
Prevalensi Anemia pada Ibu Hamil di RSUP Adam Malik Medan Tahun 2012
Informasi dokumen
Sekolah | Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Kedokteran |
Tempat | Medan |
Jenis dokumen | Proposal Penelitian |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 3.26 MB |
- Anemia
- Ibu Hamil
- Kesehatan Maternitas
Ringkasan
I.Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Penelitian ini menyelidiki prevalensi anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan periode Januari-Desember 2012. Anemia pada ibu hamil didefinisikan sebagai kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 11 gr/dl (trimester I dan III) atau kurang dari 10,5 gr/dl (trimester II). Tingginya angka anemia di Indonesia dan Sumatera Utara menjadi latar belakang penelitian ini. Rumusan masalahnya adalah seberapa besar prevalensi anemia pada ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan selama periode tersebut.
1. Latar Belakang Anemia pada Ibu Hamil
Bagian latar belakang membahas prevalensi anemia yang tinggi pada ibu hamil di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. Data dari penelitian Riswan (2007) menunjukkan prevalensi anemia kehamilan sekitar 63,5% di Indonesia, dan angka yang lebih tinggi lagi di Sumatera Utara (78,65% pada tahun 1999, menurun menjadi 53,8% pada tahun 2002). Meskipun menurun, angka ini masih signifikan. Studi ini juga menyinggung definisi anemia pada kehamilan menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan Lenovo (2009), yaitu kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 gr/dl pada trimester kedua. Penyebab anemia pada ibu hamil meliputi kekurangan gizi, kekurangan zat besi, kehilangan darah saat persalinan sebelumnya, dan penyakit kronis. Faktor lain yang dipertimbangkan adalah status gizi, umur, pekerjaan, dan pendidikan ibu hamil (Mochtar, 1998). Peningkatan kebutuhan oksigen selama kehamilan menyebabkan peningkatan produksi eritropoietin, yang berujung pada peningkatan volume plasma melebihi peningkatan eritrosit, sehingga terjadi hemodilusi dan penurunan konsentrasi hemoglobin. Meskipun anemia ringan bisa fisiologis, kebutuhan untuk memahami prevalensi anemia di RSUP Haji Adam Malik Medan untuk pencegahan dan penanggulangan komplikasi pada ibu dan janin menjadi motivasi utama penelitian ini.
2. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini merumuskan masalah utama: "Seberapa besar prevalensi anemia pada ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012?" Pertanyaan ini mencerminkan fokus penelitian untuk mengukur prevalensi anemia di rumah sakit tersebut dalam periode waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah ibu hamil yang menderita anemia, kelompok usia yang paling sering mengalami anemia, dan klasifikasi anemia yang paling sering ditemukan. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan gambaran yang komprehensif mengenai prevalensi dan karakteristik anemia pada ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan selama periode Januari-Desember 2012. Penelitian ini dirancang sebagai studi deskriptif cross-sectional, menggunakan data rekam medis ibu hamil sebagai sumber data utama. Dari 743 rekam medis yang tersedia, hanya 200 data yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu adanya pemeriksaan darah rutin ibu hamil. Data dianalisis menggunakan program SPSS untuk mengolah dan menganalisis data terkait prevalensi, klasifikasi, dan usia ibu hamil yang menderita anemia.
II.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif cross-sectional, menganalisis data rekam medis 200 ibu hamil (dari 743 data tersedia) yang menjalani pemeriksaan darah rutin di RSUP Haji Adam Malik Medan. Data diolah menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) untuk menentukan prevalensi anemia, klasifikasi anemia (ringan, sedang, berat), dan kelompok usia ibu hamil yang paling sering mengalami anemia.
1. Desain dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Metode cross-sectional dipilih untuk melihat gambaran prevalensi anemia pada ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan pada periode Januari-Desember 2012. Penelitian deskriptif dipilih karena bertujuan untuk menggambarkan prevalensi anemia, usia ibu hamil yang paling sering mengalami anemia, serta klasifikasi anemia yang paling umum ditemukan. Data yang digunakan berasal dari rekam medis ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan selama periode tersebut. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menganalisis data yang sudah ada tanpa melakukan intervensi atau manipulasi terhadap variabel.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan diri ke poliklinik ibu hamil Departemen Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) RSUP Haji Adam Malik Medan selama periode Januari-Desember 2012. Namun, tidak semua data rekam medis digunakan. Hanya 200 data rekam medis yang memenuhi syarat sebagai sampel penelitian, yaitu rekam medis yang mencantumkan hasil pemeriksaan darah rutin ibu hamil. Dari total 743 rekam medis yang tersedia, hanya 200 data yang memenuhi kriteria inklusi ini. Kriteria eksklusi ditetapkan, yaitu data rekam medis yang tidak lengkap atau rusak tidak disertakan dalam analisis. Pemilihan sampel ini memastikan data yang digunakan akurat dan relevan untuk analisis prevalensi anemia.
3. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara meneliti catatan rekam medis ibu hamil di poliklinik ibu hamil RSUP Haji Adam Malik Medan. Data yang dikumpulkan meliputi jumlah ibu hamil yang menderita anemia, distribusi usia ibu hamil yang paling sering menderita anemia, dan distribusi berdasarkan klasifikasi anemia (ringan, sedang, dan berat). Setelah data dikumpulkan, data tersebut kemudian diolah menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS). SPSS digunakan untuk menganalisis data dan menghitung prevalensi anemia, menentukan kelompok usia dengan angka kejadian anemia tertinggi, dan menggambarkan distribusi berbagai klasifikasi anemia. Penggunaan SPSS memungkinkan analisis statistik yang akurat dan efisien untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
III.Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan pada Januari-Desember 2012 sebesar 35%. Sebanyak 61,4% mengalami anemia ringan (10-10,9 g/dl), 37,1% anemia sedang, dan 1,5% anemia berat. Kelompok usia ibu hamil yang paling banyak mengalami anemia adalah 27-33 tahun (41,4%), sementara kelompok usia 41-47 tahun memiliki angka terendah (4,3%). Satu kasus anemia berat dikaitkan dengan infeksi HIV. Temuan ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan prevalensi anemia yang tinggi pada ibu hamil di Indonesia.
1. Prevalensi Anemia pada Ibu Hamil
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari-Desember 2012 sebesar 35%. Dari 200 sampel yang memenuhi kriteria inklusi (adanya pemeriksaan darah rutin), sebanyak 70 ibu hamil didiagnosis menderita anemia. Temuan ini memberikan gambaran nyata tentang proporsi ibu hamil yang mengalami anemia di rumah sakit tersebut selama periode waktu yang diteliti. Angka ini penting untuk dipahami dalam konteks kesehatan ibu dan anak di wilayah tersebut, karena anemia pada ibu hamil dapat berdampak buruk pada perkembangan janin dan kesehatan ibu.
2. Klasifikasi Anemia
Studi ini juga mengklasifikasikan tingkat keparahan anemia. Dari 70 kasus anemia, 61,4% dikategorikan sebagai anemia ringan (10-10,9 g/dl), 37,1% anemia sedang, dan hanya 1,5% anemia berat (<7 g/dl). Distribusi ini menunjukkan bahwa sebagian besar kasus anemia pada ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan termasuk dalam kategori ringan. Meskipun persentase anemia berat rendah, kasus ini tetap signifikan dan perlu mendapat perhatian khusus, terutama mengingat satu kasus anemia berat terkait dengan diagnosis positif HIV. Temuan ini konsisten dengan penelitian Rosline, dkk (2001) yang menunjukkan mayoritas wanita hamil mengalami anemia ringan.
3. Distribusi Usia Ibu Hamil dengan Anemia
Analisis juga dilakukan untuk melihat distribusi usia ibu hamil yang menderita anemia. Kelompok usia 27-33 tahun menunjukkan angka tertinggi, yaitu 29 ibu hamil (41,4%), sementara kelompok usia 41-47 tahun menunjukkan angka terendah, hanya 3 ibu hamil (4,3%). Kelompok usia 30-40 tahun merupakan kelompok usia terbanyak yang mengalami anemia (51,4%), sedangkan kelompok usia 40-50 tahun menunjukkan angka terendah (8,6%). Temuan ini sebagian sejalan dengan penelitian Nurhayati (2011) yang menunjukkan bahwa ibu hamil dengan usia reproduksi sehat (20-35 tahun) memiliki risiko anemia yang lebih tinggi, meskipun penelitian tersebut juga menyebutkan tidak adanya hubungan signifikan antara usia dan anemia. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dipertimbangkan dalam penelitian tersebut.
IV.Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan prevalensi anemia pada ibu hamil yang cukup tinggi di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012. Hasil ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan anemia pada ibu hamil, khususnya memperhatikan klasifikasi anemia, usia ibu hamil, dan faktor risiko seperti infeksi HIV. Data rekam medis yang lebih terorganisir dan lengkap disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk meningkatkan kualitas data tentang anemia pada ibu hamil.
1. Ringkasan Temuan Utama
Penelitian ini menemukan prevalensi anemia pada ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan selama periode Januari-Desember 2012 sebesar 35%. Dari 200 sampel yang dianalisis, 70 ibu hamil mengalami anemia. Temuan ini menunjukkan proporsi yang signifikan dari populasi ibu hamil di rumah sakit tersebut yang menderita anemia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap prevalensi ini dan untuk mengembangkan strategi pencegahan yang efektif.
2. Klasifikasi dan Distribusi Anemia
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa mayoritas kasus anemia (61,4%) diklasifikasikan sebagai anemia ringan (10-10,9 g/dl), diikuti oleh anemia sedang (37,1%), sedangkan anemia berat (<7 g/dl) hanya ditemukan pada 1,5% dari sampel. Satu kasus anemia berat juga dikaitkan dengan infeksi HIV. Distribusi ini menunjukkan kecenderungan kasus anemia ringan yang lebih dominan dibandingkan dengan anemia sedang dan berat di rumah sakit tersebut. Perbedaan ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan program intervensi dan manajemen kesehatan ibu hamil.
3. Hubungan Usia dan Anemia
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kelompok usia ibu hamil 27-33 tahun memiliki persentase tertinggi yang menderita anemia (41,4%), sedangkan kelompok usia 41-47 tahun memiliki persentase terendah (4,3%). Secara keseluruhan, kelompok usia 30-40 tahun memiliki angka tertinggi (51,4%), sementara kelompok usia 40-50 tahun memiliki angka terendah (8,6%). Temuan ini perlu diinterpretasikan dengan hati-hati karena penelitian ini tidak dapat menyimpulkan adanya hubungan kausal antara usia dan kejadian anemia. Faktor-faktor lain, seperti status gizi dan akses terhadap perawatan kesehatan, kemungkinan juga berkontribusi pada perbedaan ini.
4. Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini menyarankan perlunya peningkatan kualitas penataan dan kelengkapan data rekam medis ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan. Data yang lebih lengkap dan terstruktur akan mendukung analisis yang lebih komprehensif. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat menyelidiki lebih dalam faktor-faktor risiko yang menyebabkan anemia pada ibu hamil di rumah sakit tersebut. Penelitian ini memberikan dasar informasi penting mengenai prevalensi dan karakteristik anemia pada ibu hamil di RSUP Haji Adam Malik Medan yang dapat digunakan sebagai acuan untuk intervensi kesehatan publik.
V.Informasi Tambahan
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan adalah rumah sakit kelas A, yang juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A (Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau). Data penelitian berasal dari rekam medis ibu hamil yang diperiksa di poliklinik kebidanan dan kandungan rumah sakit tersebut.
1. Lokasi dan Tipe Rumah Sakit
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan, yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. RSUP Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit kelas A berdasarkan SK Menkes No. 355/Menkes/SK/VII/1990. Sebagai rumah sakit kelas A, RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Lebih lanjut, RSUP Haji Adam Malik Medan juga berfungsi sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau. Oleh karena itu, rumah sakit ini menerima pasien dengan berbagai latar belakang, mencerminkan keragaman populasi yang dilayani.
2. Sumber Data
Sumber data utama penelitian ini adalah rekam medis ibu hamil di poliklinik ibu hamil RSUP Haji Adam Malik Medan. Dari total 743 rekam medis yang tersedia pada periode Januari-Desember 2012, hanya 200 rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu adanya hasil pemeriksaan darah rutin. Data yang tidak lengkap atau rusak dikategorikan sebagai kriteria eksklusi. Penggunaan rekam medis sebagai sumber data memungkinkan analisis yang terperinci mengenai prevalensi, klasifikasi, dan karakteristik demografis ibu hamil yang mengalami anemia. Keterbatasan jumlah sampel dikarenakan hanya rekam medis dengan data pemeriksaan darah rutin yang digunakan.