saham terhadap perubahan rating obligasi, menemukan reaksi pasar yang lebih signifikan pada perubahan rating downgrade dibandingkan upgrade. Yan, Wang, dan John (2007) menemukan bahwa perubahan peringkat memengaruhi persepsi investor terhadap keterbukaan perusahaan, yang berdampak pada informasi perdagangan asimetris dan risiko informasi lainnya. Studi-studi ini menunjukkan adanya perbedaan hasil dalam pengaruh pengumuman bond rating, yang kemudian menjadi latar belakang penelitian ini.
2. Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu dan Justifikasi Penelitian
Penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang beragam terkait pengaruh pengumuman bond rating terhadap return dan volume perdagangan saham. Beberapa penelitian menunjukkan adanya dampak signifikan, sementara yang lain tidak menemukan hubungan yang signifikan. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan metodologi, periode penelitian, dan karakteristik pasar modal di negara atau bursa efek yang diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menambah pemahaman dan memperkaya literatur dengan menambahkan data empiris dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode 2008-2011. Dengan periode penelitian dan sampel perusahaan yang spesifik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada literatur yang ada, khususnya dalam konteks pasar modal Indonesia dan dapat menjelaskan lebih lanjut perbedaan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya.
VI.Daftar Perusahaan Sampel sebagian
Penelitian ini menggunakan data dari 136 perusahaan di BEI. Beberapa contoh perusahaan yang menjadi sampel meliputi: DUTI DUTA PERTIWI TBK, JSMR JASA MARGA (PERSERO) TBK, MYOR MAYORA INDAH TBK, CPIN CHAROEN POKPHAND INDONESIA, dan banyak lagi. Data lengkap perusahaan sampel tersedia dalam laporan penelitian.
1. Jumlah dan Periode Sampel Perusahaan
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 136 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan-perusahaan ini dipilih berdasarkan kriteria telah mengeluarkan pengumuman bond rating antara tahun 2008 hingga 2011. Pemilihan periode ini dan jumlah sampel yang cukup besar bertujuan untuk memberikan gambaran yang representatif tentang pengaruh pengumuman bond rating terhadap harga saham dan volume perdagangan di pasar saham Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu harga penutupan harian (closing price) dan volume perdagangan harian dari masing-masing perusahaan yang terpilih. Data yang lengkap dan akurat sangat penting untuk memastikan hasil analisis yang valid dan reliabel.
2. Contoh Perusahaan Sampel
Sebagian dari 136 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini antara lain: DUTI DUTA PERTIWI TBK (pengumuman bond rating pada 12 Mei 2008), JSMR JASA MARGA (PERSERO) TBK (12 Mei 2008), MYOR MAYORA INDAH TBK (12 Mei 2008), CPIN CHAROEN POKPHAND INDONESIA (14 Mei 2008), MPPA MATAHARI PUTRA PRIMA TBK (15 Mei 2008), PJAA PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK (12 Juni 2008 dan 24 Maret 2010), TRIM TRIMEGAH SECURITIES TBK (30 Juni 2008), JPFA JAPFA COMFEED INDONESIA TBK (5 Juli 2008), LTLS LAUTAN LUAS TBK (19 Februari 2010), BDMN BANK DANAMON INDONESIA TBK (10 Maret 2010), EXCL EXCELCOMINDO PRATAMA TBK (12 Maret 2010), BBTN BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) (18 Maret 2010), ADMF ADIRA DINAMIKA MULTIFINANCE (19 April 2010), WOMF WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK (19 April 2010), RICY RICKY PUTRA GLOBALINDO TBK (20 April 2010), dan TLKM TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK (29 April 2010). Daftar lengkap perusahaan sampel dapat dilihat pada laporan penelitian selengkapnya.