
Pengaruh Komunikasi Word of Mouth Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Kursus Bahasa Inggris di YPPIA Medan
Informasi dokumen
Penulis | Yayan Felix Simangunsong |
instructor | Drs. Humaizi, MA |
Sekolah | Universitas Sumatera Utara |
Jurusan | Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis |
Jenis dokumen | Skripsi |
city | Medan |
Bahasa | Indonesian |
Format | |
Ukuran | 3.22 MB |
- komunikasi word of mouth
- keputusan penggunaan jasa
- pendidikan bahasa Inggris
Ringkasan
I.Latar Belakang Penelitian Pengaruh Word of Mouth Communication terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Kursus Bahasa Inggris YPPIA Medan
Penelitian ini meneliti pengaruh komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication) terhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris di Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia-Amerika Medan (YPPIA Medan). YPPIA Medan, berdiri sejak 1971, merupakan pelopor pendidikan Bahasa Inggris di Medan dan saat ini mengalami penurunan jumlah peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana WOM mempengaruhi keputusan calon peserta didik untuk memilih YPPIA Medan. Teori yang digunakan meliputi teori word of mouth communication dan model AIDDA. Jumlah sampel penelitian sebanyak 78 orang, diambil menggunakan rumus Slovin dan metode accidental sampling serta acceptance random sampling.
1.1 Latar Belakang Peran Word of Mouth dalam Keputusan Konsumen
Bagian ini menjelaskan pentingnya membangun citra positif dan posisi strategis di pasar. Membutuhkan waktu dan proses panjang untuk mendapatkan pengakuan dan kepercayaan konsumen. Pelaku usaha perlu menarik perhatian konsumen dengan pelayanan terbaik, harga terjangkau, dan lokasi yang menarik agar konsumen puas dan menceritakan pengalaman positifnya (word of mouth). Komunikasi word of mouth (WOM) menjadi strategi promosi dan pemasaran yang efektif dan berbiaya rendah. WOM efektif jika didukung pengalaman nyata tanpa rekayasa, dan penelitian ini melihat pentingnya WOM di konteks kursus Bahasa Inggris. Penelitian difokuskan pada Yayasan Pengembangan Persahabatan Indonesia-Amerika Medan (YPPIA Medan), pelopor pendidikan Bahasa Inggris di Medan yang mengalami penurunan penggunaan jasa, untuk menganalisis bagaimana WOM mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa kursus Bahasa Inggris mereka.
1.2 Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Bagian ini secara implisit merumuskan masalah penelitian sebagai bagaimana pengaruh word of mouth communication terhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris di YPPIA Medan. Tujuan penelitian secara eksplisit diungkapkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication) terhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris di YPPIA Medan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara WOM dan keputusan konsumen dalam konteks spesifik jasa kursus Bahasa Inggris di YPPIA Medan. Ini menunjukkan fokus penelitian yang terarah dan spesifik pada pengaruh WOM pada keputusan konsumen dalam konteks layanan edukasi. Penelitian ini penting untuk memahami strategi pemasaran yang berfokus pada WOM, terutama untuk institusi pendidikan seperti YPPIA Medan yang menghadapi penurunan jumlah peserta didik.
1.3 Tinjauan Pustaka Teori Word of Mouth dan Model AIDDA
Bagian ini menjelaskan teori word of mouth communication sebagai bentuk promosi dan pemasaran yang substansial pengaruhnya pada tindakan penggunaan jasa konsumen. WOM yang efektif didasarkan pada pengalaman nyata dan tanpa rekayasa. Selain itu, bagian ini juga menyinggung teori AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action) sebagai kerangka untuk memahami proses pengambilan keputusan pembelian. Teori AIDDA menjelaskan tahapan psikologis yang dilalui konsumen sebelum melakukan pembelian. Penelitian ini menggabungkan dua teori ini untuk menjelaskan bagaimana komunikasi dari mulut ke mulut mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam memilih layanan kursus Bahasa Inggris, khususnya di YPPIA Medan. Dengan mengkaji teori-teori ini, penelitian ini berusaha memberikan dasar teoritis yang kuat untuk menganalisis dan memahami bagaimana WOM berkontribusi pada keputusan penggunaan jasa di YPPIA Medan.
1.4 Penelitian Terdahulu dan Kesesuaiannya
Bagian ini meninjau beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan topik word of mouth communication dan pengambilan keputusan konsumen. Penelitian-penelitian ini umumnya menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari word of mouth terhadap keputusan pembelian atau penggunaan jasa. Penelitian ini membandingkan metodologi dan temuan penelitian sebelumnya dengan temuan penelitian yang dilakukan, menunjukkan kesesuaian dan perbedaan pendekatan penelitian. Penelitian terdahulu tersebut menunjukkan adanya dukungan terhadap hipotesis penelitian yang meneliti pengaruh word of mouth communication terhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris di YPPIA Medan. Dengan demikian, tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu ini memberikan landasan untuk memperkuat argumen dan kerangka teoritis penelitian.
II.Metodologi Penelitian
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data meliputi uji validitas dan reliabilitas instrumen, analisis data tunggal, dan regresi linear sederhana. Uji hipotesis dilakukan dengan pengujian koefisien determinasi, uji signifikan individual, dan uji parsial, serta korelasi product moment. Data dikumpulkan dari 78 responden peserta didik YPPIA Medan di Jalan Dr. Mansyur III No. 1-A, Medan Baru, Medan.
2.1 Populasi dan Sampel
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 78 orang dari populasi peserta didik YPPIA Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin karena jumlah populasi diketahui. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling dan acceptance random sampling. Penggunaan rumus Slovin menjamin representasi sampel yang memadai dari populasi, meskipun tanpa penjelasan lebih lanjut mengenai ukuran populasi dan tingkat kepercayaan yang digunakan. Kombinasi metode accidental sampling dan acceptance random sampling menunjukkan pendekatan yang pragmatis dan fleksibel dalam pemilihan sampel, namun perlu dijelaskan lebih detail bagaimana kedua metode ini dikombinasikan dalam praktik pengambilan sampel. Ukuran sampel yang relatif kecil (78 responden) dapat memengaruhi generalisasi temuan, sehingga perlu dipertimbangkan keterbatasan ini dalam interpretasi hasil.
2.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari kuesioner, wawancara, dan studi kepustakaan. Kuesioner memungkinkan pengumpulan data secara sistematis dari sejumlah besar responden, sementara wawancara memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perspektif responden. Studi kepustakaan memberikan landasan teoritis dan kontekstual yang penting. Penggunaan kombinasi metode ini meningkatkan validitas dan reliabilitas data, memberikan perspektif yang lebih komprehensif tentang pengaruh word of mouth communication pada keputusan penggunaan jasa. Meskipun kombinasi metode ini kuat, perlu dijelaskan lebih detail mengenai desain kuesioner, panduan wawancara, dan sumber-sumber studi kepustakaan yang digunakan untuk memastikan transparansi dan reproduksibilitas penelitian.
2.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data meliputi uji instrumen (validitas dan reliabilitas), analisis data tunggal, dan analisis regresi linear sederhana. Uji validitas dan reliabilitas memastikan kualitas instrumen pengumpulan data. Analisis data tunggal memberikan gambaran deskriptif data. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menguji hubungan antara variabel bebas (word of mouth communication) dan variabel terikat (keputusan penggunaan jasa). Pengujian hipotesis dilakukan melalui koefisien determinasi, uji signifikan individual dan uji parsial, serta korelasi product moment untuk mengukur kekuatan dan signifikansi hubungan antara variabel. Penggunaan SPSS Statistics 16.0 for Windows sebagai perangkat lunak analisis data menunjukkan komitmen pada metode analisis yang terstandarisasi dan teruji. Meskipun metode analisis data yang digunakan tergolong standar, detail lebih lanjut mengenai proses analisis, seperti kriteria penerimaan hipotesis, akan meningkatkan kejelasan dan kredibilitas penelitian.
III.Hasil Penelitian Pengaruh Word of Mouth terhadap Keputusan Penggunaan Jasa di YPPIA Medan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa word of mouth communication berpengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris YPPIA Medan. Responden yang puas dengan layanan YPPIA cenderung merekomendasikannya kepada orang lain, sehingga memicu proses AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action) pada calon peserta didik. Semakin positif WOM, semakin tinggi keputusan penggunaan jasa. Profil responden yang dominan adalah perempuan, berusia 13-17 tahun, dan bersuku Batak Toba. Fasilitas tambahan seperti lapangan olahraga dan perpustakaan juga dinilai menarik oleh responden.
3.1 Pengaruh Word of Mouth terhadap Keputusan Penggunaan Jasa
Hasil utama penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari word of mouth communication terhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris YPPIA Medan. Responden yang puas dengan layanan YPPIA cenderung merekomendasikannya, memicu proses AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action) pada calon peserta didik. Temuan ini mendukung hipotesis penelitian bahwa komunikasi dari mulut ke mulut berperan penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan jasa kursus Bahasa Inggris di YPPIA Medan. Kesimpulan ini didasarkan pada analisis data kuantitatif menggunakan regresi linear sederhana dan uji hipotesis yang menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara variabel word of mouth communication dan keputusan penggunaan jasa. Detail mengenai nilai koefisien determinasi (R²) dan tingkat signifikansi perlu disertakan untuk memperkuat interpretasi hasil.
3.2 Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif mengungkapkan profil responden yang dominan dalam penelitian ini. Responden yang paling banyak memberikan respon positif terhadap pengaruh word of mouth adalah perempuan, berusia 13-17 tahun, dan bersuku Batak Toba. Penjelasan mengenai proporsi masing-masing demografi dan alasan di balik dominasi kelompok-kelompok ini perlu dijabarkan lebih rinci. Karakteristik demografis responden yang dominan (perempuan, usia 13-17 tahun, dan suku Batak Toba) memberikan wawasan penting tentang segmen pasar yang paling dipengaruhi oleh WOM. Analisis ini membantu dalam memahami bagaimana faktor-faktor demografis berinteraksi dengan pengaruh WOM pada keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris di YPPIA Medan. Data yang lebih detail mengenai karakteristik responden akan membantu dalam memberikan konteks dan interpretasi yang lebih komprehensif terhadap hasil penelitian.
3.3 Analisis Pengaruh Fasilitas dan Pelayanan YPPIA
Hasil penelitian juga menganalisis persepsi responden terhadap fasilitas dan pelayanan YPPIA Medan. Fasilitas tambahan seperti lapangan olahraga dan perpustakaan, serta suasana lingkungan yang unik, dinilai positif dan berpengaruh pada semangat belajar responden. Sebagian besar responden menyatakan tertarik dengan fasilitas dan pelayanan yang ada. Namun, sebagian kecil responden memberikan penilaian kurang positif, yang perlu dikaji lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan yang rendah. Analisis ini menunjukkan bahwa fasilitas dan pelayanan yang baik di YPPIA Medan berkontribusi pada word of mouth communication yang positif. Detail mengenai persentase responden yang memberikan penilaian positif dan negatif terhadap fasilitas dan pelayanan, serta alasan di balik penilaian tersebut, perlu disertakan untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif.
3.4 Perbandingan dengan Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang meneliti pengaruh word of mouth communication pada berbagai konteks. Ada kesesuaian temuan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan pengaruh positif dan signifikan dari WOM terhadap keputusan konsumen. Perbandingan ini menunjukkan konsistensi temuan penelitian ini dengan penelitian yang telah ada sebelumnya. Meskipun ada kesesuaian, penting untuk dijelaskan perbedaan konteks penelitian, metodologi, dan variabel yang diukur untuk memberikan interpretasi yang lebih akurat dan terukur. Perbandingan yang detail dengan penelitian terdahulu, dengan mencantumkan referensi yang tepat, akan memperkuat validitas dan kegunaan temuan penelitian ini dalam konteks studi word of mouth communication secara umum.
IV.Kesimpulan dan Saran
Kesimpulannya, word of mouth communication terbukti efektif meningkatkan keputusan penggunaan jasa di YPPIA Medan. Saran yang diberikan adalah agar YPPIA Medan meningkatkan kualitas pelayanan, memperbaiki fasilitas, dan menciptakan inovasi untuk mempertahankan kepuasan peserta didik dan mendorong WOM yang positif. Hal ini penting untuk meningkatkan jumlah peserta didik dan mempertahankan posisi YPPIA Medan sebagai lembaga pendidikan Bahasa Inggris terkemuka di Medan.
4.1 Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa word of mouth communication memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa kursus Bahasa Inggris di YPPIA Medan. Temuan ini didukung oleh analisis data kuantitatif yang menunjukkan korelasi positif dan signifikan antara variabel word of mouth communication dan keputusan penggunaan jasa. Konsumen yang puas cenderung merekomendasikan YPPIA kepada orang lain, memperkuat pengaruh komunikasi dari mulut ke mulut dalam proses pengambilan keputusan. Kesimpulan ini diperkuat dengan perbandingan terhadap temuan penelitian terdahulu yang juga menunjukkan pengaruh positif WOM terhadap keputusan pembelian dan penggunaan jasa. Oleh karena itu, strategi pemasaran yang menekankan pada word of mouth marketing terbukti efektif untuk meningkatkan jumlah peserta didik di YPPIA Medan. Kuatnya pengaruh WOM ini menekankan pentingnya pengelolaan reputasi dan kepuasan pelanggan bagi YPPIA Medan.
4.2 Saran
Berdasarkan temuan penelitian, disarankan agar YPPIA Medan fokus meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas untuk mempertahankan kepuasan peserta didik. Peningkatan kualitas dan inovasi dalam pelayanan akan mendorong word of mouth communication yang positif. Saran ini didasarkan pada temuan bahwa kepuasan pelanggan merupakan faktor kunci dalam memicu rekomendasi positif. Dengan meningkatkan kualitas dan menciptakan inovasi layanan, YPPIA Medan dapat mempertahankan dan meningkatkan jumlah peserta didiknya. Saran ini juga relevan dengan temuan bahwa sebagian responden kurang puas dengan fasilitas dan pelayanan yang ada, sehingga perlu ada perbaikan dan penambahan fasilitas untuk memenuhi ekspektasi pelanggan. Oleh karena itu, upaya peningkatan kualitas dan inovasi dalam pelayanan merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan pengaruh word of mouth communication dan meningkatkan daya saing YPPIA Medan.