
Penyakit Sirosis Hati: Penyebab, Gejala, dan Komplikasi
Informasi dokumen
Bahasa | Indonesian |
Jumlah halaman | 30 |
Format | |
Ukuran | 366.52 KB |
- Sirosis Hati
- Penyakit Hati
- Hipertensi Portal
Ringkasan
I.Sirosis Hati
Sirosis hati adalah kerusakan hati yang berlangsung lama dan progresif, yang disebabkan oleh cedera kronis. Jaringan parut terbentuk pada hati, sehingga menghambat aliran darah dan menurunkan kemampuan hati untuk menjalankan fungsinya.
1. Manifestasi Klinis Sirosis Hati
Manifestasi pertama dari sirosis hati adalah hipertensi portal yang menyebabkan peningkatan tekanan pada vena portal di atas 10 hingga 12 mmHg, serta peningkatan retensi vaskular aliran darah portal. Kombinasi dari menurunnya aliran keluar melalui vena hepatika dan meningkatnya aliran masuk menghasilkan beban berlebih pada sistem portal yang merangsang timbulnya aliran kolateral untuk menghindari obstruksi hepatik (varises).
Tekanan balik pada sistem portal menyebabkan splenomegali dan bertanggung jawab atas timbulnya asites serta Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP). Akibat lain hipertensi portal adalah potensi timbulnya perdarahan atau hematemesis melena, yang merupakan komplikasi hipertensi portal paling berat dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Setyoboedi et al, 2006).
2. Etiologi Sirosis Hati
Penyebab paling umum sirosis hati di negara Afrika dan Asia adalah virus hepatitis B (HBV). Sekitar 30-40% pasien sirosis hati dengan gejala HbsAg positif, dan sekitar 10-20% ada tanda infeksi masa lalu yaitu Anti-Hb Core positif. Belakangan ini, peran infeksi virus Hepatitis Non A Non B juga cukup besar dalam menyebabkan penyakit hati kronis Non-B (Suharjo dan Cahyono, 2010).
Selain virus hepatitis, penyebab lain sirosis hati antara lain:
- Alkohol (NAFLD)
- Hepatitis autoimun
- Obat-obatan
- Racun
- Penyakit yang merusak atau menghancurkan saluran empedu
3. Farmakologi Propranolol pada Terapi Hipertensi Portal
Mekanisme Kerja Propranolol: Memblokade reseptor β 1 dan β 2. Blokade reseptor β 1 menyebabkan penurunan curah jantung, sedangkan blokade reseptor β 2 akan menurunkan aliran portal melalui vasokonstriktor splanknikus.
Dosis Propranolol: Dosis awal 20-40 mg dua kali sehari secara oral dan meningkat secara bertahap hingga maksimal 160 mg dua kali sehari (Minano dan Guadalupe, 20110).
Efek Samping Propranolol: Blokade reseptor β dapat mengakibatkan bronkospasme, bradikardia, tangan kaki terasa dingin karena vasokonstriksi otot polos dan pembuluh darah perifer (McEvoy, 2008).
II.Gejala dan Komplikasi
Gejala sirosis hati seringkali tidak muncul pada tahap awal. Ketika gejala muncul, biasanya berupa kelelahan, penurunan berat badan, dan bengkak pada kaki dan perut. Sirosis hati juga dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti hipertensi portal (tekanan tinggi pada vena portal) dan gagal hati.
1. Gejala pada Sirosis
Individu yang terkena sirosis hati sangat sering tidak menunjukkan gejala untuk jangka waktu yang panjang, sehingga sangat sulit memperoleh kejadian akurat dan data prevalensi dalam populasi umum (Nwokediuko et al, 2013).
2. Komplikasi Hipertensi Portal
Manifestasi klinik pertama kali dari siosi hati adalah hipertensi portal. Pada pasien hipertensi portal akan terjadi peningkatan tekanan vena portal di atas 10 sampai 12 mmHg. Selain itu juga terjadi peningkatan retensi vaskular terhadap aliran darah portal. Kombinasi kedua faktor yaitu menurunnya aliran keluar melalui vena hepatika dan meningkatnya aliran masuk bersama-sama menghasilkan beban berlebih pada sistem portal. Pembebanan berlebih sistem portal ini merangsang timbulnya aliran kolateral guna menghindari obstruksi hepatik (varises). Tekanan balik pada sistem portal menyebabkan splenomegali dan bertanggung jawab atas timbulnya asites, dan Spontaneus Bacterial Peritonitis (SBP) (Price, 2005).
III.Penyebab
Penyebab paling umum sirosis hati adalah infeksi virus hepatitis, penyalahgunaan alkohol, dan penyakit hati berlemak non-alkohol. Penyakit lain, seperti penyakit autoimun dan obat-obatan tertentu, juga dapat menyebabkan sirosis hati.
1. Kelainan hati
Penyebab sirosis yang paling umum di Indonesia adalah infeksi HBV dan diperburuk salah satunya oleh infeksi dengan virus hepatitis non A non B. Minum alkohol berlebihan (NAFLD), hepatitis autoimun, obat-obatan, racun, dan penyakit yang merusak atau menghancurkan saluran empedu juga dapat menyebabkan sirosis.
2. Hipertensi portal
Hipertensi portal merupakan penyebab utama pecahnya varises yang berujung pada perdarahan hebat dan mortalitas yang tinggi.
3. Penggunaan beta blocker
Pemberian beta-blocker pada pasien sirosis hati dapat menurunkan tekanan portal yang dapat berujung pada penurunan resiko perdarahan.
IV.Pengobatan
Perawatan sirosis hati difokuskan pada mengendalikan penyebab yang mendasarinya dan mencegah komplikasi. Pengobatan dapat mencakup obat-obatan, perubahan gaya hidup, dan terkadang transplantasi hati.
1. Penanganan
Hipertensi portal terutama ditangani dengan mengurangi tekanan portal (HVPG) yang dapat memengaruhi penurunan mortalitas dan morbiditas pasien.
2. Farmakologi
Salah satu terapi farmakologi untuk mengurangi tekanan dalam sistem vena portal adalah dengan pemberian obat-obat penyekat beta (β-bloker) yaitu propranolol.