Pengaruh Konsumsi Kopi terhadap Risiko Diabetes Mellitus dan Komplikasi Kroniknya

Pengaruh Konsumsi Kopi terhadap Risiko Diabetes Mellitus dan Komplikasi Kroniknya

Informasi dokumen

Bahasa Indonesian
Jumlah halaman 32
Format | PDF
Ukuran 203.33 KB
  • Kopi
  • Diabetes Mellitus
  • Antioksidan

Ringkasan

I.Pengaruh Kopi terhadap Risiko Diabetes Tipe 2

Riset menunjukkan bahwa konsumsi kopi tanpa gula dalam jumlah banyak dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 secara drastis. Sebuah penelitian di Singapura membuktikan bahwa konsumsi kopi tanpa gula sebanyak ≥ 4 cangkir per hari dapat menurunkan risiko DM tipe 2 hingga 30% pada laki-laki dan wanita Asia. Studi lain juga melaporkan adanya penurunan risiko kejadian DM Tipe 2 pada kelompok peminum kopi di Kotamadya Palembang.

1. Pengaruh Kopi terhadap Risiko Diabetes Tipe 2

Sejumlah penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi tanpa gula dan penurunan risiko diabetes tipe 2. Studi di Singapura membuktikan bahwa konsumsi kopi tanpa gula sebanyak ≥4 cangkir per hari dapat menurunkan risiko DM tipe 2 sebesar 30% pada laki-laki dan wanita Asia. Temuan serupa juga dilaporkan dalam penelitian di Kotamadya Palembang pada tahun 2006-2007 yang mengemukakan adanya hubungan penurunan risiko kejadian DM Tipe 2 pada kelompok peminum kopi.

II.Kandungan dan Manfaat Antioksidan pada Kopi

Kopi mengandung senyawa kompleks, termasuk kafein dan chlorogenic acid. Kafein adalah alkaloid yang bekerja sebagai stimulan sistem saraf pusat. Sedangkan chlorogenic acid memiliki sifat antioksidan yang tinggi. Beberapa peneliti melaporkan bahwa kadar antioksidan yang tinggi pada kopi berperan dalam menurunkan risiko diabetes tipe 2.

Kandungan Kafein dan Asam Klorogenat

Kopi mengandung kafein dan asam klorogenat yang merupakan komponen penting yang berkontribusi pada aktivitas biologisnya. Kafein, stimulan sistem saraf pusat, dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi rasa lelah, sementara asam klorogenat memiliki sifat antioksidan yang kuat. Kandungan antioksidannya yang tinggi ini berkontribusi pada manfaat kesehatan yang terkait dengan konsumsi kopi.

III.Pengaruh Kopi pada Komplikasi Mikrovaskular Diabetes

Mikroangiopati merupakan lesi spesifik diabetes yang menyerang kapiler dan arteriola, salah satunya adalah nefropati diabetik. Salah satu manifestasi histologik khas yang dapat dilihat pada glomerulus ginjal adalah ekspansi sel mesangial glomerulus. Penelitian yang dilakukan pada tikus putih strain wistar diabetik membuktikan bahwa kopi memiliki pengaruh positif dalam menurunkan jumlah sel mesangial glomerulus ginjal yang diakibatkan oleh komplikasi mikrovaskular DM.

1. Pengaruh Kopi terhadap Komplikasi Mikrovaskular Diabetes

Pengaruh Kopi terhadap Nefropati Diabetik

Studi ini menginvestigasi pengaruh konsumsi kopi pada jumlah sel mesangial glomerulus ginjal pada tikus putih strain Wistar yang mengalami diabetes.

Hasil Studi

Uji One Way Anova mengungkapkan pengaruh yang signifikan (p<0,01) dari pemberian kopi terhadap jumlah sel mesangial. Uji Tukey 1% menunjukkan perbedaan yang nyata antara kelompok perlakuan. Korelasi kuat (p<0,01) ditemukan antara dosis kopi dan jumlah sel mesangial, dengan nilai Pearson Correlation -0,969. Analisis regresi menunjukkan bahwa hampir semua jumlah sel mesangial dapat dipengaruhi oleh peningkatan dosis kopi Robusta (R2 = 0,939).

Implikasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat menurunkan jumlah sel mesangial glomerulus ginjal, yang merupakan salah satu indikator nefropati diabetik. Dengan demikian, kopi berpotensi menjadi terapi alternatif atau pencegahan komplikasi mikrovaskular diabetes, seperti nefropati diabetik.

IV.Kesimpulan

Kopi memiliki berbagai manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan mengurangi komplikasi kronik diabetes, seperti nefropati diabetik. Kandungan antioksidan yang tinggi pada kopi berkontribusi terhadap efek perlindungan ini.

1. Pengaruh Kopi Terhadap Jumlah Sel Mesangial Glomerulus Ginjal Pada Tikus Putih Strain Wistar Diabetik

Tujuan: Membuktikan pengaruh kopi terhadap jumlah sel mesangial glomerulus ginjal pada tikus putih strain wistar diabetik.

Metode: Eksperimen laboratorium dengan rancangan the post test only control group desain. Sampel tikus putih strain wistar dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I: kontrol negatif, II: kontrol positif, dua kelompok lainnya diberikan kopi Robusta dengan dosis berbeda (5,4 mL/200 grBB/hari, 10,8 mL/200 gr BB/hari). Analisis data menggunakan One Way Anova, uji Tukey 1%, uji korelasi, dan uji regresi linier.

Hasil: Hasil uji One Way Anova menunjukkan nilai sig (2-tailed) = 0,000 < p (0,01) yang berarti terdapat pengaruh perlakuan dengan perbedaan yang bermakna terhadap jumlah sel mesangial. Uji korelasi menghasilkan nilai sig (2-tailed) = 0,000 < p (0,01) yang artinya terdapat korelasi berbanding terbalik dan sangat kuat antara dosis kopi dan jumlah sel mesangial glomerulus ginjal tikus putih diabetik dengan nilai Pearson Correlation -0,969, sedangkan hasil uji regresi didapatkan nilai R2 = 0,939 yang berarti hampir semua jumlah sel mesangial dapat dipengaruhi oleh peningkatan dosis kopi Robusta.