
Perkembangan Pendidikan di Pulau Jawa: Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Malang dan Mahasiswa Riau
Informasi dokumen
Sekolah | Universitas Muhammadiyah Malang |
Jurusan | Ilmu Komunikasi (atau jurusan yang relevan) |
Tempat | Malang |
Jenis dokumen | Skripsi/Tesis/Tugas Akhir |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 183.65 KB |
- Pendidikan
- Universitas Muhammadiyah Malang
- Mahasiswa Riau
Ringkasan
I.Pertumbuhan Pendidikan dan Peran Universitas Muhammadiyah Malang UMM
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia mendorong kemajuan pesat di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sebuah kampus swasta nasional terkemuka di Kota Malang, Pulau Jawa, memainkan peran penting dalam membangun daya saing bangsa. Dengan lebih dari 23.000 mahasiswa aktif, termasuk lebih dari 30% dari luar Jawa, UMM menunjukkan keberhasilannya dalam menarik mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Keberhasilan ini tidak lepas dari strategi komunikasi yang efektif, baik internal maupun eksternal kampus.
1. Peran Pendidikan dalam Pembangunan Nasional
Dokumen ini mengawali dengan menekankan pentingnya pendidikan sebagai pilar utama pembangunan nasional. Pertumbuhan penduduk yang signifikan di Indonesia telah mendorong percepatan kemajuan di berbagai sektor, dan pendidikan berperan krusial dalam meningkatkan daya saing bangsa, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan ekonomi. Pendidikan telah berkembang secara signifikan dari masa ke masa di Indonesia, dengan berbagai kota di Pulau Jawa menjadi pusat perkembangan pendidikan yang mencerminkan karakteristik masing-masing wilayah. Hal ini menunjukkan pendidikan telah menjadi ‘harga mati’ bagi rakyat Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan.
2. Universitas Muhammadiyah Malang UMM Kampus Swasta Berskala Nasional
Dokumen ini selanjutnya memfokuskan pada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai salah satu lembaga pendidikan terkemuka di Pulau Jawa, khususnya di Kota Malang. UMM digambarkan sebagai kampus swasta berskala nasional dengan reputasi mutu dan kualitas yang tinggi, menarik minat peserta didik dari berbagai pelosok Indonesia. Jumlah mahasiswa aktif UMM mencapai angka 23.000 orang, dengan lebih dari 30% berasal dari luar Pulau Jawa, menunjukkan jangkauan pengaruh dan daya tarik UMM yang luas. Keberhasilan UMM ini tak lepas dari hubungan yang baik dengan publik dan peran berbagai pihak, termasuk staf, karyawan, mahasiswa, dosen, dan petinggi kampus. Mahasiswa sendiri berperan sebagai corong informasi bagi publik, sehingga citra kampus sangat dipengaruhi oleh mereka.
3. Strategi Komunikasi UMM dan Pengaruhnya terhadap Jumlah Mahasiswa
Dokumen tersebut menyorot pentingnya komunikasi internal dan eksternal dalam keberhasilan UMM. Selain divisi humas, mahasiswa UMM, khususnya mereka yang berasal dari daerah lain seperti Provinsi Riau, berperan aktif dalam memperkenalkan UMM kepada masyarakat di daerah asal mereka. Peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahunnya, termasuk dari Provinsi Riau, menunjukkan dampak positif dari strategi komunikasi yang efektif. UMM memiliki daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa, dan komunikasi yang baik antara UMM dengan calon mahasiswa, terutama melalui mahasiswa yang sudah terdaftar, menjadi kunci keberhasilan perekrutan mahasiswa baru. Jumlah mahasiswa yang signifikan ini juga menunjukkan posisi UMM sebagai lembaga pendidikan yang berpengaruh di Indonesia.
II.Kontribusi Mahasiswa Asal Riau dalam Promosi UMM
Mahasiswa asal Provinsi Riau di UMM, yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR) Malang, berkontribusi signifikan dalam memperkenalkan UMM di daerah asal mereka. Jumlah mahasiswa Riau di UMM terus meningkat setiap tahunnya (misalnya, 9 orang pada tahun 2007, 29 orang pada tahun 2011). Penelitian ini akan meneliti lebih lanjut bagaimana pola komunikasi antarpribadi yang mereka gunakan untuk mempromosikan UMM, dan bagaimana hal tersebut berkontribusi pada keberhasilan perekrutan mahasiswa baru. Data dari Badan Administrasi Akademik (BAA) UMM menunjukkan tren positif ini. Jumlah mahasiswa Riau di UMM pada tahun 2023 (data perlu ditambahkan jika tersedia).
1. Peran Mahasiswa Riau dalam Promosi UMM di Provinsi Riau
Dokumen ini menjelaskan peran penting mahasiswa asal Provinsi Riau yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam mempromosikan kampus di daerah asal mereka. Mereka aktif dalam berbagai kesempatan komunikasi dengan masyarakat Riau untuk memperkenalkan UMM. Meskipun jumlah mahasiswa Riau di UMM mungkin tidak sebanyak mahasiswa dari provinsi lain, kontribusi mereka terhadap citra dan penerimaan UMM di Riau dinilai signifikan. Hal ini menunjukkan efektivitas komunikasi antarpribadi yang dilakukan mahasiswa dalam membangun jaringan dan kepercayaan di daerah asal mereka. Data dari Badan Administrasi Akademik (BAA) UMM menunjukkan peningkatan jumlah mahasiswa Riau dari tahun ke tahun, sejak tahun 2007 hingga 2011, menunjukkan efektifitas strategi promosi ini. Ini menunjukan bahwa strategi promosi yang dilakukan oleh mahasiswa ini efektif.
2. Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau IKPMR Malang sebagai Wadah Diplomasi
Para mahasiswa Riau di Kota Malang tergabung dalam organisasi Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR) Malang. Organisasi ini berperan sebagai wadah diplomasi bagi mahasiswa Riau dari berbagai perguruan tinggi di Kota Malang, termasuk UMM. Struktur kepengurusan IKPMR Malang bahkan mencatat keanggotaan berdasarkan kampus masing-masing, menunjukkan peran penting organisasi ini dalam menghubungkan mahasiswa Riau di berbagai kampus. Keberadaan IKPMR Malang memfasilitasi komunikasi dan kerjasama antar mahasiswa Riau, yang secara tidak langsung berkontribusi pada upaya promosi UMM di Provinsi Riau. IKPMR Malang menjadi jembatan penting antara mahasiswa dan daerah asal mereka, memfasilitasi komunikasi yang efektif untuk promosi UMM.
3. Data Kuantitatif Peningkatan Mahasiswa Riau di UMM
Berdasarkan data dari Badan Administrasi Akademik (BAA) UMM, jumlah mahasiswa Riau di kampus tersebut mengalami peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Data menunjukkan angka yang terus meningkat, misalnya 9 orang pada tahun 2007, 11 orang pada tahun 2008, 12 orang pada tahun 2009, 15 orang pada tahun 2010, dan 29 orang pada tahun 2011. Meskipun jumlahnya relatif kecil dibandingkan dengan mahasiswa dari provinsi lain, tren peningkatan ini menunjukkan dampak positif dari upaya komunikasi dan promosi yang dilakukan oleh mahasiswa Riau di UMM. Data ini menegaskan adanya korelasi antara upaya promosi oleh mahasiswa dan peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa baru dari Provinsi Riau. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menganalisis secara detail faktor-faktor yang berkontribusi pada peningkatan jumlah mahasiswa Riau di UMM dan efektivitas strategi promosi mereka.
III.Kerangka Teori Komunikasi Memahami Pola Komunikasi
Penelitian ini menggunakan beberapa kerangka teori komunikasi, termasuk definisi komunikasi dari Onong Uchjana Effendy dan model Lasswell (siapa, mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan efek apa). Berbagai pola komunikasi, seperti pola Y, pola bintang, dan pola rantai, dibahas sebagai konteks untuk memahami bagaimana komunikasi antarpribadi mahasiswa Riau dalam mempromosikan UMM. Studi ini juga membahas berbagai jenis komunikasi, termasuk komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, dan komunikasi massa. Studi ini akan menganalisis bagaimana bentuk-bentuk komunikasi ini digunakan dalam konteks promosi UMM oleh mahasiswa Riau.
1. Definisi dan Unsur Komunikasi
Bagian ini membahas definisi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy, yang menekankan proses penyampaian pesan dalam bentuk lambang-lambang bermakna untuk mengubah sikap, pandangan, atau perilaku. Lebih lanjut, dijelaskan model komunikasi Lasswell yang merumuskan lima unsur komunikasi yang saling berkaitan: sumber (sender), pesan, saluran (media), penerima (receiver), dan efek. Unsur-unsur ini menjadi kerangka analisis dalam memahami proses komunikasi yang terjadi dalam penelitian ini, khususnya mengenai komunikasi antarpribadi. Komunikasi dijelaskan sebagai proses yang saling berkesinambungan dan membentuk pola komunikasi tertentu. Pemahaman mengenai definisi dan unsur-unsur ini sangat penting untuk memahami bagaimana komunikasi berfungsi dalam konteks penelitian.
2. Pola Komunikasi Struktur dan Tipe
Dokumen menjelaskan berbagai pola komunikasi, termasuk pola Y, pola bintang, dan pola rantai, yang menggambarkan struktur dan aliran informasi dalam sebuah proses komunikasi. Penjelasan ini penting untuk memberikan kerangka analisis mengenai bagaimana komunikasi berlangsung dalam konteks penelitian. Diskusi mengenai pola komunikasi ini menunjukkan bagaimana struktur komunikasi dapat mempengaruhi efektivitas penyampaian pesan. Perbedaan karakteristik setiap pola komunikasi akan membantu dalam memahami bagaimana komunikasi antarpribadi mahasiswa dalam mempromosikan UMM berlangsung. Joseph A. Devito juga diklasifikasikan pola komunikasi menjadi empat tipe utama: komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, dan komunikasi massa. Masing-masing tipe ini memiliki karakteristik unik yang relevan untuk konteks penelitian.
3. Komunikasi Antarpribadi Karakteristik dan Proses
Bagian ini mendeskripsikan komunikasi antarpribadi secara rinci, menekankan karakteristiknya seperti tatap muka, kedudukan peserta yang relatif setara, dan adanya umpan balik seketika (immediate feedback). Proses encoding-decoding dijelaskan sebagai proses penting dalam komunikasi antarpribadi. Berbagai perspektif mengenai komunikasi antarpribadi diuraikan, termasuk perspektif relasional yang menekankan pentingnya hubungan antar individu. Jenis komunikasi ini diidentifikasi sebagai bentuk komunikasi yang paling relevan untuk dianalisis dalam penelitian ini, khususnya mengenai bagaimana mahasiswa memperkenalkan UMM kepada orang lain. Diskusi mengenai tujuan utama komunikasi, seperti membangun hubungan, meyakinkan, dan memperoleh informasi, menambah pemahaman tentang konteks komunikasi antarpribadi.
IV.Metodologi Penelitian Pendekatan Kualitatif
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan perspektif emik. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi partisipan di lingkungan IKPMR Malang, dan studi dokumentasi. Teknik purposive sampling digunakan untuk memilih informan kunci dari 76 mahasiswa Riau di UMM yang memenuhi kriteria tertentu. Analisis data menggunakan metode Miles dan Huberman secara interaktif untuk memahami pola komunikasi antarpribadi yang digunakan mahasiswa Riau dalam memperkenalkan UMM.
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini berjenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memahami fenomena, seperti perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan subjek penelitian. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata (bahasa), gambar, bukan angka-angka. Pendekatan kualitatif ini khususnya menggunakan perspektif emik, yang menekankan pada pemahaman narasi, cerita detail, dan ungkapan asli dari responden tanpa interpretasi peneliti yang berlebihan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi, bukan kuesioner, untuk memberikan kebebasan tinggi pada responden dalam mengekspresikan pengalaman dan pandangan mereka. Penelitian ini difokuskan pada pemahaman mendalam tentang komunikasi antarpribadimahasiswa UMM asal Riau.
2. Teknik Pengambilan Sampel dan Kriteria Informan
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, di mana peneliti secara sengaja memilih informan kunci yang memiliki pengetahuan luas tentang isu yang diteliti. Dari total 76 mahasiswa Riau di UMM (sesuai data BAA UMM), tidak semua menjadi informan. Peneliti menetapkan kriteria khusus untuk memilih informan, yaitu mereka yang terlibat aktif dalam komunikasi antarpribadi untuk memperkenalkan UMM kepada masyarakat di Provinsi Riau. Pemilihan informan yang tepat penting untuk memastikan data yang akurat dan relevan dengan fokus penelitian. Penelitian ini fokus kepada mahasiswa UMM asal Riau yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR) Malang yang memenuhi kriteria tertentu.
3. Metode Pengumpulan Data Wawancara Observasi dan Dokumentasi
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara digunakan untuk menggali informasi secara mendalam tentang pola komunikasi antarpribadi yang digunakan mahasiswa UMM asal Riau. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas sehari-hari informan dalam berkomunikasi di lingkungan organisasi IKPMR Malang, untuk mendapatkan data yang lebih komprehensif. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tertulis, seperti laporan, catatan, dan lain-lain, yang berkaitan dengan kegiatan promosi UMM oleh mahasiswa Riau. Penggunaan metode gabungan ini bertujuan untuk memastikan data yang valid dan reliabel, yang mampu memberikan pemahaman yang holistik tentang fenomena yang diteliti.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kualitatif secara interaktif, menggunakan metode Miles dan Huberman. Metode ini dipilih untuk mendapatkan gambaran umum namun menyeluruh tentang permasalahan yang diteliti. Peneliti akan menjelaskan fakta yang ada di lapangan secara nyata. Data akan disusun dalam pola hubungan agar mudah dipahami, dengan penyajian data melalui teks naratif. Proses penarikan kesimpulan menggunakan prinsip induktif, dengan mempertimbangkan pola data yang telah diidentifikasi. Kesimpulan awal bersifat sementara dan dapat direvisi berdasarkan temuan data selanjutnya. Proses ini memastikan bahwa kesimpulan akhir yang diperoleh didukung oleh bukti yang kuat dan konsisten.