
Dinamika Perkembangan Remaja dan Tantangan Kesehatan
Document information
language | Indonesian |
pages | 33 |
format | |
size | 682.47 KB |
- Masa Remaja
- Penyakit Menular Seksual
- Pornografi
summary
I.Dampak Perkembangan Teknologi dan Media
Perkembangan teknologi dan media telah memicu peningkatan akses remaja ke pornografi. Hal ini terbukti dari berbagai penelitian, seperti:
- Remaja di Nigeria terlibat dalam aktivitas seksual tidak aman karena akses ke pornografi.
- 1 dari 4 siswa di Jabodetabek mengakses pornografi melalui ponsel (2005).
- 87,1% remaja terpapar pornografi melalui internet.
- 92,7% remaja membaca buku porno.
- Pornografi dapat menyebabkan kecanduan, meningkatkan pemikiran tentang perilaku seksual, dan mendorong hubungan seks dini dan di luar nikah. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit menular seksual.
Dampak Perkembangan Teknologi dan Media
Perkembangan teknologi dan media mempunyai dampak signifikan terhadap perilaku seksual remaja. Pornografi kini mudah diakses melalui handphone dan internet, bahkan anak-anak pun dapat menjangkaunya.
Data Yayasan Buah Hati pada tahun 2005 menunjukkan bahwa 1 dari 4 murid SD di Jabodetabek telah mengakses dan mengonsumsi pornografi melalui handphone. Teknologi seperti handphone yang dilengkapi fitur perekam video juga disalahgunakan remaja untuk membuat dan menyebarkan gambar dan video porno.
II.Risiko Kesehatan Remaja
Remaja berisiko lebih tinggi mengidap PMS karena tidak mampu mengendalikan dorongan seksual. Dua pertiga dari infeksi PMS baru terjadi pada remaja perempuan berusia 15-19 tahun. Selain itu, kehamilan remaja dapat menyebabkan putus sekolah dan masalah keuangan, baik bagi remaja perempuan maupun laki-laki.
1. Aktivitas Seksual Berisiko
Remaja memiliki risiko lebih tinggi terkena Penyakit Menular Seksual (PMS) karena kurangnya pengendalian diri. Wanita remaja lebih berisiko tertular PMS dibandingkan laki-laki remaja, dengan dua pertiga remaja yang baru terinfeksi berusia 15-19 tahun adalah perempuan.
Kehamilan remaja juga merupakan masalah utama yang dapat menyebabkan putus sekolah dan rendahnya pendapatan di kemudian hari.
2. Pengaruh Media dan Teknologi
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi memudahkan remaja mengakses pornografi, yang dapat menyebabkan kecanduan dan mendorong perilaku seks berisiko.
Menurut beberapa penelitian, sebagian besar remaja terpapar pornografi melalui televisi, video, dan internet. Paparan pornografi dapat mendorong hubungan seks pada usia dini, kehamilan remaja, dan penyebaran HIV/AIDS.
III.Latar Belakang Masalah
Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja mengalami perubahan fisik dan emosional, termasuk peningkatan dorongan seksual. Kematangan hormonal dan perkembangan karakteristik seksual primer menyebabkan mereka lebih tertarik untuk merasakan kenikmatan seksual.
1. Perkembangan Masa Remaja
Masa remaja adalah periode perubahan dari masa kanak-kanak ke dewasa dini, ditandai dengan perkembangan biologis, psikologis, dan emosional. Menurut sebagian besar masyarakat, masa remaja dimulai pada usia 12-25 tahun.
2. Resiko Penyakit Menular Seksual PMS
Remaja memiliki risiko tinggi terkena PMS karena kurangnya kemampuan mengendalikan diri. PMS lebih umum terjadi pada remaja wanita, dengan dua pertiga kasus baru terjadi pada usia 15-19 tahun.
3. Kehamilan Remaja
Kehamilan remaja dapat menyebabkan putus sekolah bagi remaja perempuan dan meningkatnya pengangguran dan pendapatan rendah bagi remaja laki-laki.
4. Pengaruh Teknologi Komunikasi
Kemajuan teknologi seperti ponsel dan internet memudahkan remaja mengakses pornografi, yang dapat memicu perilaku seksual berisiko.
Penyalahgunaan fitur multimedia ponsel, seperti perekaman video, berkontribusi pada penyebaran konten pornografi di kalangan remaja.
5. Kecanduan Pornografi
Konsumsi pornografi secara terus-menerus dapat menyebabkan kecanduan dan mendorong perilaku seksual berisiko, seperti hubungan seks dini dan di luar nikah.
6. Pengaruh Pornografi pada Remaja
Penelitian menunjukkan bahwa paparan pornografi sejak dini dan konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan perilaku seksual yang berisiko, seperti hubungan seks pranikah, kehamilan di luar nikah, dan penyebaran penyakit menular seksual.
7. Bukti Empiris
Penelitian di Nigeria menunjukkan bahwa remaja yang aktif secara seksual lebih rentan terhadap IMS dan HIV. Di Indonesia, 93% remaja terpapar materi pornografi dan 15% pernah melakukan hubungan seks pranikah.
8. Studi Kasus SMK Muhammadiyah 2 Malang
Pada tahun 2014, ditemukan kasus siswa yang mengakses pornografi di SMK Muhammadiyah 2 Malang. Sekolah ini juga mengalami kasus kehamilan di luar nikah, yang melibatkan enam siswa dari jurusan Multimedia, Pemasaran, dan Akuntansi.
IV.Dampak Pornografi pada Perilaku Seksual Remaja
Pornografi mendorong perilaku seks berisiko, seperti:
- Hubungan seks dini
- Hubungan seks di luar nikah
- Kehamilan remaja
- Penyebaran PMS
1. Dampak Pornografi terhadap Perilaku Seksual Remaja
Pornografi dapat menyebabkan remaja kecanduan dan memicu pikiran serta perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab. Hal ini berpotensi mendorong hubungan seks di luar nikah, kehamilan remaja, dan penyebaran penyakit menular seksual.
2. Pengaruh Pornografi pada Remaja
Remaja memiliki akses mudah ke pornografi melalui teknologi seperti ponsel dan internet. Paparan awal dan berkelanjutan terhadap pornografi dapat membuat mereka terbiasa dengan perilaku seksual yang tidak sehat dan meningkatkan keinginan untuk melakukan hubungan seks pada usia dini.
3. Studi dan Penelitian
Berbagai penelitian telah menunjukkan hubungan yang kuat antara konsumsi pornografi dan perilaku seksual berisiko di kalangan remaja. Studi kasus dan data empiris menunjukkan peningkatan kecenderungan melakukan hubungan seks pranikah, kehamilan remaja, dan pengalaman seksual pada usia dini.
4. Implikasi di Sekolah
Kasus di SMK Muhammadiyah 2 Malang menunjukkan bahwa paparan pornografi dapat berdampak pada perilaku seksual remaja di lingkungan sekolah. Sekolah perlu menerapkan peraturan yang ketat dan melakukan pengawasan untuk mencegah akses ke materi pornografi dan melindungi remaja dari dampak negatifnya.
V.Studi Kasus SMK Muhammadiyah 2 Malang
Dalam studi kasus di SMK Muhammadiyah 2 Malang, ditemukan kasus akses pornografi menggunakan ponsel dan kehamilan di luar nikah. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan media dapat memengaruhi perilaku seksual remaja.
1. Kondisi Siswa di SMK Muhammadiyah 2 Malang
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kesiswaan di SMK Muhammadiyah 2 Malang pada tahun 2014, school memiliki jumlah siswa 255 dengan 6 jurusan, yaitu Multimedia, Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Teknik Komputer dan Jaringan, dan Perbankan. Siswa diizinkan membawa ponsel untuk kepentingan pembelajaran.
2. Peraturan dan Temuan Terkait Penggunaan Ponsel
Sekolah memiliki peraturan terkait penggunaan ponsel, yaitu sidak setiap hari Senin minggu pertama dan terakhir. Pada bulan Agustus 2014, ditemukan 2 siswa yang menggunakan ponsel untuk mengakses pornografi dan mendapat sanksi penyitaan ponsel, pembinaan, dan pemanggilan orang tua.
3. Kasus Kehamilan di Luar Nikah
Pada bulan Oktober 2014, terjadi kasus 3 pasangan (6 siswa) dari jurusan Multimedia, Pemasaran, dan Akuntansi dikeluarkan karena berhubungan seks pranikah dan hamil.
4. Analisis Kasus
Wakil Kesiswaan menilai kasus tersebut mungkin terjadi akibat berkembangnya jurusan baru, seperti Teknik Komputer dan Jaringan dan Multimedia, yang mayoritas siswanya laki-laki dengan dukungan media.