
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasio Pembagian Dividen pada Industri Perbankan dan Manufaktur
Informasi dokumen
Penulis | Arini |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Manajemen Ekstensi |
Jenis dokumen | Skripsi |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 2.26 MB |
- Rasio Pembagian Dividen
- Analisis Keuangan
- Industri Perbankan dan Manufaktur
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Analisis Rasio Pembayaran Dividen DPR
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio (DPR) pada industri perbankan dan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fokus penelitian terletak pada hubungan antara DPR dengan variabel-variabel independen seperti Cash Position (CP), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA), Firm Size (FS), dan Shareholder Dispersion (SHD). Pemahaman tentang DPR krusial bagi investor dan perusahaan karena berkaitan dengan kebijakan dividen dan profitabilitas perusahaan di sektor perbankan dan manufaktur di Indonesia.
1. Keputusan Keuangan dan Kebijakan Dividen
Bagian ini menjelaskan tiga keputusan keuangan utama perusahaan: investasi, pendanaan, dan kebijakan dividen. Kebijakan dividen memiliki dampak signifikan bagi investor yang mengharapkan return dalam bentuk dividen atau capital gain, serta bagi perusahaan yang ingin menjaga pertumbuhan dan keberlangsungan usaha. Investor utama ingin meningkatkan kesejahteraan mereka, sedangkan perusahaan/perbankan ingin pertumbuhan yang baik agar dapat terus membayar dividen kepada pemegang saham. Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk memahami bagaimana kebijakan dividen dan rasio pembayaran dividen (DPR) yang optimal dapat dicapai.
2. Faktor faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio DPR
Sejumlah faktor diidentifikasi sebagai variabel yang mempengaruhi DPR. Likuiditas, diukur melalui cash position, merupakan pertimbangan utama karena dividen merupakan arus kas keluar. Semakin besar cash position, semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Return on Assets (ROA) juga dikaji, menunjukkan keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba. Perusahaan dengan ROA tinggi cenderung membagikan dividen lebih besar. Shareholder dispersion, terkait dengan masalah keagenan, juga dipertimbangkan. Konflik potensial antara pemegang saham dan manajer dapat dikurangi dengan kebijakan dividen yang tepat. Pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan industri manufaktur juga dapat memengaruhi DPR, karena industri manufaktur berkontribusi besar terhadap PDB Indonesia. Contohnya, pertumbuhan industri manufaktur yang tinggi pada triwulan I tahun 2011 (5,15%) dibandingkan tahun 2010 dapat mempengaruhi keputusan perusahaan dalam membagikan dividen.
3. Teori Teori yang Relevan dan Masalah Keagenan
Bagian ini membahas teori-teori yang relevan dalam konteks kebijakan dividen, termasuk teori Bird in the Hand yang dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner. Teori ini berpendapat bahwa investor lebih menyukai dividen daripada capital gains karena kepastian yang lebih tinggi. Selanjutnya, dibahas masalah keagenan yang terjadi antara pemegang saham (prinsipal) dan manajemen (agen). Perbedaan kepentingan antara kedua pihak dapat menyebabkan biaya keagenan. Kebijakan dividen dapat menjadi alat untuk meminimalisasi biaya ini, karena pembayaran dividen dapat meningkatkan pengawasan atas investasi manajemen dan meningkatkan kepercayaan investor. Pembahasan ini menunjukkan kerumitan dalam pengambilan keputusan dividen dan pentingnya mempertimbangkan berbagai perspektif untuk menentukan DPR yang optimal.
4. Variabel Penelitian dan Penelitian Terdahulu
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Cash Position (CP), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA), Firm Size (FS), dan Shareholder Dispersion (SHD). Penelitian sebelumnya oleh Zulkifli (2008) dan Efendi (2007) menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari DER dan Firm Size terhadap DPR. Namun, Sudarsi (2002) menemukan bahwa DER tidak selalu signifikan. Hasil uji serempak (uji F) pada penelitian ini menunjukkan pengaruh bersama-sama dari semua variabel terhadap DPR. Uji parsial (uji t) menunjukkan beberapa variabel yang signifikan secara individual. Perbedaan ini menunjukan bahwa temuan penelitian ini perlu dikaji lebih lanjut untuk membandingkan hasil dengan penelitian terdahulu dan konteks spesifik industri perbankan dan manufaktur di Indonesia.
II.Kerangka Konseptual dan Hipotesis
Penelitian menguji hipotesis adanya pengaruh signifikan antara CP, DER, ROA, FS, dan SHD terhadap DPR. Kerangka konseptual menghubungkan variabel-variabel tersebut dengan DPR, menjelaskan bagaimana faktor-faktor seperti likuiditas (CP), leverage (DER), profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (FS), dan penyebaran kepemilikan saham (SHD) berdampak pada kebijakan dividen perusahaan di industri perbankan dan industri manufaktur Indonesia yang terdaftar di BEI.
1. Definisi Dividen Payout Ratio DPR
Kerangka konseptual dimulai dengan mendefinisikan Dividen Payout Ratio (DPR) sebagai persentase laba yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai. DPR juga menentukan jumlah laba yang ditahan perusahaan sebagai sumber pendanaan. Definisi ini menggarisbawahi pentingnya DPR sebagai indikator kebijakan dividen perusahaan dan alokasi sumber daya. Menurut Van Horne dan Machowicz (2007:270), DPR merupakan ukuran penting dalam memahami bagaimana perusahaan mengalokasikan keuntungannya antara pembayaran kepada pemegang saham dan reinvestasi dalam bisnis. Pemahaman yang jelas tentang DPR ini menjadi dasar analisis lebih lanjut dalam penelitian ini.
2. Faktor faktor yang Mempengaruhi DPR
Kerangka konseptual mengidentifikasi beberapa faktor kunci yang diduga memengaruhi DPR. Faktor-faktor ini meliputi Cash Position (CP), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Firm Size (FS), dan Shareholder Dispersion (SHD). Masing-masing variabel dijelaskan kaitannya dengan DPR. Contohnya, CP yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih besar untuk membayar dividen. DER menunjukkan proporsi hutang terhadap ekuitas, dengan DER tinggi mengindikasikan kemampuan yang lebih rendah untuk membagikan dividen. ROA yang lebih tinggi, sebagai indikator profitabilitas, biasanya dikaitkan dengan kemampuan pembagian dividen yang lebih besar. Firm size yang lebih besar sering dihubungkan dengan akses yang lebih mudah ke pasar modal, memungkinkan pembagian dividen yang lebih besar. Sementara itu, Shareholder dispersion, atau penyebaran kepemilikan saham, dihubungkan dengan masalah keagenan dan dapat memengaruhi keputusan distribusi dividen. Hubungan antara variabel-variabel ini dengan DPR akan diuji lebih lanjut dalam penelitian.
3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual, penelitian ini mengajukan hipotesis bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Cash Position (CP), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Firm Size (FS), dan Shareholder Dispersion (SHD) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada industri perbankan dan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis ini akan diuji secara empiris menggunakan analisis regresi linear berganda. Pengujian ini akan mengungkap apakah variabel-variabel independen yang telah diidentifikasi benar-benar memiliki dampak signifikan terhadap variabel dependen, yaitu DPR. Hasil pengujian hipotesis akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor yang mendorong keputusan perusahaan dalam menetapkan kebijakan dividen dan rasio pembayaran dividennya.
III.Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode asosiatif dengan pendekatan regresi linear berganda. Populasi penelitian mencakup perusahaan perbankan (31 perusahaan) dan manufaktur (104 perusahaan) yang terdaftar di BEI periode Januari 2007-Desember 2010. Sampel dipilih berdasarkan ketersediaan data laporan keuangan lengkap dan pembagian dividen selama periode Januari 2007-Desember 2009. Analisis data menggunakan uji F dan uji t untuk menguji pengaruh signifikansi variabel independen terhadap DPR.
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Cash Position (CP), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Firm Size (FS), dan Shareholder Dispersion (SHD) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada industri perbankan dan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian asosiatif ini dipilih karena bertujuan untuk mengungkap hubungan antar variabel, bukan untuk mencari sebab akibat secara kausal. Pendekatan kuantitatif ini memungkinkan pengujian hipotesis secara statistik untuk mengukur kekuatan hubungan antara variabel independen dan dependen.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian meliputi seluruh perusahaan perbankan dan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode Januari 2007 sampai Desember 2010, yaitu 31 perusahaan perbankan dan 104 perusahaan manufaktur. Namun, sampel penelitian dibatasi pada emiten yang memiliki laporan keuangan lengkap dan membagikan dividen selama periode Januari 2007 hingga Desember 2009. Pembatasan sampel ini dilakukan untuk memastikan kualitas dan kelengkapan data yang digunakan dalam analisis. Proses pemilihan sampel memastikan data yang akurat dan relevan untuk pengujian hipotesis, sehingga hasil penelitian dapat diandalkan dan memberikan kesimpulan yang valid terkait dengan pengaruh faktor-faktor terhadap DPR.
3. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Metode ini dipilih karena memungkinkan peneliti untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen (CP, DER, ROA, FS, dan SHD) terhadap satu variabel dependen (DPR) secara simultan. Analisis ini akan menghasilkan model regresi yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai DPR berdasarkan nilai variabel independen. Selain itu, uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara keseluruhan dari variabel independen terhadap DPR, sementara uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial. Penggunaan uji normalitas juga dilakukan untuk memastikan data yang digunakan sesuai dengan asumsi klasik regresi linear berganda agar hasil analisis dapat diinterpretasikan secara tepat.
IV.Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang beragam dari variabel independen terhadap DPR. Beberapa variabel terbukti signifikan secara statistik, sementara yang lain tidak. Analisis lebih lanjut dilakukan secara terpisah untuk industri perbankan dan industri manufaktur. Pengaruh Firm Size terhadap DPR konsisten signifikan baik di sektor perbankan maupun manufaktur. Studi ini membandingkan temuan dengan penelitian terdahulu oleh Zulkifli (2008), Efendi (2007), dan Sudarsi (2002), mencatat kesesuaian dan perbedaan dalam pengaruh variabel-variabel terhadap DPR. Nilai Adjusted R Square menunjukkan persentase variasi DPR yang dapat dijelaskan oleh model. Contoh perusahaan yang dianalisis meliputi PT Bank ICB Bumiputera Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan sejumlah perusahaan manufaktur seperti PT Asahimas Flat Glass Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Astra Internasional Tbk, PT Delta Djakarta Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, dan lainnya.
1. Pengaruh Variabel terhadap DPR di Industri Perbankan
Analisis regresi menunjukkan hasil yang beragam mengenai pengaruh variabel independen terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) di industri perbankan. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DPR. Hal ini disebabkan karena tingkat hutang yang jauh lebih besar daripada total modal sendiri di sektor perbankan. Temuan ini berbeda dengan penelitian Zulkifli (2008) dan Efendi (2007) yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikan DER terhadap DPR. Variabel Return on Asset (ROA) juga tidak signifikan, yang berarti besarnya ROA tidak secara langsung memengaruhi keputusan perusahaan untuk membagikan dividen dalam jumlah besar. Hasil ini sejalan dengan Efendi (2007) dan Sudarsi (2002), tetapi berbeda dengan Zulkifli (2008). Sebaliknya, Firm Size menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap DPR, konsisten dengan temuan Zulkifli (2008) dan Efendi (2007). Hal ini menunjukkan perusahaan yang lebih besar cenderung membagikan dividen yang lebih tinggi. Adjusted R Square yang rendah (0,009) menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil variasi DPR yang dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen, sisanya dipengaruhi faktor lain di luar model seperti rasio kesehatan bank, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan biaya keagenan.
2. Pengaruh Variabel terhadap DPR di Industri Manufaktur
Pada industri manufaktur, analisis dilakukan setelah variabel DER dikeluarkan karena tidak memenuhi uji asumsi klasik. Hasil uji F menunjukkan bahwa Cash Position, Return on Assets, Firm Size, dan Shareholder Dispersion secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap DPR. Namun, uji t menunjukkan hasil yang berbeda. Cash Position tidak signifikan terhadap DPR, sementara Firm Size berpengaruh positif dan signifikan, konsisten dengan temuan penelitian sebelumnya oleh Zulkifli (2008) dan Efendi (2007). Variabel Return on Asset (ROA) juga tidak signifikan dalam model ini, sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu. Deteksi outlier dilakukan dan ditemukan outlier pada model industri manufaktur setelah DER dibuang. Analisis lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan keandalan model dan interpretasi hasil. Ketidak signifikanan beberapa variabel menunjukkan kompleksitas faktor yang mempengaruhi DPR dalam industri manufaktur dan pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar model yang diuji.
3. Perbandingan Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu
Penelitian ini membandingkan temuannya dengan penelitian sebelumnya oleh Zulkifli (2008), Efendi (2007), dan Sudarsi (2002). Terdapat kesesuaian dan perbedaan dalam pengaruh variabel terhadap DPR. Misalnya, pengaruh Firm Size terhadap DPR konsisten signifikan di kedua industri, sesuai dengan temuan Zulkifli (2008) dan Efendi (2007). Namun, pengaruh DER dan ROA berbeda, menunjukkan konteks spesifik industri dan periode waktu yang berbeda dapat memengaruhi hasil penelitian. Perbedaan-perbedaan ini menekankan pentingnya mempertimbangkan konteks spesifik dalam menafsirkan pengaruh faktor-faktor terhadap DPR. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan tersebut dan memperkaya pemahaman tentang dinamika kebijakan dividen di Indonesia.
V.Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan adanya pengaruh signifikan beberapa faktor terhadap DPR di industri perbankan dan industri manufaktur Indonesia. Hasil penelitian memberikan implikasi bagi investor dan manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan dividen. Penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk memperluas cakupan sektor, periode penelitian, dan variabel yang dikaji, serta mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi DPR.
1. Pengaruh Signifikansi Variabel terhadap DPR
Kesimpulan utama penelitian ini adalah adanya pengaruh signifikan beberapa faktor terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) di industri perbankan dan manufaktur Indonesia. Namun, tingkat signifikansi dan arah pengaruh bervariasi antar variabel dan antar sektor. Ukuran perusahaan (Firm Size) secara konsisten menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap DPR di kedua sektor, sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih besar cenderung membagikan dividen yang lebih tinggi, mungkin karena akses yang lebih mudah ke pasar modal. Sementara itu, variabel lain seperti Cash Position, Debt to Equity Ratio, dan Return on Asset menunjukkan hasil yang tidak konsisten atau tidak signifikan, yang menunjukkan kompleksitas faktor-faktor yang memengaruhi kebijakan dividen perusahaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa Adjusted R-Square yang relatif rendah, menunjukkan bahwa model yang diuji hanya mampu menjelaskan sebagian kecil variasi DPR, menyiratkan pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
2. Implikasi dan Saran untuk Penelitian Lebih Lanjut
Hasil penelitian ini memberikan implikasi penting bagi investor dan manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan dividen. Pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi DPR dapat membantu investor dalam menilai potensi return investasi dan membantu manajemen dalam merumuskan strategi dividen yang optimal. Namun, perlu diingat bahwa model yang digunakan hanya menjelaskan sebagian kecil variasi DPR, yang menunjukkan pentingnya penelitian lebih lanjut. Penelitian di masa mendatang dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mungkin berpengaruh, seperti rasio kesehatan bank, tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, regulasi pemerintah, dan variabel biaya keagenan. Penelitian juga dapat memperluas cakupan sektor, periode penelitian, dan metodologi analisis untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor yang menentukan DPR perusahaan di Indonesia.