Sistem Informasi E-Learning untuk Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pertama

Bagian latar belakang menjelaskan konteks pengembangan sistem informasi e-learning Bahasa Inggris untuk tingkat SMP. Disebutkan bahwa di era globalisasi, penggunaan komputer sudah sangat umum, mulai dari membuat surat hingga memperoleh informasi. Komputer mempermudah penyampaian data dan mengurangi penggunaan kertas. Penulis kemudian menekankan pengembangan konten e-learning yang interaktif, dengan fitur evaluasi beragam, chatting, dan forum diskusi untuk meningkatkan ketertarikan dan aktivitas belajar siswa. Pendekatan konstruktivisme diadopsi, di mana siswa aktif menemukan pemaknaan pembelajaran. E-learning didefinisikan sebagai aplikasi pembelajaran berbasis online dan digital, meliputi administrasi pembelajaran, materi, dan interaksi langsung antara siswa dan guru. Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet, menjadi landasan pengembangan e-learning sebagai solusi pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

Bagian ini mengidentifikasi permasalahan yang mendorong pengembangan sistem, yaitu kesulitan siswa dan masyarakat dalam memahami tata bahasa Inggris. Sistem ini diharapkan menjadi alternatif hemat biaya bagi mereka yang kesulitan belajar tata bahasa Inggris di luar lingkungan sekolah atau kursus. Tujuan utama adalah menciptakan sistem informasi e-learning Bahasa Inggris yang interaktif dan efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa SMP. Batasan masalah ditekankan, meliputi materi grammar yang dibahas (participle and gerund, causative, question tags, tenses, dan common errors in English), tipe soal pilihan ganda tanpa level kesulitan, penggunaan teks tanpa animasi atau suara, dan model pembelajaran drill/practice serta tutorial. Semua materi hanya dapat diakses jika terhubung internet.

Proses perancangan sistem dimulai setelah gambaran keseluruhan sistem e-learning Bahasa Inggris untuk SMP telah jelas. Perancangan ini meliputi penentuan spesifikasi fungsi, kemampuan, dan fasilitas program. Analisis kebutuhan mencakup data masukan (materi, contoh soal, soal latihan) dan data keluaran (jawaban dan nilai). Perancangan sistem input memastikan kualitas data yang diinput agar informasi yang diberikan kepada pengguna akurat dan bermanfaat. Sistem input dirancang dengan menu 'Subject' yang mengelompokkan materi pembelajaran menjadi empat bagian berbeda dan menu 'Exercise' yang berisi kumpulan soal latihan. Terdapat pula perancangan menu login untuk akses pengguna ke berbagai fitur dalam website e-learning.

Perancangan database merupakan langkah awal pembuatan aplikasi e-learning. Database yang terstruktur memungkinkan akses data yang cepat dan mudah. Penulis menggunakan MySQL pada phpMyAdmin di dalam software XAMPP untuk membangun database dan tabel yang diperlukan. Meskipun jumlah tabel yang dibuat dalam dokumen tidak dijelaskan secara detail, disebutkan adanya tabel tbl_admin, tbl_kategori, dan tbl_tempat, dan kemungkinan tabel lain yang mendukung fungsi sistem e-learning. Database ini akan menyimpan data pengguna, materi pembelajaran, dan soal-soal latihan untuk memastikan sistem berjalan dengan lancar dan efisien.

Penjelasan DFD level 1 menggambarkan enam proses utama sistem: Pengupdate-an (terdiri dari Update Soal, Update Materi, Update Jawaban, dan Update Menu), Daftar (registrasi pengguna baru), Login (akses sistem oleh pengguna), Penampilan (menampilkan menu Home, Subjects, Exercise, Contact Us, News), Penyelesaian Soal (mengerjakan soal latihan), dan Logout (keluar dari sistem). Proses pendaftaran pengguna baru melibatkan input data user (nama, password, status) ke database. Proses Login memerlukan input nama pengguna dan password, yang kemudian diverifikasi oleh sistem. Proses Penampilan memungkinkan pengguna memilih menu yang diinginkan. Proses Penyelesaian Soal memungkinkan pengguna memilih dan mengerjakan soal yang tersedia. Proses update memungkinkan admin memperbarui soal, materi, jawaban, dan menu yang ada dalam sistem.

Bagian ini membahas implikasi teori belajar, khususnya konstruktivisme, terhadap perancangan e-learning. Teori konstruktivistik menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran aktif, dengan pengajar sebagai fasilitator. Peserta didik secara aktif membangun pengetahuannya sendiri, mengkontekstualisasikan informasi, dan menginterpretasikan pengetahuan yang diperoleh. Implikasi teori ini dalam e-learning meliputi: pembelajaran aktif, fasilitasi konstruksi pengetahuan sendiri oleh siswa, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, pemanfaatan keterampilan kognitif siswa, penentuan tujuan belajar oleh siswa, refleksi dan internalisasi informasi, pembelajaran yang bermakna, dan pembelajaran interaktif dengan interaksi antara siswa dengan materi, siswa lain, dan pengajar. Desain e-learning yang diusulkan mencerminkan prinsip-prinsip konstruktivisme ini untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Bagian ini menjelaskan teknologi yang mendasari pengembangan sistem e-learning. PHP, sebagai bahasa pemrograman server-side, memungkinkan eksekusi kode pada web server dan menghasilkan output HTML. MySQL, sebagai database server open-source, digunakan untuk menyimpan dan mengelola data secara terstruktur. Pemrograman database memanfaatkan SQL untuk manajemen dan akses data yang mudah. HTML, sebagai bahasa markah, digunakan untuk membuat halaman web dan menampilkan informasi dalam browser. Integrasi teknologi ini memungkinkan pembuatan sistem e-learning yang dinamis dan interaktif, mampu menyimpan dan menampilkan materi pembelajaran, soal-soal latihan, dan data pengguna secara efisien. Penggunaan teknologi open-source seperti MySQL juga berkontribusi pada efisiensi biaya pengembangan.

Kesimpulan dari tesis ini merangkum hasil analisis dan perancangan sistem e-learning Bahasa Inggris untuk SMP yang telah dibangun. Tiga poin utama disoroti: pertama, aplikasi ini dapat menjadi media pembelajaran Bahasa Inggris yang efektif bagi siswa SMP; kedua, aplikasi ini memudahkan lembaga pendidikan SMP dalam menyampaikan materi pelajaran Bahasa Inggris; dan ketiga, aplikasi ini menawarkan efisiensi biaya karena tidak memerlukan ruang kelas fisik dan banyak pengajar, cukup pengawas saja. Kesimpulan ini menegaskan keberhasilan pengembangan sistem dalam mencapai tujuan awalnya, yaitu menyediakan platform e-learning yang efektif dan efisien untuk pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMP.

Bagian saran memberikan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut dari aplikasi e-learning Bahasa Inggris yang telah dibangun. Saran utama adalah memperluas materi pembelajaran agar tidak terbatas pada satu bab saja. Ini menunjukkan bahwa aplikasi ini masih dapat ditingkatkan dengan menambahkan lebih banyak materi dan topik yang relevan dengan kurikulum Bahasa Inggris SMP. Perluasan materi ini akan meningkatkan kualitas dan kelengkapan aplikasi sebagai media pembelajaran yang komprehensif. Dengan demikian, aplikasi e-learning akan menjadi lebih bernilai dan bermanfaat bagi siswa SMP dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris mereka.