
Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Sumber Daya Manusia
Informasi dokumen
Bahasa | Indonesian |
Jumlah halaman | 33 |
Format | |
Ukuran | 368.42 KB |
Jenis dokumen | not available |
- Pendidikan
- Kualitas Sumber Daya Manusia
- Proses Pembelajaran
Ringkasan
I.Pendahuluan
Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan akal dan hati nuraninya. Ini sangat penting dalam persaingan global dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah dasar bertujuan agar siswa memahami konsep IPA secara sederhana dan dapat menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan bertujuan meningkatkan kualitas manusia melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik. Kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman menjadi salah satu faktor pendukungnya. Interaksi aktif antara guru dan siswa sangat penting dalam proses belajar mengajar, terutama dalam mata pelajaran IPA yang menuntut keterlibatan siswa secara komprehensif. Namun, masih banyak sekolah yang mengandalkan metode lama dalam menyampaikan materi, sehingga kualitas pembelajaran menjadi rendah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini merumuskan masalah: Apakah hasil belajar IPA “Fotosintesis Tumbuhan Hijau” melalui model Problem Based Learning (PBL) Kelas V SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang akan meningkat?
1.3 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan penelitian ini adalah: Dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran IPA pokok bahasan “Fotosintesis Tumbuhan Hijau”, maka hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang dapat meningkat.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V semester I SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang pada pokok bahasan “Fotosintesis Tumbuhan Hijau”.
II.Permasalahan
Proses pembelajaran IPA di SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang masih kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang masih konvensional, media pembelajaran yang terbatas, dan siswa yang kurang tertarik dengan pelajaran IPA karena dianggap terlalu menghafal. Akibatnya, hasil belajar IPA siswa rendah.
1. Permasalahan Pembelajaran Tradisional
Proses pembelajaran tradisional masih banyak menggunakan metode lama, seperti ceramah dan pemberian tugas. Hal ini menyebabkan siswa pasif dan kurang terlibat dalam proses belajar, sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar.
2. Keterbatasan Media Pembelajaran
Keterbatasan media pembelajaran dan metode konvensional membuat siswa cenderung kurang tertarik dengan pelajaran IPA yang dianggap sebagai mata pelajaran hafalan semata.
3. Rendahnya Minat Belajar Siswa
Rendahnya minat belajar siswa pada pelajaran IPA disebabkan oleh anggapan bahwa IPA hanyalah tentang hafalan, sehingga siswa cenderung malas dan tidak termotivasi untuk belajar.
III.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V semester I SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang pada pokok bahasan “Fotosintesis Tumbuhan Hijau”.
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V semester I SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang pada pokok bahasan “Fotosintesis Tumbuhan Hijau”.
IV.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis berupa pengetahuan baru tentang pemanfaatan model PBL dalam pembelajaran. Manfaat praktisnya adalah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan hasil belajar siswa pada materi “Fotosintesis Tumbuhan Hijau”, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif.
1. Manfaat Teoretis
- Menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan model Problem Based Learning (PBL) sebagai model pembelajaran.
- Guru lebih termotivasi untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang bermanfaat bagi peningkatan proses belajar-mengajar.
2. Manfaat Praktis
2.1 Bagi Siswa
- Meningkatnya motivasi belajar IPA.
- Meningkatnya hasil belajar pada pokok bahasan "Fotosintesis Tumbuhan Hijau".
- Meningkatnya minat dan ketertarikan siswa dalam pembelajaran IPA.
2.2 Bagi Guru
- Menambah pengetahuan dan keterampilan guru dalam menerapkan model PBL dalam pembelajaran IPA.
- Memberikan inspirasi dan referensi untuk penelitian sejenis.
2.3 Bagi Sekolah
- Meningkatnya kualitas proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
2.4 Bagi Peneliti
- Memberikan sumbangan pengalaman tentang penelitian tindakan kelas.
V.Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model PBL pada pembelajaran IPA materi “Fotosintesis Tumbuhan Hijau”. Data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretest-posttest control group. Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang tahun ajaran 2020/2021. Sampel penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling, sehingga diperoleh dua kelas yang menjadi kelompok eksperimen dan kontrol, masing-masing terdiri dari 20 siswa.
VI.Kesimpulan
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Labuhan IV Sreseh Sampang pada materi “Fotosintesis Tumbuhan Hijau”. Metode ini dapat memotivasi siswa, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, dan membantu siswa memahami konsep IPA dengan lebih baik.